Gue pikir setelah ngomong begitu Dea bakalan masuk ke kamar mandi lagi. Ternyata, dia malah duduk di depan gue. Aroma bunga mawarnya menyengat banget! Aroma kopi gue sampai minder. Di dahinya, bekas memar pukulan Sulay aja masih merah. Sekarang ditambah lagi memar di pipinya gara-gara orang bertopen...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Mardo & Kuntilanaknya
BAB 32: Air Mata dan Kecepatannya
Comments