memasak untuk mertua

Alea tidak lagi mengatakan apapun,karena percuma saja mengeluarkan suara hanya akan membuat sang san suami semakin kesal

Bughhhhh

Gavin merangkak di atas ranjang dan melemparkan sebuah bantal ke wajah alea

"Jangan berani menyentuh ranjang saya"

"Jadi saya harus tidur di mana?"

"Terserah,asal jangan di atas ranjang ini"

Alea mendengus kesal,ia berbalik dan memutuskan untuk membaringkan tubuh nya di atas sofa,setidak nya hari ini ia bisa mengistirahatkan tubuh nya yang mulai lelah,padahal hari belum terlihat gelap namun alea sudah mulai merasakan kantuk nya.

"Tunggu"

Alea menghentikan langkah nya ketika sang suami kembali bersuara

"Apa ada lagi?"tanya alea memutar mata nya malas

"Seperti nya saya pernah melihat kamu,tapi di mana?"tanya gavin menatap alea dengan kening mengkerut,alea pun juga melakukan hal yang sama karena ia baru menyadari bahwa ia juga pernah melihat wajah gavin

"Tunggu,tunggu,kau yang saat itu membanting ponsel ku?"pekik alea, akhir nya ia dapat mengingat kejadian hari sial nya itu,gavin tersenyum sinis

"Ahh,,ternyata benar itu kau"kesal gavin yang langsung meranjak bangkit dan meraih sehelai handuk yang tampak nya ia akan membersihkan diri nya,alea berdecak kesal karena bukannya meminta maaf atau semacam nya sang suami malah terlihat acuh dan pergi

"Hahhh,setidak nya aku tidak lagi bertemu dengan keluarga itu"gumam alea menghela nafas nya dan berlalu pergi

Keesokan hari nya,pagi-pagi sekali alea tengah sibuk menyiapkan sarapan pagi untuk orang rumah,yang awal nya para maid sudah mencoba menghentikan alea untuk tidak memasuki area dapur,namun alea tetap bersikeras untuk memasak karena sebuah kebiasaan nya sejak dulu

"Ya ampun sayang,apa yang kamu lakukan pagi-pagi sekali seperti ini?"

"Aku sedang menyiapkan sarapan untuk kita mah"

"Kamu tidak perlu melakukan itu sayang,biarkan para maid yang mengerjakannya"

"Tidak apa mah,alea sudah terbiasa melakukan pekerjaan rumah,jadi alea sangat suka memasak"ujar alea sambil menghidangkan beberapa menu yang telah ia siapkan

"Maaf nyonya,kami sudah berusaha mencegah nyonya,tapi nyonya muda tetap bersikeras untuk memasak"ucap salah satu maid yang sejak tadi berdiri berbaris menonton kesibukan alea

"Tidak pa-pa,kalian bisa melakukan tugas lain,biar menantu saya menyelesaikan kegiatan nya"

Alea tersenyum hangat,karena ternyata sang mertua tidak terlalu membebani nya di rumah itu,berbeda jika di rumah orang tua angkat nya alea akan di perintahkan ini dan itu sedangkan di rumah sang mertua diri nya sendiri yang memaksa untuk melakukan kegiatan memasak nya

"Sini,biar mama bantu mama bawakan"

"Terima kasih banyak mah"

Tak lama setelah itu,semua hidangan telah tersaji di atas meja dari berbagai macam lauk alea dengan teletan meletakkan nasi di atas piring di hadapan masing-masing

"Opa mau alea masukkan lauk?"

"Semua nya,tidak perlu banyak-banyak karena opa ingin merasakan masakan cucu menantu opa"

Alea tersenyum mengangguk

"Mama dan papa?"alea menoleh ke arah kedua mertua nya itu

"Samakan saja"

Jawab kedua nya serempak,alea kembali mengangguk dan langsung menyajikan nya

"Emmm,,masakan kamu sangat enak alea"puji op yang langsung melahap nasi nya dengan semangat

"Benarkah?,opa suka?"tanya alea dengan mata berbinar

"Seperti nya opa akan gendut jika makan sebanyak itu"sindir mama mertua nya

"Benar,bahkan opa tidak pernah makan sebanyak itu selama ini"

Sambung papa mertua nya,alea tersenyum lega karena ternyata masakan nya dapat di terima dengan baik di rumah itu

"Ekhmmmmmm"

Gerheman itu menyadarkan alea dari keseriusan nya melihat sang opa makan,sehingga ia langsung menoleh,oh tuhan dia melupakan satu hal bahwa ia sudah memiliki seorang suami yang harus ia layani juga,alea tertunduk malu karena ia saking sibuk nya di dapur sampai melupakan kewajibannya dalam mengurus sang suami

"Duduklah sayang,kita makan bersama"ujar sang mama sambil menyantap sarapan nya

"Gavin mau keluar"ketus gavin singkat yang langsung ambil langkah cepat

"Jika tidak makan duduklah,ada yang akan opa bicarakan"

Gavin mengurungkan gerak langkah nya dan mendengus kesal hingga akhir nya menurut

"Opa sudah menyiapkan kalian rumah,sore nanti kalian bisa langsung pindah"

Gavin menatap opa nya serius

"Opa mengusir gavin?"

"Opa tidak sedang mengusir gavin,tapi kalian akan pindah"

"Sama saja opa,gavin baru beberapa hari kembali ke rumah ini,tapi opa langasung mengambil keputusan untuk mengusir gavin"

"Opa ingin kalian tinggal di rumah sendiri agar kalian bisa dengan cepat menyesuaikan diri ,kalian bisa saling mengenal antara satu sama lain"

"Tapi tidak secepat itu opa,kenapa opa sangat tidak suka gavin tinggal di sini,opa membuang gavin hanya karena perempuan itu(melirik tajam ke arah area)"

"Gavin,jaga bicara kamu di depan opa,papa tidak mengajari kamu berbicara seperti itu di depan orang tua"tegur sang papa menatap anak semata wayang nya dengan kesal

"Mah,alea ke kamar dulu ya"

Alea tidak ingin menyaksikan perdebatan antar keluarga itu sehingga ia memutuskan untuk mengasingkan diri nya agar ia semakin tidak di salah kan oleh sang suami,yang dapat ia lihat dari tatapan nya bahwa sang suami menyalahkan dirinya

Tanpa menunggu persetujuan dari semua nya,alea memutuskan untuk langsung beranjak bangkit dan melangkah pergi

"Lusa kamu bisa langsung ke kantor,karena kamu akan menggantikan opa"

"Opa,gavin masih belum siap,biarkan papa yang menggantikan opa untuk sementara"

"Bagaimana bisa papa mu memegang dua perusahaan sekaligus,perusahaan papa mu saja sangat membutuhkan papa"

Ujar sang opa yang tau gavin sangat sulit untuk di bujuk,karena memang sang papa memiliki perusahaan milik nya sendiri yang ia bangun bersama sang istri

"Baiklah,tapi dengan satu syarat"

"Katakan"

"Opa jangan lagi ikut campur kehidupan pernikahan gavin dan juga urusan gavin di luar sana setelah gavin pindah dan juga memegang alih perusahaan"

"Tidak masalah,asalkan kamu mau menjaga keutuhan rumah tangga kamu,dan jangan sampai main tangan kepada istri mu,dan satu hal lagi perlakukan dia dengan baik"

"Ck,baiklah

Gavin akan pergi sekarang"

"Nanti sore opa akan kirimkan alamat rumah,segera lah ke sana"

Gavin hanya mengagguk dan langsung melangkah pergi tanpa mengucap sepatah katapun lagi

"Apa papa tidak terlalu keras terhadap gavin?"tanya Mama gavin menatap kepergian gavin dengan wajah sendunya

"Jangan terlalu memanjakan anak itu,biarkan saja dia hidup mandiri,kedepannya kalian cukup diam saja,jika dia butuh bantuan baru kalian bisa turun tangan"ucap opa gavin singkat yang langsung beranjak bangkit dan melangkah pergi

"Sudahlah mah,papa benar gavin terlalu kita manjakan sehingga dia tidak bisa mengerti apapun akan keputusan opa"

Episodes
1 awal mula
2 menikahlah dengan cucu saya
3 dijodohkan
4 vania menggantikan alea
5 orang tua kandung
6 pernikahan
7 pertemuan
8 memasak untuk mertua
9 ku buat dia menyesal
10 pindah rumah
11 kembali bekerja
12 jadi sekretaris
13 kecelakaan
14 dimulai nya penyiksaan
15 siksaan tiada akhir
16 lepaskan seluruh pakaian mu
17 tuan bisa membunuh nyonya
18 sebuah pesan
19 rencana vania
20 dia akan tinggal di sini
21 sebuah pesan
22 pertemuan
23 ada apa dengan tubuhku
24 drama vania
25 aku sudah menikah
26 mulai lupa
27 kau baik-baik saja
28 minta waktu
29 jangan-jangan
30 tragedi di restoran
31 apa opa tau
32 waktu bersama
33 waktu dua hari
34 maafkan saya gavin
35 tolong cintai aku suami ku
36 ciuman tiba-tiba
37 memilih pergi
38 sosok vino
39 kau lupa rencana kita
40 perkara susu coklat
41 pembalasan
42 memilih tanpa ragu
43 dua operasi
44 kenyataan
45 aku terlalu bodoh
46 koma
47 kelicikan vania
48 penyesalan
49 sadar dan amnesia
50 kekasih?
51 gangguan kecemasan
52 kemarahan alea
53 pesta
54 sebuah jam
55 kecewa nya alea
56 kau kembali ditolak?
57 buka usaha
58 kedatangan keyla
59 rencana
60 ciuman pertama
61 alergi
62 dua hari versi gavin
63 bercerai
64 terpuruk
65 kedatangan orang tua alea
66 kesedihan alea
67 merawat alea
68 jaga diri baik-baik
69 masa lalu gavin
70 butuh dukungan
71 menghilang
72 ruangan tersembunyi
73 tolong aku
74 surat cerai
75 suamimu kecelakaan
76 tentang gavin
77 akhirnya
78 ditemukan
79 mengikuti kita?
80 mencintaimu
81 tak ingin berpisah
82 gengsi
83 maaf
84 kau melupakan suamimu
85 depresi ringan
86 tunggu 15 menit
87 ku harap vino sadar
88 pertemuan
89 kejutan
90 perkara nasi goreng
91 kejutan
92 flash back
93 masa lalu
94 kau mendadak egois alea
95 nona alea jatuh pingsan
96 alea,jangan pergi
97 saudara kandung
98 izin pulang
99 seharusnya kau meminta restu
100 cemburu
101 penjelasan
102 aku ingin cepat hamil
103 sakit perut
104 kebutuhan tamu bulanan
105 drama pagi
106 kegelisahan
107 ternyata?
108 melakukan
109 darah perawan?
110 petunjuk kuat
111 alea terkejut
112 insiden
113 garis dua
114 takut Gavin berpaling
115 pantas menerimanya
116 apa masih sakit?
117 ke kantor
118 merayu tuan Gavin?
119 kau urus perempuan itu
120 datang terlambat
121 kehilangan
122 penyesalan
123 melampiaskan
124 terpuruk
125 tidak baik-baik saja
126 pergi ke korea
127 mom,kembalilah
128 kembali
129 curahan
Episodes

Updated 129 Episodes

1
awal mula
2
menikahlah dengan cucu saya
3
dijodohkan
4
vania menggantikan alea
5
orang tua kandung
6
pernikahan
7
pertemuan
8
memasak untuk mertua
9
ku buat dia menyesal
10
pindah rumah
11
kembali bekerja
12
jadi sekretaris
13
kecelakaan
14
dimulai nya penyiksaan
15
siksaan tiada akhir
16
lepaskan seluruh pakaian mu
17
tuan bisa membunuh nyonya
18
sebuah pesan
19
rencana vania
20
dia akan tinggal di sini
21
sebuah pesan
22
pertemuan
23
ada apa dengan tubuhku
24
drama vania
25
aku sudah menikah
26
mulai lupa
27
kau baik-baik saja
28
minta waktu
29
jangan-jangan
30
tragedi di restoran
31
apa opa tau
32
waktu bersama
33
waktu dua hari
34
maafkan saya gavin
35
tolong cintai aku suami ku
36
ciuman tiba-tiba
37
memilih pergi
38
sosok vino
39
kau lupa rencana kita
40
perkara susu coklat
41
pembalasan
42
memilih tanpa ragu
43
dua operasi
44
kenyataan
45
aku terlalu bodoh
46
koma
47
kelicikan vania
48
penyesalan
49
sadar dan amnesia
50
kekasih?
51
gangguan kecemasan
52
kemarahan alea
53
pesta
54
sebuah jam
55
kecewa nya alea
56
kau kembali ditolak?
57
buka usaha
58
kedatangan keyla
59
rencana
60
ciuman pertama
61
alergi
62
dua hari versi gavin
63
bercerai
64
terpuruk
65
kedatangan orang tua alea
66
kesedihan alea
67
merawat alea
68
jaga diri baik-baik
69
masa lalu gavin
70
butuh dukungan
71
menghilang
72
ruangan tersembunyi
73
tolong aku
74
surat cerai
75
suamimu kecelakaan
76
tentang gavin
77
akhirnya
78
ditemukan
79
mengikuti kita?
80
mencintaimu
81
tak ingin berpisah
82
gengsi
83
maaf
84
kau melupakan suamimu
85
depresi ringan
86
tunggu 15 menit
87
ku harap vino sadar
88
pertemuan
89
kejutan
90
perkara nasi goreng
91
kejutan
92
flash back
93
masa lalu
94
kau mendadak egois alea
95
nona alea jatuh pingsan
96
alea,jangan pergi
97
saudara kandung
98
izin pulang
99
seharusnya kau meminta restu
100
cemburu
101
penjelasan
102
aku ingin cepat hamil
103
sakit perut
104
kebutuhan tamu bulanan
105
drama pagi
106
kegelisahan
107
ternyata?
108
melakukan
109
darah perawan?
110
petunjuk kuat
111
alea terkejut
112
insiden
113
garis dua
114
takut Gavin berpaling
115
pantas menerimanya
116
apa masih sakit?
117
ke kantor
118
merayu tuan Gavin?
119
kau urus perempuan itu
120
datang terlambat
121
kehilangan
122
penyesalan
123
melampiaskan
124
terpuruk
125
tidak baik-baik saja
126
pergi ke korea
127
mom,kembalilah
128
kembali
129
curahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!