3. Tawaran Zidan

Hingga pagi menjelang, pelukan antara Zidan dan Chika masih sama eratnya dengan semalam. Sama sekali tidak berniat untuk melepaskan pelukan itu, walaupun sudah sama-sama terbangun dari tidur mereka. Sepertinya setelah sadar sepenuhnya dan mengingat semuanya, mungkin keduanya masih tidak menyangka dengan yang telah mereka lakukan.

Secara perlahan dan sedikit keraguan, Zidan mencoba menundukkan kepalanya dan menatap wajah cantik dari wanita yang telah dia nikmati luar dalam. Wanita yang sangat dia yakini masih sangat terjaga dan baru disentuh olehnya, terbukti dengan betapa sulitnya saat menembus pertahannya tadi malam.

" Maaf.. Aku sudah menyentuhmu dan merenggut kehormatanmu " ucap Zidan yang masih memiliki rasa bersalah.

Sebuah fakta bahwa Chika adalah wanita yang masih perawan sedikit mengusiknya dan merasa bersalah. Meskipun bukan seratus persen kesalahannya, tetap saja dia telah merusak masa depan gadis yang masih muda itu.

Chika dengan cepat menggelengkan kepalanya. " Jangan meminta maaf, itu bukan salah Om kok.. Aku yang menggoda Om dan secara tidak langsung menyerahkan kehormatanku sendiri dengan sengaja " jawab Chika.

Secara sadar Chika mengatakan hal itu, karena memang seperti itu kenyataannya. Seandainya saja dia yang sedang mabuk tidak menghampiri sosok pria dewasa yang sangat tampan di matanya, maka semua itu tidak akan terjadi.

Maka dari itu, dia tidak akan bersikap seperti wanita yang direnggut kehormatannya dengan paksa. Dia sangat menyadari jika telah melakukan kesalahan dan tidak sepenuhnya salah dari pria yang memeluknya itu.

Mendengar hal itu, jujur saja Zidan cukup terkejut dan tidak menyangka jika sikap Chika akan sebaik itu. Namun, mungkin itu suatu keuntungan untuknya karena tidak harus terjadi drama panjang.

" Lebih baik sekarang kita membersihkan diri dulu.. Nanti kita bisa bicara lagi sambil mencari sarapan " ucap Zidan karena hari sudah sangat siang.

" Iya Om.. " jawab Chika menurut.

Tubuhnya yang terasa sangat remuk tentu saja butuh berendam di air hangat agar kembali rileks. Terlebih lagi, perutnya juga pun sudah sangat lapar dan harus segera diisi dengan makanan.

Zidan segera meraih handuk yang berada di atas nakas dan menutup tubuh bagian bawahnya, lalu baru turun dari tempat tidur.

Begitu juga dengan Chika yang sudah membungkus tubuh polosnya dengan selimut. Sayangnya, tubuhnya terlalu sakit untuk banyak bergerak, terutama bagian intinya. Wanita itu tidak pernah mengira jika pecah perawan akan sesakit itu.

" Biar aku bantu.. " ucap Zidan yang tidak tega melihat Chika menahan sakit.

Tanpa menunggu persetujuan dari Chika yang pastinya akan sangat terkejut, Zidan langsung mengangkat tubuh wanita itu dan menggendongnya ala bridal style. Sangat mudah baginya untuk melakukan itu, karena tubuh Chika sangat ringan.

Dan benar saja, Chika langsung memekik dan spontan mengalungkan kedua tangannya di leher Zidan.

" Turunkan aku, Om.. " pinta Chika masih sangat-sangat terkejut.

" Diamlah.. " bisik Zidan tepat di telinga Chika.

Sontak wanita pun langsung terdiam dan tubuhnya langsung menegang. Hembusan napas Zidan yang menyentuh lehernya benar-benar membuat tubuhnya seperti tersengat listrik. Tanpa bisa dicegah, dia pun menjadi teringat dengan yang telah mereka lakukan tadi malam.

Kemudian, Zidan segera melangkah kedua kakinya menuju kamar mandi. Pria itu juga memastikan Chika akan membersihkan diri dengan nyaman sebelum keluar dari sana.

.

.

.

Setelah membersihkan diri dan mengganti pakaian, Zidan dan Chika langsung meninggalkan tempat itu sekaligus mencari sarapan. Warung bubur ayam di pinggir jalan menjadi pilihan keduanya, karena memang sudah sangat lapar dan itu yang paling dekat.

Chika terlihat sangat lahap menyantap sarapannya itu, bahkan sampai dua mangkuk bubur ayam. Tak ada sikap jaim atau sok cantik di hadapan Zidan, karena memang itu-lah dirinya yang sebenarnya.

Sama sekali tidak wanita sadari jika sedari tadi Zidan terus memperhatikannya dan tidak memakan bubur ayam miliknya sendiri dengan benar. Sosok Chika benar-benar mampu menarik perhatiannya hingga tak mampu mengalihkan pandangannya.

" Ehem.. Chika, apa aku boleh tahu kenapa kamu bisa berada di tempat itu dan mabuk? Apa orang tuamu tidak mengkhawatirkan dan mencarimu? " tanya Zidan setelah Chika menyelesaikan sarapannya.

Tentu saja pria itu sangat penasaran, karena menurutnya Chika adalah seorang wanita baik-baik dan tidak mungkin berada di tempat hiburan malam itu tanpa alasan. Mungkin saja wanita juga sedang merasa kesepian dan ingin mencari hiburan seperti dirinya.

" Aku berada di tempat itu karena orang tuaku tidak akan mengkhawatirkan dan mencariku, Om.. Mereka terlalu sibuk dengan pekerjaan dan melupakan aku yang masih menginginkan kasih sayang. Bahkan ya.. kedua tidak melarangku saat aku memilih untuk tinggal sendiri di sini daripada ikut mereka ke luar negeri atau tinggal bersama kakek nenek " jawab Chika tersenyum miris.

Bertahun-tahun hidupnya terasa sangat kesepian karena kedua orang tuanya yang sangat sibuk bekerja dan memilih menetap di luar negeri. Hingga akhirnya, setelah lulus sekolah menengah pertama dan mulai kuliah, dia memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan tinggal sendiri.

Awalnya, itu hanya untuk memancing kedua orang tuanya agar melarangnya dan menuruti permintaannya yang ingin lebih sering menikmati waktu bersama. Kenyataannya, orang tuanya itu malah mengizinkannya dan seperti tidak memperdulikannya lagi.

" Sudah lah.. Sekarang aku yang bertanya, kenapa Om bisa di tempat itu? Apa istri Om tidak marah? " ucap Chika sengaja menggoda pria di hadapannya itu.

" Tidak.. Istriku tidak akan marah dan tidak memperdulikanku. Aku bisa melakukan apa saja sesuka hatiku " jawab Zidan dengan santainya.

Mendengar hal itu, kedua mata Chika langsung terbelalak saking terkejutnya. Dia tidak menyangka jika Zidan sudah menikah dan memiliki istri.

" Hah? A-apa? Ja-di Om benar-benar su-dah memiliki is-tri? " pekik Chika sangat-sangat terkejut.

" Iya, benar.. Aku sudah memiliki istri " jawab Zidan menganggukkan kepalanya.

" Tapi, istriku tidak pernah menganggapku sama sekali. Seperti dirimu, aku juga berada di tempat itu karena kesepian. Hanya bedanya, kamu karena kekurangan kasih sayang dari orang tuamu dan aku karena tidak dipedulikan oleh istriku " lanjut Zidan dengan menghela napasnya panjang.

Seketika Chika langsung terdiam dan tidak bisa berkata apa-apa lagi, tentunya dia merasa panik karena telah melewati satu malam panjang dengan pria beristri. Pikiran-pikiran buruk mulai bermunculan di dalam kepalanya dan membayangkan andai istri dari Zidan datang untuk melabraknya.

" Jangan panik, dia tidak akan marah dan melakukan apapun. Sudah kubilang, dia tidak menganggap dan memperdulikan aku " ucap Zidan melihat kepanikan di wajah Chika.

Chika pun menganggukkan kepalanya dan mencoba untuk mempercayai ucapan dari pria di hadapannya itu.

" Karena kita sama-sama kesepian, jadi apakah kamu mau menjadi kekasihku? Setidaknya aku harus bertanggung jawab untuk sesuatu yang aku ambil darimu. Mungkin juga, aku akan bisa memberikan kasih sayang yang kamu inginkan " tanya Zidan menawarkan sesuatu yang sama-sama menguntungkan.

Di beberapa jam terakhir, dia sudah benar-benar memikirkan semuanya dan akhirnya memberikan tawaran itu. Wanita di hadapannya itu telah membangkitkan sesuatu dari dalam dirinya dan tentu dia tidak akan melepaskannya.

***

Hello, hello 👋 Bab pertama untuk hari ini dan tunggu selanjutnya ya🥰

***

Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘

Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘

Episodes
1 1. Wanita Asing
2 2. Saling Memuaskan
3 3. Tawaran Zidan
4 4. Milikku ~ Zidan
5 5. Sebuah Kecupan
6 6. Aku Benci Kalian! ~ Chika
7 7. Benih Berkualitas
8 8. Sangat Hot
9 9. Kencan Ala Anak Muda
10 10. Hanya Sandiwara
11 11. Anakku, Bukan Anak Kita ~ Zidan
12 12. Makanan Terenak
13 13. Menginap
14 14. Tidak Penting
15 15. Pusat Perhatian
16 16. Double Date
17 17. Jangan-Jangan.. ~ Chika
18 18. Merasa Takut
19 19. Om Bahagia? ~ Chika
20 20. Bukan Perusak
21 21. Perasaan Tak Biasa
22 22. Sadar Diri
23 23. Sampai Kapan? ~ Zidan
24 24. Secepatnya
25 25. Morning Sickness
26 26. Pesan dari Mama Naima
27 27. Tamparan Keras
28 28. Siapa Perempuan Itu? ~ Mama Naima
29 29. Talak Tiga
30 30. Tidak Tenang
31 31. Cepatlah Pulang, Om ~ Chika
32 32. Sedikit Berbohong
33 33. Drama di Malam Hari
34 34. I Love You, Om ~ Chika
35 35. Tamu Tak Terduga
36 36. Sangat Mencintainya ~ Chika
37 37. Memilih Diam
38 38. Tidak Pernah Menyangka
39 39. Pasrah
40 40. Terikat
41 41. Janji Zidan
42 42. Bukan Salah Chika
43 43. Fakta Masa Lalu
44 44. Di Luar Dugaan
45 45. Demi Chika
46 46. Bentuk Perjuangan Cinta
47 47. Malarindu
48 48. Partner
49 49. Lebih Buruk
50 50. Sangat Kacau
51 51. Jangan Mimpi!! ~ Zidan
52 52. Tebakan Berhadiah
53 53. Tertangkap Basah
54 54. Resiko Selingkuhan
55 55. Tak Terhingga ~ Zidan
56 56. Pelaku Sebenarnya
57 57. Kedatangan Zidan dan Mama Naima
58 58. Pengganggu Tua
59 59. Perempuan Terbaik
60 60. Tidak Ada Kesempatan Lagi
61 61. Kasmaran
62 62. Wedding Dream
63 63. Lagi-Lagi Mama Naima
64 64. Official Jadi Duda
65 65. Gelisah
66 66. Harus Dilahirkan
67 67. Jagoan Ayah ~ Zidan
68 68. Sangat Bersyukur
69 69. Ibu yang Hebat ~ Zidan
70 70. Cukup Satu
71 71. Takut Kebablasan ~ Aurel
72 72. Hari Terbahagia
73 73. Tak Terganti (TAMAT)
74 Visual
75 Promo Karya Baru : Istri Dadakan Tuan Es
76 Bonus Chapter
77 Bonus Chapter 2
Episodes

Updated 77 Episodes

1
1. Wanita Asing
2
2. Saling Memuaskan
3
3. Tawaran Zidan
4
4. Milikku ~ Zidan
5
5. Sebuah Kecupan
6
6. Aku Benci Kalian! ~ Chika
7
7. Benih Berkualitas
8
8. Sangat Hot
9
9. Kencan Ala Anak Muda
10
10. Hanya Sandiwara
11
11. Anakku, Bukan Anak Kita ~ Zidan
12
12. Makanan Terenak
13
13. Menginap
14
14. Tidak Penting
15
15. Pusat Perhatian
16
16. Double Date
17
17. Jangan-Jangan.. ~ Chika
18
18. Merasa Takut
19
19. Om Bahagia? ~ Chika
20
20. Bukan Perusak
21
21. Perasaan Tak Biasa
22
22. Sadar Diri
23
23. Sampai Kapan? ~ Zidan
24
24. Secepatnya
25
25. Morning Sickness
26
26. Pesan dari Mama Naima
27
27. Tamparan Keras
28
28. Siapa Perempuan Itu? ~ Mama Naima
29
29. Talak Tiga
30
30. Tidak Tenang
31
31. Cepatlah Pulang, Om ~ Chika
32
32. Sedikit Berbohong
33
33. Drama di Malam Hari
34
34. I Love You, Om ~ Chika
35
35. Tamu Tak Terduga
36
36. Sangat Mencintainya ~ Chika
37
37. Memilih Diam
38
38. Tidak Pernah Menyangka
39
39. Pasrah
40
40. Terikat
41
41. Janji Zidan
42
42. Bukan Salah Chika
43
43. Fakta Masa Lalu
44
44. Di Luar Dugaan
45
45. Demi Chika
46
46. Bentuk Perjuangan Cinta
47
47. Malarindu
48
48. Partner
49
49. Lebih Buruk
50
50. Sangat Kacau
51
51. Jangan Mimpi!! ~ Zidan
52
52. Tebakan Berhadiah
53
53. Tertangkap Basah
54
54. Resiko Selingkuhan
55
55. Tak Terhingga ~ Zidan
56
56. Pelaku Sebenarnya
57
57. Kedatangan Zidan dan Mama Naima
58
58. Pengganggu Tua
59
59. Perempuan Terbaik
60
60. Tidak Ada Kesempatan Lagi
61
61. Kasmaran
62
62. Wedding Dream
63
63. Lagi-Lagi Mama Naima
64
64. Official Jadi Duda
65
65. Gelisah
66
66. Harus Dilahirkan
67
67. Jagoan Ayah ~ Zidan
68
68. Sangat Bersyukur
69
69. Ibu yang Hebat ~ Zidan
70
70. Cukup Satu
71
71. Takut Kebablasan ~ Aurel
72
72. Hari Terbahagia
73
73. Tak Terganti (TAMAT)
74
Visual
75
Promo Karya Baru : Istri Dadakan Tuan Es
76
Bonus Chapter
77
Bonus Chapter 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!