Ep. 17 - Satu tim

Ep. 17 - Satu tim

🌺SINGLE MOM🌺

Dapur rumah Kirana pagi itu penuh kesibukan seperti biasa. Aroma masakan yang menggugah selera memenuhi udara, sementara panci dan wajan beradu di atas kompor.

Namun di sudut dapur, dua karyawan perempuan, Sinta dan Lila, sedang sibuk menyusun kotak makanan sambil berbincang pelan.

"Sinta, kamu pernah nggak sih lihat suaminya Bu Kirana?," tanya Lila yang memulai pembicaraan.

“Nggak pernah. Aku cuma lihat foto di ruang tamu itu. Kalau nggak salah, yang di foto sama Naya itu suaminya, kan?,” jawab Sinta seraya menggeleng.

“Iya, aku juga penasaran. Di foto aja ganteng banget, apalagi kalau lihat aslinya, pasti karismatik banget! He he...,” ujar Lila sambil tersenyum kecil.

“😁😁 Iya, bener. Tapi kok dia nggak pernah muncul ya? Mungkin sering kerja di luar kota?,” balas Sinta.

Saking asyiknya mengobrol, mereka tidak menyadari jika Kirana baru saja masuk ke dapur untuk memeriksa persiapan mereka. Ia berhenti sejenak dan mendengar percakapan itu.

Wajahnya berubah lembut namun ada gurat kesedihan yang muncul sesaat.

“Aku tidak pernah cerita ini, ya?,” kata Kirana tiba-tiba hingga membuat kedua perempuan itu terkejut dan segera berusaha terlihat sibuk.

“Maaf, Bu Kirana. Kami nggak bermaksud apa-apa…” ucap Sinta tergagap dengan wajah yang memerah.

Kirana pun tersenyum, meskipun senyum itu terasa berat. “Tidak apa-apa. Wajar kalau kalian penasaran," ucap Kirana. “Suamiku sudah meninggal sepuluh bulan yang lalu. Jadi, kalian memang tidak akan pernah bertemu dengannya," lanjutnya.

Sinta dan Lila pun membisu dan wajah mereka berubah pucat. “Kami benar-benar nggak tahu, Bu… Maaf ya, Bu,” ujar Lila pelan.

Kirana hanya mengangguk kecil lalu menjawab, “Tidak apa-apa. Aku sudah belajar menerima. Aku punya Naya, dan sekarang aku punya kalian. Itu sudah lebih dari cukup.”

Kirana lalu melanjutkan pekerjaannya dan memeriksa makanan yang hampir selesai, sementara Sinta dan Lila saling pandang dengan rasa bersalah.

Beberapa saat kemudian, Riko dan Bagas bergabung ke dapur untuk mengambil pesanan yang harus diantar. Mereka melihat raut wajah Sinta dan Lila yang berbeda dari biasanya.

“Ada apa kalian berdua? Kayaknya habis dimarahi Bu Kirana ya?,” goda Riko sambil membawa kotak makanan.

“Bukan marah, cuma... Tadi kita ngomongin suaminya Bu Kirana, dan ternyata beliau sudah meninggal," jawab Sinta.

Bagas terperangah, lalu berkata, “Wah... Pantas saja Bu Kirana itu kelihatan kuat. Dia berjuang sendiri selama ini, apalagi dengan anak kecil. Aku salut banget.”

Riko pun mengangguk setuju. “Benar. Dia nggak pernah mengeluh atau menunjukkan kesedihannya di depan kita. Malah selalu senyum. Luar biasa.”

Setelah memuji dan mengagumi Kirana, mereka pun kembali bekerja, tapi ada rasa hormat dari mereka yang semakin besar terhadap Kirana.

**

Saat malam tiba, setelah semua pekerjaan selesai, Kirana duduk sendirian di ruang tamunya. Ia menatap foto keluarga kecilnya di dinding, yang diambil saat Naya masih bayi.

“Mas Arga, lihatlah. Aku masih di sini, berjuang untuk Naya, untuk hidup kita. Aku tahu kamu bangga padaku, kan?,” bisik nya dengan air mata yang mengalir pelan di pipinya.

Tiba-tiba, Naya muncul dari kamar dengan boneka di tangannya. “Ibu, kenapa nangis?,” tanyanya polos.

Kirana segera menghapus air matanya cepat-cepat dan tersenyum. “Nggak, sayang. Ibu cuma kangen sama Ayah.”

Naya pun mendekat dan duduk di pangkuan Kirana lalu membalas perkataan ibunya itu, “Ibu, aku juga kangen Ayah. Tapi Ibu kan selalu bilang, Ayah ada di hati kita, kan?."

Kirana mengangguk sambil memeluk Naya dengan erat. “Iya, sayang. Ayah selalu di hati kita. Dan kita harus tetap kuat."

Keesokan harinya, Kirana terlihat lebih bersemangat dari biasanya. Ia memimpin timnya dengan senyuman yang terus mengembang di wajahnya, dan memastikan semua berjalan lancar.

Lalu, Riko mendekati Bagas sambil berbisik, “Lihat Bu Kirana. Dia memang sosok yang luar biasa. Aku makin semangat kerja di sini.”

“Aku juga. Kita harus terus mendukung dia, apapun yang terjadi," jawab Bagas.

Sementara itu, Kirana yang mendengar obrolan mereka dari kejauhan hanya tersenyum. Meskipun kehilangan suami adalah luka yang tidak akan sembuh sepenuhnya, ia merasa saat ini tidak sendirian.

Kini ia memiliki tim yang mendukungnya, dan itu adalah kekuatan baru untuk melanjutkan hidupnya dan Naya.

Bersambung...

Episodes
1 Ep. 1 - Keluarga mertua
2 Ep. 2 - Pisah rumah
3 Ep. 3 - Api di Jurang Sepi
4 Ep. 4 - Kabar buruk
5 Ep. 5 - Peristirahatan Terakhir
6 Ep. 6 - Di usir
7 Ep. 7 - Single Mom
8 Ep. 8 - Naya hilang
9 Ep. 9 - Tempat Tinggal Baru
10 Ep. 10 - Mimpi
11 Ep. 11 - Tekad Kirana
12 Ep. 12 - Kejadian di pasar
13 Ep. 13 - Promosi Catering
14 Ep. 14 - Tidak semudah itu
15 Ep. 15 - Saat terpuruk
16 Ep. 16 - Babak Baru
17 Ep. 17 - Satu tim
18 Ep. 18 - Tempat baru
19 Ep. 19 - Naya masuk TK
20 Ep. 20 - Tangis Naya di Hari Pertama Sekolah
21 Ep. 21 - Sircle
22 Ep. 22 - Aku juga tidak mau jadi janda
23 Ep. 23 - Di labrak
24 Ep. 24 - Fitnah
25 Ep. 25 - Dampak dari fitnah
26 Ep. 26 - Keterlaluan!!
27 Ep. 27 - Sekolah Baru
28 Ep. 28 - Pengkhianat!!
29 Ep. 29 - Berusaha bangkit
30 Ep. 30 - Tidak ada kata maaf bagimu
31 Ep. 31 - Titik terang
32 Ep. 32 - Kasus berlanjut
33 Ep. 33 - Penyerangan
34 Ep. 34 - Momen haru
35 Ep. 35 - Pertemuan tak terduga
36 Ep. 36 - Tahun ke tahun
37 Ep. 37 - Kirana & Naya
38 Ep. 38 - Mulai aman
39 Ep. 39 - Naya & Pak Dika
40 Ep. 40 - Sosok Ayah?
41 Ep. 41 - MOM
42 Ep. 42 - Berduka cita
43 Ep. 43 - Beruntun
44 Ep. 44 - Tak Berujung
45 Ep. 45 - Sakit
46 Ep. 46 - Feeling
47 Ep. 47 - Korban
48 Ep. 48 - Predator
49 Ep. 49 - Tokoh baru
50 Ep. 50 - Konspirasi
51 Ep. 51 - “Fitnah”
52 Ep. 52 - Memburu Kebenaran
53 Ep. 53 - Dalam bahaya
54 Ep. 54 - Jejak
55 Ep. 55 - Darah Seorang Ibu
56 Ep. 56 - Tiga Tahun Kemudian
57 Ep. 57 - PDKT
58 Ep. 58 - Meluluhkan Hati
59 Ep. 59 - Cinta yang Terbuka
60 Ep. 60 - Restu dari Masa Lalu
61 Ep. 61 - Kejutan!!!
62 Ep. 62 - Arga
63 Ep. 63 - ML vs MD
64 Ep. 64 - Hati yang Hancur
65 Ep. 65 - Mak Lampir
66 Ep. 66 - Pilihan yang Sulit
67 Ep. 67 - Gaun Pengantin
68 Ep. 68 - Melepaskan
69 Ep. 69 - Menanti Hari Bahagia
70 Ep. 70 - Malam Pertama
71 Ep. 71 - Jalan Yang Berbeda
72 Ep. 72 - Antara Ayah dan Ibu
73 Ep. 73 - Sosok Pelindung
74 Ep. 74 - Sekutu
75 Ep. 75 - Aksi Penculikan
76 Ep. 76 - Taman Tempat Kejadian
77 Ep. 77 - Gudang Tua
78 Ep. 78 - Malangnya...
79 Ep. 79 - Penemuan Naya
80 Ep. 80 - Hati Seorang Ibu
81 Karya baru 'Kafilah Cinta'
82 Ep. 82 - Lebih Cepat
83 Ep. 82 - Ada yang Tidak Beres
84 Ep. 84 - Pertanyaan Besar
85 Ep. 85 - Tengah Malam
86 Ep. 86 - Eksekusi
87 Ep. 87 - Dalangnya
88 Ep. 88 - TERTANGKAP!
89 Ep. 89 - Jarak
90 Ep. 90 - AWAL BARU
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Ep. 1 - Keluarga mertua
2
Ep. 2 - Pisah rumah
3
Ep. 3 - Api di Jurang Sepi
4
Ep. 4 - Kabar buruk
5
Ep. 5 - Peristirahatan Terakhir
6
Ep. 6 - Di usir
7
Ep. 7 - Single Mom
8
Ep. 8 - Naya hilang
9
Ep. 9 - Tempat Tinggal Baru
10
Ep. 10 - Mimpi
11
Ep. 11 - Tekad Kirana
12
Ep. 12 - Kejadian di pasar
13
Ep. 13 - Promosi Catering
14
Ep. 14 - Tidak semudah itu
15
Ep. 15 - Saat terpuruk
16
Ep. 16 - Babak Baru
17
Ep. 17 - Satu tim
18
Ep. 18 - Tempat baru
19
Ep. 19 - Naya masuk TK
20
Ep. 20 - Tangis Naya di Hari Pertama Sekolah
21
Ep. 21 - Sircle
22
Ep. 22 - Aku juga tidak mau jadi janda
23
Ep. 23 - Di labrak
24
Ep. 24 - Fitnah
25
Ep. 25 - Dampak dari fitnah
26
Ep. 26 - Keterlaluan!!
27
Ep. 27 - Sekolah Baru
28
Ep. 28 - Pengkhianat!!
29
Ep. 29 - Berusaha bangkit
30
Ep. 30 - Tidak ada kata maaf bagimu
31
Ep. 31 - Titik terang
32
Ep. 32 - Kasus berlanjut
33
Ep. 33 - Penyerangan
34
Ep. 34 - Momen haru
35
Ep. 35 - Pertemuan tak terduga
36
Ep. 36 - Tahun ke tahun
37
Ep. 37 - Kirana & Naya
38
Ep. 38 - Mulai aman
39
Ep. 39 - Naya & Pak Dika
40
Ep. 40 - Sosok Ayah?
41
Ep. 41 - MOM
42
Ep. 42 - Berduka cita
43
Ep. 43 - Beruntun
44
Ep. 44 - Tak Berujung
45
Ep. 45 - Sakit
46
Ep. 46 - Feeling
47
Ep. 47 - Korban
48
Ep. 48 - Predator
49
Ep. 49 - Tokoh baru
50
Ep. 50 - Konspirasi
51
Ep. 51 - “Fitnah”
52
Ep. 52 - Memburu Kebenaran
53
Ep. 53 - Dalam bahaya
54
Ep. 54 - Jejak
55
Ep. 55 - Darah Seorang Ibu
56
Ep. 56 - Tiga Tahun Kemudian
57
Ep. 57 - PDKT
58
Ep. 58 - Meluluhkan Hati
59
Ep. 59 - Cinta yang Terbuka
60
Ep. 60 - Restu dari Masa Lalu
61
Ep. 61 - Kejutan!!!
62
Ep. 62 - Arga
63
Ep. 63 - ML vs MD
64
Ep. 64 - Hati yang Hancur
65
Ep. 65 - Mak Lampir
66
Ep. 66 - Pilihan yang Sulit
67
Ep. 67 - Gaun Pengantin
68
Ep. 68 - Melepaskan
69
Ep. 69 - Menanti Hari Bahagia
70
Ep. 70 - Malam Pertama
71
Ep. 71 - Jalan Yang Berbeda
72
Ep. 72 - Antara Ayah dan Ibu
73
Ep. 73 - Sosok Pelindung
74
Ep. 74 - Sekutu
75
Ep. 75 - Aksi Penculikan
76
Ep. 76 - Taman Tempat Kejadian
77
Ep. 77 - Gudang Tua
78
Ep. 78 - Malangnya...
79
Ep. 79 - Penemuan Naya
80
Ep. 80 - Hati Seorang Ibu
81
Karya baru 'Kafilah Cinta'
82
Ep. 82 - Lebih Cepat
83
Ep. 82 - Ada yang Tidak Beres
84
Ep. 84 - Pertanyaan Besar
85
Ep. 85 - Tengah Malam
86
Ep. 86 - Eksekusi
87
Ep. 87 - Dalangnya
88
Ep. 88 - TERTANGKAP!
89
Ep. 89 - Jarak
90
Ep. 90 - AWAL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!