Ep. 11 - Tekad Kirana

Ep. 11 - Tekad Kirana

🌺SINGLE MOM🌺

Lanjut...

Pagi itu, Kirana sedang duduk di dapur sambil menyiapkan sarapan. Sementara Naya, dengan semangat layaknya anak-anak, sedang bermain di ruang tamu bersama boneka kesayangannya.

"Bu, lihat! Boneka ini sekarang punya mahkota!," seru Naya riang sambil menunjukkan boneka yang ia hias dengan pita kecil.

"Bagus sekali, sayang. Boneka Naya pasti sangat senang punya mahkota secantik itu," sahut Kirana sambil tersenyum hangat.

Setelah sarapan, Kirana mengajak Naya membersihkan rumah. Mereka melakukannya sambil bercanda.

Kadang, Naya berlari kecil sambil membawa kain lap, sementara Kirana dengan sabar mengajarkan bagaimana melipat pakaian dengan rapi.

"Bu, ini benar nggak?," tanya Naya sambil memegang kaos yang sudah terlipat.

"Benar sekali, sayang. Naya pintar, deh," puji Kirana sambil mengusap kepala putrinya.

Siang harinya, setelah selesai dengan pekerjaan rumah, Kirana membawa Naya bermain di halaman kecil rumah mereka. Naya tertawa ceria saat berlari-lari mengejar bola yang dilemparkan Kirana.

Namun, saat Naya mencoba mengambil bola yang menggelinding ke sudut halaman, ia tersandung batu kecil. Tubuh mungilnya terjatuh dengan keras.

"Aaaahhh! Ibu!! Hu hu hu hu hu...," teriak Naya dengan tangis histeris.

"Naya!!." Kirana langsung berlari menghampiri putrinya.

Ketika melihat lutut Naya berdarah dan kakinya terluka cukup parah, Kirana merasa panik. Ia mencoba menenangkan Naya sambil memeriksa lukanya.

"Sayang, tenang ya. Ibu ada di sini. Kita harus ke rumah sakit sekarang," ucap Kirana, gemetar.

Dengan tergesa-gesa, Kirana membawa Naya ke rumah sakit menggunakan taksi online.

Sepanjang perjalanan, Naya terus menangis kesakitan. "Bu... sakit, Bu..." rintih Naya lemah.

"Iya, sayang. Sebentar lagi kita sampai. Kamu kuat, ya. Ibu di sini," jawab Kirana seraya memeluk putrinya erat.

Setibanya di rumah sakit, Naya segera dibawa ke ruang perawatan. Dokter memeriksa luka-luka di kakinya dan memutuskan untuk memberikan beberapa jahitan kecil.

Sementara Kirana berdiri di samping Naya sambil menggenggam tangan mungil itu dengan erat.

"Bu, aku takut," kata Naya dengan air mata yang mengalir.

"Nggak apa-apa, sayang. Ibu di sini. Ini nggak akan lama, dan setelah itu kamu akan sembuh," kata Kirana, mencoba memberikan kekuatan meskipun hatinya teriris melihat putrinya kesakitan.

Setelah proses jahitan selesai, Naya akhirnya bisa beristirahat di ruang observasi.

Dokter menjelaskan bahwa luka Naya tidak terlalu serius, tetapi ia harus beristirahat selama beberapa hari dan tidak boleh terlalu aktif bergerak.

"Terima kasih, Dok. Saya akan menjaga dia dengan baik," ucap Kirana sambil membungkukkan badan.

Namun, saat Kirana menuju bagian administrasi untuk menyelesaikan biaya perawatan, hatinya sempat bergetar melihat angka yang harus dibayarkan.

Ia khawatir biaya yang akan di keluarkan sangat banyak. Meski begitu, keselamatan Naya adalah yang utama. Dan saat tau jumlahnya, Kirana cukup lega karena tidak sebesar yang ia bayangkan.

Setelah kembali ke rumah, Kirana meletakkan Naya di tempat tidur. Ia memastikan putrinya nyaman sebelum mencium keningnya dengan lembut.

"Bu, aku nggak nakal lagi deh. Maaf ya, Bu," kata Naya dengan suara pelan.

"Nggak apa-apa, sayang. Yang penting kamu sehat. Ibu akan selalu ada buat kamu," jawab Kirana sambil menahan air matanya.

Ketika Naya tertidur, Kirana duduk di sampingnya sambil memandangi wajah polos putrinya seolah mencari kekuatan untuk menghadapi dunia ini yang mungkin tidak lagi mudah untuk mereka.

**

Malam semakin larut. Kini Kirana duduk di meja kecil dekat jendela kamar, sementara Naya tertidur pulas di tempat tidur.

Udara dingin menyelimuti ruangan, namun pikiran Kirana lebih sibuk dari sebelumnya. Ia menatap layar ponselnya dengan cemas, lalu membuka aplikasi bank untuk mengecek saldo di rekeningnya.

Saldo: Rp. 250.000.000

"Syukurlah... masih ada cukup uang," gumam Kirana pelan. Namun, kegelisahan masih merambat di hatinya.

"Aku sudah punya rumah yang nyaman, tapi... aku tidak bisa hanya mengandalkan sisa uang ini saja untuk melanjutkan hidupku dan Naya," katanya sambil menatap kosong ke luar jendela.

"Aku harus melakukan sesuatu. Aku harus bisa mandiri demi Naya," ucap Kirana lagi dengan tekad yang mulai tumbuh di hatinya.

Kirana lalu membuka ponselnya lagi dan mulai mencari inspirasi usaha yang bisa dilakukan dengan modal yang ia miliki.

Ia pun mencatat beberapa ide yang menarik perhatiannya. Seperti, Bisnis Catering Sehat dengan modal Rp. 50.000.000.

Pikirnya, ia bisa menyediakan makanan sehat dan praktis untuk keluarga kecil atau pekerja kantoran. Dengan keuntungan potensi laba bersih 20-30% dari omzet. Dengan 20 pesanan per hari, ia bisa menghasilkan Rp. 10.000.000/bulan.

Terlebih Kirana suka memasak dan sudah terbiasa dengan kegiatan di dapur. Namun tantangannya, ia membutuhkan pemasaran yang konsisten agar dikenal.

Opsi lainnya adalah Menjual pakaian bekas berkualitas melalui platform online. Selanjutnya bisnis Tanaman Hias, Jasa Laundry Kiloan.

Kirana mencatat semua ide tersebut di buku kecilnya. Lalu, ia melirik saldo ATM-nya lagi sambil menghela napas panjang.

"Kalau aku pilih catering, aku bisa memanfaatkan dapur di rumah. Tapi, aku harus punya pelanggan tetap dulu," gumamnya.

Lalu ia menatap halaman depan rumah melalui jendela. "Atau... tanaman hias? Halamanku cukup luas, dan aku bisa belajar sambil berjalan."

Namun pikirannya kembali melayang. "Tapi laundry kiloan juga menarik. Di sekitar sini, pasti banyak yang butuh jasa seperti itu."

Kirana pun menopang dagunya dan bingung memilih langkah pertama.

**

Keesokan paginya, Naya yang sudah bangun lebih dulu menghampiri Kirana yang sedang menatap buku catatannya.

"Bu, kenapa bengong aja?," tanya Naya sambil memeluk bonekanya.

"Ibu lagi mikir, sayang. Ibu mau cari cara biar kita bisa terus hidup nyaman di sini," jawab Kirana seraya tersenyum lemah.

"Kalau Ibu buka toko kue aja, gimana? Kan Ibu jago masak," ujar Naya polos.

Kirana tersenyum mendengar ide putrinya itu. "Toko kue, ya? Itu juga bisa jadi pilihan. Terima kasih, sayang."

Naya pun mengangguk dengan semangat. "Nanti aku bantu Ibu, ya!."

Bersambung...

Episodes
1 Ep. 1 - Keluarga mertua
2 Ep. 2 - Pisah rumah
3 Ep. 3 - Api di Jurang Sepi
4 Ep. 4 - Kabar buruk
5 Ep. 5 - Peristirahatan Terakhir
6 Ep. 6 - Di usir
7 Ep. 7 - Single Mom
8 Ep. 8 - Naya hilang
9 Ep. 9 - Tempat Tinggal Baru
10 Ep. 10 - Mimpi
11 Ep. 11 - Tekad Kirana
12 Ep. 12 - Kejadian di pasar
13 Ep. 13 - Promosi Catering
14 Ep. 14 - Tidak semudah itu
15 Ep. 15 - Saat terpuruk
16 Ep. 16 - Babak Baru
17 Ep. 17 - Satu tim
18 Ep. 18 - Tempat baru
19 Ep. 19 - Naya masuk TK
20 Ep. 20 - Tangis Naya di Hari Pertama Sekolah
21 Ep. 21 - Sircle
22 Ep. 22 - Aku juga tidak mau jadi janda
23 Ep. 23 - Di labrak
24 Ep. 24 - Fitnah
25 Ep. 25 - Dampak dari fitnah
26 Ep. 26 - Keterlaluan!!
27 Ep. 27 - Sekolah Baru
28 Ep. 28 - Pengkhianat!!
29 Ep. 29 - Berusaha bangkit
30 Ep. 30 - Tidak ada kata maaf bagimu
31 Ep. 31 - Titik terang
32 Ep. 32 - Kasus berlanjut
33 Ep. 33 - Penyerangan
34 Ep. 34 - Momen haru
35 Ep. 35 - Pertemuan tak terduga
36 Ep. 36 - Tahun ke tahun
37 Ep. 37 - Kirana & Naya
38 Ep. 38 - Mulai aman
39 Ep. 39 - Naya & Pak Dika
40 Ep. 40 - Sosok Ayah?
41 Ep. 41 - MOM
42 Ep. 42 - Berduka cita
43 Ep. 43 - Beruntun
44 Ep. 44 - Tak Berujung
45 Ep. 45 - Sakit
46 Ep. 46 - Feeling
47 Ep. 47 - Korban
48 Ep. 48 - Predator
49 Ep. 49 - Tokoh baru
50 Ep. 50 - Konspirasi
51 Ep. 51 - “Fitnah”
52 Ep. 52 - Memburu Kebenaran
53 Ep. 53 - Dalam bahaya
54 Ep. 54 - Jejak
55 Ep. 55 - Darah Seorang Ibu
56 Ep. 56 - Tiga Tahun Kemudian
57 Ep. 57 - PDKT
58 Ep. 58 - Meluluhkan Hati
59 Ep. 59 - Cinta yang Terbuka
60 Ep. 60 - Restu dari Masa Lalu
61 Ep. 61 - Kejutan!!!
62 Ep. 62 - Arga
63 Ep. 63 - ML vs MD
64 Ep. 64 - Hati yang Hancur
65 Ep. 65 - Mak Lampir
66 Ep. 66 - Pilihan yang Sulit
67 Ep. 67 - Gaun Pengantin
68 Ep. 68 - Melepaskan
69 Ep. 69 - Menanti Hari Bahagia
70 Ep. 70 - Malam Pertama
71 Ep. 71 - Jalan Yang Berbeda
72 Ep. 72 - Antara Ayah dan Ibu
73 Ep. 73 - Sosok Pelindung
74 Ep. 74 - Sekutu
75 Ep. 75 - Aksi Penculikan
76 Ep. 76 - Taman Tempat Kejadian
77 Ep. 77 - Gudang Tua
78 Ep. 78 - Malangnya...
79 Ep. 79 - Penemuan Naya
80 Ep. 80 - Hati Seorang Ibu
81 Karya baru 'Kafilah Cinta'
82 Ep. 82 - Lebih Cepat
83 Ep. 82 - Ada yang Tidak Beres
84 Ep. 84 - Pertanyaan Besar
85 Ep. 85 - Tengah Malam
86 Ep. 86 - Eksekusi
87 Ep. 87 - Dalangnya
88 Ep. 88 - TERTANGKAP!
89 Ep. 89 - Jarak
90 Ep. 90 - AWAL BARU
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Ep. 1 - Keluarga mertua
2
Ep. 2 - Pisah rumah
3
Ep. 3 - Api di Jurang Sepi
4
Ep. 4 - Kabar buruk
5
Ep. 5 - Peristirahatan Terakhir
6
Ep. 6 - Di usir
7
Ep. 7 - Single Mom
8
Ep. 8 - Naya hilang
9
Ep. 9 - Tempat Tinggal Baru
10
Ep. 10 - Mimpi
11
Ep. 11 - Tekad Kirana
12
Ep. 12 - Kejadian di pasar
13
Ep. 13 - Promosi Catering
14
Ep. 14 - Tidak semudah itu
15
Ep. 15 - Saat terpuruk
16
Ep. 16 - Babak Baru
17
Ep. 17 - Satu tim
18
Ep. 18 - Tempat baru
19
Ep. 19 - Naya masuk TK
20
Ep. 20 - Tangis Naya di Hari Pertama Sekolah
21
Ep. 21 - Sircle
22
Ep. 22 - Aku juga tidak mau jadi janda
23
Ep. 23 - Di labrak
24
Ep. 24 - Fitnah
25
Ep. 25 - Dampak dari fitnah
26
Ep. 26 - Keterlaluan!!
27
Ep. 27 - Sekolah Baru
28
Ep. 28 - Pengkhianat!!
29
Ep. 29 - Berusaha bangkit
30
Ep. 30 - Tidak ada kata maaf bagimu
31
Ep. 31 - Titik terang
32
Ep. 32 - Kasus berlanjut
33
Ep. 33 - Penyerangan
34
Ep. 34 - Momen haru
35
Ep. 35 - Pertemuan tak terduga
36
Ep. 36 - Tahun ke tahun
37
Ep. 37 - Kirana & Naya
38
Ep. 38 - Mulai aman
39
Ep. 39 - Naya & Pak Dika
40
Ep. 40 - Sosok Ayah?
41
Ep. 41 - MOM
42
Ep. 42 - Berduka cita
43
Ep. 43 - Beruntun
44
Ep. 44 - Tak Berujung
45
Ep. 45 - Sakit
46
Ep. 46 - Feeling
47
Ep. 47 - Korban
48
Ep. 48 - Predator
49
Ep. 49 - Tokoh baru
50
Ep. 50 - Konspirasi
51
Ep. 51 - “Fitnah”
52
Ep. 52 - Memburu Kebenaran
53
Ep. 53 - Dalam bahaya
54
Ep. 54 - Jejak
55
Ep. 55 - Darah Seorang Ibu
56
Ep. 56 - Tiga Tahun Kemudian
57
Ep. 57 - PDKT
58
Ep. 58 - Meluluhkan Hati
59
Ep. 59 - Cinta yang Terbuka
60
Ep. 60 - Restu dari Masa Lalu
61
Ep. 61 - Kejutan!!!
62
Ep. 62 - Arga
63
Ep. 63 - ML vs MD
64
Ep. 64 - Hati yang Hancur
65
Ep. 65 - Mak Lampir
66
Ep. 66 - Pilihan yang Sulit
67
Ep. 67 - Gaun Pengantin
68
Ep. 68 - Melepaskan
69
Ep. 69 - Menanti Hari Bahagia
70
Ep. 70 - Malam Pertama
71
Ep. 71 - Jalan Yang Berbeda
72
Ep. 72 - Antara Ayah dan Ibu
73
Ep. 73 - Sosok Pelindung
74
Ep. 74 - Sekutu
75
Ep. 75 - Aksi Penculikan
76
Ep. 76 - Taman Tempat Kejadian
77
Ep. 77 - Gudang Tua
78
Ep. 78 - Malangnya...
79
Ep. 79 - Penemuan Naya
80
Ep. 80 - Hati Seorang Ibu
81
Karya baru 'Kafilah Cinta'
82
Ep. 82 - Lebih Cepat
83
Ep. 82 - Ada yang Tidak Beres
84
Ep. 84 - Pertanyaan Besar
85
Ep. 85 - Tengah Malam
86
Ep. 86 - Eksekusi
87
Ep. 87 - Dalangnya
88
Ep. 88 - TERTANGKAP!
89
Ep. 89 - Jarak
90
Ep. 90 - AWAL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!