Ep. 9 - Tempat Tinggal Baru

Ep. 9 - Tempat Tinggal Baru

🌺SINGLE MOM🌺

Hari berikutnya...

Pagi itu, Kirana duduk di tepi ranjang sambil menatap layar ponselnya yang memuat daftar rumah hunian di kota.

Sementara Naya masih terlelap di sampingnya dengan boneka kesayangannya di pelukan.

“Baiklah, kita harus mulai dari sini,” gumam Kirana. Ia menggulir daftar rumah yang tampak sesuai dengan anggarannya dan teliti.

Setelah mencatat beberapa lokasi yang terlihat menarik, Kirana lalu membangunkan Naya dengan lembut.

“Naya, sayang... Bangun, kita akan jalan-jalan hari ini,” bisiknya sambil mengusap rambut putrinya.

“Jalan-jalan ke mana, Bu?," tanya Naya seraya membuka matanya sedikit karena setengah mengantuk.

“Mencari rumah baru untuk kita,” jawab Kirana dengan senyum kecil.

Naya pun segera bangkit dan langsung semangat. "Hore!! Rumah baru!!!."

Di perjalanan, Kirana memesan transportasi online untuk mengantarnya ke lokasi pertama. Pengemudi yang ramah pun mulai bertanya.

“Mau lihat rumah ya, Bu? Di kawasan ini memang banyak yang bagus.”

“Betul, Pak. Saya baru mencari tempat untuk tinggal bersama anak saya,” jawab Kirana dengan sopan.

“Kalau boleh saran, Ibu bisa coba kawasan perumahan di belakang taman kota. Lingkungannya bersih, harga sewa juga cukup terjangkau,” kata pengemudi sambil menunjukkan arah lain.

“Baik, Pak. Terima kasih sarannya.”

**

Rumah pertama yang Kirana kunjungi adalah rumah mungil di pinggir kota. Bangunannya sederhana dengan halaman kecil di depan.

Pemilik rumah yang seorang wanita paruh baya, menyambut mereka dengan ramah.

“Selamat pagi, Bu. Saya Kirana, ini putri saya, Naya.”

“Selamat pagi. Saya Bu Rini, pemilik rumah ini. Silakan masuk, saya tunjukkan rumahnya.”

Kirana masuk bersama Naya dan memperhatikan ruang tamu yang bersih meski sederhana.

Namun, ketika melihat kamar-kamarnya, Kirana merasa ukurannya terlalu kecil untuk mereka.

“Bagaimana, Bu? Apakah cocok?,” tanya Bu Rini.

“Kami akan pertimbangkan dulu, Bu. Terima kasih banyak,” jawab Kirana dengan sopan.

##

Rumah kedua berada di kawasan yang lebih ramai, namun terlihat agak tua. Dinding luarnya sudah mulai terkelupas, dan atapnya tampak membutuhkan perbaikan.

“Bu, ini kayak rumah horor,” bisik Naya sambil menarik tangan ibunya.

“Shh… Jangan bilang begitu, sayang. Kita lihat dulu,” balas Kirana sambil tersenyum.

Pemilik rumah yang seorang pria tua, mencoba meyakinkan Kirana tentang kelebihan lokasi rumah tersebut.

Namun, Kirana merasa lingkungan di sekitarnya kurang aman untuk membesarkan Naya.

“Terima kasih, Pak. Tapi mungkin saya harus melihat-lihat yang lain dulu,” katanya sebelum pergi.

Kini Kirana menuju lokasi ketiga. Sesuai saran pengemudi tadi pagi, Kirana menuju kawasan di dekat taman kota.

Rumah yang ia temukan di sana adalah rumah minimalis modern dengan dua kamar tidur, dapur kecil, dan halaman belakang yang cukup luas untuk Naya bermain.

Pemilik rumah adalah seorang pria muda bernama Bayu. Ia menyambut Kirana dengan antusias.

“Selamat datang, Bu. Ini rumahnya, masih baru direnovasi bulan lalu. Lingkungannya juga tenang dan dekat dengan sekolah serta fasilitas umum.”

Kirana pun mengangguk sambil mengamati setiap sudut rumah.

“Naya, bagaimana? Kamu suka?,” tanya Kirana sambil memandang putrinya yang berlari ke halaman belakang.

“Bu, ada tempat bermain! Aku suka!,” seru Naya riang.

Melihat kegembiraan Naya, Kirana merasa ini adalah pilihan yang tepat.

“Berapa harga rumahnya, Pak Bayu?,” tanya Kirana.

“Untuk Ibu dan anak Ibu, saya bisa kasih harga yang terjangkau. Saya juga baru punya anak, jadi saya paham rasanya membangun hidup baru,” kata Bayu sambil tersenyum ramah.

Setelah berdiskusi lebih lanjut, Kirana memutuskan untuk membeli rumah tersebut.

Hatinya sedikit lega karena akhirnya ia menemukan tempat untuk memulai hidup baru bersama Naya.

“Mas, aku berhasil menemukan rumah yang nyaman untuk kami. Semoga kamu di sana bisa tenang,” batin Kirana sambil menatap langit.

**

Singkat cerita setelah pindah rumah...

Pagi itu, matahari bersinar terang menembus jendela rumah baru Kirana. Suara burung berkicau di luar membuat suasana terasa damai, meskipun hatinya masih berat memikirkan semua kejadian beberapa hari terakhir.

Lalu, ia menatap Naya yang masih terlelap di kasur kecil di pojok ruangan. Dengan hati-hati, Kirana merapikan selimut putrinya, lalu melangkah keluar kamar.

Rumah yang masih kosong itu terasa sunyi. Tidak ada furnitur, yang ada hanya beberapa barang seadanya yang ia bawa dari penginapan.

Siang harinya, Kirana membawa Naya ke sebuah toko perlengkapan rumah tangga.

“Naya, kita butuh beli tempat tidur, meja makan, dan beberapa alat masak. Kamu mau bantu Ibu pilih?," tanya Kirana sambil menggandeng tangan putrinya.

“Mau, Bu! Aku mau pilih kasur yang empuk!,” sahut Naya dengan semangat.

Di toko, Kirana sibuk memilih barang yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Sesekali Naya menunjuk benda-benda yang menarik perhatiannya.

“Bu, beli ini dong. Lucu, ada gambar kelincinya!,” ujar Naya sambil menunjuk sprei bergambar kelinci.

“Baiklah, kita beli ini untuk tempat tidur kamu,” kata Kirana sambil tersenyum kecil.

Setelah hampir dua jam berkeliling, Kirana akhirnya membeli beberapa barang penting seperti kompor gas, peralatan dapur, meja kecil, dan karpet untuk ruang tamu.

“Semua ini cukup, ya, Bu?,” tanya Naya sambil memegang bonekanya.

“Cukup, sayang. Kita harus hemat, ya. Tapi tenang saja, semuanya akan terasa nyaman setelah kita rapikan,” jawab Kirana sambil mengusap kepala Naya.

Ketika barang-barang tiba di rumah, Kirana langsung mulai menata semuanya. Ia memindahkan meja kecil ke ruang makan, mengatur kasur baru di kamar tidur, dan memasang sprei kelinci pilihan Naya.

“Bu, aku bantu, ya?,” ucap Naya seraya mencoba menyeret karpet kecil ke ruang tamu.

“Hati-hati, sayang. Jangan terlalu berat buat kamu,” ujar Kirana sambil membantu putrinya.

Setelah beberapa jam bekerja keras, rumah itu mulai terasa seperti tempat tinggal yang hangat. Kirana menyeka keringat di dahinya sambil tersenyum puas.

“Naya, lihat. Ini rumah kita sekarang. Bagaimana menurutmu?."

“Bagus, Bu! Aku suka rumah ini. Tapi aku kangen Ayah,” kata Naya dengan polosnya.

Mendengar itu, Kirana pun langsung terdiam. Ia menunduk, lalu memeluk putrinya dengan erat.

“Ibu juga kangen Ayah. Tapi kita harus kuat, ya. Kita harus saling menjaga,” ucap Kirana sambil menahan air matanya.

Ketika Kirana kembali ke teras dan bermain dengan bonekanya, Kirana masuk ke kamar dan bersandar di dinding sambil menutup mulutnya karena menangis.

"Mas Arga... 😭😭😭."

**

Malam harinya, Kirana memasak makanan pertama di rumah barunya. Ia menyalakan kompor gas baru dan mulai memotong sayuran untuk membuat sup ayam.

Adapun Naya, ia duduk di meja kecil, menggambar sesuatu dengan pensil warna yang mereka beli di toko tadi.

“Bu, aku gambar Ayah. Lihat, ini Ayah lagi tersenyum,” kata Naya sambil menunjukkan gambarnya.

Kirana menatap gambar itu dengan perasaan campur aduk.

“Bagus sekali, sayang. Ayah pasti senang kalau melihat ini,” jawab Kirana dengan senyum yang dipaksakan.

Tak terasa air matanya pun menetes tanpa permisi sambil memikirkan nasib mereka berdua.

"Kirana, kamu harus kuat!!! Kamu pasti bisa!!," batin Kirana penuh tekad.

Saat makan malam tiba, mereka duduk berdua di meja kecil itu.

“Enak, Bu. Aku suka sup ini,” kata Naya sambil menyuap makanannya.

“Syukurlah. Besok kita akan masak sesuatu yang lebih spesial,” ujar Kirana sambil mengelus kepala putrinya.

Malam itu, setelah semuanya selesai, Kirana merebahkan tubuhnya di kasur. Ia menatap langit-langit sambil merenungkan perjalanan hidupnya sejauh ini.

“Mas, aku berhasil membuat tempat tinggal yang nyaman untuk kami. Aku harap kamu di sana bisa melihatnya. Aku akan berusaha sekuat tenaga untuk membesarkan Naya dengan baik,” bisik Kirana dengan air mata yang lolos lagi begitu saja.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Ulla Hullasoh

Ulla Hullasoh

kuat Kiranaaaa

2025-02-07

1

lihat semua
Episodes
1 Ep. 1 - Keluarga mertua
2 Ep. 2 - Pisah rumah
3 Ep. 3 - Api di Jurang Sepi
4 Ep. 4 - Kabar buruk
5 Ep. 5 - Peristirahatan Terakhir
6 Ep. 6 - Di usir
7 Ep. 7 - Single Mom
8 Ep. 8 - Naya hilang
9 Ep. 9 - Tempat Tinggal Baru
10 Ep. 10 - Mimpi
11 Ep. 11 - Tekad Kirana
12 Ep. 12 - Kejadian di pasar
13 Ep. 13 - Promosi Catering
14 Ep. 14 - Tidak semudah itu
15 Ep. 15 - Saat terpuruk
16 Ep. 16 - Babak Baru
17 Ep. 17 - Satu tim
18 Ep. 18 - Tempat baru
19 Ep. 19 - Naya masuk TK
20 Ep. 20 - Tangis Naya di Hari Pertama Sekolah
21 Ep. 21 - Sircle
22 Ep. 22 - Aku juga tidak mau jadi janda
23 Ep. 23 - Di labrak
24 Ep. 24 - Fitnah
25 Ep. 25 - Dampak dari fitnah
26 Ep. 26 - Keterlaluan!!
27 Ep. 27 - Sekolah Baru
28 Ep. 28 - Pengkhianat!!
29 Ep. 29 - Berusaha bangkit
30 Ep. 30 - Tidak ada kata maaf bagimu
31 Ep. 31 - Titik terang
32 Ep. 32 - Kasus berlanjut
33 Ep. 33 - Penyerangan
34 Ep. 34 - Momen haru
35 Ep. 35 - Pertemuan tak terduga
36 Ep. 36 - Tahun ke tahun
37 Ep. 37 - Kirana & Naya
38 Ep. 38 - Mulai aman
39 Ep. 39 - Naya & Pak Dika
40 Ep. 40 - Sosok Ayah?
41 Ep. 41 - MOM
42 Ep. 42 - Berduka cita
43 Ep. 43 - Beruntun
44 Ep. 44 - Tak Berujung
45 Ep. 45 - Sakit
46 Ep. 46 - Feeling
47 Ep. 47 - Korban
48 Ep. 48 - Predator
49 Ep. 49 - Tokoh baru
50 Ep. 50 - Konspirasi
51 Ep. 51 - “Fitnah”
52 Ep. 52 - Memburu Kebenaran
53 Ep. 53 - Dalam bahaya
54 Ep. 54 - Jejak
55 Ep. 55 - Darah Seorang Ibu
56 Ep. 56 - Tiga Tahun Kemudian
57 Ep. 57 - PDKT
58 Ep. 58 - Meluluhkan Hati
59 Ep. 59 - Cinta yang Terbuka
60 Ep. 60 - Restu dari Masa Lalu
61 Ep. 61 - Kejutan!!!
62 Ep. 62 - Arga
63 Ep. 63 - ML vs MD
64 Ep. 64 - Hati yang Hancur
65 Ep. 65 - Mak Lampir
66 Ep. 66 - Pilihan yang Sulit
67 Ep. 67 - Gaun Pengantin
68 Ep. 68 - Melepaskan
69 Ep. 69 - Menanti Hari Bahagia
70 Ep. 70 - Malam Pertama
71 Ep. 71 - Jalan Yang Berbeda
72 Ep. 72 - Antara Ayah dan Ibu
73 Ep. 73 - Sosok Pelindung
74 Ep. 74 - Sekutu
75 Ep. 75 - Aksi Penculikan
76 Ep. 76 - Taman Tempat Kejadian
77 Ep. 77 - Gudang Tua
78 Ep. 78 - Malangnya...
79 Ep. 79 - Penemuan Naya
80 Ep. 80 - Hati Seorang Ibu
81 Karya baru 'Kafilah Cinta'
82 Ep. 82 - Lebih Cepat
83 Ep. 82 - Ada yang Tidak Beres
84 Ep. 84 - Pertanyaan Besar
85 Ep. 85 - Tengah Malam
86 Ep. 86 - Eksekusi
87 Ep. 87 - Dalangnya
88 Ep. 88 - TERTANGKAP!
89 Ep. 89 - Jarak
90 Ep. 90 - AWAL BARU
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Ep. 1 - Keluarga mertua
2
Ep. 2 - Pisah rumah
3
Ep. 3 - Api di Jurang Sepi
4
Ep. 4 - Kabar buruk
5
Ep. 5 - Peristirahatan Terakhir
6
Ep. 6 - Di usir
7
Ep. 7 - Single Mom
8
Ep. 8 - Naya hilang
9
Ep. 9 - Tempat Tinggal Baru
10
Ep. 10 - Mimpi
11
Ep. 11 - Tekad Kirana
12
Ep. 12 - Kejadian di pasar
13
Ep. 13 - Promosi Catering
14
Ep. 14 - Tidak semudah itu
15
Ep. 15 - Saat terpuruk
16
Ep. 16 - Babak Baru
17
Ep. 17 - Satu tim
18
Ep. 18 - Tempat baru
19
Ep. 19 - Naya masuk TK
20
Ep. 20 - Tangis Naya di Hari Pertama Sekolah
21
Ep. 21 - Sircle
22
Ep. 22 - Aku juga tidak mau jadi janda
23
Ep. 23 - Di labrak
24
Ep. 24 - Fitnah
25
Ep. 25 - Dampak dari fitnah
26
Ep. 26 - Keterlaluan!!
27
Ep. 27 - Sekolah Baru
28
Ep. 28 - Pengkhianat!!
29
Ep. 29 - Berusaha bangkit
30
Ep. 30 - Tidak ada kata maaf bagimu
31
Ep. 31 - Titik terang
32
Ep. 32 - Kasus berlanjut
33
Ep. 33 - Penyerangan
34
Ep. 34 - Momen haru
35
Ep. 35 - Pertemuan tak terduga
36
Ep. 36 - Tahun ke tahun
37
Ep. 37 - Kirana & Naya
38
Ep. 38 - Mulai aman
39
Ep. 39 - Naya & Pak Dika
40
Ep. 40 - Sosok Ayah?
41
Ep. 41 - MOM
42
Ep. 42 - Berduka cita
43
Ep. 43 - Beruntun
44
Ep. 44 - Tak Berujung
45
Ep. 45 - Sakit
46
Ep. 46 - Feeling
47
Ep. 47 - Korban
48
Ep. 48 - Predator
49
Ep. 49 - Tokoh baru
50
Ep. 50 - Konspirasi
51
Ep. 51 - “Fitnah”
52
Ep. 52 - Memburu Kebenaran
53
Ep. 53 - Dalam bahaya
54
Ep. 54 - Jejak
55
Ep. 55 - Darah Seorang Ibu
56
Ep. 56 - Tiga Tahun Kemudian
57
Ep. 57 - PDKT
58
Ep. 58 - Meluluhkan Hati
59
Ep. 59 - Cinta yang Terbuka
60
Ep. 60 - Restu dari Masa Lalu
61
Ep. 61 - Kejutan!!!
62
Ep. 62 - Arga
63
Ep. 63 - ML vs MD
64
Ep. 64 - Hati yang Hancur
65
Ep. 65 - Mak Lampir
66
Ep. 66 - Pilihan yang Sulit
67
Ep. 67 - Gaun Pengantin
68
Ep. 68 - Melepaskan
69
Ep. 69 - Menanti Hari Bahagia
70
Ep. 70 - Malam Pertama
71
Ep. 71 - Jalan Yang Berbeda
72
Ep. 72 - Antara Ayah dan Ibu
73
Ep. 73 - Sosok Pelindung
74
Ep. 74 - Sekutu
75
Ep. 75 - Aksi Penculikan
76
Ep. 76 - Taman Tempat Kejadian
77
Ep. 77 - Gudang Tua
78
Ep. 78 - Malangnya...
79
Ep. 79 - Penemuan Naya
80
Ep. 80 - Hati Seorang Ibu
81
Karya baru 'Kafilah Cinta'
82
Ep. 82 - Lebih Cepat
83
Ep. 82 - Ada yang Tidak Beres
84
Ep. 84 - Pertanyaan Besar
85
Ep. 85 - Tengah Malam
86
Ep. 86 - Eksekusi
87
Ep. 87 - Dalangnya
88
Ep. 88 - TERTANGKAP!
89
Ep. 89 - Jarak
90
Ep. 90 - AWAL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!