Ep. 7 - Single Mom

Ep. 7 - Single Mom

🌺SINGLE MOM🌺

Hujan gerimis menyelimuti malam ketika sebuah mobil Grab berhenti di depan penginapan kecil yang hangat namun sederhana.

Lampu-lampu kuning menyala redup, memberikan suasana yang tenang di tengah dinginnya malam.

Kirana duduk di kursi belakang sambil menggenggam erat Naya yang tertidur di pangkuannya. Wajahnya terlihat lelah, namun ada kehangatan dalam pelukannya pada putri kecilnya.

Sopir Grab menoleh ke belakang dengan wajahnya yang ramah lalu berkata, "Nona, ini tempat yang cukup baik untuk menginap sementara. Pemiliknya juga baik hati, sering membantu orang yang membutuhkan."

Kirana pun mengangguk pelan. "Terima kasih, Pak. Aku tidak tahu harus ke mana jika tidak bertemu Bapak." Suaranya serak, nyaris tenggelam dalam hujan yang mulai menderas.

Sebelum keluar, Kirana menatap Naya yang terlelap dengan damai. Air matanya mulai membasahi wajahnya seraya membelai rambut anaknya, lalu bergumam pelan, "Mas... Aku kangen kamu, Mas... Hiks... Kenapa kamu meninggalkan kami secepat ini? Aku tidak tahu bagaimana menjalani hidup tanpa kamu. Aku takut, Mas... Aku takut... 😭😭😭."

Suaranya pecah dalam tangis yang tertahan, tetapi ia segera menghapus air matanya karena tidak ingin membangunkan Naya.

Dengan perlahan, ia keluar dari mobil sambil menggendong anak kecil itu.

Sopir Grab membantu mengambil kopernya dan beberapa kardus dari bagasi. "Semoga keadaan membaik untuk Ibu dan putri kecilnya," gumamnya, tulus.

Di dalam penginapan...

Pintu kayu tua terbuka dengan suara berderit. Pemilik penginapan, seorang wanita paruh baya dengan senyum ramah, menyambut mereka. "Selamat malam, Neng. Apa saya bisa membantu?," ucapnya.

"Aku butuh kamar untuk sementara waktu. Tidak perlu yang besar, asal cukup untuk aku dan anakku," jawab Kirana sambil membetulkan posisi Naya di pelukannya.

Wanita itu menatap Kirana dengan tatapan penuh simpati. "Tentu, Neng. Kami punya kamar di lantai dua yang cukup nyaman. Silakan ikut saya."

Kirana pun mengikuti wanita itu menaiki tangga kayu yang sedikit berderit, namun suasananya terasa hangat.

Kamar yang ditunjukkan cukup luas, dengan tempat tidur bersih, meja kecil, dan jendela yang menghadap ke jalanan.

"Jika Neng butuh sesuatu, jangan ragu untuk memanggil saya," kata wanita itu sebelum meninggalkan mereka.

Kirana lalu menidurkan Naya di tempat tidur, kemudian duduk di sisi tempat tidur, sambil memandangi wajah anaknya yang polos.

"Naya, maafkan Ibu... Ibu tidak tahu apakah Ibu bisa memberikan yang terbaik untukmu. Tapi Ibu janji, kita akan bertahan. Kita akan menemukan jalan keluar," bisik Kirana.

Kirana lalu memandang keluar jendela, ketika hujan masih turun membasahi jalanan.

Ia merasa dunia begitu luas dan dingin tanpa Arga. Namun, ia harus melanjutkan hidup, bukan hanya untuk dirinya, tetapi juga untuk Naya.

**

Malam telah larut. Di tengah keheningan, tiba-tiba suara perut Kirana berbunyi keras, "Kroookk!." Ia terkejut, kemudian tersenyum pahit sambil memegangi perutnya yang kosong.

Ia lalu menatap Naya yang masih tertidur pulas di atas kasur. Lalu ia berdiri dan berjalan ke jendela.

Kirana membuka tirai dan melihat ke luar, berharap ada pedagang makanan atau warung kaki lima. Tapi sejauh mata memandang, hanya ada jalanan gelap dan deretan lampu jalan yang sepi.

"Ya Tuhan... Sepertinya aku harus segera makan kalau tidak ingin pingsan," gumamnya sambil memegang perutnya yang kembali berbunyi keras.

Akhirnya Kirana meraih ponselnya, lalu membuka aplikasi GoFood, dan mulai mencari makanan.

Ia memesan nasi goreng spesial, sup ayam, dan beberapa camilan untuk Naya, mengingat putrinya juga belum makan sejak tadi sore. Tapi saat sampai di kolom alamat, ia tertegun.

"Aduh! Aku lupa tanya alamat penginapan ini," ujarnya panik.

Ia segera mengenakan cardigan, lalu melangkah keluar kamar untuk menemui pemilik penginapan. Namun sebelum pergi, ia memastikan Naya tetap nyaman di tempat tidur. "Naya, tunggu di sini, ya, sayang. Ibu akan kembali sebentar," bisiknya.

Sementara itu di lobi penginapan, sang pemilik sedang menonton televisi di ruang resepsionis ketika Kirana menghampirinya. "Maaf, Bu, boleh tanya? alamat penginapan ini apa, ya? Aku mau pesan makanan, tapi lupa tanya tadi."

Wanita itu pun tersenyum ramah lalu menjawab, "Oh, tentu. Ini alamatnya." Ia mengambil kertas dan menuliskan alamat lengkap penginapan tersebut.

"Terima kasih banyak, Bu. Aku sangat terbantu," ucap Kirana sambil menerima kertas itu dengan wajah lega.

"Tidak apa-apa, Neng. Kalau butuh bantuan lain, jangan ragu bilang saja, ya," jawab pemilik penginapan dengan tulus.

Kirana pun mengangguk, lalu segera kembali ke kamar.

Setelah kembali, Kirana langsung memasukkan alamat ke aplikasi dan menyelesaikan pesanannya. "Semoga ini cepat datang. Perutku sudah seperti genderang perang," gumamnya, mencoba tersenyum meski kelelahan.

Tidak lama kemudian, ponselnya berdering. Kurir makanan pun telah sampai di depan penginapan. Kirana pun segera turun untuk mengambil pesanan.

"Ini pesanan Ibu. Semoga sesuai, ya," ucap Kurir dengan senyum ramah sambil menyerahkan kantong makanan.

"Terima kasih banyak, Mas. Semoga rezeki Mas lancar," ujar Kirana sambil menyerahkan uang tip.

"Amin, Bu. Selamat malam," balas kurir itu sebelum pergi.

Kirana membawa makanan itu kembali ke kamar. Setelah menata makanan di meja kecil, Kirana duduk sejenak sambil memandang Naya.

Ia mencium dahi putrinya dengan penuh kasih sayang lalu berkata, "Naya, Ibu akan terus berjuang untuk kita, Nak. Kita akan baik-baik saja," bisiknya sambil menahan air mata.

Kemudian ia mulai makan. Meski makanannya sederhana, nasi goreng dan sup ayam itu terasa sangat nikmat bagi Kirana.

"Mas Arga... Jika kamu ada di sini, pasti kita bisa melewati ini bersama," gumamnya sambil melirik foto kecil Arga di ponselnya.

Hati Kirana terasa hancur, tapi ia harus kuat. Demi Naya. Demi masa depan mereka.

Di tengah kelelahan dan rasa lapar yang terobati, Kirana berjanji pada dirinya sendiri untuk terus melangkah, meski jalan di depannya masih gelap dan penuh cobaan.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Wanita Aries

Wanita Aries

Semangat

2025-01-31

1

lihat semua
Episodes
1 Ep. 1 - Keluarga mertua
2 Ep. 2 - Pisah rumah
3 Ep. 3 - Api di Jurang Sepi
4 Ep. 4 - Kabar buruk
5 Ep. 5 - Peristirahatan Terakhir
6 Ep. 6 - Di usir
7 Ep. 7 - Single Mom
8 Ep. 8 - Naya hilang
9 Ep. 9 - Tempat Tinggal Baru
10 Ep. 10 - Mimpi
11 Ep. 11 - Tekad Kirana
12 Ep. 12 - Kejadian di pasar
13 Ep. 13 - Promosi Catering
14 Ep. 14 - Tidak semudah itu
15 Ep. 15 - Saat terpuruk
16 Ep. 16 - Babak Baru
17 Ep. 17 - Satu tim
18 Ep. 18 - Tempat baru
19 Ep. 19 - Naya masuk TK
20 Ep. 20 - Tangis Naya di Hari Pertama Sekolah
21 Ep. 21 - Sircle
22 Ep. 22 - Aku juga tidak mau jadi janda
23 Ep. 23 - Di labrak
24 Ep. 24 - Fitnah
25 Ep. 25 - Dampak dari fitnah
26 Ep. 26 - Keterlaluan!!
27 Ep. 27 - Sekolah Baru
28 Ep. 28 - Pengkhianat!!
29 Ep. 29 - Berusaha bangkit
30 Ep. 30 - Tidak ada kata maaf bagimu
31 Ep. 31 - Titik terang
32 Ep. 32 - Kasus berlanjut
33 Ep. 33 - Penyerangan
34 Ep. 34 - Momen haru
35 Ep. 35 - Pertemuan tak terduga
36 Ep. 36 - Tahun ke tahun
37 Ep. 37 - Kirana & Naya
38 Ep. 38 - Mulai aman
39 Ep. 39 - Naya & Pak Dika
40 Ep. 40 - Sosok Ayah?
41 Ep. 41 - MOM
42 Ep. 42 - Berduka cita
43 Ep. 43 - Beruntun
44 Ep. 44 - Tak Berujung
45 Ep. 45 - Sakit
46 Ep. 46 - Feeling
47 Ep. 47 - Korban
48 Ep. 48 - Predator
49 Ep. 49 - Tokoh baru
50 Ep. 50 - Konspirasi
51 Ep. 51 - “Fitnah”
52 Ep. 52 - Memburu Kebenaran
53 Ep. 53 - Dalam bahaya
54 Ep. 54 - Jejak
55 Ep. 55 - Darah Seorang Ibu
56 Ep. 56 - Tiga Tahun Kemudian
57 Ep. 57 - PDKT
58 Ep. 58 - Meluluhkan Hati
59 Ep. 59 - Cinta yang Terbuka
60 Ep. 60 - Restu dari Masa Lalu
61 Ep. 61 - Kejutan!!!
62 Ep. 62 - Arga
63 Ep. 63 - ML vs MD
64 Ep. 64 - Hati yang Hancur
65 Ep. 65 - Mak Lampir
66 Ep. 66 - Pilihan yang Sulit
67 Ep. 67 - Gaun Pengantin
68 Ep. 68 - Melepaskan
69 Ep. 69 - Menanti Hari Bahagia
70 Ep. 70 - Malam Pertama
71 Ep. 71 - Jalan Yang Berbeda
72 Ep. 72 - Antara Ayah dan Ibu
73 Ep. 73 - Sosok Pelindung
74 Ep. 74 - Sekutu
75 Ep. 75 - Aksi Penculikan
76 Ep. 76 - Taman Tempat Kejadian
77 Ep. 77 - Gudang Tua
78 Ep. 78 - Malangnya...
79 Ep. 79 - Penemuan Naya
80 Ep. 80 - Hati Seorang Ibu
81 Karya baru 'Kafilah Cinta'
82 Ep. 82 - Lebih Cepat
83 Ep. 82 - Ada yang Tidak Beres
84 Ep. 84 - Pertanyaan Besar
85 Ep. 85 - Tengah Malam
86 Ep. 86 - Eksekusi
87 Ep. 87 - Dalangnya
88 Ep. 88 - TERTANGKAP!
89 Ep. 89 - Jarak
90 Ep. 90 - AWAL BARU
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Ep. 1 - Keluarga mertua
2
Ep. 2 - Pisah rumah
3
Ep. 3 - Api di Jurang Sepi
4
Ep. 4 - Kabar buruk
5
Ep. 5 - Peristirahatan Terakhir
6
Ep. 6 - Di usir
7
Ep. 7 - Single Mom
8
Ep. 8 - Naya hilang
9
Ep. 9 - Tempat Tinggal Baru
10
Ep. 10 - Mimpi
11
Ep. 11 - Tekad Kirana
12
Ep. 12 - Kejadian di pasar
13
Ep. 13 - Promosi Catering
14
Ep. 14 - Tidak semudah itu
15
Ep. 15 - Saat terpuruk
16
Ep. 16 - Babak Baru
17
Ep. 17 - Satu tim
18
Ep. 18 - Tempat baru
19
Ep. 19 - Naya masuk TK
20
Ep. 20 - Tangis Naya di Hari Pertama Sekolah
21
Ep. 21 - Sircle
22
Ep. 22 - Aku juga tidak mau jadi janda
23
Ep. 23 - Di labrak
24
Ep. 24 - Fitnah
25
Ep. 25 - Dampak dari fitnah
26
Ep. 26 - Keterlaluan!!
27
Ep. 27 - Sekolah Baru
28
Ep. 28 - Pengkhianat!!
29
Ep. 29 - Berusaha bangkit
30
Ep. 30 - Tidak ada kata maaf bagimu
31
Ep. 31 - Titik terang
32
Ep. 32 - Kasus berlanjut
33
Ep. 33 - Penyerangan
34
Ep. 34 - Momen haru
35
Ep. 35 - Pertemuan tak terduga
36
Ep. 36 - Tahun ke tahun
37
Ep. 37 - Kirana & Naya
38
Ep. 38 - Mulai aman
39
Ep. 39 - Naya & Pak Dika
40
Ep. 40 - Sosok Ayah?
41
Ep. 41 - MOM
42
Ep. 42 - Berduka cita
43
Ep. 43 - Beruntun
44
Ep. 44 - Tak Berujung
45
Ep. 45 - Sakit
46
Ep. 46 - Feeling
47
Ep. 47 - Korban
48
Ep. 48 - Predator
49
Ep. 49 - Tokoh baru
50
Ep. 50 - Konspirasi
51
Ep. 51 - “Fitnah”
52
Ep. 52 - Memburu Kebenaran
53
Ep. 53 - Dalam bahaya
54
Ep. 54 - Jejak
55
Ep. 55 - Darah Seorang Ibu
56
Ep. 56 - Tiga Tahun Kemudian
57
Ep. 57 - PDKT
58
Ep. 58 - Meluluhkan Hati
59
Ep. 59 - Cinta yang Terbuka
60
Ep. 60 - Restu dari Masa Lalu
61
Ep. 61 - Kejutan!!!
62
Ep. 62 - Arga
63
Ep. 63 - ML vs MD
64
Ep. 64 - Hati yang Hancur
65
Ep. 65 - Mak Lampir
66
Ep. 66 - Pilihan yang Sulit
67
Ep. 67 - Gaun Pengantin
68
Ep. 68 - Melepaskan
69
Ep. 69 - Menanti Hari Bahagia
70
Ep. 70 - Malam Pertama
71
Ep. 71 - Jalan Yang Berbeda
72
Ep. 72 - Antara Ayah dan Ibu
73
Ep. 73 - Sosok Pelindung
74
Ep. 74 - Sekutu
75
Ep. 75 - Aksi Penculikan
76
Ep. 76 - Taman Tempat Kejadian
77
Ep. 77 - Gudang Tua
78
Ep. 78 - Malangnya...
79
Ep. 79 - Penemuan Naya
80
Ep. 80 - Hati Seorang Ibu
81
Karya baru 'Kafilah Cinta'
82
Ep. 82 - Lebih Cepat
83
Ep. 82 - Ada yang Tidak Beres
84
Ep. 84 - Pertanyaan Besar
85
Ep. 85 - Tengah Malam
86
Ep. 86 - Eksekusi
87
Ep. 87 - Dalangnya
88
Ep. 88 - TERTANGKAP!
89
Ep. 89 - Jarak
90
Ep. 90 - AWAL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!