Ep. 3 - Api di Jurang Sepi

Ep. 3 - Api di Jurang Sepi

🌺SINGLE MOM🌺

Siang ini, Arga mengendarai mobilnya dengan perasaan lega dan semangat.

Setelah mampir sebentar di kantor untuk menyelesaikan beberapa urusan, ia melanjutkan rencananya hari itu untuk meninjau calon rumah baru yang akan menjadi tempat tinggal bagi keluarga kecilnya.

"Semoga Kirana suka rumah ini," gumamnya sambil melirik peta lokasi di layar GPS.

Ia sudah membayangkan Naya bermain di halaman kecil, Kirana memasak di dapur yang hangat, dan mereka menikmati kehidupan yang lebih damai.

Namun, di tengah perjalanan, suasana berubah mencekam. Jalan yang ia lalui cukup sepi, dengan hanya beberapa mobil yang melintas.

Dari kejauhan, ia melihat sebuah mobil berhenti di pinggir jalan. Beberapa pria berpakaian hitam berdiri di sekitar mobil itu, dan salah satu dari mereka tampak memaksa pengemudi keluar.

"Keluar!! Dan serahkan semua barang berhargamu!!."

Arga memperlambat laju mobilnya karena penasaran. “Apa itu... perampokan?” pikirnya dengan napas yang mulai tercekat.

Seketika, salah satu pria bersenjata menoleh ke arah mobil Arga. Tatapan tajam pria itu pun bertemu dengan mata Arga. Pria itu lalu mengangkat tangannya dan menodongkan pistol ke arah mobil Arga.

“Tidak! Apa yang dia lakukan?!," pekik Arga dan segera membanting setir, mencoba memutar balik mobilnya. Namun...

DOR!!!

Suara tembakan yang memekakkan telinga terdengar. Arga menyaksikan kaca mobil di depannya pecah, lalu pria di dalam mobil yang dirampok itu ambruk di tempat duduknya hingga tubuhnya diam tak bergerak.

“Ya Tuhan... Aku harus pergi dari sini!,” kata Arga panik sambil menginjak gas sekuat tenaga.

Mobilnya pun melaju dengan kecepatan tinggi, namun para perampok tidak tinggal diam.

“Kejar dia! Jangan biarkan dia lolos!,” teriak salah satu perampok sambil mengarahkan pistol ke mobil Arga.

Mobil perampok itu mengejar Arga di jalan yang berliku. Jantung Arga berdegup kencang, pikirannya bercampur aduk antara ketakutan dan tekad untuk menyelamatkan diri.

“Aku harus selamat... Demi Kirana... Demi Naya...” gumamnya sambil menggenggam erat setir mobil.

Namun, kecepatan tinggi di jalan sempit menjadi bumerang. Ketika Arga mencoba menghindari sebuah batu besar di tengah jalan, ia pun kehilangan kendali atas mobilnya.

“Tidak... tidaaaaaaaak...!," teriak Arga saat mobilnya meluncur ke tepi jalan yang berujung jurang.

Brak! Wuuusshhhh!!

Mobil itu pun terjun bebas, menghantam pepohonan dan bebatuan sebelum akhirnya berhenti di dasar jurang. Suara dentuman keras menggema di udara, diikuti dengan keheningan yang mencekam.

Sementara itu di atas sana para perampok berhenti di tepi jurang. Salah satu dari mereka melirik ke bawah dan memastikan mobil Arga tidak bergerak.

“Dia sudah selesai,” kata salah satu dari mereka.

“Jangan buang waktu. Kita pergi sekarang,” jawab yang lain lalu mereka pun melarikan diri.

Sementara itu, di dasar jurang, Arga terkulai di dalam mobil yang ringsek. Darah mengalir dari keningnya dengan mata yang setengah terbuka.

Dalam pikirannya yang semakin kabur, ia melihat bayangan Naya dan Kirana seolah menghampirinya, “Kirana... Naya...” bisiknya lemah hingga akhirnya kesadarannya pun hilang.

**

Di dasar jurang yang sunyi, mobil Arga teronggok di antara rerimbunan pepohonan dan batuan kasar.

Tubuh Arga terkulai di kursi kemudi, kepalanya bersandar ke sisi jendela, dengan darah yang mengalir dari luka di dahinya.

Suasana begitu hening, yang terdengar hanya suara angin yang berbisik di antara dedaunan dan gemerisik kecil dari aliran bensin yang bocor.

Bensin pun mulai merembes perlahan dari tangki mobil yang hancur hingga membentuk genangan kecil di tanah.

Sementara itu, sisa-sisa kabel listrik dari mobil yang ringsek mulai memercikkan api kecil, seperti ular yang menari mencari mangsanya.

Hingga akhirnya, percikan api itupun menyambar bensin yang mengalir. Dalam hitungan detik, nyala api kecil itu berubah menjadi kobaran yang menjalar ke bodi mobil.

Sret... Sret... BOOM!

Ledakan kecil terdengar saat api menyambar kap mobil. Dalam sekejap, api melahap mesin, lalu menyebar ke seluruh badan kendaraan.

Arga yang masih tidak sadar mulai terbatuk-batuk karena asap pekat yang memenuhi udara di sekitarnya. Perlahan, matanya terbuka sedikit, namun pandangannya buram.

“Ap... apa ini...,” gumamnya lemah sambil melihat keadaan sekitar.

Tangan kirinya berusaha meraih sabuk pengaman yang masih menahan tubuhnya di kursi, tapi kekuatannya begitu lemah.

"Uhuk...! Uhuk...! Uhuk...!!!."

Batukan nya semakin keras saat asap hitam mengepul lebih tebal hingga membuat pernapasannya semakin berat.

Saat seperti itu, dari kejauhan suara langkah kaki terdengar di antara semak-semak.

Seorang pria tua dengan tubuh tegap dan wajah penuh garis pengalaman berjalan perlahan dengan membawa tongkat kayu sebagai penopang.

Namanya Pak Widi, seorang pengembala kambing yang kebetulan melintas setelah mencari ternaknya yang hilang.

Pak Widi berhenti ketika mencium bau terbakar. Matanya yang tajam melihat ke arah dasar jurang. “Apa itu... ada mobil?,” gumamnya yang terkejut melihat kobaran api dari bawah.

Ia segera meletakkan tongkatnya, lalu mengeluarkan ponsel tua dari saku bajunya dan mencoba menghubungi bantuan.

“Halo? Polisi? Di jalan sepi menuju Bukit Cendana, ada mobil kecelakaan... dan terbakar! Cepat kirim bantuan!,” katanya tergesa-gesa.

Namun, ia tidak hanya berdiam diri. Dengan keberanian luar biasa, Pak Widi mencari jalur curam untuk turun ke dasar jurang dengan langkah yang hati-hati.

Sementara itu di dalam mobil...

Api semakin mendekati bagian dalam mobil dan membakar kursi belakang. Arga mulai tersadar sehingga ia sadar jika semakin berada dalam bahaya.

“Tidak... aku harus keluar...” katanya dengan suara serak.

Lalu ia berusaha melepaskan sabuk pengamannya, kali ini dengan tenaga yang tersisa yang hanya tinggal sedikit sekali dan sangat lemah.

Setelah beberapa kali mencoba, sabuk itu pun akhirnya terlepas. Dengan sisa kekuatan, Arga merangkak keluar dari pintu yang sudah bengkok.

Namun, baru saja ia berhasil mengeluarkan setengah tubuhnya, api menyambar lebih dekat dan memercikkan panas yang membakar lengannya.

“Aaahhh!,” jerit Arga, menahan rasa sakit.

“Hei! Kamu masih hidup? Bertahanlah!," teriak Pak Widi yang terdengar dari atas sana.

Setelah beberapa saat akhirnya Pak Widi berhasil mencapai dasar jurang. Matanya terbelalak melihat Arga yang berjuang keluar dari mobil yang hampir sepenuhnya dilahap api.

Tanpa berpikir panjang, ia pun berlari mendekat. “Ayo, Nak! Aku bantu!,” seru Pak Widi sambil menarik tangan Arga.

Dengan susah payah, keduanya berusaha menjauh dari mobil yang sebentar lagi akan meledak. Sesaat setelah Arga berhasil keluar dari dalam mobil...

BOOM!!!!! BOOM!!!!! BOOM!!!!!

Ledakan besar mengguncang jurang hingga membuat tanah di sekitar bergetar. Dan akhirnya kobaran api yang besar itu melahap dan membakar semua yang ada disana.

~ u hu hu hu hu hu... Kasihan sekali Arga 😭😭😭 Bagaimana anak dan istrimu... ~

Bersambung...

Episodes
1 Ep. 1 - Keluarga mertua
2 Ep. 2 - Pisah rumah
3 Ep. 3 - Api di Jurang Sepi
4 Ep. 4 - Kabar buruk
5 Ep. 5 - Peristirahatan Terakhir
6 Ep. 6 - Di usir
7 Ep. 7 - Single Mom
8 Ep. 8 - Naya hilang
9 Ep. 9 - Tempat Tinggal Baru
10 Ep. 10 - Mimpi
11 Ep. 11 - Tekad Kirana
12 Ep. 12 - Kejadian di pasar
13 Ep. 13 - Promosi Catering
14 Ep. 14 - Tidak semudah itu
15 Ep. 15 - Saat terpuruk
16 Ep. 16 - Babak Baru
17 Ep. 17 - Satu tim
18 Ep. 18 - Tempat baru
19 Ep. 19 - Naya masuk TK
20 Ep. 20 - Tangis Naya di Hari Pertama Sekolah
21 Ep. 21 - Sircle
22 Ep. 22 - Aku juga tidak mau jadi janda
23 Ep. 23 - Di labrak
24 Ep. 24 - Fitnah
25 Ep. 25 - Dampak dari fitnah
26 Ep. 26 - Keterlaluan!!
27 Ep. 27 - Sekolah Baru
28 Ep. 28 - Pengkhianat!!
29 Ep. 29 - Berusaha bangkit
30 Ep. 30 - Tidak ada kata maaf bagimu
31 Ep. 31 - Titik terang
32 Ep. 32 - Kasus berlanjut
33 Ep. 33 - Penyerangan
34 Ep. 34 - Momen haru
35 Ep. 35 - Pertemuan tak terduga
36 Ep. 36 - Tahun ke tahun
37 Ep. 37 - Kirana & Naya
38 Ep. 38 - Mulai aman
39 Ep. 39 - Naya & Pak Dika
40 Ep. 40 - Sosok Ayah?
41 Ep. 41 - MOM
42 Ep. 42 - Berduka cita
43 Ep. 43 - Beruntun
44 Ep. 44 - Tak Berujung
45 Ep. 45 - Sakit
46 Ep. 46 - Feeling
47 Ep. 47 - Korban
48 Ep. 48 - Predator
49 Ep. 49 - Tokoh baru
50 Ep. 50 - Konspirasi
51 Ep. 51 - “Fitnah”
52 Ep. 52 - Memburu Kebenaran
53 Ep. 53 - Dalam bahaya
54 Ep. 54 - Jejak
55 Ep. 55 - Darah Seorang Ibu
56 Ep. 56 - Tiga Tahun Kemudian
57 Ep. 57 - PDKT
58 Ep. 58 - Meluluhkan Hati
59 Ep. 59 - Cinta yang Terbuka
60 Ep. 60 - Restu dari Masa Lalu
61 Ep. 61 - Kejutan!!!
62 Ep. 62 - Arga
63 Ep. 63 - ML vs MD
64 Ep. 64 - Hati yang Hancur
65 Ep. 65 - Mak Lampir
66 Ep. 66 - Pilihan yang Sulit
67 Ep. 67 - Gaun Pengantin
68 Ep. 68 - Melepaskan
69 Ep. 69 - Menanti Hari Bahagia
70 Ep. 70 - Malam Pertama
71 Ep. 71 - Jalan Yang Berbeda
72 Ep. 72 - Antara Ayah dan Ibu
73 Ep. 73 - Sosok Pelindung
74 Ep. 74 - Sekutu
75 Ep. 75 - Aksi Penculikan
76 Ep. 76 - Taman Tempat Kejadian
77 Ep. 77 - Gudang Tua
78 Ep. 78 - Malangnya...
79 Ep. 79 - Penemuan Naya
80 Ep. 80 - Hati Seorang Ibu
81 Karya baru 'Kafilah Cinta'
82 Ep. 82 - Lebih Cepat
83 Ep. 82 - Ada yang Tidak Beres
84 Ep. 84 - Pertanyaan Besar
85 Ep. 85 - Tengah Malam
86 Ep. 86 - Eksekusi
87 Ep. 87 - Dalangnya
88 Ep. 88 - TERTANGKAP!
89 Ep. 89 - Jarak
90 Ep. 90 - AWAL BARU
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Ep. 1 - Keluarga mertua
2
Ep. 2 - Pisah rumah
3
Ep. 3 - Api di Jurang Sepi
4
Ep. 4 - Kabar buruk
5
Ep. 5 - Peristirahatan Terakhir
6
Ep. 6 - Di usir
7
Ep. 7 - Single Mom
8
Ep. 8 - Naya hilang
9
Ep. 9 - Tempat Tinggal Baru
10
Ep. 10 - Mimpi
11
Ep. 11 - Tekad Kirana
12
Ep. 12 - Kejadian di pasar
13
Ep. 13 - Promosi Catering
14
Ep. 14 - Tidak semudah itu
15
Ep. 15 - Saat terpuruk
16
Ep. 16 - Babak Baru
17
Ep. 17 - Satu tim
18
Ep. 18 - Tempat baru
19
Ep. 19 - Naya masuk TK
20
Ep. 20 - Tangis Naya di Hari Pertama Sekolah
21
Ep. 21 - Sircle
22
Ep. 22 - Aku juga tidak mau jadi janda
23
Ep. 23 - Di labrak
24
Ep. 24 - Fitnah
25
Ep. 25 - Dampak dari fitnah
26
Ep. 26 - Keterlaluan!!
27
Ep. 27 - Sekolah Baru
28
Ep. 28 - Pengkhianat!!
29
Ep. 29 - Berusaha bangkit
30
Ep. 30 - Tidak ada kata maaf bagimu
31
Ep. 31 - Titik terang
32
Ep. 32 - Kasus berlanjut
33
Ep. 33 - Penyerangan
34
Ep. 34 - Momen haru
35
Ep. 35 - Pertemuan tak terduga
36
Ep. 36 - Tahun ke tahun
37
Ep. 37 - Kirana & Naya
38
Ep. 38 - Mulai aman
39
Ep. 39 - Naya & Pak Dika
40
Ep. 40 - Sosok Ayah?
41
Ep. 41 - MOM
42
Ep. 42 - Berduka cita
43
Ep. 43 - Beruntun
44
Ep. 44 - Tak Berujung
45
Ep. 45 - Sakit
46
Ep. 46 - Feeling
47
Ep. 47 - Korban
48
Ep. 48 - Predator
49
Ep. 49 - Tokoh baru
50
Ep. 50 - Konspirasi
51
Ep. 51 - “Fitnah”
52
Ep. 52 - Memburu Kebenaran
53
Ep. 53 - Dalam bahaya
54
Ep. 54 - Jejak
55
Ep. 55 - Darah Seorang Ibu
56
Ep. 56 - Tiga Tahun Kemudian
57
Ep. 57 - PDKT
58
Ep. 58 - Meluluhkan Hati
59
Ep. 59 - Cinta yang Terbuka
60
Ep. 60 - Restu dari Masa Lalu
61
Ep. 61 - Kejutan!!!
62
Ep. 62 - Arga
63
Ep. 63 - ML vs MD
64
Ep. 64 - Hati yang Hancur
65
Ep. 65 - Mak Lampir
66
Ep. 66 - Pilihan yang Sulit
67
Ep. 67 - Gaun Pengantin
68
Ep. 68 - Melepaskan
69
Ep. 69 - Menanti Hari Bahagia
70
Ep. 70 - Malam Pertama
71
Ep. 71 - Jalan Yang Berbeda
72
Ep. 72 - Antara Ayah dan Ibu
73
Ep. 73 - Sosok Pelindung
74
Ep. 74 - Sekutu
75
Ep. 75 - Aksi Penculikan
76
Ep. 76 - Taman Tempat Kejadian
77
Ep. 77 - Gudang Tua
78
Ep. 78 - Malangnya...
79
Ep. 79 - Penemuan Naya
80
Ep. 80 - Hati Seorang Ibu
81
Karya baru 'Kafilah Cinta'
82
Ep. 82 - Lebih Cepat
83
Ep. 82 - Ada yang Tidak Beres
84
Ep. 84 - Pertanyaan Besar
85
Ep. 85 - Tengah Malam
86
Ep. 86 - Eksekusi
87
Ep. 87 - Dalangnya
88
Ep. 88 - TERTANGKAP!
89
Ep. 89 - Jarak
90
Ep. 90 - AWAL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!