Melody pingsan

“Selamat pagi Bu Rina,” sapa Ellara tersenyum kikuk.

“Sudah jam berapa ini cantik?” tanya Bu Rina dengan mata melotot tajam ke arah Ellara.

“Jam tujuh lewat sepuluh menit ibu Rina,” jawabnya dengan suara pelan.

“Tujuh lebih sepuluh menit ya? Menurut Ellara, kamu terlambat atau enggak?”  suara Bu Rina terdengar lembut di buat buat. Hal seperti itu saja tapi terkesan lebih menyeramkan di mata Ellara. Dia lebih baik menghadapi guru itu dengan teriak teriaknya dari pada seperti ini.

“Ellara terlambat Bu, heheh,” dia menyengir dengan kedua tangannya meremas bagian depan rok seragamnya.

“Ketawa lagi moncong mu itu, sekarang juga ke lapangan, berdiri di sana sampai jam istirahat, dan itu adalah hukuman!" Omel Bu Rina. Ellara menutup telinganya dengan cepat. Dia berlari kecil meninggalkan ibu Rina yang masih terdengar ngomel ngomel dari belakangnya. Dapat di pastikan, suaranya mungkin terdengar hampir ke semua ruangan.

“Aku tarik kata kataku, aku tidak ingin mendengar Ibu Rina yang marah marah, karena bisa membuat gendang telinga orang orang yang mendengarnya bisa pecah. Kalau aku tuli, kasian kecantikanku ini,” Dengus Ellara sembari mengelus dada.

Dia kembali ke mode angkuh, berjalan ke lapangan.

“Kamu terlambat juga?”  perasaan Ellara tambah malas saat melihat Melody yang ternyata kena hukuman juga.

“iya kak,” Jawab Melody dengan suara pelan. Dia sudah duluan lima menit berdiri disana.

“Kenapa kamu di hukum juga? kamu kan anak baru di sekolah ini?” heran Ellara. Dia sebenarnya malas berbicara, dari ekspresinya saja terlihat jelas enggan sekali dia berbicara dengan gadis lugu di sampingnya. Kerjaannya hanya menunduk, mengangguk dan menjawab ‘iya kak’

“Aku terlambat tadi kak,”

Iya, Ellara tahu dia terlambat. tapi pertanyaannya kenapa sampai dia di hukum juga? padahal anak baru harusnya belum bisa di hukum dong. dan harusnya saat ini Melody di kenalkan pada teman teman kelasnya, bukan di hukum. Tapi Ellara tidak peduli tentang itu, dia yang sudah mulai malas hanya berujar singkat.

“ouh” balas Ellara singkat. Dia tidak bertanya lagi setelahnya. Hanya berdiri agak jauh dari Melody, kemudian mendongak melihat tiang bendera.

.

.

.

“Ada apa Gavin?” tanya Bu Diana yang saat ini tengah mengajar di kelas 12 IPA 2. Kelas di mana semua murid berisi siswa populer semua. Baik dari segi otak, visual dan bakat, mereka di kelas 12 IPA 2 adalah bintangnya.

“Saya izin ke toilet bu,” pria yang di panggil Gavin itu berdiri dari kursinya. Tanpa menunggu persetujuan Bu Diana, dia sudah keluar kelas.

“ Kami juga ikut Bu, kebelet sejak tadi,” tiga orang lainnya, ikut ikutan berdiri keluar dari ruang kelas. Mereka tidak peduli dengan teriakan Ibu Diana.

Gavin Alvarano Wijaya, pesona ketua osis dingin seperti kulkas 12 pintu. Gavin memiliki wajah yang tegas dan berstruktur jelas, dengan garis-garis yang kuat. Matanya tajam seperti pisau, berwarna coklat mendalam yang menembus jiwa. Rambutnya hitam, tebal dan rapi.

Dia jarang tersenyum, menambah kesan misterius dan dingin. Tingginya sekitar 175 cm dengan berat badan proporsional. Bahunya lebar dan kuat, lengan panjang dan berotot, menunjukkan kekuatan fisik yang mengagumkan.

Kehadirannya memancarkan aura dingin dan kepercayaan diri, seolah-olah dia adalah sosok yang tak terkalahkan.

Dia berjalan lurus, bukan ke toilet seperti keterangan yang dia sampaikan pada Bu Diana, langkah panjangnya membawa Gavin ke rooftop sekolah.

Di sana dia berdiri tenang, arah pandangannya terus tertuju pada objek yang tengah berdiri di lapangan.

Perlahan sudut bibir pria itu terangkat, mengeluarkan senyum tipis nyaris tak terlihat.

“Dia di hukum lagi?” gumannya pelan.

“Woilah, pantasan tak tenang di dalam kelas, ternyata hatinya masih kepikiran si dia, hahahah..” Ethan Ryder, Lucas Alexander, Aiden Julian, teman teman Gavin gabung begitu saja dengan kehebohan yang di ciptakan oleh Ethan.

“Eh, eh, tapi yang di sebelah Ellara itu siapa? Perasaan baru lihat deh, btw cantik juga ya,”  timpal Aiden yang terpesona melihat kecantikan Melody di sebelah Ellara.

“Wuihhhh, iya juga. Apakah dia murid baru? Kelas berapa kira kira ya?” rasa penasaran membawa ke empat orang itu berlalu ke lapangan.

Gavin membawa serta sebotol air mineral di tangannya. Melewati beberapa ruang kelas sebelas, terdengar jelas kehebohan para penghuni ruangan kala ke empat siswa populer itu lewat.

Sampai di lapangan, Gavin berjalan dengan gaya coolnya menghampiri Ellara.

“Kenapa bisa terlambat lagi?” tanyanya dengan suara lembut. Dia membuka tutup botol air itu, memberikannya pada Ellara. Gadis itu tidak menjawabnya sama sekali, tapi dia tetap menerima air dari Gavin dan meneguknya sampai tandas.

“Capek? Mau aku gantiin?” tawar Gavin saat melihat beberapa bulir keringat keluar dari dahi gadis itu. Matahari pagi sedikit membakar tubuh Ellara yang tidak terbiasa dengan hal itu.

“Tidak perlu!” jawab Ellara cepat dengan nada angkuhnya. Mendengar itu, Gavin tidak menyerah. Dia hanya tersenyum tipis karena di mata Gavin wajah Ellara sangat menggemaskan jika sedang bicara angkuh seperti itu.

Aiden berlari kecil ke sana. Ikut nimbrung setelah pergi ke kantin untuk membeli sebotol air mineral. Hal itu dia lakukan untuk di berikan pada Melody . Wajah gadis itu pucat pasi, dia tidak banyak bicara melainkan menyimak pembicaraan Ellara dan Gavin. Lebih tepatnya menyimak pembicaraan Gavin, karena Ellara tidak banyak menanggapi.

“Nih, minuman untuk kamu,” ujar Aiden sembari memberikan minuman pada Melody. Gadis itu menatap ke arahnya dengan senyum lembut. Aiden sampai terpesona melihat langsung kecantikan Melody yang ternyata 11-12 dengan Ellara. Gimana tidak cantik, gen papa Morgan turun pada keduanya.

“Makasih kak,” Melody menerima minuman itu, meminumnya.

“Aiden gercep banget,” goda Ethan.

“Untuk cewek se cakep— eh, nama kamu siapa?” Lupa bertanya dan sok akrab sejak tadi, Aiden malu sendiri. Seketika Ethan terbahak, sementara Lucas hanya tersenyum tipis melihat tingkah konyol temannya itu.

“Melody kak,” jawab Melody masih dengan suaranya yang lembut dan pelan.

“Oh Melody, nama yang cantik seperti orangnya. Kenalkan, aku Aiden dan ini Ethan, itu Lucas, itu Gavin,” Aiden memperkenalkan teman temannya pada Melody.

“Iya kak, salam kenal,” jawab gadis itu tersenyum. Mereka berbincang, sementara Gavin asyik sendiri menggoda Ellara.

Hingga gadis itu di buat pusing setengah mati menghadapi tingkah nya. Bersama Ellara, hilang sudah Wibawa Gavin yang dijuluki sebagai pria dingin 12 pintu. Malah terkesan sebaliknya, dia yang random sedangkan Ellara si cuek.

“Ngapain masih di sini? Tidak ada kelas kah? Udah deh, mending kalian berempat masuk kelas, dari pada nanti—”

Brughhhhhhh

Kalimat Ellara terpotong saat mendengar suara jatuh dari sampingnya. Dia terkejut melihat Melody yang sejak tadi diam kini jatuh pingsan tepat di sampingnya.

Gavin yang melihat hal itu tanpa aba-aba membopong tubuh kecil Melody, membawanya ke UKS.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

💫0m@~ga0eL🔱

💫0m@~ga0eL🔱

melody itu sakit y kyknya

2025-04-15

0

lihat semua
Episodes
1 Wanita asing
2 Dia Luna, istri papa
3 Drama berlanjut.
4 terlambat
5 Melody pingsan
6 kamu lucu saat marah, Sweetie
7 Berita terupdate
8 Gelang itu...
9 Drama Weekend~~
10 Mari mulai permainannya ~ Ellara
11 makanya pacaran!!
12 di jemput Gavin
13 Anak wanita gila!
14 Bolos lagi!~ Gavin
15 Apa yang tidak aku ketahui?" ~ Gavin
16 Dimana putraku, sialan!!
17 Aku tidak mengasihanimu~ Gavin
18 Hanya bagian dari kalimat penenang
19 Nggak asing~ Gavin
20 makan berdua
21 Semua kenangan itu Spesial
22 Bagian mana yang ingin kakak dengar?
23 Mempengaruhi
24 Ingatan Gavin
25 kambuh
26 Flashback~ Ellara
27 Dia hidup, tapi mati..
28 Rencana Baru
29 Tentang kehilangan dan kekecewaan
30 Minta tolong Arkana.
31 Menemui Papa Morgan
32 Maaf, aku salah informasi
33 Atas persetujuan keluarga pasien
34 Dia bekerja sangat ceroboh.
35 Kamu tahu, aku membencimu!
36 Sebelum kamu mati~
37 Aku pikir kamu membebaskannya,
38 Merasa sangat dekat,
39 Ke Singapura
40 Peduli setan dengan perkataan orang!
41 Undangan
42 Terkuak
43 Permulaan!
44 pengakuan
45 Mencari
46 Bukan sosok ayah yang baik!
47 Jangan sampai gagal!
48 cemas
49 Apa dia...
50 perundungan
51 Miris
52 Gelisah
53 Apa aku boleh peluk? ~ Ellara
54 Manja
55 Bukan gejala depresi kan?
56 Memanfaatkan kesempatan
57 Selamat datang, cantik~
58 sangat lancang!
59 Memaafkan
60 Obat spesial
61 Dinner romantis
62 Ulang tahun
63 Tunangan
64 Berpisah sementara
65 Cemburu
66 Menikah.
67 Ritual pagi.
68 Bulan madu.
69 Di Mall.
70 Hanya di kerjain oleh-nya
71 Ini nyata, bukan mimpi!
72 Alessia dan Evana
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Wanita asing
2
Dia Luna, istri papa
3
Drama berlanjut.
4
terlambat
5
Melody pingsan
6
kamu lucu saat marah, Sweetie
7
Berita terupdate
8
Gelang itu...
9
Drama Weekend~~
10
Mari mulai permainannya ~ Ellara
11
makanya pacaran!!
12
di jemput Gavin
13
Anak wanita gila!
14
Bolos lagi!~ Gavin
15
Apa yang tidak aku ketahui?" ~ Gavin
16
Dimana putraku, sialan!!
17
Aku tidak mengasihanimu~ Gavin
18
Hanya bagian dari kalimat penenang
19
Nggak asing~ Gavin
20
makan berdua
21
Semua kenangan itu Spesial
22
Bagian mana yang ingin kakak dengar?
23
Mempengaruhi
24
Ingatan Gavin
25
kambuh
26
Flashback~ Ellara
27
Dia hidup, tapi mati..
28
Rencana Baru
29
Tentang kehilangan dan kekecewaan
30
Minta tolong Arkana.
31
Menemui Papa Morgan
32
Maaf, aku salah informasi
33
Atas persetujuan keluarga pasien
34
Dia bekerja sangat ceroboh.
35
Kamu tahu, aku membencimu!
36
Sebelum kamu mati~
37
Aku pikir kamu membebaskannya,
38
Merasa sangat dekat,
39
Ke Singapura
40
Peduli setan dengan perkataan orang!
41
Undangan
42
Terkuak
43
Permulaan!
44
pengakuan
45
Mencari
46
Bukan sosok ayah yang baik!
47
Jangan sampai gagal!
48
cemas
49
Apa dia...
50
perundungan
51
Miris
52
Gelisah
53
Apa aku boleh peluk? ~ Ellara
54
Manja
55
Bukan gejala depresi kan?
56
Memanfaatkan kesempatan
57
Selamat datang, cantik~
58
sangat lancang!
59
Memaafkan
60
Obat spesial
61
Dinner romantis
62
Ulang tahun
63
Tunangan
64
Berpisah sementara
65
Cemburu
66
Menikah.
67
Ritual pagi.
68
Bulan madu.
69
Di Mall.
70
Hanya di kerjain oleh-nya
71
Ini nyata, bukan mimpi!
72
Alessia dan Evana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!