17. Manusia-manusia sok suci

[Karena anda telah berhasil membuat Andre ketakutan hingga pingsan, anda mendapatkan hadiah uang sebesar satu miliar rupiah]

[Untuk selanjutnya anda bisa mencoba menakuti musuh anda yang lain juga]

Riki baru saja keluar dari kamar Andre secara diam-diam, setelah mengembalikan penampilan ke sedia kala.

Rumah sudah sepi.

Maklumlah, sudah jam sepuluh malam lebih.

Anton sangat memperhatikan penampilan, jadi dia tidak akan tidur larut malam, karena akan memengaruhi wajahnya. Begitu kata Anton.

Tapi begadang memang tidak baik bagi kesehatan dan penampilan.

Riki bisa menyelinap pergi dari rumah itu dengan—

“Kau siapa?“

Hampir saja Riki jantungan saat tiba-tiba seorang pelayan datang dan menodong Riki dengan frypan berlian anti lengket.

Riki ingat gadis itu, dia pelayan baru. Baru datang saat dua hari sebelum Riki diusir dari rumah. Jelas dia tidak akan ingat dengan wajah Riki.

Sebelum gadis desa itu berteriak, Riki buru-buru menariknya dan membekap mulutnya.

”Ssshhh! Aku Riki, sepupu Anton dan Andre yang diusir.“ ucap Riki hampir berbisik.

Saat gadis itu sudah merasa tenang, Riki pun melepasnya.

Dia merasa bersalah, ”maaf tuan muda! Saya tidak bisa mengenali anda. Apa anda datang untuk membawa barang-barang Anda dari kamar anda? Saya rasa anda takut barang-barang Anda dihancurkan oleh dua tuan muda yang lain, kan?“

Meski pelayan baru itu sok tahu, tapi dia tidak salah juga.

Riki mengambil semua komputer dan printilannya dari kamar Ricky. Tidak mungkin Riki membiarkan barang-barang yang dibeli Ricky dengan susah payah, kembali dijual dengan harga murah. Atau paling parah dihancurkan, seperti etalase misalnya.

Padahal etalase itu juga tidak murah.

Memang orang kaya tidak akan paham betapa uang tiga juta untuk etalase kecil itu mahal.

Haruskah Riki membuat mereka bangkrut dan miskin agar bisa merasakannya?

Oh, itu ide yang bagus.

Tapi Riki akan memikirkan itu nanti.

”Kau benar, aku sudah memindahkan ke tempat yang aman.“ ucap Riki.

”Syukurlah tuan muda.“

Riki mengambil sesuatu dari tas ransel yang dia bawa, lalu memberikannya pada gadis pelayan itu.

Gadis itu pun kebingungan, ”ini apa, ya, tuan muda?“

”Panggil aku Riki aja, itu uang, jangan katakan pada siapapun jika aku datang kemari, oke?“

Pelayan itu melotot setelah melihat isi amplop coklat yang diberi oleh Riki adalah uang dua juta rupiah.

Gaji pelayan hanyalah sekitar lima jutaan, tentu saja dapat dua juta hanya dalam sehari itu sangat luar biasa.

”Aku akan memberikan uang tambahan padamu jika kamu mau memberiku nomormu.“ ucap Riki, dia mengulurkan ponsel pintarnya pada si gadis pelayan.

Gadis itu melongo tidak percaya, ”anda minta nomor saya?“

Riki berdecak malas melihat ekspresi gadis itu, jelas gadis itu berpikir yang tidak-tidak.

”Iya, aku ingin kamu jadi mata-mata disini. Hanya beri aku informasi tentang Anton dan Andre jika aku minta. Bagaimana?“

Gadis itu pun memberikan nomornya, tidak lupa memberi namanya sendiri pada nomor kontak itu.

Cantika Berliana.

”Namamu bagus juga. Aku pergi dulu, kamu istirahat lah, ini udah malem.“

Cantika, atau yang biasa dipanggil Tika itu pun menganggukkan kepalanya dan pergi ke kamar pelayan. Entah kenapa, dia menurut begitu saja pada Riki.

'Katanya tuan muda Ricky itu jelek dan gendut, tapi ternyata ganteng dan tinggi banget.' pikir Tika senang.

Dia akan membantu tuan muda Riki karena dia sudah mendengar ceritanya dari pelayan yang lain.

Meski Tika merasa heran, kenapa pelayan lain tidak ada yang membela tuan muda Riki? Padahal dia ganteng dan memberikan uang banyak pada Tika.

Lebih baik, Tika jaga rahasia saja. Tika tidak mau pekerjaan jadi mata-mata jatuh pada pelayan lain. Karena Tika juga butuh uang banyak.

Semua ini demi uang.

Dan tuan muda tampan.

Dari dalam kamarnya yang sempit, Tika bisa melihat, tuan muda tadi sedang melompat dari tembok.

Gila!

Bagaimana dia bisa melakukannya bahkan tanpa menimbulkan banyak suara?

”Bodo amatlah, yang penting dapet duit banyak.“

***

Riki mendapatkan banyak uang hanya dengan menjalankan misi balas dendamnya.

Tidak ada yang lebih baik dari ini.

Tapi… apa yang bisa Riki lakukan dengan uang satu miliar itu?

Bukankah orang-orang kaya tidak pernah menabung uang mereka? Mereka cenderung membeli sesuatu agar uang mereka terus berputar.

”Apa yang bisa ku beli, ya? Saham? Aku punya saham hanya karena dapat hadiah dari sistem.“ gumam Riki.

Saat itu sudah waktunya istirahat.

Riki masih tidak mau pergi ke kantin, dia hanya nangkring diatas pohon jambu air besar di taman samping sekolah.

Memakan jambu air warna merah yang sudah matang. Manis dan sedikit sepat, tapi enak juga.

Bukannya tidak ada alasan, Riki melakukan itu karena sistem bilang ada hal menarik yang akan terjadi.

Sistem tidak mengatakan harus apa, Riki harus berpikir sendiri.

Tapi Riki sudah siap dengan ponsel pintarnya, dia harus merekam apapun yang menarik.

Ini masih lima menit setelah bel istirahat berbunyi, masih tidak ada yang terjadi. Riki sudah pegal jika harus terus dengan posisi seperti itu.

Sampai beberapa saat kemudian, Riki melihat mulai ada keributan.

Anak-anak berandalan itu datang, dengan korban mereka yang hanya bisa pasrah.

Korban itu didorong hingga tersungkur ke rerumputan basah.

Maklum saja, tadi ada gerimis sebentar.

Riki sudah berharap akan ada hujan deras, tapi tidak juga terjadi, dia kecewa.

Tapi sepertinya akan ada tontonan menarik sekarang.

Riki pun telah merekam mereka dengan senyuman lebar.

Sementara itu dibawah sana, seorang korban, yang merupakan siswa dengan tinggi sekitar 177 cm, kulit putih susu dan penampilan rapih, sedang mencoba untuk kabur.

Namun, salah satu dari siswa-siswa sok keren itu menarik dagunya dengan keras. Dia bisa merasakan rahangnya ditekan dengan jari-jari besar dan kasar itu.

”Apa salahku? Kenapa kalian—“

Cengkraman itu semakin ditekan.

Sangat sakit, seolah rahangnya bisa hancur kapan saja.

”Nggak ada, kita cuma iseng aja, kebetulan kamu kelihatan lemah, dan kamu kan banci, jadi ada alasan bagus buat ganggu kamu, kan?“

Ucap seseorang yang sering dielu-elukan sebagai ketua OSIS terbaik itu.

Siapa lagi? Mantan ketua OSIS kita, Anton.

Ada beberapa sosok terkenal disana, manusia sok suci yang aslinya bobrok.

Anton, Andre, Gidion Saputra, Alvin Setiawan, dan Viandra Pratama.

Semuanya adalah putra orang terkaya di kota besar itu. Bahkan Gidion adalah putra dari pejabat eselon.

Banyak duitnya lah.

Jelas mereka membully karena bersenang-senang, bukan untuk memalak para siswa.

“Aku bukan banci!“

Vian, yang mencengkram rahang korban, kini mulai menamparnya. Dia kelihatan senang sekali melakukannya, apalagi teman-temannya tertawa melihat kejadian tidak lucu itu.

”Udahlah nggak perlu ngelak, kamu bikin konten bikin kue, kan? Masak kan cuma buat perempuan!“ Sahut Andre.

Riki pikir, kejadian semalam belum cukup baginya.

Oke, akan ditambah lagi nanti. Jangan khawatir, Andre.

”Cowok kok make skincare, make gincu… bibir merah gini biar apa? Mau dicipok?“

Riki merinding mendengar ucapan Gidion barusan.

”Udah cipok aja, perkaos sekalian, terus kita bunuh dan lempar ke laut sana.“ ucap Alvin.

Korban, yang merupakan cowok, yang memang kebetulan terlahir dengan kulit putih dan bibir merah itu, bergetar ketakutan.

”A-apa kalian juga gini sama Riki?“ tanya korban itu.

Mereka pun tertawa terbahak-bahak.

”Dia bilang apa?“ tanya Vian, jelas hanya mengejek.

”Jelas, lah! Apa kamu juga mau digebukin sampe mati kayak dia, Sean?“ ini Anton yang bertanya.

”Lihat itu, dia mau nangis, dasar homo bisanya nangis doang!“

Alvin mengangkat kakinya, hendak menginjak perut Sean, si korban.

Namun, suara tawa orang lain terdengar oleh mereka.

Saat mereka menoleh pada asal suara tersebut, terlihatlah Riki yang sudah turun dari pohon, merekam mereka.

”Haha— kenapa? Lanjutin, lagi seru banget nih!“

Terpopuler

Comments

kwon dae

kwon dae

guaa cowo tapi sukaa masak🗿

2025-03-10

1

allowble_ranger

allowble_ranger

pasti jadi sahabatnya si riki

2025-01-11

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kemalangan bertubi-tubi
2 2. Tubuh baru
3 3. Sikap yang telah berubah
4 4. Ditendang dari rumah
5 5. Tempat baru
6 6. Ditolong atau ditipu?
7 7. Motor sport
8 8. Balapan motor sport
9 9. Mengalahkan lawan
10 10. Ayah pengecut
11 11. Pria yang malang
12 12. Bocah rajin
13 13. Kejutan menarik
14 14. Orang baru tapi lama
15 15. Ide yang menarik
16 16. Menyamar jadi Kunti
17 17. Manusia-manusia sok suci
18 18. Target selanjutnya
19 19. Pukulan rotan
20 20. Pagi yang indah dan buruk
21 21. Hukuman pertama
22 22. Boxxing champ 1
23 23. Boxxing champ 2
24 24. Boxxing champ 3
25 25. Peluang bisnis
26 26. Bisnis pertama Riki
27 27. Sebuah kepercayaan
28 28. Skill pemimpin
29 29. Bukan urusanmu
30 30. Riki Narendra
31 31. Penghinaan dibalas penghinaan
32 32. Senyuman palsu
33 33. Uang adalah prioritas
34 34. Melindungi pengikut
35 35. Orang aneh
36 36. Jam tangan rolex
37 37. Rahasia
38 38. Pasangan serasi
39 39. Pizza nanas
40 40. Tidak sesuai ekspektasi
41 41. Predator kecil
42 42. Digoda tante-tante
43 43. Ada penguntit?
44 44. 1 vs 30
45 45. Latihan lebih keras
46 46. Mempertahankan pengikut
47 47. Rahasia besar
48 48. Tidak seharusnya tahu
49 49. Kantin sekolah
50 50. Kaivan Harland
51 51. Ingatan tersembunyi
52 52. Menuju villa nenek
53 54. Kau lah ayahku.
54 54. Bukan kebetulan
55 55. Hari yang tenang
56 56. Kesalahan sejak awal
57 57. The penthouse
58 58. Riki dan Guardian
59 59. Meledakkan emosi
60 60. Tidak mudah
61 61. Suara itu...
62 62. Mendapatkan kejujuran
63 63. Rumah lebih nyaman
64 64. Orang lain yang tahu
65 65. Apa yang kau berikan?
66 66. Parasit dan beban
67 67. Adik yang bodoh
68 68. Pengakuan Andre
69 69. Apa yang terjadi?
70 70. Mimpi atau nyata?
71 71. Aku yang berkuasa
72 72. Berbanding terbalik
73 73. Kepala sekolah
Episodes

Updated 73 Episodes

1
1. Kemalangan bertubi-tubi
2
2. Tubuh baru
3
3. Sikap yang telah berubah
4
4. Ditendang dari rumah
5
5. Tempat baru
6
6. Ditolong atau ditipu?
7
7. Motor sport
8
8. Balapan motor sport
9
9. Mengalahkan lawan
10
10. Ayah pengecut
11
11. Pria yang malang
12
12. Bocah rajin
13
13. Kejutan menarik
14
14. Orang baru tapi lama
15
15. Ide yang menarik
16
16. Menyamar jadi Kunti
17
17. Manusia-manusia sok suci
18
18. Target selanjutnya
19
19. Pukulan rotan
20
20. Pagi yang indah dan buruk
21
21. Hukuman pertama
22
22. Boxxing champ 1
23
23. Boxxing champ 2
24
24. Boxxing champ 3
25
25. Peluang bisnis
26
26. Bisnis pertama Riki
27
27. Sebuah kepercayaan
28
28. Skill pemimpin
29
29. Bukan urusanmu
30
30. Riki Narendra
31
31. Penghinaan dibalas penghinaan
32
32. Senyuman palsu
33
33. Uang adalah prioritas
34
34. Melindungi pengikut
35
35. Orang aneh
36
36. Jam tangan rolex
37
37. Rahasia
38
38. Pasangan serasi
39
39. Pizza nanas
40
40. Tidak sesuai ekspektasi
41
41. Predator kecil
42
42. Digoda tante-tante
43
43. Ada penguntit?
44
44. 1 vs 30
45
45. Latihan lebih keras
46
46. Mempertahankan pengikut
47
47. Rahasia besar
48
48. Tidak seharusnya tahu
49
49. Kantin sekolah
50
50. Kaivan Harland
51
51. Ingatan tersembunyi
52
52. Menuju villa nenek
53
54. Kau lah ayahku.
54
54. Bukan kebetulan
55
55. Hari yang tenang
56
56. Kesalahan sejak awal
57
57. The penthouse
58
58. Riki dan Guardian
59
59. Meledakkan emosi
60
60. Tidak mudah
61
61. Suara itu...
62
62. Mendapatkan kejujuran
63
63. Rumah lebih nyaman
64
64. Orang lain yang tahu
65
65. Apa yang kau berikan?
66
66. Parasit dan beban
67
67. Adik yang bodoh
68
68. Pengakuan Andre
69
69. Apa yang terjadi?
70
70. Mimpi atau nyata?
71
71. Aku yang berkuasa
72
72. Berbanding terbalik
73
73. Kepala sekolah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!