13. Diantar Pulang

Sepeninggal Bhaskara, Alicia duduk diam di ruangannya yang kini sunyi senyap. Suara detik jam terasa semakin nyaring di telinganya. Ia melirik jam dinding lagi. Sudah pukul sembilan lebih lima belas menit, tapi Bhaskara belum juga kembali.

"Kenapa lama banget sih?" gumam Alicia pelan. Ia mulai merasa sedikit gelisah. Suasana kantor yang biasanya ramai kini begitu sepi. Bahkan suara jemarinya yang mengetik di atas keyboard pun serasa bergema di ruangan itu.

Perasaan takut mulai merayapi pikirannya. Ia pernah mendengar cerita dari rekan-rekan kerjanya kalau gedung ini angker. Apalagi di malam hari, sering terdengar suara-suara aneh. Alicia mencoba menepis rasa takutnya dengan lanjut mengetik di laptop, tapi jemarinya malah gemetaran.

Krek!

Terdengar suara seperti pintu terbuka dari kejauhan. Alicia langsung menoleh dengan jantung berdegup kencang. Tapi tidak ada siapa pun di sana. Ia menelan ludah, mencoba mengabaikannya.

Namun, semakin lama, semakin banyak suara-suara kecil yang mengganggu Alicia. Bahkan bunyi dispenser dan diffuser pun langsung membuatnya terlonjak kaget. Ia mulai membayangkan hal-hal aneh. Gimana kalau tiba-tiba ada hantu muncul di pojokan? Gimana kalau lampu tiba-tiba mati? Alicia buru-buru menggeleng, mencoba mengenyahkan pikiran-pikiran itu.

Tak tahan lagi, Alicia bangkit dari kursinya, berniat keluar dari ruangan untuk menyusul Bhaskara. Tapi saat ia baru berdiri, sesuatu jatuh dari rak di belakangnya dengan suara keras.

BRUK!

"AAAAHHHH!!" Alicia spontan berteriak dan melompat ke belakang, lalu tanpa sadar memeluk sosok yang baru saja masuk ke ruangan.

"Ada apa, Alicia?!" Suara berat Bhaskara terdengar dekat di telinganya.

Alicia yang masih gemetaran tak langsung sadar siapa yang dipeluknya. Ia hanya memegang erat jas pria itu, bersembunyi di dada bidangnya sambil mencoba menenangkan diri.

"Alicia..." Bhaskara akhirnya berbicara lagi. Kali ini dengan lebih lembut.

Alicia terbelalak, baru sadar apa yang ia lakukan. Ia langsung melepaskan pelukannya dengan wajah memerah. "Ma-maaf, Pak!" ujarnya tergagap sambil melangkah mundur.

Bhaskara menatapnya, alisnya terangkat sedikit. "Kamu kenapa? Sampai teriak-teriak segala," tanyanya heran.

"A-anu... itu..." Alicia menunjuk rak di belakangnya. "Tadi ada barang jatuh Pak. Saya kaget, jadi saya reflek...um..peluk Bapak,"

Bhaskara melirik ke arah rak, lalu menatap Alicia lagi. "Kamu takut ya?" godanya sambil tersenyum tipis.

"Nggak kok, Pak," Alicia buru-buru menyangkal, meskipun wajahnya yang masih pucat berkata sebaliknya.

Bhaskara terkekeh kecil. "Bohong," ujarnya. "Wajah kamu aja kelihatan pucat banget tuh, sampai meluk-meluk saya lagi."

Alicia menggigit bibir, merasa malu yang amat sangat.

"Sini," ujar Bhaskara sambil berjalan kembali ke kursinya dan meletakkan plastik yang dibawanya di atas meja. Ia melambaikan tangan dengan tidak sabar saat melihat Alicia masih terpaku di tempatnya.

"Hei, tenang saja. Saya bukan hantu, Alicia,"

Pipi Alicia sontak memerah. Pria itu benar-benar menggodanya habis-habisan. Ia pun mendekat dengan ragu-ragu.

"Bawa kemari kursimu," perintah Bhaskara sambil membuka bungkus makanan satu persatu. Alicia menurut, menggeser kursinya mendekati Bhaskara.

"Nih, makan yang banyak," ujar Bhaskara sambil menyodorkan makanan ke depan Alicia. Ia mengambil tisu, kemudian mengelap sendok plastik dengan cermat. Setelah yakin sendok itu bersih, ia menyerahkannya kepada Alicia.

Alicia menerima sendok itu dengan canggung. Rasanya aneh dilayani seperti ini, apalagi oleh bosnya sendiri.

"Selamat makan," ujar Bhaskara sambil menyendok makanannya, sementara di sampingnya Alicia masih bengong menatap meja.

"Kenapa kamu?" Bhaskara yang memperhatikan Alicia bertanya heran. "Makanannya nggak sesuai selera kamu? Mau saya pesankan yang lain?"

"Eh, nggak kok Pak, saya suka," Alicia tergagap dan buru-buru menyendok makanannya. Karena terburu-buru, ia sampai tersedak dan batuk-batuk.

"Astaga, pelan-pelan Alicia," Bhaskara menepuk-nepuk punggung sekretarisnya itu. "Saya bakal temenin kamu makan sampai selesai kok. Setelah itu, baru kamu saya anter pulang,"

"Eh?" Alicia terbelalak. "Nggak usah Pak! Saya bisa pulang sendiri kok! Nanti saya pesen ojol!"

"Naik ojol malam-malam begini?" Kening Bhaskara berkerut. "Kamu tau nggak kalau itu bahaya? Alicia, saya kasih tau ya. Manusia itu jauh lebih berbahaya ketimbang hantu. Kalau hantu mungkin cuma muncul buat nakut-nakutin kamu. Tapi kalau manusia? Dia bisa mencelakai kamu bahkan sampai menghilangkan nyawa kamu!"

Alicia bergidik ngeri. Astaga, kenapa Pak Bhaskara bicara seserius itu, sih? Gue kan jadi takut.

"Umm, emangnya nggak ngerepotin kalau Bapak antar saya pulang?"

"Kan saya yang nawarin," tukas Bhaskara sambil melanjutkan makan. "Cepetan dihabisin itu. Kalau nggak, saya kunci kamu di sini nanti,"

"Baik Pak," Ancaman Bhaskara membuat Alicia langsung mengangguk patuh dan menghabiskan makanannya.

Selesai makan, mereka berdua turun menuju basement. Hanya tinggal mobil Bhaskara yang tersisa di sana. Alicia baru menyadari kalau mobil yang dipakai Bhaskara sehari-hari di kantor berbeda dengan saat di klub malam itu. Pantas saja Alicia tak mengenalinya.

"Ayo," Bhaskara menyuruh Alicia masuk. Alicia mengangguk, lalu membuka pintu belakang.

"Heh, mau ngapain kamu?"

"Eng, duduk Pak?" Alicia kebingungan. Bukannya tadi gue disuruh masuk?

"Ya nggak di belakang juga dong, Alicia. Emang kamu pikir saya itu supir?"

Alicia masih tak mengerti maksud ucapan Bhaskara, bertanya sambil menggaruk-garuk tengkuknya. "Terus, saya duduk di mana Pak?"

"Ya di samping saya lah! Tuh, di sana," kata Bhaskara sambil menunjuk kursi di sebelah supir.

Alicia menelan ludah, merasa canggung. Duduk di sebelah Pak Bhaskara? Ini sama saja mimpi buruk. Tapi nada tegas Bhaskara barusan menandakan kalau ia tak mau dibantah.

“Baik, Pak,” gumam Alicia pelan sambil menutup pintu belakang dan pindah ke kursi depan. Ia duduk dengan hati-hati, mencoba menjaga jarak sejauh mungkin dari Bhaskara.

Bhaskara meliriknya sekilas, lalu tertawa kecil. “Santai saja, Alicia. Saya nggak bakal makan kamu.”

Alicia hanya tersenyum kaku. Bapak bahkan sudah makan saya malam itu, batinnya. Tapi Alicia tetap menjaga jarak sambil menggenggam tasnya erat-erat di pangkuannya.

Bhaskara tampaknya menyadari kegugupan Alicia. Ia pun meraih tombol pemutar musik dan memutarnya. Alunan musik jazz yang lembut dan tenang pun langsung memenuhi mobil.

“Jadi, rumah kamu di mana?” tanya Bhaskara, matanya fokus menatap jalanan.

“Di Jalan Melati, Pak. Dekat taman kota,” jawab Alicia dengan suara lirih.

Bhaskara mengangguk dan mulai melajukan mobil. Untuk beberapa saat, suasana di dalam mobil terasa hening. Hanya suara musik dan deru mesin mobil yang terdengar. Sesekali Alicia melirik ke arah Bhaskara, tapi dengan cepat ia memalingkan wajahnya ke arah lain.

“Alicia,” Bhaskara tiba-tiba membuka suara, membuat Alicia tersentak.

"Y-Ya Pak?"

"Kamu tinggal sendiri?"

"Nggak Pak," geleng Alicia. "Saya tinggal sama temen saya,"

"Temen kamu itu cewek apa cowok?"

Alicia mengerutkan kening, merasa heran dengan pertanyaan itu. Tapi ia tetap menjawabnya. "Cewek Pak,"

"Oh," Bhaskara manggut-manggut. "Teman kamu itu pacarnya sering main ke rumah?"

Kening Alicia makin mengerut. "Nggak, Pak. Dia nggak punya pacar," jawabnya singkat.

Bhaskara tersenyum tipis, lalu menoleh sekilas ke arah Alicia. "Kamu sendiri? Punya pacar?"

Alicia tersentak. "Eh, nggak, Pak,"

Pertanyaan macam apa ini, batinnya.

"Hmm." Bhaskara mengangguk-angguk, seolah mendapatkan informasi penting. "Kenapa? Nggak ada yang naksir kamu? Atau kamu yang terlalu pilih-pilih?"

Alicia semakin bingung. "Bukan begitu, Pak. Saya cuma... belum kepikiran aja."

"Belum kepikiran? Masa sih?" Bhaskara tertawa kecil. "Padahal kamu kan tipe cewek yang gampang bikin orang tertarik."

Alicia tak tahu harus menjawab apa. Matanya terpaku pada jalanan di luar jendela, sementara pikirannya kalut. Apa maksudnya sih Pak Bhaskara ngomong begitu? Dia lagi bercanda apa gimana?

"Kalau sek s? Udah pernah?"

Alicia sontak terbelalak mendengar pertanyaan gila itu. "Gi-gimana Pak?"

"Kenapa? Kamu malu? Saya kira untuk anak-anak muda seperti kamu, pertanyaan seperti itu sudah biasa," Bhaskara berkata santai.

Alicia menelan ludah. Wajahnya tiba-tiba terasa panas. Ia memalingkan muka ke arah jalanan lagi sebelum menjawab lirih. "Be—belum pernah Pak,"

Bohong, sanggah Bhaskara dalam hati. Terus, malam panas kita waktu itu kamu anggap apa, Alicia?

Terpopuler

Comments

Hafifah Hafifah

Hafifah Hafifah

aduh bhas ya malu lah si cia bilang dia udah pernah gituan apalagi dia melakukannya ama bosnya sendiri

2025-01-06

2

HANA

HANA

Met sore readers yang budiman!
jangan lupa kasih like dan komentar ya! ☺

2025-01-06

0

Andriyani Lina

Andriyani Lina

ya mikir laah Bagaskara, masa iya Alicia bilang sudah.. bisa-bisa nya kamu naya kaya gitu juga. 🤭🙎‍♀️

2025-01-06

1

lihat semua
Episodes
1 1. Bos Galak
2 2. Pesta Topeng
3 3. Hotel
4 4. Pak Bhaskara?
5 5. Perhitungan
6 6. Permulaan
7 7. Hukuman
8 8. Pengakuan
9 9. Rencana
10 10. Mission Completed
11 11. Tugas
12 12. Lembur
13 13. Diantar Pulang
14 14. Mampir
15 15. CCTV
16 16. Tunjukkan
17 17. Sudah Tahu
18 18. Hanya Kesenangan Sesaat
19 19. Menikah atau Pacaran?
20 20. Backstreet
21 21. Backstreet (2)
22 22. Blind Date
23 23. Jelaskan
24 24. Peringatan
25 25. Datang Bulan
26 26. Khawatir
27 27. Fasilitas Mewah
28 28. Durian
29 29. Salah Paham
30 30. Kencan Pertama
31 31. Dinner (gagal) Romantis
32 32. Kejutan
33 33. Cucu Menantu
34 34. Wanita Sempurna
35 35. Akrab
36 36. Makan Malam
37 37. Toilet
38 38. Sebatas Rekan Kerja (Katanya)
39 39. Nasihat Karin
40 40. Maafin Saya
41 41. Ketahuan Oleh Sabrina
42 42. Sengaja
43 43. Belanja
44 44. Teman SMA
45 45. Pria Baru
46 46. Putus!
47 47. Percaya
48 48. Rapat
49 49. Jangan Mengganggu Lagi
50 50. Kucing Bhaskara
51 51. Lalat dan Kupu-kupu
52 52. Foto
53 53. Perasaan Julian
54 54. Saya Sekretarisnya
55 55. Dia Pacarku
56 56. Pengakuan Bhaskara
57 57. Bohong
58 58. Bukan Wanita Baik-baik
59 59. Chaos
60 60. Paksa
61 61. Menyerah?
62 62. Pergi
63 63. Acara Pertunangan
64 64. Terkuak
65 65. Pulang
66 66. Menuju Kamu
67 67. Valentino Rossi
68 68. Salah Alamat
69 69. Bertemu
70 70. Demi Permohonan Maaf
71 71. Malam Pertama di Kampung
72 72. Taktik Bhaskara
73 73. Keresahan Warga
74 74. Mengambil Resiko
75 75. Sah!
76 76. Pelukan Hangat
77 77. Adu Kejantanan
78 78. Pertarungan
79 79. Abang Yang Keren
80 80. Sepanjang Malam
81 81. Juragan Kambing Ganteng
82 82. Garis Dua
83 83. Rempong
84 84. Kembali Ke Ibukota
85 85. Kepulangan Bhaskara
86 86. Permintaan Leon
87 87. Pelukan Alicia
88 88. Sakitnya Mencintai
89 89. Wasiat Oma
90 90. Keputusan Bhaskara
91 91. Perjanjian
92 92. Surat dari Oma
93 93. Penyesalan Julian
94 94. Cemburu Pak?
95 95. Babak Baru
96 96. Besan
97 97. Mama?
98 98. Kabar Bahagia
99 99. Treasure
100 Novel Baru
Episodes

Updated 100 Episodes

1
1. Bos Galak
2
2. Pesta Topeng
3
3. Hotel
4
4. Pak Bhaskara?
5
5. Perhitungan
6
6. Permulaan
7
7. Hukuman
8
8. Pengakuan
9
9. Rencana
10
10. Mission Completed
11
11. Tugas
12
12. Lembur
13
13. Diantar Pulang
14
14. Mampir
15
15. CCTV
16
16. Tunjukkan
17
17. Sudah Tahu
18
18. Hanya Kesenangan Sesaat
19
19. Menikah atau Pacaran?
20
20. Backstreet
21
21. Backstreet (2)
22
22. Blind Date
23
23. Jelaskan
24
24. Peringatan
25
25. Datang Bulan
26
26. Khawatir
27
27. Fasilitas Mewah
28
28. Durian
29
29. Salah Paham
30
30. Kencan Pertama
31
31. Dinner (gagal) Romantis
32
32. Kejutan
33
33. Cucu Menantu
34
34. Wanita Sempurna
35
35. Akrab
36
36. Makan Malam
37
37. Toilet
38
38. Sebatas Rekan Kerja (Katanya)
39
39. Nasihat Karin
40
40. Maafin Saya
41
41. Ketahuan Oleh Sabrina
42
42. Sengaja
43
43. Belanja
44
44. Teman SMA
45
45. Pria Baru
46
46. Putus!
47
47. Percaya
48
48. Rapat
49
49. Jangan Mengganggu Lagi
50
50. Kucing Bhaskara
51
51. Lalat dan Kupu-kupu
52
52. Foto
53
53. Perasaan Julian
54
54. Saya Sekretarisnya
55
55. Dia Pacarku
56
56. Pengakuan Bhaskara
57
57. Bohong
58
58. Bukan Wanita Baik-baik
59
59. Chaos
60
60. Paksa
61
61. Menyerah?
62
62. Pergi
63
63. Acara Pertunangan
64
64. Terkuak
65
65. Pulang
66
66. Menuju Kamu
67
67. Valentino Rossi
68
68. Salah Alamat
69
69. Bertemu
70
70. Demi Permohonan Maaf
71
71. Malam Pertama di Kampung
72
72. Taktik Bhaskara
73
73. Keresahan Warga
74
74. Mengambil Resiko
75
75. Sah!
76
76. Pelukan Hangat
77
77. Adu Kejantanan
78
78. Pertarungan
79
79. Abang Yang Keren
80
80. Sepanjang Malam
81
81. Juragan Kambing Ganteng
82
82. Garis Dua
83
83. Rempong
84
84. Kembali Ke Ibukota
85
85. Kepulangan Bhaskara
86
86. Permintaan Leon
87
87. Pelukan Alicia
88
88. Sakitnya Mencintai
89
89. Wasiat Oma
90
90. Keputusan Bhaskara
91
91. Perjanjian
92
92. Surat dari Oma
93
93. Penyesalan Julian
94
94. Cemburu Pak?
95
95. Babak Baru
96
96. Besan
97
97. Mama?
98
98. Kabar Bahagia
99
99. Treasure
100
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!