"Hilang?" Bhaskara mengerutkan keningnya saat Rendy melapor kalau file CCTV hotel yang kemarin diambil telah hilang. "Kok bisa?"
"Saya minta maaf, Pak. Ini semua karena kecerobohan saya yang tidak membuat cadangan file. Padahal, kemarin saya sudah memastikan flashdisk itu tersimpan di dalam laci yang terkunci. Tapi pagi ini, saat saya periksa lagi, semua video di dalamnya sudah hilang," jelas Rendy sambil menundukkan kepala.
"Lalu? Kamu sudah koordinasi lagi ke pihak hotel?"
Rendy tampak menghela napas panjang, lalu menggelengkan kepalanya. "Itu masalahnya Pak. Video CCTV di hotel pada hari kejadian juga sudah terhapus,"
"Apa?" Bhaskara makin heran lagi. "Aneh sekali. Bukankah keamanan di hotel The Seraphine terkenal sangat ketat?"
"Itu juga yang saya bingungkan Pak. Pihak hotel juga kebingungan dengan masalah ini. Firasat saya mengatakan bahwa ada yang sengaja menghapusnya untuk menghilangkan jejak Pak,"
Hm? Menghilangkan jejak ya? Pikiran Bhaskara langsung tertuju pada satu orang. Alicia. Jelas saja, siapa lagi orang yang paling diuntungkan dengan semua ini selain dia? Hanya saja, Bhaskara tak menyangka jika Alicia bisa berbuat sedemikian rupa. Sampai membobol keamanan hotel pula!
"Saya akan mencoba melapor ke polisi Pak, supaya dilakukan penyelidikan lebih lanjut," Kata Rendy kemudian sambil melirik bosnya takut-takut. Ia sudah siap jika nanti Bhaskara akan mengamuk dan memarahinya. Atau kemungkinan parahnya dipecat.
"Tidak perlu," ucapan Bhaskara selanjutnya sama sekali di luar prediksi Rendy. "Kita sudahi saja penyelidikannya,"
"Y-ya Pak?" Rendy melongo. Apa dia tak salah dengar? "Ta-tapi..."
"Terimakasih untuk kerja kerasmu selama ini Rendy," Bhaskara tersenyum, menepuk-nepuk bahu Rendy dengan lembut. "Untuk bonus, nanti saya akan kirim ke rekeningmu,"
"Eh," Rendy sebenarnya masih bingung dengan sikap Bhaskara. Padahal kalau biasanya, bosnya itu akan marah dan tidak segan-segan memecat orang yang menurutnya tidak becus mengerjakan tugas. Tapi, sekarang dia malah diberi bonus padahal sudah melakukan kesalahan? Benar-benar aneh.
"Kenapa kamu diam saja? ada yang mau disampaikan?"
"Ti-tidak Pak," Rendy buru-buru menggelengkan kepala. Sudahlah, tidak perlu menanyakan hal yang tidak penting. Sudah bagus dirinya tidak dipecat hari ini. "Terimakasih banyak atas kemurahan hati Bapak. Kalau begitu, saya permisi,"
"Hm," Bhaskara bergumam sambil menganggukkan kepala. Fokusnya kemudian teralihkan pada komputer di depannya. Ia membuka akses CCTV yang terhubung pada seluruh bagian gedung. Memeriksa rekamannya satu persatu.
Alis Bhaskara terangkat sebelah saat ia melihat rekaman Alicia yang masuk ke kantor pada pukul enam pagi hari ini. Benar-benar mencurigakan. Kenapa wanita itu berjalan mengendap-endap seperti maling?
Bhaskara terus memperhatikan Alicia yang masuk ke ruangan sekretaris sambil menoleh ke kanan dan kiri. Sayangnya tidak ada CCTV di dalam ruangan itu, jadi Bhaskara hanya bisa menunggu. Tapi selama hampir satu jam, Alicia belum juga keluar.
Sampai kemudian Bhaskara melihat Jarwo masuk menggunakan alat pel. Tak lama dari itu, Alicia keluar dari ruangannya.
Klik!
Bhaskara mengeklik tombol pause tepat pada saat rekaman itu menunjukkan Alicia yang sedang tersenyum lebar. Melihat itu, Bhaskara tersenyum miring. Ia sekarang yakin pelakunya adalah Alicia.
"Alicia, Alicia, ini jadi semakin menarik. Gue jadi ingin menggoda Lo lebih lama. Apa yang harus gue lakukan, ya?" Bhaskara mengetuk-ngetuk wajah Alicia pada layar sambil memikirkan rencana jahat.
...----------------...
Pukul lima sore di ruangan sekretaris.
"Waktunya pulang!" Alicia berkata ceria sambil mengangkat kedua tangannya ke atas.
"Wah, bahagia banget Lis!" celetuk Niko. "Perasaan gajian masih lama deh,"
Alicia hanya menanggapi dengan tertawa. Yah, bagaimana mungkin dia tidak bahagia? Pagi ini Rendy mengabarkan kalau penyelidikan wanita yang tidur dengan Bhaskara sudah dihentikan. Itu berarti, rencananya dengan Karin berhasil seratus persen, dan otomatis karirnya aman. Alicia tidak perlu takut lagi Bhaskara akan mengetahui kebenarannya.
Nanti malam, gue ajak Karin makan di restoran mahal, ah! Begitu tekadnya.
Tapi, memang benar quotes yang ada di video tiktok itu: 'Kalau senang tuh jangan berlebihan'. Karena baru saja Alicia menutup laptop dan hendak memasukkan ke dalam tas, Bhaskara tiba-tiba muncul.
"Wah, kalian sudah mau pulang ya? Tepat waktu sekali," Sarkas Bhaskara yang langsung membuat aktivitas ketiga sekretarisnya terhenti. Tatapan pria itu kemudian tertuju kepada Alicia yang sedang membeku. "Alicia, ke ruangan saya sekarang," ujarnya sebelum kembali ke ruangannya.
Alicia, Rendy dan Niko hanya bisa saling pandang. Alicia memandang kedua seniornya itu dengan tatapan memelas, tapi mereka berdua buru-buru mengalihkan pandangan.
"Maaf Alicia, hari ini aku sudah ada janji sama istri dan anakku di rumah. Aku duluan ya!" kata Rendy sambil berjalan buru-buru keluar dari ruangan.
"Ih, Mas Rendy tuh!" Keluh Alicia. Ia lalu menoleh ke arah Niko, yang tiba-tiba sudah sibuk dengan ponselnya.
"Halo? Dokter hewan? Saya mau bikin janji periksa karena kucing saya diare!" Niko bicara pada telepon yang layarnya bahkan mati, sambil melambaikan tangan ke arah Alicia. Sama seperti Rendy, pria itu buru-buru kabur keluar ruangan.
"Hih! Dasar senior-senior tidak setia kawan!" Alicia mendengus sebal. Tapi tentu saja ia tak punya pilihan lain. Dengan langkah gontai, ia pergi ke ruangan CEO.
"Permisi Pak," Alicia mengetuk pintu ruangan. Terdengar deheman halus Bhaskara, menandakan bahwa Alicia diperbolehkan masuk.
Alicia membuka pintu dan terlihat Bhaskara sedang sibuk dengan dokumen di atas mejanya. Dengan langkah pelan, Alicia pun berjalan menghampiri bosnya itu.
"Ada yang bisa saya bantu, Pak?"
Bhaskara mendongak menatap Alicia.
Wah, batin Alicia. Sudah jam segini pun dia masih saja tampan.
"Ada, Alicia," Bhaskara beranjak dari kursinya, lalu menunduk untuk mengambil sesuatu dari bawah meja. Ia meraih beberapa map besar, lalu memberikan semuanya ke Alicia. Saking banyaknya, Alicia sampai sedikit oleng saat menerimanya.
"Alicia, saya mau minta tolong sama kamu untuk mengecek ulang laporan keuangan perusahaan kita selama lima tahun. Terakhir kali saya cek, sepertinya ada ketidaksesuaian yang mencurigakan di beberapa bagian."
Alicia menatap tumpukan map di tangannya dengan kaget. Laporan keuangan lima tahun? Gila apa?! Tapi tentu saja ia tak bisa protes. Menolak tugas dari Bhaskara sama saja dengan bunuh di ri.
"Baik, Pak. Saya akan segera mengerjakannya," jawab Alicia sambil tersenyum karir, meskipun di dalam hati dirinya sedang mengumpat.
Bhaskara tersenyum kecil, lalu kembali duduk di kursinya. "Oh, satu lagi, Alicia."
Alicia yang sudah bersiap pergi mendadak berhenti di tempat. "Ya, Pak?"
"Jangan lupa, saya ingin hasilnya secepat mungkin. Kalau bisa, selesai malam ini juga." ucapnya dengan enteng.
"Apa?" Mata Alicia membelalak. "Malam ini?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Ddek Aish
Alicia main kucing2an sama bosnya
2025-01-06
1
Dewi @@@♥️♥️
baru juga mau merayakan keberhasilan misi menghapus jejak bukti² di cctv, eh sudah di kerjain lagi sama pak bos yg super rese
2025-02-05
1
lilik indah
si bos kebangetan jg ksh kejutannya..kaciann jg lah tuch si al..hdechhh boss2 pngn enak2 lg sm skretarismu aja repot bngit
2025-01-07
1