10. Mission Completed

Gue udah selesai. Hati-hati Rin.

Karin tersenyum saat melihat pesan yang baru saja dikirimkan Alicia. Itu berarti, rencana untuk menghapus file CCTV yang dimiliki Rendy sudah berhasil. Sekarang, tinggal gilirannya.

Dengan sedikit melenggak lenggokan pinggulnya, Karin berjalan masuk menuju hotel The Seraphine, hotel mewah tempat Alicia dan Bhaskara beradu ranjang kemarin malam.

Kedatangan Karin ke sini termasuk dalam rencana mereka. Jadi, selagi Alicia menghapus file yang dimiliki Rendy, Karin lah yang akan mengurus CCTV di hotel. Tindakan yang cukup nekat memang, tapi Karin yakin kalau dia akan berhasil.

"Gini gini, Gue itu pernah sekolah akting Al. Jadi jangan kuatir, gue pasti berhasil," Begitu katanya semalam untuk meyakinkan Alicia.

Maka, sebelum memasuki pintu lobi hotel, Karin terlebih dahulu meneteskan obat mata untuk menciptakan efek air mata. Setelah itu, ia menarik napas dalam-dalam, menyusun ekspresi penuh emosi, dan bersiap memulai aksinya.

"Permisi mbak," Karin mendekati meja resepsionis dengan wajah panik dan mata yang tampak berkaca-kaca.

"Iya Bu, ada yang bisa saya bantu?" seorang wanita muda berkata ramah.

"Mbak, saya minta tolong cekin nama suami saya. Saya yakin dia ada di sini sama selingkuhannya!" Kata Karin sambil tersedu-sedu.

Petugas resepsionis itu tampak kebingungan melihat Karin, tapi ia berusaha tetap tenang. "Maaf, Bu, tapi kami tidak bisa sembarangan memberikan informasi tamu kami. Ada aturan privasi..."

"Aturan? Mbak, saya ini istri sahnya! Mbak tahu nggak rasanya dikhianatin? Hati saya ini hancur, mbak! Saya cuma mau tahu apakah dia kemarin malem beneran ke sini atau nggak!" Karin menaikkan nada suaranya sedikit, menarik perhatian beberapa tamu yang lewat.

"Iya saya tau Bu, tapi tetap saja...”

"Mbak! Saya cuma mau minta cekin nama suami saya! Kenapa susah banget, sih?" Karin semakin menaikkan nada bicaranya. "Kalau gitu, saya mau ngecek CCTV!"

"Maaf Bu, tapi masalahnya...”

"Masih nggak boleh juga?!" Karin mulai berakting marah. "Mbak! Jangan melindungi pelakor ya! Atau saya bisa tuntut hotel ini ke pengadilan!" Teriaknya kesal. Melihat situasi yang mulai tidak kondusif, seorang manajer hotel mendekat.

"Ada yang bisa kami bantu, Bu?"

Karin menoleh dengan ekspresi marah bercampur sedih. "Tolong, Pak. Saya cuma butuh lihat rekaman CCTV untuk tahu apakah suami saya masuk ke sini sama selingkuhannya kemarin malem. Tapi nggak dibolehin sama Mbak ini!" katanya sambil menunjuk ke resepsionis.

"Baik, Bu. Mari kita bicarakan ini dengan tenang. Tapi perlu saya sampaikan, kebijakan privasi hotel sangat ketat, dan kami hanya dapat memperlihatkan rekaman CCTV jika ada alasan yang sangat mendesak." ujar pria berpenampilan rapi itu.

"Alasan mendesak? Pak, ini pernikahan saya yang hancur! Apa itu nggak cukup mendesak?" Karin menatapnya dengan mata berkaca-kaca, menambahkan nada memelas ke dalam suaranya.

Manajer itu menghela napas, tampak berpikir sejenak. "Baik, Bu. Kalau begitu, mari ikut saya."

"Terima kasih, Pak," ujar Karin sambil mengangguk cepat, tak menyia-nyiakan kesempatan itu.

Manajer mengajak Karin menuju ruang pengawasan yang terletak di lantai bawah. Begitu tiba, ia mempertemukan Karin kepada petugas keamanan, seorang pria bertubuh kekar yang sedang duduk di depan layar penuh monitor.

"Pak, tolong bantu Ibu ini memeriksa rekaman CCTV di lobi dari kemarin malam," kata manajer kepada petugas keamanan itu sambil menunjuk monitor.

Petugas mengangguk dan mulai memutar rekaman. Karin berdiri di belakangnya, berpura-pura gugup sambil menatap layar. Ketika gambar mulai muncul, ia berpura-pura mencari dengan saksama.

"Itu! Itu dia!" teriak Karin, menunjuk layar dengan panik. "Dia masuk sama perempuan itu! Ya Tuhan, saya nggak salah lihat. Itu suami saya Pak!"

"Apakah Anda yakin, Bu?" tanya manajer.

"Iya, Pak! Saya kenal banget sama suami saya. Tolong, saya cuma mau lihat lebih detail. Bisa nggak saya lihat waktu mereka masuk lift? Saya butuh tahu mereka naik ke lantai mana!" Karin mencoba mempertahankan aktingnya agar terlihat lebih meyakinkan.

Petugas mulai memutar rekaman saat suami 'imajinasi' Karin dan seorang wanita memasuki lift.

Karin menatap layar, berpura-pura gemetar. "Iya, itu mereka... Aduh, saya nggak kuat lagi. Saya butuh waktu buat menenangkan diri," katanya, pura-pura hampir pingsan. "Saya boleh duduk di sini bentar nggak, Pak? Saya beneran nggak kuat. Hati saya sakit..."

Manajer dan petugas keamanan tampak saling pandang, kebingungan menghadapi wanita di hadapan mereka itu. Akhirnya, manajer berkata, "Tentu, Bu. Silakan duduk dulu di sini. Jika Anda butuh sesuatu, beri tahu kami."

Karin mengangguk lemah, lalu pura-pura duduk dengan lunglai di kursi dekat pintu ruang pengawasan. "Terima kasih, Pak. Maaf saya jadi merepotkan."

Manajer mengangguk sopan, lalu berbicara dengan petugas keamanan, "Pak, saya tinggal sebentar ya. Jika Ibu ini butuh bantuan, kabari saya."

Setelah manajer pergi, petugas keamanan kembali duduk di kursinya, tampak sibuk mengamati monitor lainnya. Karin mulai mengamati pria itu dengan seksama, mencoba berpikir rencana selanjutnya.

"Aw!" Karin berpura-pura kesakitan, membuat petugas keamanan menoleh panik.

"Ada apa Bu?"

"Dada saya sesek Pak. Boleh nggak saya minta tolong ambilin air minum? Kaki saya rasanya udah nggak kuat buat jalan," ujar Karin sambil memegangi dadanya dengan ekspresi penuh derita.

Petugas keamanan terlihat ragu, tapi akhirnya mengangguk. "Baik, Bu. Tunggu sebentar di sini, ya. Saya ambilkan air minum."

Begitu petugas itu pergi, Karin langsung beraksi. Ia berdiri dengan cepat, mendekati monitor dan keyboard utama di meja kontrol. Tangannya bergerak gesit mencari file rekaman kemarin malam.

"Ini dia," gumam Karin saat menemukan rekaman itu. Tanpa buang waktu, ia segera menghapus file tersebut dari sistem, memastikan tidak ada jejak yang tertinggal. Setelah selesai, ia mengembalikan semua layar monitor ke posisi semula dan duduk kembali di kursinya, berusaha terlihat kelelahan.

Beberapa menit kemudian, petugas keamanan kembali dengan sebotol air minum. "Ini, Bu. Silahkan diminum,"

"Terima kasih, Pak," kata Karin sambil tersenyum lemah, menerima botol itu. Ia minum sedikit, lalu bangkit dengan perlahan. "Saya rasa saya sudah agak baikan. Terima kasih banyak atas bantuan Bapak."

"Beneran sudah sehat, Bu? Mau saya antar ke lobi?"

"Tidak usah Pak," Karin menggeleng. "Saya bisa sendiri. Maaf sudah merepotkan Bapak,"

"Baik Bu, hati-hati di jalan,"

Karin mengangguk, lalu berjalan keluar dengan langkah pelan, masih memainkan perannya sebagai istri yang patah hati. Begitu sampai di luar hotel, ia menghela napas panjang sambil tersenyum lebar.

Karin segera mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan ke Alicia.

Mission Completed.

Terpopuler

Comments

Dewi @@@♥️♥️

Dewi @@@♥️♥️

harusnya ada satu lagi nih temannya biar jadi seperti trio angel gitu,,menjalankan misi yg berbahaya

2025-02-05

2

⋆.˚mytha🦋

⋆.˚mytha🦋

wkwkwkw... good temen yg setia... walaupun sebenernya sia² karena si boss udah tau klu yg sama dia alicia 🤣🤣

2025-02-25

0

Ita rahmawati

Ita rahmawati

kalian susah payah bgtu padahal percuma,,udah tau juga pak bhaskaranya 🤣

2025-02-22

0

lihat semua
Episodes
1 1. Bos Galak
2 2. Pesta Topeng
3 3. Hotel
4 4. Pak Bhaskara?
5 5. Perhitungan
6 6. Permulaan
7 7. Hukuman
8 8. Pengakuan
9 9. Rencana
10 10. Mission Completed
11 11. Tugas
12 12. Lembur
13 13. Diantar Pulang
14 14. Mampir
15 15. CCTV
16 16. Tunjukkan
17 17. Sudah Tahu
18 18. Hanya Kesenangan Sesaat
19 19. Menikah atau Pacaran?
20 20. Backstreet
21 21. Backstreet (2)
22 22. Blind Date
23 23. Jelaskan
24 24. Peringatan
25 25. Datang Bulan
26 26. Khawatir
27 27. Fasilitas Mewah
28 28. Durian
29 29. Salah Paham
30 30. Kencan Pertama
31 31. Dinner (gagal) Romantis
32 32. Kejutan
33 33. Cucu Menantu
34 34. Wanita Sempurna
35 35. Akrab
36 36. Makan Malam
37 37. Toilet
38 38. Sebatas Rekan Kerja (Katanya)
39 39. Nasihat Karin
40 40. Maafin Saya
41 41. Ketahuan Oleh Sabrina
42 42. Sengaja
43 43. Belanja
44 44. Teman SMA
45 45. Pria Baru
46 46. Putus!
47 47. Percaya
48 48. Rapat
49 49. Jangan Mengganggu Lagi
50 50. Kucing Bhaskara
51 51. Lalat dan Kupu-kupu
52 52. Foto
53 53. Perasaan Julian
54 54. Saya Sekretarisnya
55 55. Dia Pacarku
56 56. Pengakuan Bhaskara
57 57. Bohong
58 58. Bukan Wanita Baik-baik
59 59. Chaos
60 60. Paksa
61 61. Menyerah?
62 62. Pergi
63 63. Acara Pertunangan
64 64. Terkuak
65 65. Pulang
66 66. Menuju Kamu
67 67. Valentino Rossi
68 68. Salah Alamat
69 69. Bertemu
70 70. Demi Permohonan Maaf
71 71. Malam Pertama di Kampung
72 72. Taktik Bhaskara
73 73. Keresahan Warga
74 74. Mengambil Resiko
75 75. Sah!
76 76. Pelukan Hangat
77 77. Adu Kejantanan
78 78. Pertarungan
79 79. Abang Yang Keren
80 80. Sepanjang Malam
81 81. Juragan Kambing Ganteng
82 82. Garis Dua
83 83. Rempong
84 84. Kembali Ke Ibukota
85 85. Kepulangan Bhaskara
86 86. Permintaan Leon
87 87. Pelukan Alicia
88 88. Sakitnya Mencintai
89 89. Wasiat Oma
90 90. Keputusan Bhaskara
91 91. Perjanjian
92 92. Surat dari Oma
93 93. Penyesalan Julian
94 94. Cemburu Pak?
95 95. Babak Baru
96 96. Besan
97 97. Mama?
98 98. Kabar Bahagia
99 99. Treasure
100 Novel Baru
Episodes

Updated 100 Episodes

1
1. Bos Galak
2
2. Pesta Topeng
3
3. Hotel
4
4. Pak Bhaskara?
5
5. Perhitungan
6
6. Permulaan
7
7. Hukuman
8
8. Pengakuan
9
9. Rencana
10
10. Mission Completed
11
11. Tugas
12
12. Lembur
13
13. Diantar Pulang
14
14. Mampir
15
15. CCTV
16
16. Tunjukkan
17
17. Sudah Tahu
18
18. Hanya Kesenangan Sesaat
19
19. Menikah atau Pacaran?
20
20. Backstreet
21
21. Backstreet (2)
22
22. Blind Date
23
23. Jelaskan
24
24. Peringatan
25
25. Datang Bulan
26
26. Khawatir
27
27. Fasilitas Mewah
28
28. Durian
29
29. Salah Paham
30
30. Kencan Pertama
31
31. Dinner (gagal) Romantis
32
32. Kejutan
33
33. Cucu Menantu
34
34. Wanita Sempurna
35
35. Akrab
36
36. Makan Malam
37
37. Toilet
38
38. Sebatas Rekan Kerja (Katanya)
39
39. Nasihat Karin
40
40. Maafin Saya
41
41. Ketahuan Oleh Sabrina
42
42. Sengaja
43
43. Belanja
44
44. Teman SMA
45
45. Pria Baru
46
46. Putus!
47
47. Percaya
48
48. Rapat
49
49. Jangan Mengganggu Lagi
50
50. Kucing Bhaskara
51
51. Lalat dan Kupu-kupu
52
52. Foto
53
53. Perasaan Julian
54
54. Saya Sekretarisnya
55
55. Dia Pacarku
56
56. Pengakuan Bhaskara
57
57. Bohong
58
58. Bukan Wanita Baik-baik
59
59. Chaos
60
60. Paksa
61
61. Menyerah?
62
62. Pergi
63
63. Acara Pertunangan
64
64. Terkuak
65
65. Pulang
66
66. Menuju Kamu
67
67. Valentino Rossi
68
68. Salah Alamat
69
69. Bertemu
70
70. Demi Permohonan Maaf
71
71. Malam Pertama di Kampung
72
72. Taktik Bhaskara
73
73. Keresahan Warga
74
74. Mengambil Resiko
75
75. Sah!
76
76. Pelukan Hangat
77
77. Adu Kejantanan
78
78. Pertarungan
79
79. Abang Yang Keren
80
80. Sepanjang Malam
81
81. Juragan Kambing Ganteng
82
82. Garis Dua
83
83. Rempong
84
84. Kembali Ke Ibukota
85
85. Kepulangan Bhaskara
86
86. Permintaan Leon
87
87. Pelukan Alicia
88
88. Sakitnya Mencintai
89
89. Wasiat Oma
90
90. Keputusan Bhaskara
91
91. Perjanjian
92
92. Surat dari Oma
93
93. Penyesalan Julian
94
94. Cemburu Pak?
95
95. Babak Baru
96
96. Besan
97
97. Mama?
98
98. Kabar Bahagia
99
99. Treasure
100
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!