9. Rencana

"WHAT?!" Karena terlalu shock, Karin bahkan sampai terlonjak dari kursi. "Lo serius?!"

Alicia menganggukkan kepalanya.

"Kok bisa sih?!"

Alicia menghela napas panjang sejenak, sebelum kemudian menceritakan semua yang terjadi malam itu. Mulai dari pertemuannya dengan seorang pria bertopeng, hingga pada pagi harinya ia mengetahui kalau pria itu adalah Bhaskara.

"Gila..." Itulah respon pertama yang dilontarkan Karin setelah Alicia selesai bercerita. "Kenapa hidup Lo drama banget sih, Al?"

"Makanya!" Alicia mengacak-acak rambutnya sendiri karena frustasi. "Dari sekian banyak cowok yang bisa gue temuin malam itu, kenapa harus Pak Bhaskara coba?"

"Tapi, Bhaskara nggak tau kan kalau cewek yang tidur sama dia itu Lo?"

"Harusnya sih nggak tau," Alicia mengangguk yakin. "Soalnya topeng gue masih kepake sampe pagi,"

"Ya udah," Karin mengangkat bahu. "Jadi, harusnya nggak ada masalah dong?"

"Karin, masalahnya nggak sesimpel itu," Alicia menggelengkan kepalanya. "Masalah utamanya, sekarang Pak Bhaskara nyuruh Gue dan dua sekretaris yang lain buat cari cewek yang semalem tidur sama dia!"

"Hah?" Karin terbelalak. "Why?"

"Karena cewek itu alias Gue udah kabur setelah mengambil keperjakaan dia!"

"WHAT?!" Karin kembali berteriak heboh, entah sudah berapa kali dia merasa shock dengan cerita sahabatnya itu. "Bos Lo yang ganteng sempurna itu masih perjaka?! Oke, oke, sekarang bukan itu yang penting. Terus kalau udah ketemu, mau diapain?"

"Mau dihukum seberat mungkin," Alicia kali ini sudah membenamkan kepalanya di atas bantal. "Gue nggak tau apa hukumannya. Tapi, kalau melihat sifatnya Pak Bhaskara, pasti hukumannya bakalan sadis."

"Ya Tuhan.." Karin menyandarkan punggungnya pada sofa, ikut merasa lemas. "Pantesan aja Lo kepengen resign. Ya udah deh, sebelum terlambat, mendingan Lo cepetan minta resign sana!"

"Nggak mungkin, Rin," Alicia menundukkan kepala lesu. "Cari kerjaan sekarang itu susah. Belum tentu juga kerjaan gue yang baru bakalan ngasih gaji gede kaya perusahaan sekarang. Terus, nanti yang biayain adek gue sekolah siapa? Yang biayain rumah sakit ibu gue siapa? Yang bayar angsuran utang almarhum bapak gue siapa?"

Karin menatap sahabatnya itu dengan prihatin. Ia menepuk-nepuk punggung Alicia dengan lembut. "Yang sabar ya Al. Gue yakin pasti ada jalan keluar," Karin mencoba menenangkan sahabatnya, meskipun otaknya sendiri sibuk memikirkan solusi.

Alicia mengangkat wajahnya perlahan. "Gue cuma takut, Rin. Kalau sampai Pak Bhaskara tau itu gue, habislah gue."

"Tapi lo yakin banget, kan, kalau dia nggak bakal tau?"

Alicia menghela napas. "Yakin sih, tapi ya... tetep aja was-was. Pak Bhaskara itu orangnya pinter banget. Kalau dia udah serius mau nyari, bisa aja dia nemuin celah. Apalagi dia dibantuin sama Mas Rendy dan Mas Niko, sekretaris terbaik di perusahaan. Kabarnya Mas Rendy juga akan ngubungin tim analis forensik digital sama tim investigasi kepolisian. Cuma soal waktu sampai semuanya terbongkar Rin,"

Karin terdiam sesaat, lalu mendekat ke Alicia. "Kalau gitu, satu-satunya cara yang tersisa, kita harus nutupin semua jejak lo, Al."

"Tapi, gimana caranya?" Alicia mengerutkan dahi.

"Hm... gimana kalau..." Karin mendekati Alicia dan mulai berbisik di telinganya.

...----------------...

Esok harinya, Alicia datang ke kantor pagi-pagi buta. Saat itu, baru ada satpam yang sedang melakukan pergantian shift, dan beberapa petugas bersih-bersih yang sedang mengepel lantai. Sembari tersenyum ramah, Alicia naik ke lantai ruangannya berada.

Semalam, Alicia dan Karin sudah membuat sebuah rencana epik. Mereka akan menghapus semua bukti CCTV yang menangkap gambar Alicia malam itu.

Alicia awalnya ragu dengan rencana itu, tapi Karin berusaha meyakinkan. "Al, ini adalah kesempatan satu-satunya supaya Lo bisa tetap bekerja di perusahaan itu,"

Karena memang tak ada pilihan lain, Alicia pun akhirnya menurut.

Setelah sampai di lantai yang dituju, Alicia langsung masuk dan menuju meja Rendy. Sebelumnya, ia sudah basa basi bertanya di grup chat sekretaris, apakah bukti video CCTV sudah diserahkan ke pihak kepolisian. Rendy menjawab belum, karena ada beberapa prosedur yang harus dilakukan.

Alicia pun mulai mencari benda yang ia rasa menyimpan video tersebut di meja Rendy. Entah flashdisk atau kartu memori, ia harus menemukan secepatnya sebelum orang-orang datang.

Tak menemukan apapun di atas meja Rendy, Alicia beralih pada laci-laci meja. Ia membukanya satu persatu, tapi tak menemukan apapun. Sampai di laci terakhir, ia mengernyitkan dahi karena ternyata laci tersebut terkunci. Mata Alicia berbinar, pasti di sini tempatnya.

Tapi sekarang masalahnya, bagaimana dia bisa membuka laci itu? Apalagi laci tersebut dilengkapi dengan kunci yang menggunakan kombinasi empat angka.

Alicia mencoba memutar kombinasi angka secara acak. Tapi tentu saja gagal. Dia berhenti sejenak, memikirkan sesuatu. Kira-kira, berapa kombinasi angka yang akan dipakai Rendy?

Mata Alicia menyisir area meja Rendy, dan ia menemukan foto Rendy bersama istri dan anaknya yang masih kecil. Alicia jadi ingat kalau Rendy ini sangat bucin pada keluarganya. Jadi Alicia menebak, angkanya pasti tidak jauh-jauh dari itu.

Alicia kemudian mengambil ponsel, dan mulai mencari sosmed Rendy. Ada beberapa foto yang diunggah pria itu di sana. Alicia mengecek satu persatu. Dan ia menemukan salah satu postingan saat Rendy sedang merayakan ulang tahun putranya.

"Dua Juli, ulang tahun ke 2. Berarti..0207,” Alicia bergumam. Ia juga sebenarnya tidak tau apakah berhasil atau tidak. Tapi Alicia akan terus mencoba, karena ini menyangkut karirnya.

Alicia memutar ke empat angka itu, dan klik! terdengar suara kunci terbuka.

"Ketemu!" Alicia hampir berteriak saking senangnya saat melihat sebuah flashdisk berada di sana. Tapi ia buru-buru tersadar. Misinya tidak berhenti sampai di situ. Ia harus segera menghapus video itu sebelum orang-orang datang.

Dengan sedikit terburu-buru, Alicia mengambil laptop dari tas dan segera melanjutkan aksinya. Dia menancapkan flashdisk itu ke laptop dan membuka isinya. Detak jantungnya makin cepat saat ia melihat folder bernama 'CCTV'.

"Ini dia..." bisiknya, seraya membuka folder tersebut.

Tangannya gemetar saat ia melihat beberapa file video di dalamnya. Tanpa berpikir panjang, dia mengklik kanan folder tersebut dan memilih opsi delete.

Namun, ketika Alicia hendak menekan Enter, suara langkah kaki yang mendekat membuatnya membeku. Napasnya tercekat. Siapa pun itu, mereka semakin dekat dengan ruangannya.

"Tenang, Alicia, tenang..." Dia mencoba mengontrol diri, buru-buru menghapus video itu dan mengosongkan folder Recycle Bin di laptopnya.

Pintu ruangan tiba-tiba terbuka. Alicia tersentak dan hampir menjatuhkan laptopnya.

"Mbak Alicia?" suara itu ternyata berasal dari Mas Jarwo, OB yang memang bertugas membersihkan lantai tersebut. "Maaf mbak, saya mau ngepel ruangan ini. Mbak Alicia rajin amat jam segini udah dateng?"

"Oh, iya Mas. Soalnya kemaren kan udah telat, takut dimarahin Pak Bos," jawab Alicia cepat, berusaha terlihat santai. "Silakan lanjut, Mas."

Mas Jarwo mengangguk dan mulai mengepel dari sudut ruangan. Alicia, yang sudah berhasil menghapus file itu, langsung membereskan semuanya. Dia menyimpan kembali flashdisk ke laci Rendy, mengunci laci itu, lalu menutup laptopnya.

Alicia bergegas keluar dari ruangan sambil menghela napas lega.

"Karin, sekarang giliran Lo," gumamnya sambil mengirim pesan pada sahabatnya itu.

Terpopuler

Comments

Hafifah Hafifah

Hafifah Hafifah

😁😁😁 sibhaskara pasti ketawa nih liat tingkah alicia yg berusaha menghilangkan bukti

2025-01-04

2

nd4r

nd4r

ealaaaaaah mr bhas mah udah tau nonn/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/

2025-01-04

1

lilik indah

lilik indah

takutnya file yg dhpus file pntng perusahaan..bisa brabe ntar

2025-01-04

1

lihat semua
Episodes
1 1. Bos Galak
2 2. Pesta Topeng
3 3. Hotel
4 4. Pak Bhaskara?
5 5. Perhitungan
6 6. Permulaan
7 7. Hukuman
8 8. Pengakuan
9 9. Rencana
10 10. Mission Completed
11 11. Tugas
12 12. Lembur
13 13. Diantar Pulang
14 14. Mampir
15 15. CCTV
16 16. Tunjukkan
17 17. Sudah Tahu
18 18. Hanya Kesenangan Sesaat
19 19. Menikah atau Pacaran?
20 20. Backstreet
21 21. Backstreet (2)
22 22. Blind Date
23 23. Jelaskan
24 24. Peringatan
25 25. Datang Bulan
26 26. Khawatir
27 27. Fasilitas Mewah
28 28. Durian
29 29. Salah Paham
30 30. Kencan Pertama
31 31. Dinner (gagal) Romantis
32 32. Kejutan
33 33. Cucu Menantu
34 34. Wanita Sempurna
35 35. Akrab
36 36. Makan Malam
37 37. Toilet
38 38. Sebatas Rekan Kerja (Katanya)
39 39. Nasihat Karin
40 40. Maafin Saya
41 41. Ketahuan Oleh Sabrina
42 42. Sengaja
43 43. Belanja
44 44. Teman SMA
45 45. Pria Baru
46 46. Putus!
47 47. Percaya
48 48. Rapat
49 49. Jangan Mengganggu Lagi
50 50. Kucing Bhaskara
51 51. Lalat dan Kupu-kupu
52 52. Foto
53 53. Perasaan Julian
54 54. Saya Sekretarisnya
55 55. Dia Pacarku
56 56. Pengakuan Bhaskara
57 57. Bohong
58 58. Bukan Wanita Baik-baik
59 59. Chaos
60 60. Paksa
61 61. Menyerah?
62 62. Pergi
63 63. Acara Pertunangan
64 64. Terkuak
65 65. Pulang
66 66. Menuju Kamu
67 67. Valentino Rossi
68 68. Salah Alamat
69 69. Bertemu
70 70. Demi Permohonan Maaf
71 71. Malam Pertama di Kampung
72 72. Taktik Bhaskara
73 73. Keresahan Warga
74 74. Mengambil Resiko
75 75. Sah!
76 76. Pelukan Hangat
77 77. Adu Kejantanan
78 78. Pertarungan
79 79. Abang Yang Keren
80 80. Sepanjang Malam
81 81. Juragan Kambing Ganteng
82 82. Garis Dua
83 83. Rempong
84 84. Kembali Ke Ibukota
85 85. Kepulangan Bhaskara
86 86. Permintaan Leon
87 87. Pelukan Alicia
88 88. Sakitnya Mencintai
89 89. Wasiat Oma
90 90. Keputusan Bhaskara
91 91. Perjanjian
92 92. Surat dari Oma
93 93. Penyesalan Julian
94 94. Cemburu Pak?
95 95. Babak Baru
96 96. Besan
97 97. Mama?
98 98. Kabar Bahagia
99 99. Treasure
100 Novel Baru
Episodes

Updated 100 Episodes

1
1. Bos Galak
2
2. Pesta Topeng
3
3. Hotel
4
4. Pak Bhaskara?
5
5. Perhitungan
6
6. Permulaan
7
7. Hukuman
8
8. Pengakuan
9
9. Rencana
10
10. Mission Completed
11
11. Tugas
12
12. Lembur
13
13. Diantar Pulang
14
14. Mampir
15
15. CCTV
16
16. Tunjukkan
17
17. Sudah Tahu
18
18. Hanya Kesenangan Sesaat
19
19. Menikah atau Pacaran?
20
20. Backstreet
21
21. Backstreet (2)
22
22. Blind Date
23
23. Jelaskan
24
24. Peringatan
25
25. Datang Bulan
26
26. Khawatir
27
27. Fasilitas Mewah
28
28. Durian
29
29. Salah Paham
30
30. Kencan Pertama
31
31. Dinner (gagal) Romantis
32
32. Kejutan
33
33. Cucu Menantu
34
34. Wanita Sempurna
35
35. Akrab
36
36. Makan Malam
37
37. Toilet
38
38. Sebatas Rekan Kerja (Katanya)
39
39. Nasihat Karin
40
40. Maafin Saya
41
41. Ketahuan Oleh Sabrina
42
42. Sengaja
43
43. Belanja
44
44. Teman SMA
45
45. Pria Baru
46
46. Putus!
47
47. Percaya
48
48. Rapat
49
49. Jangan Mengganggu Lagi
50
50. Kucing Bhaskara
51
51. Lalat dan Kupu-kupu
52
52. Foto
53
53. Perasaan Julian
54
54. Saya Sekretarisnya
55
55. Dia Pacarku
56
56. Pengakuan Bhaskara
57
57. Bohong
58
58. Bukan Wanita Baik-baik
59
59. Chaos
60
60. Paksa
61
61. Menyerah?
62
62. Pergi
63
63. Acara Pertunangan
64
64. Terkuak
65
65. Pulang
66
66. Menuju Kamu
67
67. Valentino Rossi
68
68. Salah Alamat
69
69. Bertemu
70
70. Demi Permohonan Maaf
71
71. Malam Pertama di Kampung
72
72. Taktik Bhaskara
73
73. Keresahan Warga
74
74. Mengambil Resiko
75
75. Sah!
76
76. Pelukan Hangat
77
77. Adu Kejantanan
78
78. Pertarungan
79
79. Abang Yang Keren
80
80. Sepanjang Malam
81
81. Juragan Kambing Ganteng
82
82. Garis Dua
83
83. Rempong
84
84. Kembali Ke Ibukota
85
85. Kepulangan Bhaskara
86
86. Permintaan Leon
87
87. Pelukan Alicia
88
88. Sakitnya Mencintai
89
89. Wasiat Oma
90
90. Keputusan Bhaskara
91
91. Perjanjian
92
92. Surat dari Oma
93
93. Penyesalan Julian
94
94. Cemburu Pak?
95
95. Babak Baru
96
96. Besan
97
97. Mama?
98
98. Kabar Bahagia
99
99. Treasure
100
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!