Bab 6 : Hutan Semeru

Empat Hari Setelah Kejadian

Elsa memutuskan untuk mengunjungi rumah Rull setelah beberapa hari tidak ada kabar darinya. Dengan membawa makanan, ia berjalan menuju pintu rumah Rull dan mengetuknya.

Tok tok tok...

"Rull, ini aku, Elsa. Bisakah kamu bukakan pintu? Aku ingin bicara denganmu," ucap Elsa cemas

Tidak ada jawaban. Elsa mencoba mengetuk lagi, namun tetap sunyi. Akhirnya, ia mencoba memutar gagang pintu. Ternyata, pintu itu tidak terkunci.

"Rull?"

Pemandangan yang ia lihat membuat hatinya miris. Ruangan di dalam rumah itu berantakan—meja terbalik, barang-barang berserakan di lantai. Elsa merasa ada yang tidak beres.

"Rull! Kamu di mana? Tolong jawab aku!" panggil Elsa

Elsa menaiki tangga dengan hati-hati menuju kamar Rull. Saat membuka pintu kamar, pemandangan di depannya membuat dadanya terasa sesak. Kamar itu sama berantakannya dengan ruang bawah, dan Rull duduk meringkuk di sudut ruangan, wajahnya pucat, matanya kosong, mulutnya komat-kamit mengulang kalimat yang sama.

"Dunia ini tidak adil... dunia ini tidak adil... dunia ini tidak adil," gumam Rull

Elsa berjalan mendekat, menaruh makanan yang ia bawa di meja kecil.

"Rull, aku membawakanmu makanan. Tolong makanlah. Kamu tidak bisa terus seperti ini," ucap Elsa

"Untuk apa aku makan? Untuk apa aku hidup?Semuanya sudah hilang. Semuanya sudah tidak ada. Apa dengan aku makan, semuanya akan kembali seperti semula? Tidak, Elsa. Tidak ada yang bisa mengubah itu."

Elsa merasa hatinya hancur melihat sahabatnya seperti ini.

"Rull, aku tahu kamu sakit hati. Kehilangan seseorang yang sangat berarti itu tidak mudah. Tapi jika kamu terus menyiksa dirimu seperti ini, apakah ibumu akan bahagia melihatmu? Apakah dia akan tenang di sana?"

Rull terdiam, perlahan menoleh ke arah Elsa. Kata-kata Elsa seolah memukulnya dengan keras. Ia teringat pesan terakhir ibunya, tentang pentingnya bertahan dan tentang kuil misterius di hutan Semeru.

Tanpa banyak bicara, Rull berdiri, mengambil jaketnya yang tergantung di belakang pintu, dan bersiap untuk pergi.

"Rull, kamu mau ke mana?" tanya Elsa panik

"Pulanglah, Elsa. Ada sesuatu yang harus kuselesaikan," jawab Rull singkat sambil melangkah keluar kamar.

Elsa mencoba menghentikannya, tapi Rull tidak menggubris. Ia berjalan cepat meninggalkan rumahnya, meninggalkan Elsa yang kebingungan dan cemas.

Elsa, yang khawatir dengan keadaan Rull, memutuskan untuk mengikutinya secara diam-diam. Ia melihat Rull keluar dari rumah dengan langkah tergesa-gesa dan penampilan yang berantakan—pakaiannya kusut, wajahnya lelah, dan tatapannya kosong. Elsa merasa ada sesuatu yang tidak beres dan memutuskan untuk mencari tahu apa yang sedang direncanakan sahabatnya itu.

Rull menaiki sebuah bus umum. Begitu masuk, tatapan para penumpang langsung tertuju padanya. Bisik-bisik terdengar di antara mereka.

"Anak siapa ini? Penampilannya kusam sekali," ucap salah seorang penumpang.

"Apa dia anak berandalan? Lihat pakaiannya, seperti tidak pernah dicuci," timpal yang lain.

"Bau sekali. Apa dia tidak mandi sebelum keluar rumah?" tambah seorang ibu dengan jijik.

Rull mengabaikan mereka. Ia menatap kosong ke luar jendela bus, pikirannya terfokus pada satu tujuan—hutan Semeru.

Elsa, yang duduk di bagian belakang bus, merasa prihatin mendengar komentar orang-orang. Namun ia tetap diam, tak ingin ketahuan sedang mengikuti Rull.

...****************...

Sesampainya di Wisata Hutan Semeru

Rull turun di pemberhentian dekat wisata hutan Semeru. Namun, saat hendak turun, ia teringat sesuatu.

"Aku tidak punya uang," gumam Rull dalam hati

"Hei, anak muda, bayar dulu ongkosnya!" ucap sopir bus

Rull terdiam sesaat. Ia melihat sekeliling, memastikan tidak ada yang bisa menghentikannya. Kemudian, tanpa banyak pikir, ia berlari keluar dari bus tanpa membayar.

"Hei! Anak sialan! Bayar dulu ongkosnya!" teriak sopir

Rull tidak peduli. Ia terus berlari secepat mungkin, meninggalkan suara teriakan sopir yang memudar di kejauhan.

Elsa, yang menyaksikan itu dari kejauhan, terkejut. Ia tak menyangka Rull sampai melakukan hal seperti itu. Namun, ia tetap mengikutinya, berusaha menjaga jarak agar tidak ketahuan.

...****************...

Rull berhenti di depan gerbang masuk hutan Semeru. Ia menarik napas panjang, menatap lebatnya pepohonan di depannya.

"Jika benar kuil itu ada, mungkin... hanya mungkin, aku bisa mengubah segalanya."

Elsa berdiri tak jauh di belakangnya, menyembunyikan diri di balik pohon. Ia mendengar kata-kata Rull dan merasa cemas.

"Apa yang dia cari di tempat ini? Kenapa dia begitu putus asa?" pikir Elsa, memutuskan untuk terus mengikutinya meski ketakutan

......................

Jika ada kesalahan typo atau sulit dimengerti silahkan komentar saja.

Terimakasih sudah membaca 🙏

Terpopuler

Comments

Alexo. ID

Alexo. ID

Terharu, ada momen-momen yang bikin aku ngerasa dekat banget dengan tokoh-tokohnya.

2025-01-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!