Mereka terus menghabiskan waktu di taman, bercanda, berbincang, dan sesekali berdiskusi tentang ide-ide cerita mereka. Matahari perlahan tenggelam di ufuk barat, menyisakan langit jingga yang indah.
"Matahari sudah larut. Sebaiknya kita lanjutkan besok di sekolah," Ucap Bobby
Elsa tiba-tiba merogoh tasnya dan menyerahkan sebuah benda kecil yang terbungkus rapi kepada Rull.
"Oh iya, Rull. Aku ada sesuatu untukmu. Ini, ambil."
"Hah? Apa ini, Elsa?" tanya Rull sambil menerima bungkusan dari Elsa
"Eitss, jangan dibuka sekarang. Bukalah nanti saat kau sudah di rumah."
"Baiklah. Terima kasih, Elsa. Sampai jumpa besok, ya."
"Sampai jumpa, Rull," jawab Elsa sambil melambaikan tangan
Bobby dan Bunga juga berpamitan sebelum mereka semua berpisah untuk pulang.
Saat Rull tiba di rumah, suasana sepi di dalam rumah. Lampu ruang tamu menyala, tetapi tidak ada tanda-tanda kehadiran ibunya.
"Hah, Ibu belum pulang juga. Apa dia benar-benar sibuk?" gumamnya
Rull berjalan menuju kamarnya, duduk di meja belajarnya yang dipenuhi kertas-kertas dan catatan novel yang sedang ia kerjakan.
"Teman-temanku sudah menyelesaikan bab terakhir novel mereka, Hmm... kira-kira aku harus mengakhiri novelku seperti apa, ya?"
Rull termenung beberapa saat, mencoba memikirkan akhir yang sempurna untuk ceritanya. Tiba-tiba, ia teringat bungkusan dari Elsa. Dengan rasa penasaran, ia mengambilnya dari tasnya dan perlahan membukanya.
Rull membuka bungkusan itu dengan hati-hati. Di dalamnya, ia menemukan sebuah buku novel dengan sampul yang misterius. Judulnya terpampang jelas: Misteri Kuil Semeru.
"Elsa... dari mana dia mendapatkan buku ini?" gumam Rull
Dengan rasa penasaran, Rull membuka halaman pertama buku itu dan mulai membaca. Ceritanya menggambarkan mitos tentang Kuil Semeru, sebuah kuil kuno yang dipercaya dihuni oleh makhluk supernatural. Makhluk itu, menurut legenda, akan membawa siapa pun yang berani masuk ke dalam dunianya, menjebak mereka selamanya.
Rull membaca dengan serius, terpaku pada detail-detail cerita di buku itu. Setiap deskripsi tentang kuil, makhluk, dan nasib para korban terasa begitu hidup, hampir seperti nyata. Saat ia sedang asyik membaca, tiba-tiba layar laptopnya menyala dengan suara notifikasi pesan.
"Apa kamu sudah melihatnya?" Isi pesan dari Elsa
"Mengapa kamu memberikan buku ini?" Balas Rull
"Siapa tahu kamu bisa mendapatkan referensi dari buku itu untuk cerita novelmu."
"Referensi, ya? Tapi kenapa cerita ini terasa... terlalu kebetulan," gumamnya sambil mengingat berita tentang hutan Semeru yang ia dengar semalam.
Saat ia hendak kembali membaca, suara pintu depan terdengar. "Ibu pulang!" Rull tersenyum lega, namun rasa penasarannya terhadap buku itu masih menggantung.
Ia meletakkan buku di meja, berdiri, dan berjalan ke ruang tamu. "Itu pasti suara Ibu," ucapnya pelan sambil membuka pintu kamar.
Saat pintu terbuka, ibunya berdiri di sana sambil membawa tas kerja dan kantong makanan. Wajahnya tampak lelah, namun senyumnya tetap hangat.
"Rull, Ibu bawakan makanan untukmu," ucapnya sambil menyerahkan kantong itu.
"Ibu, apa pekerjaan ibu sesibuk itu sampai pulang malam begini?" tanya Rull khawatir.
"Sudah, jangan terlalu dipikirkan. Ayo kita makan bersama dulu."
Mereka duduk di ruang makan dan menikmati makanan yang dibawa ibunya. Di sisi lain, televisi di ruang keluarga menyala, menayangkan berita malam.
Tiba-tiba, perhatian Rull tertuju pada layar televisi. Ia melihat sosok yang sangat ia kenali. "Tunggu... itu Ibu! Wah, keren sekali! Ibu masuk televisi!"
"Ibu hanya kebetulan membantu pasien yang terluka. Pasien itu nekat masuk ke hutan Semeru."
"Ibu, kenapa sih orang-orang begitu penasaran ingin ke tempat itu?" Tanya Rull penasaran
"Dari informasi yang Ibu dapatkan, katanya di hutan itu ada kuil misterius. Penduduk sekitar percaya kuil itu dapat mengubah takdir seseorang yang buruk menjadi lebih baik."
"Kuil misterius pengubah takdir..." gumam Rull
Ia tiba-tiba teringat buku Misteri Kuil Sumeru yang diberikan oleh Elsa tadi.
"Rull, Ibu hanya ingin memperingatkanmu. Jangan pernah pergi ke tempat itu, Begitu juga dengan teman-temanmu. Hutan itu sangat berbahaya, ibu tidak ingin nasibmu sama seperti ayah mu."
"Memangnya apa yang terjadi kepada ayah waktu aku masih kecil." Ucap Rull penasaran
"Ayahmu dulu seorang Ilmuwan, dia terlalu naif dengan pekerjaannya, dia penasaran dengan hutan itu sampai-sampai dia meneliti sendiri hutan itu tanpa memikirkan keselamatannya. Ayahmu menghilang dihutan itu, tim penyelamatan tidak berhasil menemukan ayahmu, jadi ibu mohon jangan pergi kehutan itu, ibu tidak ingin kehilangan dirimu." Ucap Victoria sedih
"Baik, ibu. Aku mengerti."
Namun, di dalam hati, rasa penasaran Rull justru semakin besar. Kata-kata tentang kuil itu terus terngiang di benaknya, seolah memanggilnya untuk mencari tahu lebih banyak.
......................
Jika ada kesalahan typo atau sulit dimengerti silahkan komentar saja.
Terimakasih sudah membaca 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Gió mùa hạ
pembukaannya seru banget, bikin gue langsung tertarik
2025-01-01
0