Kejutan Bikin Sawan

"Bagian apa, Pak?"

"Cleaning service."

"Ya ampun, tega banget sih Pak. Sepupuku itu lulusan S1 loh. Masa jadi cleaning service," protes Freya sambil melihat pada Devan. Namun pria itu tidak menanggapinya sama sekali.

Freya kembali ke posisi semula, menghadap ke depan. Tangannya dilipat di depan dada dengan bibir sudah maju beberapa senti. Walau dia kesal pada Mina yang sudah merebut kekasihnya, tetap saja gadis itu tidak tega kalau Mina harus menjadi cleaning service. Ega yang sedang menyetir melihat pada gadis di sampingnya. Dia geli sendiri melihat ekspresi Freya.

"Sepupumu lulusan apa?" tanya Ega.

"Sama seperti aku, administrasi perkantoran. Dia juga udah pernah kerja ja setahun di pabrik bagian administrasi. Tapi pabriknya bangkrut dan tutup."

"Kalau ngga salah di bagian Sekper ada lowongan buat staf junior. Coba aja lamar ke sana, tapi usaha sendiri pas ditesnya, ngga ada keringanan."

"Serius, Pak?"

"Iya. Nanti aku kirimin link buat apply lamaran."

"Makasih, Pak. Semoga amal ibadah Bapak diterima Allah SWT, aamiin.."

"Ih doa kamu nyeremin banget. Aku masih hidup nih."

"Dih itu kan doa baik. Harusnya Bapak aminkan."

"Ya tapi jangan begitu juga bahasanya. Berasa kaya ucapan bela sungkawa."

"Hihihi.. maaf, Pak."

Mobil yang dikendarai Ega terus melaju. Beberapa kali kendaraan terhenti oleh lampu lalu lintas yang berubah merah. Akhirnya perjalanan mereka berakhir juga. Ketika mobil berbelok memasuki pelataran parkir, Devan meminta Ega menghentikan kendaraannya.

"Belikan kopi Seperi biasa," ujar Devan.

"Berapa, Pak? Empat?"

"Di mobil ini ada berapa orang?"

"Tiga."

"Masih nanya beli berapa?"

"Ya kali mau beliin buat Ganjar juga."

"Di sini ada Ganjar ngga?"

"Ngga ada."

"Ngga usah beliin buat dia. Yang ada nanti malah diminum kamu."

Refleks Freya menolehkan kepalanya ke belakang. Terdengar hembusan nafas kasarnya. Ingin rasanya dia menggaruk wajah Devan yang tampan tapi menyebalkan. Ega tertawa kecil melihat kekesalan di wajah Freya.

"Pak Ega, nanti pulang kerja kita bisa mampir dulu ngga ke Masjid Istiqlal?" tanya Freya sebelum turun.

"Mau ngapain?"

"Di sana lagi ada acara ruqiyah masal. Atasan kita kayanya ketempelan genderuwo, makanya nyebelin abis jadi orang."

"Heh! Kurang ajar kamu!" bentak Devan.

"Bodo! Wleee.."

Freya menoleh ke belakang sambil menjulurkan lidahnya. Lalu gadis itu keluar dari mobil sambil membanting pintu. Devan memijit pelipisnya, kepalanya seketika pening melihat kelakuan sekretarisnya. Ega kembali menjalankan kendaraan menuju tempat parkir khusus untuk Devan. Pria itu tidak bisa berhenti tertawa mengingat sikap Freya tadi.

"Bos.. Freya lucu ya?"

"Iya, saking lucunya, kalah tuh sih Sarimin."

"Hahaha.. astaga Bos, jangan begitu atuh. Kalau kalau Bos jatuh cinta, nanti bingung mau ngomongnya gimana."

"Ck.. kaya ngga ada perempuan lain aja."

"Eh dia itu perempuan spesial. Dengan tingkahnya yang seperti itu, yakin kalau Bos kepikiran terus sama dia."

"Berisik!"

Devan segera keluar dari mobil begitu kereta besi itu berhenti. Dengan langkah panjang, pria itu berjalan memasuki lobi kantor. Ega bergegas menyusul di belakangnya. Entah mengapa dia yakin sekali kalau suatu hari nanti, ada percikan cinta antara Devan dengan Freya.

***

Mina yang tengah berbaring santai di atas kasur terlonjak ketika membaca pesan yang dikirimkan oleh Freya. Gadis itu berlari keluar dari kamar, menghampiri ayahnya yang sedang menonton televisi di ruang santai.

"Pa, Freya kasih tahu kalau ada lowongan di kantornya. Aku disuruh ngelamar ke sana."

"Wah bagus itu. Bagian apa?"

"Jadi staf junior di bagian Sekper."

"Sekper itu apa?"

"Sekretaris perusahaan."

"Syukur atuh. Cepat atuh kirim lamarannya. Siapa tahu kamu bisa diterima."

"Iya, Pa."

Mina segera membuka link yang dikirimkan oleh Freya. Gadis itu mengisi formulir pengajuan lamaran kerja. Dia juga melengkapi dengan dokumen pribadi dan juga ijazah akademiknya yang sudah terdapat data softwarenya. Tak lupa Mina juga mengirimkan surat rekomendasi yang dikeluarkan tempatnya bekerja dulu. Terakhir dia melampirkan foto diri sebagai pelengkap. Setelah mengirimkan lamaran beserta lampiran yang dibutukan, Mina segera mengirimkannya.

"Beres," ujar Mina senang.

Gadis itu kembali masuk ke dalam kamar sambil bersenandung senang. Sudah terbayang di kepalanya fasilitas apa yang nanti didapat olehnya. Jika dia bekerja di Sekretariat Perusahaan, itu artinya dia akan sering bertemu dan berhubungan dengan petinggi perusahaan. Mina yakin karirnya di sana akan lebih maju dibanding Freya.

Sementara di ruang santai, Banu yang sedang menonton televisi teralihkan perhatiannya ketika mendengar deringan ponselnya. Matanya melihat ke arah layar. Tertera di sana kalau Santo yang melakukan panggilan. Dengan cepat pria itu menjawab panggilan tersebut.

"Iya, Pak Santo."

"Hey.. kapan aku bisa bertemu Freya? Aku sudah tidak sabar."

"Ya Allah, Pak. Sabar dulu. Baru juga kemarin saya ketemu Freya. Jangan buat dia curiga dulu. Bapak tenang aja, Bapak pasti bakal menikahi Freya, saya jamin."

"Saya sudah tidak sabar. Saya kangen juga sama Freya."

"Ya ampun, Pak. Kalau Bapak ngga sabaran gini, nanti malah zonk."

"Ck.. kamu tuh ngga ngerti banget perasaanku. Kirimkan alamat di mana kamu tinggal. Aku mau nyusul ke sana."

"Tapi, Pak.."

"Kirimkan sekarang atau kamu bayar hutangmu sekarang juga!"

Diancam seperti itu, Banu tidak punya pilihan lain kecuali menuruti keinginan pria tua itu. Banu segera mengetik nama gedung apartemen tempat Freya tinggal, lengkap dengan alamatnya. Pria itu menghembuskan nafas panjang nan berat setelah selesai mengirim pesan.

"Dasar tua bangka! Di pikirannya cuma nafsu aja. Kalau sampai zonk, jangn salahkan aku nantinya," gumam Banu pelan.

***

Mina mematut dirinya di depan cermin. Gadis itu sudah berpakaian rapih dengan pakaian kerja yang melekat di tubuhnya. Seminggu setelah melayangkan surat lamaran, gadis itu dipanggil untuk melakukan tes tertulis, wawancara dan psikotest. Tadinya dia meminta berangkat bersama Freya, tapi sepupunya itu menolak dengan alasan sang atasan tidak akan senang kalau ada orang lain menumpang mobilnya. Jawaban Freya diartikan sebagai kesombongan perempuan itu. Mau tidak mau Mina berangkat sendiri menuju kantor Kharisma Group.

"Lihat aja, Frey. Sebentar lagi kamu bakalan keluar dari kantor itu dan aku yang bakalan gantiin posisi kamu," gumam Mina seraya merapihkan rambutnya.

Setelah memoles bibirnya dengan lipstik berwarna merah maroon, Mina mengambil tasnya lalu keluar dari kamar. Di luar, Banu sudah siap untuk mengantar putrinya. Dia tidak tenang membiarkan Mina pergi sendirian. Keduanya segera keluar dari unit apartemen tersebut. Banu sudah memesan layanan taksi online untuk mereka. Uang yang dikirimkan Santo masih tersisa cukup banyak.

Perjalanan menuju kantor Kharisma Group memakan waktu satu jam lebih. Mina bergegas memasuki gedung kantor. Dia tidak mau terlambat di hari penting ini. Sementara Banu memilih menunggu sang anak di kedai kopi yang ada di dekat kantor. Pria itu memesan minuman lalu duduk di bagian luar kedai sambil memainkan ponselnya. Hampir saja ponsel di tangan Banu terjatuh ketika benda pipih persegi itu tiba-tiba berbunyi

"Halo.."

"Nu.. siang ini saya berangkat ke Jakarta."

"Iya, Pak."

"Freya jam berapa pulang kerja?"

"Ngga tentu, Pak. Kadang sore udah pulang, kadang malam."

"Ya sudah. Pokoknya sore saya sudah sampai di Jakarta."

Santo segera mengakhiri panggilan setelah mengabarkan perihal kedatangannya. Baru saja Banu menaruh ponsel di atas meja, pelayan datang mengantarkan pesanan kopinya. Banu mengucapkan terima kasih seraya mengedipkan matanya. Selain mata duitan, Banu juga kerap bersikap genit. Di belakang istrinya dia sering menggoda perempuan cantik.

Matahari semakin bersinar terik, Banu masih berada di kedai kopi menunggu sang anak. Tak terasa waktu sudah menunjukkkan pukul dua siang, nampak Mina memasuki pelataran cafe. Melihat wajah anaknya yang sumringah, Banu langsung tahu kalau Freya pasti membawa kabar baik.

"Gimana Frey?" tanya Banu tak sabar.

"Aku diterima kerja, Pa. Mulai Senin aku sudah bisa bekerja."

"Syukurlah."

Banu sangat gembira menerima kabar dari anaknya. Akhirnya impian sang anak terwujud, bisa bekerja di perusahaan besar. Dia juga berharap Mina bisa menemukan jodoh pria yang mapan. Hingga dirinya tidak akan kesusahan lagi. Lebih dulu Mina memesan kopi dingin untuk meredakan rasa gerah yang melanda. Gadis itu menceritakan pada Banu, proses seleksi yang dilakukan olehnya sampai akhirnya dia diterima bekerja.

***

Dengan sepeda motornya, Freya memasuki pelataran parkir gedung apartemen Mega Tower. Belum sempat gadis itu memasuki basement, tiba-tiba saja seseorang berdiri menghadang di depan motornya sambil merentangkan kedua tangannya. Freya seperti habis terkena granat ketika melihat Santo yang berdiri di depannya.

"Freya sayang. Ini Akang datang. Akang kangen kamu sayang."

***

Waduh aki peyot nyusul Freya🙈

Terpopuler

Comments

Arin

Arin

Wah siap2 nih Mina...Pak Banu di depak dari apartemen Freya. Semoga otak Freya gak lola(loading lama) siapa biang kerok Pak Santo bisa datang ke Jakarta dan tau alamat dia tinggal. Jangan mikir lama Freya depak aja tuh Mamang dan sepupumu yang gak ada akhlak

2025-01-16

3

☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ

☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ

klo si Mina diterima di kantor Devan jgn sampai dia dibiarkan bikin rusuhh ..itu aki2 peyot pede banget bakal bisa bawa Freya pulang,gak tahu aja klo akal Freya tuh banyakk buat lolosin diri atau bisa aja tiba2 Devan datang kan 🤭

2025-01-16

2

☘️ gιмϐυℓ ☘️

☘️ gιмϐυℓ ☘️

Lah si Mina diterima kerja di kantor Devan? jgn sampe deh bikin ulah sama Freya. Si Aki mana cepet apat udah nongol aja 🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️ mudah2an ada yg liat Freya lagi dicegat orang edan, jadi bisa selamet dia 😩😩😩

2025-01-16

3

lihat semua
Episodes
1 Gadis Gila
2 Nestapa Perantau Dadakan
3 Mimpi Buruk
4 Sengsara Membawa Berkah
5 Bos Menyebalkan vs Sekretaris Tengil
6 Devan vs Freya #1
7 The Real Secretary
8 Devan vs Freya #2
9 Devan vs Freya #3
10 Kena Tilang
11 Devan vs Freya #4
12 Sekretaris Gila
13 Botol Yakult
14 Gombalan Ega
15 Akal Bulus Banu
16 Duo Toxic
17 Devan yang Menyebalkan
18 Saling Sindir
19 Kejutan Bikin Sawan
20 Lembur yang Diinginkan
21 Dilema
22 Pamit
23 Dibayar Lunas!
24 Bos Sadis
25 Donal Bebek
26 Tiffany
27 Devan vs Freya #5
28 Makan Siang
29 Kenangan Masa Lalu
30 Diam-diam Peduli
31 Perhatian
32 Buang Mantan Pada Tempatnya
33 Mantan = Penghalang
34 Sama-sama Diselingkuhi
35 Debat Kusir
36 Pernikahan Bisnis
37 Kejutan Dari Bos
38 Ulang Tahun Istimewa
39 Investigasi ala Ega
40 Galau
41 Win Win Solution
42 Mulut Mercon Devan
43 Pengakuan Devan
44 Cobaan Pra Wedding
45 Prahara
46 Penghulu Jahil
47 Bapak?
48 Perjanjian
49 Kesepakatan yang Menguntungkan
50 Godaan Devan
51 Ketularan Modus
52 Menciptakan Peluang
53 Isi Hati
54 Upaya Klarifikasi
55 Mode Tom and Jerry On
56 Sweet Honeymoon
57 Masa Lalu
58 The Truth Revealed
59 Hukuman Setimpal
60 Hadiah Istimewa
61 Accident
62 Tanggung Jawab
63 Manuver Widi
64 Devan vs Widi
65 Serangan Rishi
66 Serangan Balik
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Gadis Gila
2
Nestapa Perantau Dadakan
3
Mimpi Buruk
4
Sengsara Membawa Berkah
5
Bos Menyebalkan vs Sekretaris Tengil
6
Devan vs Freya #1
7
The Real Secretary
8
Devan vs Freya #2
9
Devan vs Freya #3
10
Kena Tilang
11
Devan vs Freya #4
12
Sekretaris Gila
13
Botol Yakult
14
Gombalan Ega
15
Akal Bulus Banu
16
Duo Toxic
17
Devan yang Menyebalkan
18
Saling Sindir
19
Kejutan Bikin Sawan
20
Lembur yang Diinginkan
21
Dilema
22
Pamit
23
Dibayar Lunas!
24
Bos Sadis
25
Donal Bebek
26
Tiffany
27
Devan vs Freya #5
28
Makan Siang
29
Kenangan Masa Lalu
30
Diam-diam Peduli
31
Perhatian
32
Buang Mantan Pada Tempatnya
33
Mantan = Penghalang
34
Sama-sama Diselingkuhi
35
Debat Kusir
36
Pernikahan Bisnis
37
Kejutan Dari Bos
38
Ulang Tahun Istimewa
39
Investigasi ala Ega
40
Galau
41
Win Win Solution
42
Mulut Mercon Devan
43
Pengakuan Devan
44
Cobaan Pra Wedding
45
Prahara
46
Penghulu Jahil
47
Bapak?
48
Perjanjian
49
Kesepakatan yang Menguntungkan
50
Godaan Devan
51
Ketularan Modus
52
Menciptakan Peluang
53
Isi Hati
54
Upaya Klarifikasi
55
Mode Tom and Jerry On
56
Sweet Honeymoon
57
Masa Lalu
58
The Truth Revealed
59
Hukuman Setimpal
60
Hadiah Istimewa
61
Accident
62
Tanggung Jawab
63
Manuver Widi
64
Devan vs Widi
65
Serangan Rishi
66
Serangan Balik

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!