Akal Bulus Banu

"Freya.."

Freya terkejut melihat Banu berdiri di depannya. Tak lama kemudian Mina menyusul. Melihat Mina mengingatkan dirinya akan pengkhiatan sang kekasih padanya. Freya dan Gavin sudah mengenal sejak masih jaman putih abu-abu. Gavin adalah Kakak kelasnya. Saat menjadi panitia ospek, pria itu langsung menyukai Freya.

Setelah melakukan pendekatan selama dua tahun, akhirnya mereka resmi berpacaran. Cukup lama juga mereka berpacaran, hampir tiga tahun. Bahkan Gavin sudah berjanji akan melamar Freya. Namun belum sempat rencana itu terwujud, Gavin terpergok berselingkuh di belakang Freya dan yang membuat gadis itu bertambah sakit, ternyata Mina, sepupunya sendiri yang menjadi selingkuhan Gavin.

"Ya ampun Freya, akhirnya Mamang menemukanmu juga."

Banu langsung memeluk Freya membuat gadis itu terkejut dan tidak bisa berkutik. Dengan gerakan pelan Freya melepaskan pelukan Banu dari tubuhnya. Sikap Banu juga nampak aneh, tidak biasanya dia bersikap seperti ini padanya.

"Mamang tahu saya di sini dari mana?"

"Aku yang menemukanmu. Ada yang mengunggah kedai kopi ini di TokTok dan kamu tidak sengaja terekam," jelas Mina.

"Ayo duduk dulu, Frey."

Tanpa menunggu persetujuan Freya, Banu menarik gadis itu menuju meja yang tadi ditempatinya. Freya masih bersikap waspada. Kedatangan Banu pasti memintanya kembali ke Bandung dan menikahi Santo. Pria tua bangka yang sangat ingin memiliki dirinya.

"Apa kamu bisa pulang ke Bandung dengan Mamang?"

"Tidak bisa, Mang. Aku sudah kerja dan tanda tangan kontrak. Kalau aku tiba-tiba berhenti, aku kena penalty, harus bayar denda dan dendanya ngga kecil."

Banu menghela nafasnya. Dia sudah tahu kalau tidak mudah mengajak Freya kembali ke Bandung. Karenanya dia melakukan pendekatan persuasif pada keponakannya ini. Kalau langsung menyeretnya pulang pasti akan timbul keributan.

"Oh begitu.. ya sudah tidak apa. Mamang juga tidak mau kamu terkena masalah. Syukurlah kalau kamu sudah bekerja. Oh ya, kantormu di mana?"

"Tidak jauh dari sini. Maaf Mang, aku mau pesan kopi dulu. Sudah ditunggu atasanku."

Banu membiarkan Freya memasuki kedai untuk memesan minuman. Sepeninggal Freya, Mina menarik kursi ke dekat sang ayah. Dengan suara pelan dia mempertanyakan soal tindakan ayahnya tadi.

"Papa kenapa bilang gitu?"

"Ini taktik. Kita ngga bisa langsung bawa Freya pulang. Harus pakai rencana yang matang."

"Rencana Papa apa?"

"Kita yakinkan Frey dulu kalau kita tidak memaksanya lagi menikahi Pak Santo. Kita harus meraih simpatinya dulu. Kita tinggal di sini beberapa hari sambil melihat situasi. Kamu juga bisa minta padanya untuk dicarikan pekerjaan di kantornya. Jadi nanti kalau Pak Santo bawa dia pulang ke Bandung, kamu bisa menggantikan posisinya."

"Wah ide Papa boleh juga."

Kepala Banu menoleh ke dalam. Nampak Freya tengah menunggu pesanan kopinya. Pria itu beranjak dari duduknya lalu memasuki kedai dan mendekati Freya.

"Kamu tinggal di mana, Frey?"

"Aku dikasih tempat tinggal sama bosmu."

"Alhamdulillah. Apa Mamang dan Mina boleh ikut tinggal sementara denganmu? Sebenarnya selain mencarimu, tujuan kami ke sini untuk mencari pekerjaan untuk Mina. Apa kamu bisa mencarikan pekerjaan untuk Mina? Sekarang dia juga buronan sepertimu."

"Maksud Mamang apa?"

"Sejak kamu kabur, Pak Santo meminta Mina yang jadi pengganti kamu. Mamang mencoba nego dengan Pak Santo. Dia kasih waktu dua bulan buat Mamang melunasi hutang. Kalau dalam waktu dua bulan ngga lunas juga, dia maksa mau nikahi Mina."

"Bukannya Mina sama Bang Gavin?"

"Mereka udah putus. Si Gavin cuma main-main aja sama Mina."

Apa yang dikatakan Banu bukanlah kebohongan. Setelah perselingkuhannya dengan Mina terbongkar dan Freya memutuskannya, Gavin pun segera mengakhiri hubungannya dengan Mina. Pria itu menyesal sudah mengkhianati Freya dan bermaksud kembali padanya. Namun ternyata Freya sudah lebih dulu meninggalkan Bandung.

"Bisa ngga kamu carikan pekerjaan buat Mina? Biar dia tinggal di sini aja, jauh dari Pak Santo. Mamang bisa nego lagi bayar hutangnya dicicil aja dari gaji Mina,kamu mau kan?"

Tidak ada jawaban dari Freya. Sejujurnya gadis itu belum sepenuhnya percaya dengan ucapan Banu. Tapi melihat wajah Banu yang memelas, Freya tidak tega juga.

"Mamang tinggal di mana sekarang?"

"Mamang baru sampai tadi pagi. Barang dititip di mushola yang ada di sini. Rencananya mau pulang besok, Alhamdulillah bisa ketemu kamu juga. Apa Mamang boleh nginap di tempat kamu dulu dengan Mina?"

"Tapi aku masih kerja, Mang."

"Kamu bilang aja kamu tinggal di mana. Biar Mamang dan Mina berangkat sekarang, nunggu di tempat kamu. Kasih tahu aja naik apa dari sini."

Sejenak Freya berpikir. Rasanya tak tega juga melihat Banu dan Mina terlunta-lunta di Jakarta. Dia jadi mengingat kisahnya sendiri saat pertama kali menginjakkan kakinya di kota besar ini. Kepala gadis itu akhirnya mengangguk dan dalam hati Banu langsung bersorak kegirangan.

Sementara itu, Devan sudah mulai kesal karena Freya tak kunjung datang. Saat pria itu hendak menghubungi sekretarisnya, Ganjar menawarkan diri untuk menyusul Freya. Dengan cepat pria itu segera meninggalkan kantor dan menuju kedai kopi yang letaknya tak terlalu jauh dari kantor.

Pesanan Freya sudah selesai dibuat, gadis itu segera membayar menggunakan kartu kredit milik Devan. Apa yang dilakukan Freya tak luput dari perhatian Banu. Melihat kartu kredit di tangan keponakannya itu, dia menyangka kalau gaji Freya sangat besar dan dia sudah hidup enak di sini. Banu segera membawakan pesanan kopi Freya lalu ditaruhnya di meja depan.

"Aku tinggal di apartemen Mega Tower. Lumayan jauh dari sini, soalnya di Jakarta Selatan. Aku sendiri ngga tahu naik apa dari sana ke sini, soalnya setiap hari selalu pergi dan pulang sama Bos."

"Tenang aja, Frey. Aku bisa nanya sama Mbah Gugel."

Mina segera mengetik nama Mega Tower di ponselnya. Dengan cepat informasi apartemen tersebut langsung tersaji di layar ponselnya. Tidak disangka ternyata Freya tinggal di apartemen yang Mina yakini harga sewanya tidaklah murah.

"Kalian beneran bisa ke sana sendiri?"

"Iya,tenang aja."

"Nanti tunggu aja di lobi."

"Iya."

Freya membuka dompetnya lalu mengeluarkan tiga lembar lima puluh ribuan dari dalamnya lalu memberikannya pada Banu.

"Ini buat ongkosnya, Mang sama buat beli makan. Takutnya aku pulang terlambat."

"Makasih, Frey."

Dengan cepat Banu mengambil uang di tangan Freya lalu memasukkan ke saku celananya. Mina hanya memutar bola matanya saja. Kalau urusan duit, sang ayah memang sangat cepat sekali refleksnya. Baru saja Freya hendak pergi ketika Ganjar sampai di kedai.

"Frey.."

Ketiga orang itu langsung menoleh ke arah datangnya suara. Mata Mina memandang Ganjar tak berkedip. Dengan langkah panjang Ganjar mendekati Freya. Dia melintas Mina begitu saja yang duduk di dekat Freya.

"Udah beres?"

"Udah, baru aja. Pake disusulin segala."

"Tuh Bos kamu uring-uringan," Ganjar terkekeh setelahnya.

"Kamu kenapa lama sih?"

"Ini, ada Mamang sama sepupuku," Freya menunjuk pada Gugun dan Mina.

"Kenalin, Mina.."

Tanpa diminta, Mina segera memperkenalkan dirinya seraya melemparkan senyum manisnya. Ganjar menyalami asal gadis itu. Rasanya risih saja diperhatikan begitu rupa oleh Mina. Kemudian pria itu juga menyalami Banu.

"Ayo. Udah ditunggu Pak Devan."

"Mang, aku balik ke kantor dulu ya."

Ganjar bantu membawakan wadah kopi. Keduanya segera meninggalkan kedai kopi tersebut. Dengan isyarat kepala, Banu mengajak Mina mengikuti Freya. Dia ingin tahu di mana keponakannya itu bekerja. Mereka tetap menjaga jarak aman supaya Freya tidak sadar kalau sedang diikuti.

Mulut Banu menganga ketika melihat Freya memasuki gedung perkantoran yang besar dan megah. Bisa dia lihat tulisan di bagian depan kantor, KHARISMA GROUP. Tidak disangka ternyata Freya berhasil mendapatkan pekerjaan di kantor besar seperti ini.

"Kamu harus bisa dekati Freya. Minta dia merekomendasikan mu kerja di sini."

"Oke, Pa."

"Kita tinggal beberapa hari dulu di tempat Freya. Cari waktu yang tepat buat telepon Pak Santo. Nanti kita atur waktunya supaya Pak Santo bisa langsung bawa pergi Freya."

"Kalau menurutku lebih baik Pak Santo ke sininya pas libur aja. Jadi gampang bawa pergi si Freya."

"Ide kamu bagus juga. Sekarang kita kembali ke penginapan, terus ke apartemen dia."

Kepala Mina mengangguk cepat. Keduanya segera meninggalkan area kantor Kharisma Group, menuju penginapan tempat mereka tinggal selama tiga hari terakhir.

***

Besok aku libur ya🤗

Terpopuler

Comments

Arin

Arin

Kok ya gampang banget Freya terpedaya sama Mamang sendiri. Padahal udah pernah di khianati sama Mina.
Semoga nantinya Freya lolos dari akal bulus Mina dan bapaknya. Jangan sampai tuh jodoh sama Juragan Santos

2025-01-12

6

💛⃟🤎🏠⃟ᴛᴇᴀᴍ ɢͩᴇͥɴͩᴀᷲᴘͪ🥑⃟𝐐⃟❦

💛⃟🤎🏠⃟ᴛᴇᴀᴍ ɢͩᴇͥɴͩᴀᷲᴘͪ🥑⃟𝐐⃟❦

huumm pertahankan kewaspadaan mu Frey....gk semata - mata mangBan nyusul sampe kesini kalo gk ada maksud terselubung ....ingat apa kata bangNapi ..waspadalah ...waspadalah....kejahatan muncul apabila ada kesempatan...jangan kasih celah buat nyempil ...... apalagi tuu si samina Mina ...yg udah ketahuan polkadot akhlaknya pecor ( perebut cowok orang ) udah gk bener tuu niatnya.....

2025-01-12

1

☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ

☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ

Duh Fre, kenapa kamu ijinin mamang sama sepupumu tinggal🤦‍♀️itu ada maksud terselubung tauu... semoga saja kamu ngeuh nantinya dan waspada klo mamang ma sepupumu tetep licik gak berubah dari dulu

2025-01-12

1

lihat semua
Episodes
1 Gadis Gila
2 Nestapa Perantau Dadakan
3 Mimpi Buruk
4 Sengsara Membawa Berkah
5 Bos Menyebalkan vs Sekretaris Tengil
6 Devan vs Freya #1
7 The Real Secretary
8 Devan vs Freya #2
9 Devan vs Freya #3
10 Kena Tilang
11 Devan vs Freya #4
12 Sekretaris Gila
13 Botol Yakult
14 Gombalan Ega
15 Akal Bulus Banu
16 Duo Toxic
17 Devan yang Menyebalkan
18 Saling Sindir
19 Kejutan Bikin Sawan
20 Lembur yang Diinginkan
21 Dilema
22 Pamit
23 Dibayar Lunas!
24 Bos Sadis
25 Donal Bebek
26 Tiffany
27 Devan vs Freya #5
28 Makan Siang
29 Kenangan Masa Lalu
30 Diam-diam Peduli
31 Perhatian
32 Buang Mantan Pada Tempatnya
33 Mantan = Penghalang
34 Sama-sama Diselingkuhi
35 Debat Kusir
36 Pernikahan Bisnis
37 Kejutan Dari Bos
38 Ulang Tahun Istimewa
39 Investigasi ala Ega
40 Galau
41 Win Win Solution
42 Mulut Mercon Devan
43 Pengakuan Devan
44 Cobaan Pra Wedding
45 Prahara
46 Penghulu Jahil
47 Bapak?
48 Perjanjian
49 Kesepakatan yang Menguntungkan
50 Godaan Devan
51 Ketularan Modus
52 Menciptakan Peluang
53 Isi Hati
54 Upaya Klarifikasi
55 Mode Tom and Jerry On
56 Sweet Honeymoon
57 Masa Lalu
58 The Truth Revealed
59 Hukuman Setimpal
60 Hadiah Istimewa
61 Accident
62 Tanggung Jawab
63 Manuver Widi
64 Devan vs Widi
65 Serangan Rishi
66 Serangan Balik
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Gadis Gila
2
Nestapa Perantau Dadakan
3
Mimpi Buruk
4
Sengsara Membawa Berkah
5
Bos Menyebalkan vs Sekretaris Tengil
6
Devan vs Freya #1
7
The Real Secretary
8
Devan vs Freya #2
9
Devan vs Freya #3
10
Kena Tilang
11
Devan vs Freya #4
12
Sekretaris Gila
13
Botol Yakult
14
Gombalan Ega
15
Akal Bulus Banu
16
Duo Toxic
17
Devan yang Menyebalkan
18
Saling Sindir
19
Kejutan Bikin Sawan
20
Lembur yang Diinginkan
21
Dilema
22
Pamit
23
Dibayar Lunas!
24
Bos Sadis
25
Donal Bebek
26
Tiffany
27
Devan vs Freya #5
28
Makan Siang
29
Kenangan Masa Lalu
30
Diam-diam Peduli
31
Perhatian
32
Buang Mantan Pada Tempatnya
33
Mantan = Penghalang
34
Sama-sama Diselingkuhi
35
Debat Kusir
36
Pernikahan Bisnis
37
Kejutan Dari Bos
38
Ulang Tahun Istimewa
39
Investigasi ala Ega
40
Galau
41
Win Win Solution
42
Mulut Mercon Devan
43
Pengakuan Devan
44
Cobaan Pra Wedding
45
Prahara
46
Penghulu Jahil
47
Bapak?
48
Perjanjian
49
Kesepakatan yang Menguntungkan
50
Godaan Devan
51
Ketularan Modus
52
Menciptakan Peluang
53
Isi Hati
54
Upaya Klarifikasi
55
Mode Tom and Jerry On
56
Sweet Honeymoon
57
Masa Lalu
58
The Truth Revealed
59
Hukuman Setimpal
60
Hadiah Istimewa
61
Accident
62
Tanggung Jawab
63
Manuver Widi
64
Devan vs Widi
65
Serangan Rishi
66
Serangan Balik

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!