Botol Yakult

"Mama! Papa! Aku tahu di mana Freya!!"

Mendengar suara Mina, dengan tergopoh Ririn dan Banu mendekati anaknya. Mina langsung memperlihatkan sebuah video pada kedua orang tuanya. Jarinya menunjuk Freya yang tengah mengantri di kedai kopi yang dipromosikan.

"Ini di mana?" tanya Ririn.

"Ini di Jakarta, Ma."

"Berarti anak itu kabur ke Jakarta?"

"Iya, Ma."

"Punya uang dari mana?" gumam Banu pelan.

"Ngga penting itu, Kang. Yang penting sekarang Freya sudah diketahui keberadaannya. Akang kasih tahu Pak Santo, supaya dia ngga terus-terusan nekan kita. Bawa Freya pulang dan nikahkan dengan Pak Santo," ujar Ririn.

"Iya, kamu benar. Akang mau ke rumah Pak Santo sekarang. Mina, ayo kamu ikut sama Papa. Perlihatkan video itu sama Pak Santo."

"Siap, Pa."

Mina menuju kamarnya dulu. Gadis itu melapisi celana pendek yang dikenakannya dengan celana panjang, lalu keluar lagi. Banu sudah menyiapkan motor dan segera menjalankannya setelah sang anak duduk di belakangnya. Dengan kecepatan sedang, dia memacu kendaraannya menuju ke kediaman Santo. Sepuluh menit kemudian mereka sudah sampai. Banu memarkirkan kendaraannya di depan rumah besar milik Santo, lalu segera membuka pintu pagar.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumussalam."

Mono, orang kepercayaan Santo keluar. Melihat Banu yang datang, pria itu mempersilakan Banu dan Mina untuk masuk. Dipikirnya pria itu akan membayar hutangnya. Dari dalam kamar, Santo keluar dengan mengenakan kaos oblong dan sarung. Pria itu duduk di sofa tunggal yang ada di ruang tamu. Matanya menatap Banu dengan lekat.

"Apa kamu ke sini mau bayar hutang?" tanya Santo to the poin.

"Bukan, Pak. Ehm.. begini, saya sudah tahu Freya ada di mana. Bapak masih minat kan menikah dengan Freya?"

"Freya?"

Mata Santo berbinar mendengar tentang Freya. Sudah sejak lama pria itu memang menginginkan Freya menjadi istrinya. Karenanya dia selalu memberikan pinjaman pada Banu agar pria itu mau membayar hutangnya dengan memberikan Freya padanya. Tidak peduli kalau usia Freya sepantar dengan cucunya, dia tetap menginginkan gadis itu menjadi istrinya.

"Dia ada di mana?"

"Di Jakarta, Pak."

Banu memberi kode pada anaknya untuk memperlihatkan video yang dilihatnya tadi. Mina pun segera menunjukkan video di ponselnya. Jarinya menunjuk keberadaan Freya. Mata Santo terus memperhatikan sosok Freya yang terlihat semakin cantik saja.

"Kalau begitu susul dia. Cepat bawa dia ke sini."

"Tapi kami belum tahu pasti dia ada di mana."

"Kalau kamu belum tahu, kenapa kamu bilang sudah menemukannya?" kesal Santo.

"Begini Pak, kedai kopi ini kan ada di Jakarta. Dilihat dari pakaiannya, pasti Freya kerja di salah satu kantor yang ada di dekat kedai kopi. Kalau Pak Santo percaya, saya akan ke Jakarta dan mencari tahu soal Freya. Saya yakin bisa menemukannya."

"Sssttt.. Mina, apa kamu yakin?"

"Yakin, Pa. Tenang aja."

"Bagaimana Pak Santo?" tanya Banu.

"Ya sudah kalian ke Jakarta dan bawa Freya ke sini. Atau kalau kalian sudah bertemu dengannya, kabari aku. Aku sendiri yang akan menjemputnya."

"Siap, Pak. Tapi..."

"Tapi apa? Ngga punya duit?"

"Hehehe.. iya, Pak."

Santo hanya berdecak saja. Jika berurusan dengan Banu pasti ujung-ujungnya duit juga. Pria itu masuk ke dalam kamarnya dan tak lama kemudian dia keluar dengan membawa tas kecil di tangannya. Dia kembali mendudukkan diri di sofa. Dikeluarkannya lembaran uang berwarna merah. Setelah menghitungnya, Santo memberikannya pada Banu.

"Dua juta cukup?"

"Mudah-mudahan, Pak."

"Saya mau hasil secepatnya!"

"Siap, Pak."

Setelah mendapatkan uang jalan, Banu segera berpamitan. Pria itu meninggalkan kediaman Santo bersama dengan anaknya. Uang yang diberikan Santo, akan digunakan untuk ongkos dan sebagian untuk Ririn. Pasti istrinya itu minta ditinggalkan uang olehnya.

"Bagaimana, Kang?" tanya Ririn begitu suaminya pulang.

"Akang sama Mina mau ke Jakarta. Tapi kayanya ngga bisa sehari. Kan harus cari si Freya dulu. Mungkin Akang akan tinggal di sana beberapa hari."

"Akang dikasih uang sama Pak Santo?"

"Dikasih, tapi cuma dua juta."

"Mana cukup atuh Kang kalau dua juta. Kalau akang tinggal beberapa hari, Akang mau nginap di mana? Penginapan atau hotel di Jakarta kan mahal."

"Tenang aja. Akang bakal hubungi teman Akang di sana. Siapa tahu dia mau kasih tumpangan. Nanti kalau Freya udah ketemu, pasti Pak Santo kasih uang lagi ke kita."

"Terus buat aku gimana, Kang? Aku kan ngga pegang uang."

"Lima ratus cukup kan?"

"Cukup."

"Mina, kamu tidur sana. Besok pagi kita berangkat ke Jakarta."

"Naik apa, Pak?"

"Naik kereta aja."

"Kereta Whoosh?"

"Bukan. Kereta biasa. Kalau Whoosh mah mahal."

Mina nampak kecewa. Padahal dia ingin sekali merasakan menaiki kereta cepat tersebut. Dengan langkah lunglai gadai itu berjalan ke kamarnya. Tidak apa tidak bisa menaiki Whoosh, yang penting dia bisa ke Jakarta. Siapa tahu dia bisa mendapatkan pekerjaan di sana.

***

"Bang.."

Devan bangun dari duduknya. Dia menyambut kedatangan Ganjar, guru yang banyak mengajarkan ilmu agama padanya. Kedua lelaki itu saling berpelukan sebentar. Di sampingnya berdiri Ega memperhatikan adegan mengharukan di depannya.

"Aku ngga dipeluk, Bos?" tanya Ega setelah pelukan Devan dan Ganjar berakhir.

"Males."

"Hahaha.."

Devan mempersilakan Ganjar untuk duduk di sofa. Pria itu kemudian mendekati mejanya dan mengangkat telepon ekstensi. Dia menghubungi Freya yang berada di mejanya.

"Ya, Pak."

"Buatkan dua minuman dan antar ke sini."

"Minuman apa, Pak?"

"Apa saja, yang penting dingin."

"Siap, Pak."

Usai menghubungi Freya, Devan Kembali ke sofa. Dia mendudukkan diri di samping Ganjar, sementara Ega duduk di depannya. Mereka baru saja tiba semalam dan paginya Langsung mengunjungi Devan di kantor. Ega juga langsung diminta masuk kerja.

"Itu yang tadi sekretaris Bos?" tanya Ega.

"Iya."

"Cantik Bos. Mungil, imut dan menggemaskan."

"Bisa bilang gitu soalnya belum tahu aja kelakuannya."

"Emangnya kenapa?"

"Nyebelin abis pokoknya si Botol Yakult."

"Astaga, jahat amat Bang julukannya."

"Badannya pendek kaya gitu, pas dikasih julukan Botok Yakult."

"Hahaha.. awas Lo, Bang. Nanti malah naksir."

"Amit-amit jabang bayi. Kaya ngga ada perempuan lain aja."

"Tenang aja, Jar. Bos mah ngga akan mau sama dia. Lagian aku udah booking si Freya buat jadi calonku."

"Widih pede gila."

Perbincangan mereka terhenti ketika mendengar pintu terkejut. Tak lama kemudian orang yang mereka bicarakan masuk dengan membawa dua buah minuman dingin. Freya menaruh dua gelas minuman dingin di atas meja. Sejak Freya masuk, Ega tidak pernah melepaskan pandangannya dari gadis imut itu. Devan hanya berdecak saja melihat kelakuan asistennya.

"Kamu pasti Freya, asistennya Bos Devan," sapa Ega.

"Iya."

"Kenalkan saya Ega. Saya asistennya Bos Devan. Kalau itu Ganjar, dia pegawai baru di sini."

Freya menyalami Ega dan Ganjar bergantian. Cukup lama Ega menggenggam tangan Freya sampai terdengar deheman Devan, barulah pria itu melepaskannya.

"Ayo duduk dulu, kita ngobrol dulu. Ke depannya kita akan berkerja bersama, tentu saja harus saling kenal. Tak kenal maka tak sayang. Jadi harus saling mengenal dulu baru bisa sayang-sayangan."

***

Bisa aee si Ega ngegembelnya😂

Ini penampakan Ega, assiten Devan

Ini penampakan Ganjar, mantan guru ngajinya Devan

Terpopuler

Comments

💕 bu'e haresvi 💕

💕 bu'e haresvi 💕

kl guru ngajinya model begini betah pasti betah cepet khatam juga🤣🤣

2025-01-11

5

☘️ gιмϐυℓ ☘️

☘️ gιмϐυℓ ☘️

Duh bahaya nih pamannya Freya mau nyusulin ke Jakarta 🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️ mudah2an gak ketemu deh. Tapi kalaupun ketemu juga pasti bakal dibantu sama Devan biar Freya ga dibawa balik kampung

2025-01-11

2

millie ❣

millie ❣

dasar paman kurang ajar dia punya anak sdr knp g digadain ama juragan tua bangka itu sih knp harus si Frey semoga sifrey g ketemu ama mrklah & semoga simbos devan bs ngelindungin sifrey ya 😌

2025-01-11

1

lihat semua
Episodes
1 Gadis Gila
2 Nestapa Perantau Dadakan
3 Mimpi Buruk
4 Sengsara Membawa Berkah
5 Bos Menyebalkan vs Sekretaris Tengil
6 Devan vs Freya #1
7 The Real Secretary
8 Devan vs Freya #2
9 Devan vs Freya #3
10 Kena Tilang
11 Devan vs Freya #4
12 Sekretaris Gila
13 Botol Yakult
14 Gombalan Ega
15 Akal Bulus Banu
16 Duo Toxic
17 Devan yang Menyebalkan
18 Saling Sindir
19 Kejutan Bikin Sawan
20 Lembur yang Diinginkan
21 Dilema
22 Pamit
23 Dibayar Lunas!
24 Bos Sadis
25 Donal Bebek
26 Tiffany
27 Devan vs Freya #5
28 Makan Siang
29 Kenangan Masa Lalu
30 Diam-diam Peduli
31 Perhatian
32 Buang Mantan Pada Tempatnya
33 Mantan = Penghalang
34 Sama-sama Diselingkuhi
35 Debat Kusir
36 Pernikahan Bisnis
37 Kejutan Dari Bos
38 Ulang Tahun Istimewa
39 Investigasi ala Ega
40 Galau
41 Win Win Solution
42 Mulut Mercon Devan
43 Pengakuan Devan
44 Cobaan Pra Wedding
45 Prahara
46 Penghulu Jahil
47 Bapak?
48 Perjanjian
49 Kesepakatan yang Menguntungkan
50 Godaan Devan
51 Ketularan Modus
52 Menciptakan Peluang
53 Isi Hati
54 Upaya Klarifikasi
55 Mode Tom and Jerry On
56 Sweet Honeymoon
57 Masa Lalu
58 The Truth Revealed
59 Hukuman Setimpal
60 Hadiah Istimewa
61 Accident
62 Tanggung Jawab
63 Manuver Widi
64 Devan vs Widi
65 Serangan Rishi
66 Serangan Balik
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Gadis Gila
2
Nestapa Perantau Dadakan
3
Mimpi Buruk
4
Sengsara Membawa Berkah
5
Bos Menyebalkan vs Sekretaris Tengil
6
Devan vs Freya #1
7
The Real Secretary
8
Devan vs Freya #2
9
Devan vs Freya #3
10
Kena Tilang
11
Devan vs Freya #4
12
Sekretaris Gila
13
Botol Yakult
14
Gombalan Ega
15
Akal Bulus Banu
16
Duo Toxic
17
Devan yang Menyebalkan
18
Saling Sindir
19
Kejutan Bikin Sawan
20
Lembur yang Diinginkan
21
Dilema
22
Pamit
23
Dibayar Lunas!
24
Bos Sadis
25
Donal Bebek
26
Tiffany
27
Devan vs Freya #5
28
Makan Siang
29
Kenangan Masa Lalu
30
Diam-diam Peduli
31
Perhatian
32
Buang Mantan Pada Tempatnya
33
Mantan = Penghalang
34
Sama-sama Diselingkuhi
35
Debat Kusir
36
Pernikahan Bisnis
37
Kejutan Dari Bos
38
Ulang Tahun Istimewa
39
Investigasi ala Ega
40
Galau
41
Win Win Solution
42
Mulut Mercon Devan
43
Pengakuan Devan
44
Cobaan Pra Wedding
45
Prahara
46
Penghulu Jahil
47
Bapak?
48
Perjanjian
49
Kesepakatan yang Menguntungkan
50
Godaan Devan
51
Ketularan Modus
52
Menciptakan Peluang
53
Isi Hati
54
Upaya Klarifikasi
55
Mode Tom and Jerry On
56
Sweet Honeymoon
57
Masa Lalu
58
The Truth Revealed
59
Hukuman Setimpal
60
Hadiah Istimewa
61
Accident
62
Tanggung Jawab
63
Manuver Widi
64
Devan vs Widi
65
Serangan Rishi
66
Serangan Balik

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!