Kena Tilang

"Kalau motor itu, saya ngga bisa Pak. Bapak tahu sendiri, saya kan pendek, mana sampai kaki saya kalau bawa motor itu. Lagian saya ngga bisa pake motor kopling."

"Bukan yang itu, yang sebelahnya!"

Kembali Freya melayangkan pandangannya. Ternyata di samping motor sport itu, ada motor matic merk RONDA BIT. Kepala Freya langsung mengangguk. Kalau memakai motor matic, tentu saja bisa. Di Bandung dia sering membawa motor untuk mengantar Bibinya ke Pasar.

"Pak Yono!"

"Iya, Mas."

Seorang pria memakai seragam security mendengar. Tubuh pria itu kurus dan tinggi dan ada kumis tipis yang menghiasi wajahnya.

"Tolong antarkan dia ke apartemen Mega Tower. Nanti motornya tinggal aja di sana. Sekarang dia yang akan pakai motor itu."

"Siap, Mas. Ayo Mbak."

Freya mengikuti langkah Yono. Gadis itu duduk di belakang Yono dan kendaraan roda dua tersebut segera meluncur. Tak sampai sepuluh menit, mereka sudah sampai di sana. Yono langsung memarkirkan motor di parkiran basement. Setelah memberikan kuncinya, pria itu kembali ke kediaman Rafael dengan berjalan kaki.

***

Pukul setengah tujuh, Freya sudah berpakaian rapih, siap untuk bekerja. Gadis itu mengenakan blouse warna putih yang dipadankan dengan celana berwarna abu. Setalah merapihkan rambutnya, gadis itu memakai blazer yang senada dengan celananya. Dia mengambil sepatu pantofel wedges dan memakainya dengan cepat. Sambil menaruh tas kerja di bahunya, Freya turun mengunakan lift.

Sesampainya di lantai tai dasar, matanya menangkap seorang Ibu yang membawa makanan yang siap santap tengah berbicara dengan Wawan. Bergegas gadis itu mendekat. Rupanya wanita itu adalah penjual makanan yang sering datang ke apartemen untuk menawarkan dagangannya.

"Ada apa aja, Bu?" tanya Freya.

"Ada nasi uduk, nasi kuning dan nasi goreng. Ini kue basahnya juga banyak macamnya. Ada lontong, lemper, kroket kentang, risoles, kue lumpur, onde, bakwan dan putu ayu. Mau apa Mbak?"

"Nasi uduknya satu. Terus risoles, lemper, kroket kentang sama lue lumpur, masing-masing satu."

Dengan cekatan Ibu memasukkan semua yang diinginkan Freya. Untuk makanan yang dibelinya untuk sarapan dan mengemil, Freya harus merogoh kocek tiga puluh dua ribu rupiah. Sungguh sebuah harga yang cukup mahal untuknya. Sepertinya besok dia akan membuat sarapan sendiri saja. Setelah membeli makanan, Freya segera menuju basement. Dia menaruh tas di dan bungkusan di bagian depan, lalu mulai menjalankan kendaraan roda dua tersebut.

Dengan kecepatan sedang Freya menjalankan kendaraannya. Jalanan sudah mulai padat. Untung saja komplek di mana Devan tinggal, tidak terlalu jauh dari apartemennya. Ketika sedang mengemudikan motornya, tiba-tiba saja terdengar suara peluit.

PRIIITT

Freya terpaksa menghentikan motornya ketika melihat seorang petugas polisi melambai padanya. Dengan gerakan tangan, dia meminta Freya menepikan motornya. Mau tidak mau, Freya pun menurutinya.

"Pagi."

"Pagi, Pak. Ada apa ya?"

"Apa adik sadar kesalahan adik?" tanya sang petugas.

"Salah saya apa ya?"

"Kenapa tidak menggunakan helm?"

Refleks Freya memegang kepalanya. Dia memang tidak mengunakan helm. Tapi jangan salahkan dia juga, Devan memberikan motor tanpa helm.

"Saya mau ke Royal Residence, Pak. Dekat kok, tuh tinggal belok."

"Jauh atau dekat, tetap saja harus menggunakan helm. Karena itu adalah salah satu alat pelindung ketika berkendara. Perlihatkan SIM-nya."

Freya terpaksa turun dari motornya. Dia mengambil dompet dari dalam tasnya lalu mengeluarkan KTP dari dalamnya. Diberikannya tanda pengenal tersebut pada polisi.

"SIM, Mbak, bukan KTP."

"Saya belum punya SIM, Pak. Kan KTP juga sama, alat tanda pengenal juga, hehehe.."

"Keluarkan STNK nya."

"Ngga ada, Pak."

"Tidak pakai helm, tidak punya SIM dan tidak ada STNK, apa adik tahu berapa banyak kesalahan adik? Jangan-jangan adik pencuri motor ya."

"Waduh jangan asal tuduh, Pak. Nanti jatuhnya fitnah loh. Coba lihat saya, masa perempuan cantik dan imut kata saya nyuri motor sih."

"Kalau begitu jelaskan di kantor polisi. Sekarang tolong ikut saya."

"Aduh jangan, Pak. Jadi gini, biar saya ceritakan kronologisnya. Ini motor dipinjamkan sama atasan saya. Dia tinggal di Royal Residence dan saya tinggal di Mega Tower. Setiap pagi, saya harus jemput dia ke rumahnya dan saya sudah harus berada di rumahnya tepat jam tujuh pagi. Dan sekarang udah hampir jam tujuh, jadi saya mohon tolong lepaskan saja sekali ini aja. Please Pak," Freya menangkupkan kedua tangannya.

"Tidak bisa. Ayo ikut saya ke kantor!"

"Tolong jangan bawa saya ke kantor, Pak. Saya..."

Ucapan Freya terhenti ketika mendengar deringan ponselnya. Gadis itu bergegas mengambil ponsel dari dalam tasnya. Dia kemudian memperlihatkan nama Devan yang tertera di layar ponsel.

"Tuh bos saya telepon. Saya angkat dulu ya Pak," Freya segera mengusap ikon berwarna hijau.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumussalam. Di mana kamu? Ini sudah jam tujuh!" sembur Devan.

"Maaf Pak, ini saya lagi dicegat polisi soalnya ngga pake helm. Saya juga disuruh ke kantor polisi soalnya ngga ada SIM sama STNK juga. Saya ngga mau ditahan Pak, huaaaaaaa.."

"Kamu di mana?"

"Di pos polisi yang dekat pintu masuk Royal Residence."

"Tunggu di sana, saya ke sana sekarang."

Devan segera mengakhiri panggilannya. Baru sehari diberikan fasilitas motor, tapi gadis itu sudah berhadapan dengan polisi. Pria itu menyambar tas kerjanya dan bergegas pergi. Dia terpaksa tidak ukur sarapan bersama. Jangan sampai Freya dibawa ke kantor polisi. Pagi ini ada meeting penting dan dia membutuhkan Freya.

"Pak Yono, ikut saya!"

"Siap, Mas."

Devan segera masuk ke dalam mobilnya dan duduk di belakang kemudi. Yono juga sudah duduk di sampingnya. Pria itu segera menjalankan kendaraannya. Begitu keluar dari komplek Royal Residence, matanya langsung melihat Freya yang sedang berdiri di dekat motor dan ada polisi bersamanya. Devan menghentikan mobilnya lalu segera keluar dari dalamnya.

"Selamat pagi, Pak," sapa Devan.

"Pagi, Pak."

"Saya Devan. Ini sekretaris saya. Motor yang dibawa dia adalah milik saya. Semalam saya lupa tidak memberikan STNK padanya. Mohon Bapak memaafkannya kali ini," ujar Devan dengan sopan. Dia meminta Yono mengeluarkan STNK untuk diperlihatkan pada petugas tersebut.

"Baiklah. Tapi dia tetap harus dihukum supaya ada efek jera."

"Silakan Pak, tapi jangan lama-lama ya. Takut jalan keburu macet. Pak Yono, tolong bawa kembali motor ke apartemen. Tinggalkan kunci dan STNK nya di security."

"Siap, Mas."

Freya mengambil tas dan bungkusan berisi makanan sebelum Yono membawa pergi kendaraan roda dua tersebut. Kini tinggal petugas polisi, Devan dan Freya saja.

"Kamu lari keliling taman itu sebanyak tiga kali," titah sang Polisi.

"Hukumannya ngga ada yang lain, Pak?"

"Sudah salah, masih nawar hukuman."

"Masalahnya saya belum sarapan, Pak. Kalau saya pingsan habis lari gimana?"

"Taman ini luasnya ngga seluas GBK. Ngga usah lebay!" kesal sang petugas.

Devan hanya mampu menggelengkan kepalanya saja melihat tingkah sekretarisnya ini. Bahkan pada petugas polisi pun dia berani negosiasi hukuman.

"Beneran hukumannya ngga bisa diganti?" Freya masih mencoba bernegosiasi.

"Kamu pilih lari keliling lapangan tiga kali atau diam di sel setengah hari?"

"Ya udah deh, saya pilih yang nomor satu kalau Bapak maksa. Tapi Pak Devan juga harus ikut dihukum. Kan gara-gara dia saya kena tilang," Freya menunjuk pada Devan yang berdiri di sampingnya.

***

Freya ngga mau rugi dihukum sendiri🤣

Besok aku libur ya🤗

Terpopuler

Comments

Gek Ayu

Gek Ayu

wuah gak mau di hukum sendiri dia,, sdh pakek baju formal ke kantor sdh cantik kena hukuman lari lg,,wuah jodoh nih ber 2 yg 1 pakek jas ganteng yg 1 cantik semangat larinya kalo bisa sambil bergandengan tangan donk 🤣🤣🤣💪

2025-01-08

4

Nabila hasir

Nabila hasir

baik mak author
freya libur
aditya up
makasih mak author
freya dak mau di hukum sendirian😛😛

2025-01-08

2

💛⃟🤎🏠⃟ᴛᴇᴀᴍ ɢͩᴇͥɴͩᴀᷲᴘͪ🥑⃟𝐐⃟❦

💛⃟🤎🏠⃟ᴛᴇᴀᴍ ɢͩᴇͥɴͩᴀᷲᴘͪ🥑⃟𝐐⃟❦

iya bener tuuh Frey... ajakin bossmu lari biar sehat .....kan di dalam tubuh yg sehat terdapat jiwa yg kuat....biar pada kuat mental menghadapi tingkah kalian masing² kalo lg debat.....😂😂

2025-01-08

4

lihat semua
Episodes
1 Gadis Gila
2 Nestapa Perantau Dadakan
3 Mimpi Buruk
4 Sengsara Membawa Berkah
5 Bos Menyebalkan vs Sekretaris Tengil
6 Devan vs Freya #1
7 The Real Secretary
8 Devan vs Freya #2
9 Devan vs Freya #3
10 Kena Tilang
11 Devan vs Freya #4
12 Sekretaris Gila
13 Botol Yakult
14 Gombalan Ega
15 Akal Bulus Banu
16 Duo Toxic
17 Devan yang Menyebalkan
18 Saling Sindir
19 Kejutan Bikin Sawan
20 Lembur yang Diinginkan
21 Dilema
22 Pamit
23 Dibayar Lunas!
24 Bos Sadis
25 Donal Bebek
26 Tiffany
27 Devan vs Freya #5
28 Makan Siang
29 Kenangan Masa Lalu
30 Diam-diam Peduli
31 Perhatian
32 Buang Mantan Pada Tempatnya
33 Mantan = Penghalang
34 Sama-sama Diselingkuhi
35 Debat Kusir
36 Pernikahan Bisnis
37 Kejutan Dari Bos
38 Ulang Tahun Istimewa
39 Investigasi ala Ega
40 Galau
41 Win Win Solution
42 Mulut Mercon Devan
43 Pengakuan Devan
44 Cobaan Pra Wedding
45 Prahara
46 Penghulu Jahil
47 Bapak?
48 Perjanjian
49 Kesepakatan yang Menguntungkan
50 Godaan Devan
51 Ketularan Modus
52 Menciptakan Peluang
53 Isi Hati
54 Upaya Klarifikasi
55 Mode Tom and Jerry On
56 Sweet Honeymoon
57 Masa Lalu
58 The Truth Revealed
59 Hukuman Setimpal
60 Hadiah Istimewa
61 Accident
62 Tanggung Jawab
63 Manuver Widi
64 Devan vs Widi
65 Serangan Rishi
66 Serangan Balik
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Gadis Gila
2
Nestapa Perantau Dadakan
3
Mimpi Buruk
4
Sengsara Membawa Berkah
5
Bos Menyebalkan vs Sekretaris Tengil
6
Devan vs Freya #1
7
The Real Secretary
8
Devan vs Freya #2
9
Devan vs Freya #3
10
Kena Tilang
11
Devan vs Freya #4
12
Sekretaris Gila
13
Botol Yakult
14
Gombalan Ega
15
Akal Bulus Banu
16
Duo Toxic
17
Devan yang Menyebalkan
18
Saling Sindir
19
Kejutan Bikin Sawan
20
Lembur yang Diinginkan
21
Dilema
22
Pamit
23
Dibayar Lunas!
24
Bos Sadis
25
Donal Bebek
26
Tiffany
27
Devan vs Freya #5
28
Makan Siang
29
Kenangan Masa Lalu
30
Diam-diam Peduli
31
Perhatian
32
Buang Mantan Pada Tempatnya
33
Mantan = Penghalang
34
Sama-sama Diselingkuhi
35
Debat Kusir
36
Pernikahan Bisnis
37
Kejutan Dari Bos
38
Ulang Tahun Istimewa
39
Investigasi ala Ega
40
Galau
41
Win Win Solution
42
Mulut Mercon Devan
43
Pengakuan Devan
44
Cobaan Pra Wedding
45
Prahara
46
Penghulu Jahil
47
Bapak?
48
Perjanjian
49
Kesepakatan yang Menguntungkan
50
Godaan Devan
51
Ketularan Modus
52
Menciptakan Peluang
53
Isi Hati
54
Upaya Klarifikasi
55
Mode Tom and Jerry On
56
Sweet Honeymoon
57
Masa Lalu
58
The Truth Revealed
59
Hukuman Setimpal
60
Hadiah Istimewa
61
Accident
62
Tanggung Jawab
63
Manuver Widi
64
Devan vs Widi
65
Serangan Rishi
66
Serangan Balik

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!