Nestapa Perantau Dadakan

Belum ada lima menit dia terpejam, matanya kembali terbuka ketika merasakan earphone di telinga sebelah kanannya diambil paksa oleh seseorang. Dengan santainya Freya mengambil earphone tersebut lalu memasangkan ke telinga sebelah kanannya. Devan melepas earphone di sebelah kirinya lalu menaikan volume dari ponselnya sampai ke batas maksimal. Sontak Freya langsung melepas earphone dari telinganya. Tanpa mengatakan apapun Devan memberikan earphone di sebelah kirinya pada Freya.

"Buat saya, Pak?"

"Iya."

"Makasih, tapi ngga usah."

"Saya ngga mau pakai lagi earphone yang ketempelan kotoran telinga kamu."

Devan menaruh earphone yang tersisa di tangan Freya lalu pria itu melanjutkan tidurnya. Matanya kembali terbuka ketika gadis di sebelahnya menepuk pundaknya. Dengan wajah garang dia melihat pada Freya.

"Apalagi?" ketusnya.

"Kalau mau ngasih jangan nanggung. Tempat earphone nya mana? Sama kabel charger nya. Kalau baterainya habis, percuma juga ngga bisa saya pakai, hehehe.."

Devan menghirup oksigen sebanyak-banyaknya untuk mengisi rongga parunya yang seketika terasa kosong karena ulah gadis di sebelahnya. Pria itu membuka tasnya, mengambil wadah earphone beserta charger lalu memberikannya pada Freya. Baru saja mulut Freya terbuka hendak mengucapkan terima kasih, Devan langsung menghentikannya.

"Diam!"

Freya kembali menelan kata-katanya. Kepala gadis itu mengangguk tanda mengerti. Tapi itu tidak berlangsung lama, karena Freya lagi-lagi mengganggunya.

"Ini nama bluetooth-nya apa? Aku juga mau dengar musik dari hape, hehehe.."

"JBL Reflect Flow."

Walau sebal, tapi Devan akhirnya menjawab juga pertanyaan gadis itu. Lebih baik dia mendengarkan musik daripada terus berbicara. Freya mengambil ponselnya, mengaktifkan bluetooth di hape androidnya seraya memasang earphone itu ke telinganya. Dia langsung mencari koneksi JBL Reflect Flow lalu menyambungkannya. Kepalanya bergerak-gerak mengikuti alunan musik yang didengarnya. Dan Devan pun bisa bernafas lega, duduk tenang tanpa diganggu gadis itu lagi.

***

Empat puluh lima menit waktu yang ditempuh oleh kereta Whoosh berakhir sudah. Kini kereta cepat tersebut sudah memasuki stasiun Halim. Freya melepas earphone, memasukkan asal ke dalam tasnya lalu bersiap untuk turun. Sambil membawa traveling bag miliknya, dia keluar dari kereta. Devan yang berada di belakangnya dengan cepat melewatinya. Tanpa melihat ke arahnya, pria itu berjalan cepat menuju pintu keluar.

Sebisa mungkin Freya mengejar langkah Devan. Namun kaki pendeknya tidak bisa menyusul kecepatan kaki Devan yang memiliki langkah lebih panjang darinya. Ketika gadis itu sampai di pintu keluar, Devan sudah masuk ke dalam mobil mewah yang menjemputnya. Kini gadis itu hanya terpaku di bagian luar stasiun. Memandangi lalu lalang kendaraan di depannya.

KRIUK

Terdengar suara alam dari dalam perutnya. Freya pun memandang berkeliling, mencari tempat untuk mengisi perutnya yang sudah keroncongan. Gadis itu kemudian menuju security yang tidak jauh dari tempatnya berdiri.

"Pak, kalau tempat makan di mana ya?"

"Ada di skybridge. Dari sini lurus aja, belok kiri lalu naik ke atas."

"Makasih, Pak."

Freya segera berjalan mengikuti petunjuk security tersebut. Sesampainya di skybridge, dia melihat banyak stand yang menyaksikan aneka makanan. Freya berjalan melewati deretan stand, memilih makanan yang cocok untuknya dan tentunya dengan harga yang terjangkau oleh dompetnya. Gadis itu berhenti di depan stand yang menyajikan menu nasi goreng. Dia memesan nasi goreng dengan harga paling murah dan air mineral sebagai minumnya.

Sambil menikmati nasi gorengnya, gadis itu segera menghubungi temannya. Tapi sayang, temannya itu ternyata sedang tidak berada di Jakarta. Dia baru saja pulang kampung bersama kedua orang tuanya. Otak Freya berputar cepat, di mana dirinya akan tidur hari ini.

Makanan Freya sudah habis dilahapnya sejak satu jam lalu, namun gadis itu masih betah berada di tempat duduknya. Dia menimbang-nimbang, apakah akan tetap berada di Jakarta atau kembali ke Bandung. Kepalanya menggeleng cepat. Dia tidak mungkin kembali ke Bandung. Freya kemudian mencari-cari kost-an dengan harga terjangkau. Tapi di kota besar seperti ini, tentu saja sangat sulit. Uang yang dimilikinya hanya bisa membuatnya bertahan hidup beberapa hari saja di kota metropolitan ini.

Freya menghembuskan nafas panjangnya. Tak enak juga berlama-lama di tempat makan ini. Apalagi sang pemilik tenant sudah meliriknya beberapa kali. Gadis itu mengambil traveling bagnya lalu berjalan menuju stasiun LRT. Hari ini dia akan menyusuri Jakarta menggunakan LRT. Kalau masih belum dapat solusi, maka Freya memutuskan akan kembali ke Bandung saja.

***

Sejak tiba di stasiun Halim, Freya memutuskan untuk berkeliling menggunakan LRT. Hampir di setiap stasiun gadis itu turun. Menyusuri daerah sekitar lalu melanjutkan perjalanan menggunakan LRT. Sudah sepuluh stasiun yang dikunjunginya. Dan sekarang dia berada di daerah Kuningan. Hari juga sudah mulai gelap. Terdengar adzan isya dari masjid yang berada tak jauh darinya.

Freya mengayunkan kakinya menuju masjid. Usai melakukan shalat isya berjamaah, gadis itu masih betah berada di dalam masjid. Sempat terpikir olehnya tidur di masjid saja. Namun dia buru-buru menepis pikiran itu. Gadis itu pernah mendengar cerita, ada musafir yang tertidur di masjid dan ketika bangun dirinya sudah berpindah, bukan di dalam masjid melainkan di dalam bedug. Freya tidak mau itu terjadi pada dirinya. Bagaimana kalau tiba-tiba dia dipindahkan ke atas genting.

Dengan cepat Freya mengambil traveling bagnya lalu keluar dari masjid. Dia berjalan pelan menyusuri trotoar. Lagi-lagi perutnya berdendang minta diisi. Kepala Freya menoleh ke kanan dan kiri, mencari tempat makan ramah kantong. Lalu di sebuah jalan yang mengarah ke gang, dia melihat warung Padang yang tidak terlalu besar. Gadis itu segera melangkahkan kakinya ke sana.

"Bu.. di dekat sini ada kost-an ngga?" tanya Freya pada pemilik warung sambil memakan makanannya.

"Ada, Mbak. Terus aja jalan sekitar lima ratus meter, nanti nemu kost-an. Tanya aja sama orang lewat."

"Harga per bulannya berapa, Bu?"

"Satu juta kalau tidak salah."

"Waduh, mahal amir. Langsung habis duit gue," batin Freya.

Dengan cepat Freya menghabiskan makanannya. Setelah membayar makanan, dia memutuskan kembali ke jalan besar. Gadis itu membatalkan niatnya untuk menyewa kamar kost. Dengan langkah gontai dia kembali menyusuri jalan hingga akhirnya sampai di jalan besar. Dia duduk sebentar di bangku semen yang ada di trotoar seraya memijit betisnya yang terasa pegal karena banyak berjalan hari ini.

Mata Freya menatap kosong ke arah jalan yang masih dipenuhi kendaraan yang berlalu lalang. Kehidupannya dua bulan terakhir ini sudah seperti roller coaster saja. Awalnya dia bahagia ketika kekasihnya mengajaknya menikah. Namun belum sempat pria itu melamarnya, dia akhirnya tahu kalau kekasihnya diam-diam menjalin hubungan dengan sepupunya, anak Paman tempatnya tinggal selama dua tahun terakhir.

Tak sampai situ, Sang Paman memohon padanya agar mau membantunya melunasi hutangnya yang sudah menumpuk. Dia diminta menikahi seorang pria tua berusia 74 tahun demi melunasi hutang Pamannya. Mimpi apa dia semalam harus menikah dengan pria yang pantas menjadi kakeknya. Akhirnya dia nekad kabur dari rumah, meninggalkan persoalan hutang piutang sang Paman. Masa bodoh dengan konsekuensi yang akan diterima Pamannya karena tidak bisa menepati janji menikahkan dirinya dengan lelaki tua bangka itu.

Kepala Freya menoleh ketika mendengar suara sirine ambulans. Tiba-tiba saja terlintas sebuah ide di kepalanya. Dengan langkah cepat dia berjalan menuju rumah sakit yang hanya berjarak seratus meter saja. Dipandanginya bangunan rumah sakit di depannya.

Ya.. malam ini dia bisa menginap di sini. Siapa yang akan tahu kalau dia hanya menumpang tidur di sini. Pasti orang-orang dan petugas medis akan menyangka kalau dirinya adalah keluarga pasien. Dengan langkah mantap, Freya berjalan memasuki lobi rumah sakit. Dua security yang berjaga di depan pintu masuk tidak menaruh curiga padanya.

"Akhirnya gue dapat tempat menginap malam ini" batin Freya senang.

***

Ada bae akalnya si Freya😂

Terpopuler

Comments

Fitria Yusroh

Fitria Yusroh

ini cerita baru,apa masih ada hubungan dengan keluarga hikmat kak?!!,

2025-01-01

1

Ta..h

Ta..h

iya frey hidup di jakarta emang susah2 gampang.
nyewa kontrakan yang mendingan mahalllll banget ada murah 500 rebu tapi sedikit kotorrr yah beginilah zaman sudah maju apa apa mahal yang penting bisa merem aja frey sama bisa makan plus sehat selamet 🤩🤩.

2025-02-17

1

🍭ͪ ͩᵇᵃˢᵉ fj⏤͟͟͞R ¢ᖱ'D⃤ ̐

🍭ͪ ͩᵇᵃˢᵉ fj⏤͟͟͞R ¢ᖱ'D⃤ ̐

yang punya utang siapa yang suruh bayar siapa.kenapa gak anak pamannya saja yang dipikirkan.karena hutang budi gitu jadi Freya yang nanggung hutangnya si paman???

2025-01-03

1

lihat semua
Episodes
1 Gadis Gila
2 Nestapa Perantau Dadakan
3 Mimpi Buruk
4 Sengsara Membawa Berkah
5 Bos Menyebalkan vs Sekretaris Tengil
6 Devan vs Freya #1
7 The Real Secretary
8 Devan vs Freya #2
9 Devan vs Freya #3
10 Kena Tilang
11 Devan vs Freya #4
12 Sekretaris Gila
13 Botol Yakult
14 Gombalan Ega
15 Akal Bulus Banu
16 Duo Toxic
17 Devan yang Menyebalkan
18 Saling Sindir
19 Kejutan Bikin Sawan
20 Lembur yang Diinginkan
21 Dilema
22 Pamit
23 Dibayar Lunas!
24 Bos Sadis
25 Donal Bebek
26 Tiffany
27 Devan vs Freya #5
28 Makan Siang
29 Kenangan Masa Lalu
30 Diam-diam Peduli
31 Perhatian
32 Buang Mantan Pada Tempatnya
33 Mantan = Penghalang
34 Sama-sama Diselingkuhi
35 Debat Kusir
36 Pernikahan Bisnis
37 Kejutan Dari Bos
38 Ulang Tahun Istimewa
39 Investigasi ala Ega
40 Galau
41 Win Win Solution
42 Mulut Mercon Devan
43 Pengakuan Devan
44 Cobaan Pra Wedding
45 Prahara
46 Penghulu Jahil
47 Bapak?
48 Perjanjian
49 Kesepakatan yang Menguntungkan
50 Godaan Devan
51 Ketularan Modus
52 Menciptakan Peluang
53 Isi Hati
54 Upaya Klarifikasi
55 Mode Tom and Jerry On
56 Sweet Honeymoon
57 Masa Lalu
58 The Truth Revealed
59 Hukuman Setimpal
60 Hadiah Istimewa
61 Accident
62 Tanggung Jawab
63 Manuver Widi
64 Devan vs Widi
65 Serangan Rishi
66 Serangan Balik
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Gadis Gila
2
Nestapa Perantau Dadakan
3
Mimpi Buruk
4
Sengsara Membawa Berkah
5
Bos Menyebalkan vs Sekretaris Tengil
6
Devan vs Freya #1
7
The Real Secretary
8
Devan vs Freya #2
9
Devan vs Freya #3
10
Kena Tilang
11
Devan vs Freya #4
12
Sekretaris Gila
13
Botol Yakult
14
Gombalan Ega
15
Akal Bulus Banu
16
Duo Toxic
17
Devan yang Menyebalkan
18
Saling Sindir
19
Kejutan Bikin Sawan
20
Lembur yang Diinginkan
21
Dilema
22
Pamit
23
Dibayar Lunas!
24
Bos Sadis
25
Donal Bebek
26
Tiffany
27
Devan vs Freya #5
28
Makan Siang
29
Kenangan Masa Lalu
30
Diam-diam Peduli
31
Perhatian
32
Buang Mantan Pada Tempatnya
33
Mantan = Penghalang
34
Sama-sama Diselingkuhi
35
Debat Kusir
36
Pernikahan Bisnis
37
Kejutan Dari Bos
38
Ulang Tahun Istimewa
39
Investigasi ala Ega
40
Galau
41
Win Win Solution
42
Mulut Mercon Devan
43
Pengakuan Devan
44
Cobaan Pra Wedding
45
Prahara
46
Penghulu Jahil
47
Bapak?
48
Perjanjian
49
Kesepakatan yang Menguntungkan
50
Godaan Devan
51
Ketularan Modus
52
Menciptakan Peluang
53
Isi Hati
54
Upaya Klarifikasi
55
Mode Tom and Jerry On
56
Sweet Honeymoon
57
Masa Lalu
58
The Truth Revealed
59
Hukuman Setimpal
60
Hadiah Istimewa
61
Accident
62
Tanggung Jawab
63
Manuver Widi
64
Devan vs Widi
65
Serangan Rishi
66
Serangan Balik

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!