Bab. 9. kafe tere

Di sebuah rumah yang megah terdapat seorang kakek-kakek yang sedang uring-uringan dengan asistennya.

kakek itu adalah orang kaya karena terlihat dari rumahnya yang cukup megah.

rumah yang terdiri dari tiga lantai itu benar-benar luas dan penuh dengan interior yang mahal dan mewah .

"Johan". kata kakek itu

"ya tuan". Jawab johan yang tak lain adalah asisten si kakek.

"Bagaimana keadaan bocah tengik itu bisa-bisanya Dia terluka dan tidak memberitahuku .dia bahkan dirawat di rumah sakit.

" tenang tuan besar ,tuan muda tidak terluka parah dia hanya mungkin butuh istirahat sejenak di rumah sakit .semua masalah sudah saya bereskan Tuan .termasuk administrasi rumah sakit ". Jawab johan patuh.

kakek tua itu hanya mengangguk sebagai jawaban.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Setelah 2 hari berlalu saatnya aldi pulang kerumah. Dibantu jeremy dan reyhan dia berjalan masuk kedalam taksi.

Tere tidak bisa menemani aldi pulang dari rumah sakit karna tere ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkannya hari ini. Tere punya sebuah kafe yang tengah digandrungi remaja saat ini.

Tempatnya yan luas dan instragam ebel buat banyak remaja datang kesini untuk sekedar berfoto dan kongkow cantik.

Tak jarang ada juga yang menghabiskan waktu dengan kekasihnya. sudah dua hari dia tidak melihat data pembukuan Cafe itu. sehingga hari ini dia terlihat datang ke cafe untuk melihat hasil pembekuan kafe yang selama 2 hari ditinggal.

hal tak terduga terjadi saat istirahat makan siang. saat dia membantu karyawannya beres-beres di meja customer dia tak sengaja bertemu suaminya dan selingkuhannya yang seperti ulat bulu yang kerjaannya selalu menempel.

"pelayan" panggil seorang wanita

"Iya Kak Ada yang bisa dibantu". kata pelayan itu yang tak lain adalah Tere.

"Loh Tere kamu kerja di sini. Seorang nyonya nugraha jadi babu". Ucap jeni dengan nada mengejek.

" iya emang kenapa". jawab tere singkat.

"kamu lagi siap-siap buat hidup tanpa aku". kata Yudi sambil tersenyum mengejek.

"Ya kurang lebihnya begitu". jawab tere santai. "sekarang Cepat kalian mau pesan apa. Sekarang masih jam makan siang . Kami sibuk jadi tolong cepat sedikit." ucap tere lagi.

"pesan 1 stik yang weldan dan yang satu nasi goreng sambel kucing . minumnya es teh yang airnya diambil dari sungai Zamzam . Dan jus jeruk yang jeruknya diambil dari maroko

:Oke tunggu sebentar pesanan kalian akan segera jadi" . Kata tere sambil mencatat pesanan mereka berdua.

Walaupun kesal dengan dua orang di depannya, Tere berusaha bersikap profesional sebagaimana dia melayani orang-orang yang lain. sebenarnya Tere di sini bukan sebagai pelayan. dia adalah pemilik Cafe ini hanya saja tadi salah satu pelayan mengeluh sakit perut dan dia pergi ke dokter. saat jam makan siang tentu sangat sibuk sehingga bagian pelayan kekurangan orang akhirnya Tere berinisiatif untuk menggantikan pekerjaan pelayan tersebut.

Dan kalian tahu apa plot twist-nya

bahkan tidak ada yang tahu kalau Cafe itu adalah milik Tere .dia selama ini menyimpan uang bulanan yang selalu dikasih Yudi. Untuk membangun Cafe ini .

walaupun Yudi adalah pria yang tidak baik dan akhlaknya yang seperti penghuni neraka tapi dia tetap memberi uang bulanan kepada Tere yang jumlahnya cukup fantastik 100 juta rupiah.

Karena bagaimanapun Yudi adalah pemilik salah satu perusahaan properti yang cukup berkembang di negara ini.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***