Bab . 3. adik bangun

kak dimana !!!!

Kakkkkk

Kakak cantik

Huhuhuhu.. (emoji sedih)

Kak bisa kita ketemu

Sayang kangen

19 panggilan tak terjawab...

Setelah seharian bekerta dan tek melihat handphonenya , tere akhirnya menyalakannya dan melihat banyaknya pesan dan panggilan tak terjawab dari peliharaannya yang menggemaskan.

 Dia hanya tersenyum dan tak ada keinginan apapun untuk membalas. Hingga kemudian aldi mengirim sebuah pap foto dirinya sedang tiduran dengan selimut tebal dan bibir pucat tak lupa pula ekspresi bibir manyun yang seperti minta di kokop . hust jauh -jauh pikiran ngeres.

 Rasanya tangannya gemas untuk tak berkomentar

kenapa?

Aku sakit kak bisakah kau kemari?. Siapa tau nanti sakitku sembuh.

Aku bukan dokter, bagaimana aku bisa membuatmu sembuh.

pliss (emotikon wajah kucing memelas lengkap dengan puppy eye dan bibir manyun 5 senti)

Ok. Tunggu aku segera kesana.

tak pernah terpikir dibenak tere bahwa dia punya peliharaan lucu tukang merajuk. Gak cocok sama badannya yang besar.

melajukan mobil secepat yang di bisa. Dia mampir ke apotik 24 jam. Membeli obat panas, obat pusing, obat demam, obat rindu , obat nyamuk semua dibeli. Karna enggak tau pasti si gemes sakit apa.

setelah menyetir selama 20 menit sampailah tere ke rumah peliharaannya yang lucu. Dia bergegas masuk seperti rumahnya sendiri. langsung menuju ke kamar paling dekat dengan ruang tamu.

Ceklek..

suara pintu terbuka. Seketika tere melangkah mendekati tempat tidur aldi. Terpampang wajah aldi yang pucat. Tere langsung menyentuh dahi aldi .

Panas. badan aldi sangat panas . Dia langsung mengambil termometer ditasnya.

"buka mulutnya" perintah tere.

"jangan minta cium dulu aku lagi sakit nanti kakak ketularan" jawab aldi lemah.

"yang minta cium siapa si?. Ini mau aku masukin termometer buat ngukur suhu badan kamu". ucap tere sambil mendekatkan termometer ke mulut aldi.

Aldi hanya menurut. Biasanya dia suka rewel dan membantah tapi kali ini dia seperti tak punya tenaga untuk berdebat.

"38 derajat celsius. Panas juga ternyata ini bocah". Batin tere.

tere memutuskan ke dapur sebentar untuk membuat bubur. Tak mungkin membiarkan aldi makan obat sebelum makan nasi. lambungnya bisa bermasalah nanti.

Dengan telaten dia mencuci beras dan memasukannya ke dalam panci. Menambah kan air secukupnya dan langsung memasak diatas kompor.

Tak berapa lama bubur pun siap. Dia lalu membawanya diatas nampan dan bergegas ke kamar.

" al bangun. Makan dulu abis itu minum obat". Ucap tere sambil menggoyangkan tangan aldi.

Tak berapa lama aldi bangun. Tere dengan sigap menuntunnya duduk bersandar pada bantal yang sengaja tere tumpuk agar tidak jatuh.

Dia mulai menyuapi aldi. vibesnya udah kaya istri yang lagi merawat suami. Setelah makanannya habis, tere lalu menyodorkan sejumlah pil warna - warni untuk dia minum. Jangan salah ini bukan pil koplo . ini obat yang sempat tere beli diapotik.

"kak jangan pergi dulu". Ucap aldi sambil memelas

"ia". Mau di kelonin gak?". Tanya tere menggoda

"mau. Sini kak ". Ajak aldi .

Dia sudah bergeser jauh. Memberi ruang ditempat tidurnya agar muat untuk dua orang.

Tere lalu naik ke tempat tidur aldi. dengan santai dia memeluk aldi. Mendusel - duselkan kepalanya pada dada bidang pria itu.

"ternyata nyaman juga". Gumam tere pelan.

Tak berapa lama justru tere yang tertidur. Melihat tere sudah terlelap aldi merasa senang. Tak terlintas di benaknya bisa bersama tere bahkan bisa memeluknya. jantungnya bahkan sekarang berdetak sangat cepat.

"duh kenapa disaat kaya gini adik gue bangun sih. Diem dulu, gak mau tar dikira mesum lagi gue ". Ucap aldi dalam hati

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***