Masa Orientasi

Beberapa hari berlalu, kegiatan orientasi mahasiswa baru masih berlanjut di sebuah desa terpencil untuk melakukan bakti sosial.

Dewi satu kelompok dengan raka , siang harinya seluruh mahasiswa di suruh untuk membantu warga melaksanakan kerja bakti .

Dewi yang tidak pernah melakukan pekerjaan rumah kebingungan karena di suruh menyapu jalan , sementara yang lain nya dan yang di suruh menyabut rumput di sekeliling rumah warga .

Sekali lagi Raka menjadi penyelamat Dewi , walaupun sepele ia takut membuat masalah buat Raka .

Raka yang tahu dengan gerak gerik Dewi yang seperti nya tidak biasa memegang sapu menghampiri nya " sini sapu nya !" pinta Raka .

Dewi pun memberi kan sapu nya sambil terus mengekori Raka , sangat lucu seperti nya masak menyapu aja dia gak bisa .

Di malam hari nya kegiatan masih berlanjut , para mahasiswa baru di wajib kan keliling kampung dengan rute yang telah di tentukan untuk menguji mental mereka masing masing , para mahasiswa di suruh membentuk tim yang terdiri dari dua orang mahasiswa , Dewi pun segera mencari Raka untuk di ajak nya menjadi tim nya .

" Raka , kamu satu kelompok dengan ku yuk !"ajak Dewi penuh harap .

" aduh , maaf Dewi aku sudah ada kelompok nih " jawab Raka sambil menunjuk kearah wanita cantik yang berada di samping nya .

Dewi merasa sangat sedih dan kecewa tentu nya , melihat Dewi yang belum juga beranjak dari sisi nya Raka merasa kasihan " ya udah gak apa apa kita satu kelompok aja " ucap Raka .

Sekali lagi Bu Dewi seperti merasa sangat diperhatikan, walaupun menurut orang ini adalah hal yang sepele , namun bagi Dewi yang selalu merasa kesepian membuat diri nya sangat senang dan bahagia , ia tidak henti-hentinya tersenyum.

Dewi dan Raka kebagian melewati rute C , rute yang terjauh , saat itu semua nya di bagi menjadi tiga rute yaitu A,B,dan C , dan C adalah rute yang terjauh .

Di setiap titik terdapat pos jaga , namun di kampung itu masih minim penerangan dan masih banyak terdapat pohon rimbun , sehingga suasana tampak gelap dan sepi .

Tanpa harus ditemani penerangan mereka harus bisa menembus kegelapan malam , walupun raka tahu sebenarnya banyak kakak kakak kelas yang memantau di setiap sudut untuk mengawasi , Dewi terlihat takut dan ia gemetar .

Tak lama Dewi dan Raka meninggal kan posisi awal untuk menembus gelap nya malam , suara serangga dan bintang malam mengiringi langkah mereka , Dewi terus mengikuti Raka dari belakang , sambil diterangi oleh cahaya rembulan .

Dewi menggenggam tangan nya sendiri, karena gemetar di letakkan kan nya di dada nya sendiri berharap ia bisa lebih tenang.

Raka yang tahu kalau Dewi sedang ketakutan mengulurkan tangan nya , Dewi langsung menggenggam telapak tangan Raka erat , Suara lolongan anjing dan bintang malam serta gelap nya malam sungguh sudah membuat nya ketakutan.

" kamu tidak apa apa kan ?" tanya Raka cemas .

Dewi tidak menjawab , Raka memutuskan untuk beristirahat di bawah pohon besar sebentar, di balik sinar rembulan malam itu Raka melihat wajah cantik Dewi yang tampak pucat , Raka memegang kedua tangan Dewi saat ini .

" hei , kamu beneran tidak apa apa ?" tanya Raka .

Dewi masih terpaku menatap Raka

" hei kamu kenapa ?" tanya Raka lagi

" iya , tidak apa apa " jawab Dewi

Raka melepas jaket nya agar angin malam tidak menembus tubuh Dewi yang Raka tahu sangat dingin ia memakai kan jaket nya di kedua bahu Dewi .

Raka merangkul Dewi membantu nya untuk berjalan , saat itu memang kaki Dewi sudah sangat lemas. Dewi tampak malu tapi ia juga senang , karena baru kali ini ada orang yang begitu perhatian pada nya .

Dengan sabar Raka merangkul dan membantu Dewi untuk berjalan sambil sesekali mereka berbincang tentang hal hal kecil .

Setelah cukup lama akhir nya mereka tiba di pos pertama , di sana hanya ada dua orang kakak kelas , melihat Raka memapah Dewi , kedua orang itu menghampiri mereka .

" ada apa ini ?" tanya salah satu kakak kelas .

" maaf kak , bisa sampai di sini aja , ini teman saya kurang enak badan " kata Raka .

Kemudian Raka membantu Dewi untuk duduk , di kursi milik kakak kelas , melihat di sana ada air mineral, Raka berinisiatif mengambil nya dan memberikan nya pada Dewi.

" istirahat di sini aja dulu , setelah itu saya akan antar kalian kembali " ucap salah seorang dari mereka.

Dewi menoleh kearah Raka " ayo lanjut " kata Dewi .

" yakin , tapi kondisi kamu seperti ini " tanya Raka yang tidak tega melihat kondisi Dewi .

Yang di inginkan dewi saat ini hanya ingin bersama Raka ,jika mereka kembali mereka pasti akan berpusat pikir nya .

" aku tidak apa apa kok ,ayo lanjut" ajak Dewi , ia langsung berdiri.

" kak , teman saya minta lanjut " kata Raka pada dua kakak kelas nya itu .

" yakin , kalau emang sakit jangan di paksa " jawab salah seorang kakak kelas .

" gak apa apa kak ,dia yang minta kok " jawab Raka sambil melihat kearah Dewi.

akhir nya kedua kakak kelas , mengijinkan mereka melanjutkan perjalan mereka ,yang dimana masih terdapat dua pos jaga lagi .

Dewi melepas jaket yang tadi di pakai kan Raka , karena ia merasa udara sangat dingin ia kasihan dengan Raka , namun Raka memakai kan nya kembali pada Dewi " udah , kamu pakai aja , kesehatan mu lebih penting" ucap Raka .

Mendengar ucapan Raka Dewi tersipu malu , jantung nya berdetak kencang , hati nya terasa aman dan tentram saat ini , Dewi menggenggam erat jaket Raka , dan tangan yang satu nya memegang tangan raka erat .

Saat melewati area perkebunan warga dari samping terdengar suara ,Dewi yang ketakutan tanpa sadar berteriak dan langsung memeluk Raka , Raka membalas pelukan nya " hehehehe, ternyata kucing , bikin kaget aja. gak apa apa cuma kucing " ucap Raka mencoba menenangkan Dewi.

Dewi melepas kan pelukan nya dan melihat kearah asal suara tadi yang ternyata adalah seekor kucing, mereka kembali melanjutkan perjalan , Dewi menggenggam erat tangan Raka .

akhir nya mereka sampai di pos jaga kedua ,disana ada tiga kakak kelas yang sedang berjaga dan mereka semua nya adalah wanita . Entah kenapa Dewi merasa kesal saat melihat raka berbincang dengan mereka .

Dewi langsung menarik Raka , dan memilih untuk melanjutkan perjalanan , namun stelah melewati pos dua di sini ada kakak kelas yang iseng , saat Dewi dan Raka sedang melewati jalanan yang rusak ,kakak kelas itu tiba tiba muncul mengagetkan mereka dengan mengenakan topeng dan kain hitam.

Sehingga Dewi berteriak histeris dan ia terpeleset kerikil , Raka masih sempat menyangga tubuh Dewi membantu nya untuk berdiri, namun Dewi memilih untuk duduk karena kaki nya sakit, tak di sangka malah kakak kelas itu tertawa terbahak bahak.

Mendengar nya seketika Raka menjadi emosi " hai kamu kira ini lucu " Raka Mendorong kakak kelas yang tertawa itu . Kakak kelas yang satu nya mencoba melerai Raka , Raka yang sedari tadi khawatir dengan kondisi Dewi malah di perlakukan seperti ini , jelas ia merasa sangat marah

Episodes
1 Namaku Raka
2 Interview
3 Hari pertama kerja
4 Berbelanja dengan Bos aneh
5 Baik juga ternyata ?
6 DINI
7 Tidak peka ?
8 Lagi lagi
9 Jalan ke Mall
10 Bertemu klien
11 Mabuk
12 Godaan Bu bos
13 Dag dig dug
14 Takut dipecat
15 Lagi lagi ?
16 Gagal lagi
17 salah paham
18 Di hapus , tapi ..
19 Kenangan
20 Masa Orientasi
21 Cinta pertama
22 Pacar ku
23 Kerumah orang tua Bu Dewi
24 Keluarga Bu Dewi
25 Tercebur
26 Pergi ke dokter
27 Merawat Bu Dewi
28 Kembali kerja
29 Gaji pertama
30 Gajian
31 Di suruh ke rumah
32 Draft
33 Perasaan cinta
34 Ke bioskop
35 Berkunjung ke rumah
36 Calon mantu
37 masa sih , suka ?
38 Pacaran apa engga?
39 Lala
40 Akibat sandiwara
41 Perasaan
42 Mengantuk
43 Jalan jalan ke laut
44 Terlalu jauh
45 Sayang
46 Gelisah
47 Kerumah pak Toni
48 3 bulan
49 Janji ke pasar malam
50 Draft
51 Kehujanan
52 Rini VS Bu Dewi
53 Pingsan juga
54 Aku ingat kembali
55 Jadian
56 Pertemuan tak di duga
57 Lamaran
58 Makan bersama
59 Ucapan syukur
60 Masa lalu
61 Di ikuti
62 Balas dendam
63 Pesan
64 Pertarungan
65 Menolong Joni
66 Ke kantor Joni
67 Jeny
68 Tangisan hati Jeny
69 Keluarga Joni
70 Masalah di kantor
71 lelah
72 Sarapan pagi
73 Permintaan maaf Joni
74 Mencari rumah haris
75 Ketemu haris
76 Ternyata benar
77 Masalah terselesaikan
78 Bu Dewi menginap di rumah ku
79 Cindy menggoda
80 Beli Handphone baru
81 Di tangkap preman
82 Cobaan
83 Pak Toni pulang
84 Menolong gondrong
85 Akhir nya
86 Tidak sabar
87 Posesif
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Namaku Raka
2
Interview
3
Hari pertama kerja
4
Berbelanja dengan Bos aneh
5
Baik juga ternyata ?
6
DINI
7
Tidak peka ?
8
Lagi lagi
9
Jalan ke Mall
10
Bertemu klien
11
Mabuk
12
Godaan Bu bos
13
Dag dig dug
14
Takut dipecat
15
Lagi lagi ?
16
Gagal lagi
17
salah paham
18
Di hapus , tapi ..
19
Kenangan
20
Masa Orientasi
21
Cinta pertama
22
Pacar ku
23
Kerumah orang tua Bu Dewi
24
Keluarga Bu Dewi
25
Tercebur
26
Pergi ke dokter
27
Merawat Bu Dewi
28
Kembali kerja
29
Gaji pertama
30
Gajian
31
Di suruh ke rumah
32
Draft
33
Perasaan cinta
34
Ke bioskop
35
Berkunjung ke rumah
36
Calon mantu
37
masa sih , suka ?
38
Pacaran apa engga?
39
Lala
40
Akibat sandiwara
41
Perasaan
42
Mengantuk
43
Jalan jalan ke laut
44
Terlalu jauh
45
Sayang
46
Gelisah
47
Kerumah pak Toni
48
3 bulan
49
Janji ke pasar malam
50
Draft
51
Kehujanan
52
Rini VS Bu Dewi
53
Pingsan juga
54
Aku ingat kembali
55
Jadian
56
Pertemuan tak di duga
57
Lamaran
58
Makan bersama
59
Ucapan syukur
60
Masa lalu
61
Di ikuti
62
Balas dendam
63
Pesan
64
Pertarungan
65
Menolong Joni
66
Ke kantor Joni
67
Jeny
68
Tangisan hati Jeny
69
Keluarga Joni
70
Masalah di kantor
71
lelah
72
Sarapan pagi
73
Permintaan maaf Joni
74
Mencari rumah haris
75
Ketemu haris
76
Ternyata benar
77
Masalah terselesaikan
78
Bu Dewi menginap di rumah ku
79
Cindy menggoda
80
Beli Handphone baru
81
Di tangkap preman
82
Cobaan
83
Pak Toni pulang
84
Menolong gondrong
85
Akhir nya
86
Tidak sabar
87
Posesif

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!