Akhir nya dia berpaling juga dari ku , kemudian dia juga mengambil makanan nya berniat untuk menyuapi ku , dini dan temen nya hanya tersenyum melihat ku .
kemudian Bu Dewi memberi kode pada ku. Minta untuk di suapi lagi , aku pun menyuapi nya lagi , lalu ia memberi kode kalau ada sisa makanan di bibir nya .
Segera kuambil tisu dan ku lap perlahan bibir mungil nya itu , dia tersenyum pada ku .
gara gara Bu Dewi datang , semua rencana ku gagal, lagian kenapa sih bos selalu memantau ku , seolah ia tidak ingin membuat ku bebas , sungguh sangat posesif sekali dia , mungkin jika dia sudah menikah baru tidak seperti ini , tapi kapan ya dia akan menikah?.
" maaf saya mau tanya ni Bu ? Apa kalian pacaran ? Aku lihat kalian berdua mesra sekali ?"tanya teman dini penasaran.
" enggak !" jawab ku
"iya ! " jawab Bu Dewi.
Ku menjawab berbarengan dengan Bu Dewi, meskipun jawaban kami berbeda,
" iya !"
" enggak! "
" aduh ! Yang benar siapa ni ?" tanya teman dini .
" aku !"
" saya "
aku melihat kearah Bu Dewi karena lagi lagi kami menjawab berbarengan , " kompak ya kalian " kata teman dini sembari tertawa .
" wah Din, saingan mu berat sekali " ucap nya lagi .
dino mendorong sedikit teman nya , ia tampak sangat malu , Bu Dewi menatap ke arah dini sembari menyangga kepala nya , sontak membuat dino sedikit ketakutan , sesekali ia menatap ku , ku beri kode pada dini dengan mengangkat alis ku agar ia tidak takut .
" Ahh , sudah sudah , ayo lanjut makan lagi , lapar nih " aku mencoba memecah suasana.
Aku tidak lagi memperdulikan mereka , aku lanjut menyantap makanan ku , begitu juga dengan teman nya dini, saat ini dini tampak mati kutu , karena Bu Dewi terus menatap nya .
Setelah selesai makan aku mencoba mengajak ngobrol teman nya dini , " maaf , mbak nama nya siapa ya ?" tanya ku .
Baru aja tanya nama , Bu Dewi udah memelototi ku .
" hehehehe, gak Bu cuma tanya nama aja "
" nama nya Cindy" jawab Bu Dewi.
Ini bos bener bener deh batin ku .
" aku bayar dulu ya " ucap ku pada mereka .
Bu Dewi mengangguk sambil tersenyum mencurigakan, lalu aku menuju meja kasir.
"Seratus delapan puluh lima ribu mas !" ucap penjaga kasir .
" mbak, tolong bungkus dua lagi ya " ucap ku , sengaja ku bungkus buat dini , karena aku kasihan pada nya karena ia tidak nafsu makan karena Bu Dewi.
Aku duduk kembali , kulihat semua nya masih belum berubah, dini masih mematung, karena Bu Dewi masih menatap nya .
" sudah ?" tanya Bu Dewi lembut
" tunggu sebentar Bu " jawab ku sambil melirik kearah dini
tak berselang lama pelayan datang membawa pesanan ku yang di bungkus satu satu
" dah yuk balik " ajak ku pada mereka .
aku segara beranjak namun seperti biasa Bu Dewi langsung merangkul tangan ku dengan erat .
sesampai nya di parkiran, dini mendekati ku , ku keluar kan kunci motor nya .
" hehehehe, kamu sama saya , biar dini sama Cindy " ucap Bu Dewi.
Aku dan Cindy bertukar kunci. sekarang aku mengendarai sepeda motor Cindy , Bu Dewi langsung memeluk ku
ku Hela nafas panjang, niat sekali sih Bu Dewi pisahin aku sama dini , semoga saja dini gak membenci ku .
Bu Dewi benar benar memeluk ku erat, hingga dapat kurasakan benda kenyal nya menempel di punggung ku , aku terkejut tiba tiba tangan Bu Dewi memegang area pribadi ku .
" eh ,,eh ,,Bu !" teriak ku .
" kalau macam macam sama aku , ini taruhan nya " ucap nya sembari tersenyum.
Aku langsung tersentak saat tangan nya tiba tiba meremas biji kristal ku . ancaman nya sungguh sangat menakut kan bisa bisa hancur masa depan ku .
" iya ,Bu ,iya ,, !!" teriak ku .
ia pun melepaskan tangan nya dan kembali memeluk ku . sesampai nya di kantor Bu Dewi langsung masuk , sedang kan aku menunggu di depan pintu , menunggu kedatangan dini dan Cindy, tak lama menunggu akhirnya nya mereka datang , aku langsung menghampiri mereka .
" Din , maaf ya , Bu Dewi parah banget !" ucap ku penuh penyesalan .
" tidak apa apa , harus nya aku yang minta maaf " jawab dini .
" loh , maaf kenapa Din ?" tanya ku heran.
" aku tidak tahu kalau kamu punya hubungan dengan Bu Dewi" ucap dini .
" eh , enggak enggak , aku gak punya hubungan apa apa sama Bu Dewi , sumpah !" jelas ku sambil mengangkat kedua jari ku .
dini tersenyum pada ku, namun kulihat tampak nya ia tidak percaya , lalu kuberikan makanan yang kupesan tadi untuk nya .
" Nih Din , aku sengaja beli buat kamu , kamu tadi belum sempat makan kan ?"
" terima kasih ya ka " ucap nya sambil mengambil dari tangan ku , lega rasa hati ku , ternyata ia mau menerima nya , dino pun masuk bersama teman nya itu . Aku sendiri juga bergegas menuju ruangan Bu Dewi, di dalam ruangan nya Bu Dewi sedang duduk sambil memainkan pensil .
" maaf Bu , ini tadi aku pesan buat Bu Dewi " ku taruh makanan nya di depan meja nya .
Bu Dewi sangat senang , ia langsung membuka nya .
" terima kasih ya ! bisa perhatian juga kamu orang nya " ucap nya .
Aku pun langsung kembali keruangan ku ,saat aku duduk , aku kok jadi berfikiran aneh. , kok aku membelikan buat Bu Dewi juga ya ? Untung nya apa buat ku ?
tapi gak apa apa lah , ku lanjutkan pekerjaan ku dan ku selesaikan. Timbul penasaran dalam hati ku , apa makanan yang aku beli tadi di makan oleh bu dewi ya ? Lalu ku intip . Kulihat Bu Dewi sedang memakan nya sambil melihat kelayar laptop nya .
Aku pun langsung kembali dengan perlahan takut Bu Dewi mendengar langkah ku , tiba tiba ada notifikasi pesan masuk dari ponsel ku, dini mengirimi ku pesan foto makanan yang aku beli tadi " terimakasih ya ka , maaf ngerepotin"
membaca nya membuat hati ku senang , ternyata dini tidak marah pada ku , aku hendak ke bawah menuju toilet setelah selesai, aku melirik dini yang sedang fokus dengan kerajaan nya .
aku pun kembali naik , aku melihat Bu Dewi baru saja menutup pintu ruangan nya tampak nya ia baru saja keluar, namun saat aku kembali ke ruangan ku , aku panik mencari ponsel ku , aku lupa menaruh nya di mana. Ku cari di setiap sudut ruangan ku , sampai aku kembali ke toilet, namun tidak kutemukan .
Aku pun akhir nya kepikiran untuk mencari nya di ruangan Bu Dewi, saat aku masuk kulihat Bu Dewi sedang asik bermain ponsel .
" maaf Bu , ibu ada lihat handphone ku enggak? " tanya ku .
" handphone ! Gak tuh , emang kamu ada tinggal di sini ?" ia malah berbalik bertanya pada ku .
" saya lupa taruh dimana , ibu bisa tolong telponin gak ? " pinta ku .
kemudian ia menelepon nomor ku , ku dengan suara nya , dan ku cari di mana asal suara itu , yang seperti nya berbeda di meja Bu Dewi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments