Lagi lagi ?

" Gak hari ini kamu libur, aku hanya mau tanya , kamu ada cerita apa sama teman mu soal kejadian semalam?" tanya Bu Dewi.

Kaki langsung lemas dan gemetar , jangan jangan Bu Dewi mau melaporkan aku ke polisi atas tuduhan memperkosa nya pikir ku saat ini .

" eh,,enggak Bu , saya cuma bilang semalam saya meluk ibu Dewi " jawab ku ragu .

" hahaha, aku pikir kamu cerita yang enggak enggak , hampir aja aku pindah tugas kan teman mu itu "

aku terkejut mendengar nya , apa bu Dewi masih mengujiku , kenapa perkataan nya seolah olah Edo yang salah .

" sekali lagi maaf ya Bu soal kejadian kemarin sama tadi pagi , saya bener bener khilaf , tolong jangan pecat saya ya Bu " . Ucap ku sedikit ketakutan.

Namun Bu Dewi terbahak bahak mendengar ucapan ku, entah apa yang lucu .

"' hahaha, kamu ngomong apa sih , kamu itu cowok harus nya lebih berani lagi dong !" ucap Bu Dewi.

gila ni Bu Dewi Dia pasti lagi mancing mancing aku lagi ni " tidak, tidak Bu , nanti saya di tuduh yang enggak enggak terus dimasukin penjara !"

" kenapa bisa begitu?' tanya Bu Dewi.

" maaf Bu sebelum nya , saya dengar ibu pernah laporin pacar ibu ke polisi " jelas ku .

" oh itu , karena aku emang gak suka sama dia , dia juga terus menerus mengajak ku sampai aku jijik , jadi aku jebak aja dia , oh , jangan pikir aku juga ingin menjebak kamu '"

aku hanya tersenyum kecil , namun tampak nya Bu Dewi sedang serius dan tidak bercanda.

Aku tidak berkata apa apa, aku duduk dalam mobil nya sambil beristirahat, kemudian aku lihat Bu Dewi menggigit bibir bawah nya , dia kembali genit .

" mau lihat gak ?" tanya Bu Dewi.

" lihat apa Bu ?"

perlahan kulihat di layar ponsel ku , dari kamera ponsel nya bergeser ke bawah dan nampak sedikit sebuah garis belahan

" Mau !" jawab ku spontan.

apa mungkin saat ini serigala betina sedang masa puber ? Dari tadi kayak nya ia terus menggoda ku .

Pikiran ku yang tadi sudah kembali waras , kembali lagi di buat nya gila , ku telan saliva ku saat melihat layar ponsel , kulihat Bu Dewi menarik pakain nya dari atas sehingga terlihat pemandangan indah walupun tidak nampak semua nya namun berhasil membuat ku kembali membara .

Ide jahat ku langsung muncul , segara ku tangkap layar gambar di ponsel ku . Lumayan lah buat koleksi pribadi ku batin ku ,

" Mau gak ?" tanya nya dengan nada merayu.

" hehehe, ya pasti mau lah Bu " jawab ku bersemangat.

" ok sebentar "

kulihat layar ponsel ku bergoyang goyang, setelah tenang ku lihat Bu Dewi sedang duduk di atas kasur ia mungkin menaruh ponsel nya di atas meja atau tripod .

Kini tubuh Bu Dewi terlihat penuh dari ujung kepala sampai ujung kaki nya , Bu Dewi melepas blazer tipis yang ia kenakan , sekarang ia hanya memakai baju dalam saja berwarna putih.

Kulit putih mulus nya bersinar,badan nya seksi , tidak kurus dan juga gemuk, dan sesuatu benda yang tidak terlalu besar menonjol . Bu Dewi mengikat rambut nya namun dengan perlahan membuat ku tak sabar menunggu nya , kemudian ia melepas baju dalam nya , sekarang sisa bra yang di kenakan nya saat ini .

Jantung ku lansung berdetak tak karuan segera ku Abadikan momen ini dengan merekam layar,Karena kesempatan seperti ini tidak datang dua kali .

Ada untung nya juga punya bos genit kayak bu dewi .

" bagaimana?" kata nya sambil menggeliat kan tubuh nya , sungguh sangat menggoda iman ku .

" mantap Bu " ucap ku .

" benar kah , suka gak kamu ?" tanya Bu Dewi.

ya pasti lah , gila kali kalau sampai enggak .

" suka banget bu, ibu yang terbaik pokok nya "

Bu Dewi tertawa lalu mendekat , perlahan ia menarik bra nya turun , jantung ku terasa mau pecah , namun belum juga memperlihat kan seluruh barang indah itu , Bu Dewi malah menutup nya .

" Gak jadi deh "

" yah , padahal kan saya sudah deg-degan banget nih Bu " ucap ku kecewa .

Bu Dewi hanya tersenyum, ia kembali mendekat ke layar ponsel nya .

" kalau mau lihat lebih , bilang sama papa dulu ya !" ucap nya manja .

Setelah itu kami masih melanjutkan obrolan kami, cukup lama kami mengobrol, dan baru kali ini aku dan Bu Dewi berbincang bincang panjang lebar .

pembicaraan kami terputus setelah aku mendapat notifikasi baterai lemah , segera ku kirimi ia pesan agar ia tidak marah marah lagi .

kemudian kulihat pesan masuk ada pesan dari Rini , ia mengirimi ku foto foto kucing nya yang lucu lucu .

Malam hari nya , Edo kembali menghubungi ku mengajak ku nongkrong di warkop , kangen sama Mbak pemilik warkop kata nya .

segera ku tancap gas menghampir nya , tentu nya dengan mobil bos , setelah meminta izin pada nya dulu .

Kami pun sampai di warkop , mbak pemilik warkop sangat cantik sekali malam ini .

" mbak , biasa ya ?" kataku pada nya .

" Do , untung aja tadi ada gue , kalau enggak lu udah di pecat sama bos " ucap Edo sombong.

" serius do , ceritain dong " ucap ku pura pura tidak tahu , padahal dia yang hampir aja di pindah tugas kan .

" tadi setelah lu pergi , aku dan Bu bos kan ngobrol kata nya kamu ke gatelan, memanfaatkan kesempatan , seperti nya sekarang bos sedikit takut sama lu , terus aku bilang sama Bu bos , kalau lu bilang Bu bos mengingat kan lu sama pacar lu , jadi dia sedikit memaklumi akhirnya " kata dengan semangat.

Ingin rasa nya aku tertawa terbahak bahak , namun aku harus tenang dulu .

" eh , lagi ngomongin apa ni ?" tanya pemilik warkop sambil menghidangkan kopi .

" itu mbak , semalam Raka hampir perkosa bos nya yang sedang mabuk ' ucap Edo santai .

Langsung aja ku timpuk kepalanya dari belakang , mbak pemilik warkop tertawa melihat kelakuan kami berdua , emang sialan banget teman ku yang satu ini mulut nya main ceplas ceplos aja , emang sengaja dia mau jatuhin image aku di depan mbak pemilik warkop .

" Perkosa apaan , ada juga gue yang di goda Bu bos terus , untung nya gue orang nya baik baik , coba kalau lu pasti langsung nyosor " ucap ku membalas Edo .

" kalau saya yang goda , gimana ? " ucap pemilik warkop nakal .

" kalau mbak langsung saya ajak nikah " jawab Edo .

Langsung ku jitak lagi kepalanya , " apa an sih lu nyambung aja , mbak ini Nanya nya sama gue , bukan sama lu " aku langsung senyum pada pemilik warkop dan dia pun membalas nya lalu pergi.

" hari ini , lu yang traktir , kan gue udah bantuin lu ngomong sama Bu bos " ucap Edo .

" kapan lu ngomong nya ?" tanya ku .

" ya tadi lah , pas lu pergi" ucap Edo .

" Gak percaya gue sama lu " ucap ku sambil mengambil ponsel " kalau emang dia mau pecat gue , ngapain dia nelpon gue kayak gini " kata ku sambil ku tunjukan rekaman layar ponsel ku saat Bu Dewi mengenakan baju dalam berwarna putih.

Episodes
1 Namaku Raka
2 Interview
3 Hari pertama kerja
4 Berbelanja dengan Bos aneh
5 Baik juga ternyata ?
6 DINI
7 Tidak peka ?
8 Lagi lagi
9 Jalan ke Mall
10 Bertemu klien
11 Mabuk
12 Godaan Bu bos
13 Dag dig dug
14 Takut dipecat
15 Lagi lagi ?
16 Gagal lagi
17 salah paham
18 Di hapus , tapi ..
19 Kenangan
20 Masa Orientasi
21 Cinta pertama
22 Pacar ku
23 Kerumah orang tua Bu Dewi
24 Keluarga Bu Dewi
25 Tercebur
26 Pergi ke dokter
27 Merawat Bu Dewi
28 Kembali kerja
29 Gaji pertama
30 Gajian
31 Di suruh ke rumah
32 Draft
33 Perasaan cinta
34 Ke bioskop
35 Berkunjung ke rumah
36 Calon mantu
37 masa sih , suka ?
38 Pacaran apa engga?
39 Lala
40 Akibat sandiwara
41 Perasaan
42 Mengantuk
43 Jalan jalan ke laut
44 Terlalu jauh
45 Sayang
46 Gelisah
47 Kerumah pak Toni
48 3 bulan
49 Janji ke pasar malam
50 Draft
51 Kehujanan
52 Rini VS Bu Dewi
53 Pingsan juga
54 Aku ingat kembali
55 Jadian
56 Pertemuan tak di duga
57 Lamaran
58 Makan bersama
59 Ucapan syukur
60 Masa lalu
61 Di ikuti
62 Balas dendam
63 Pesan
64 Pertarungan
65 Menolong Joni
66 Ke kantor Joni
67 Jeny
68 Tangisan hati Jeny
69 Keluarga Joni
70 Masalah di kantor
71 lelah
72 Sarapan pagi
73 Permintaan maaf Joni
74 Mencari rumah haris
75 Ketemu haris
76 Ternyata benar
77 Masalah terselesaikan
78 Bu Dewi menginap di rumah ku
79 Cindy menggoda
80 Beli Handphone baru
81 Di tangkap preman
82 Cobaan
83 Pak Toni pulang
84 Menolong gondrong
85 Akhir nya
86 Tidak sabar
87 Posesif
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Namaku Raka
2
Interview
3
Hari pertama kerja
4
Berbelanja dengan Bos aneh
5
Baik juga ternyata ?
6
DINI
7
Tidak peka ?
8
Lagi lagi
9
Jalan ke Mall
10
Bertemu klien
11
Mabuk
12
Godaan Bu bos
13
Dag dig dug
14
Takut dipecat
15
Lagi lagi ?
16
Gagal lagi
17
salah paham
18
Di hapus , tapi ..
19
Kenangan
20
Masa Orientasi
21
Cinta pertama
22
Pacar ku
23
Kerumah orang tua Bu Dewi
24
Keluarga Bu Dewi
25
Tercebur
26
Pergi ke dokter
27
Merawat Bu Dewi
28
Kembali kerja
29
Gaji pertama
30
Gajian
31
Di suruh ke rumah
32
Draft
33
Perasaan cinta
34
Ke bioskop
35
Berkunjung ke rumah
36
Calon mantu
37
masa sih , suka ?
38
Pacaran apa engga?
39
Lala
40
Akibat sandiwara
41
Perasaan
42
Mengantuk
43
Jalan jalan ke laut
44
Terlalu jauh
45
Sayang
46
Gelisah
47
Kerumah pak Toni
48
3 bulan
49
Janji ke pasar malam
50
Draft
51
Kehujanan
52
Rini VS Bu Dewi
53
Pingsan juga
54
Aku ingat kembali
55
Jadian
56
Pertemuan tak di duga
57
Lamaran
58
Makan bersama
59
Ucapan syukur
60
Masa lalu
61
Di ikuti
62
Balas dendam
63
Pesan
64
Pertarungan
65
Menolong Joni
66
Ke kantor Joni
67
Jeny
68
Tangisan hati Jeny
69
Keluarga Joni
70
Masalah di kantor
71
lelah
72
Sarapan pagi
73
Permintaan maaf Joni
74
Mencari rumah haris
75
Ketemu haris
76
Ternyata benar
77
Masalah terselesaikan
78
Bu Dewi menginap di rumah ku
79
Cindy menggoda
80
Beli Handphone baru
81
Di tangkap preman
82
Cobaan
83
Pak Toni pulang
84
Menolong gondrong
85
Akhir nya
86
Tidak sabar
87
Posesif

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!