Takut dipecat

 " gak tahu ka , dulu sih dia sering Banget di antar sama cowok " jawab Edo .

 Saat itu aku pikir Bu Dewi sudah pernah tidur dengan beberapa orang , kalau emang benar begitu harus nya aku hajar aja dia tadi ,ada sedikit penyesalan dalam hati ku .

  " tapi lu jangan coba coba nyentuh dia karena dulu pernah ada karyawan nya yang megang pinggul nya , padahal kan Bu Dewi yang duluan godain sambil kegenitan gitu , tapi ia langsung di tampar dan di pecat pula ! Mungkin aturan nya dia boleh menyentuh tapi tidak di sentuh , aneh kan tingkah nya " jelas Edo .

  Aku terdiam sesaat sampai Eko kembali menegur ku .

" lu kenapa ka ?"

" kayak nya gue bakal dipecat juga ni do " ucap ku

  " lah ,emang kenapa ?" tanya nya heran .

 " kemaren dia menggandeng tangan ku , semalam aku hampir menghajar nya karena dia mabuk dan terus menggoda ku " ,Eko kaget mendengar ucapan ku dan langsung menjauh .

  " wah , gawat ini , benar benar gawat , Berarti lu Uda jamah bu bos "

  " gak cuma pelukan aja , lagian dia kan mabuk pasti nggak inget do " sanggah ku sambil memberi alasan .

   " parah lu ka , kalau ada apa apa pokok nya gue gak mau ikutan, tapi setahu gue Bu Dewi gak pernah mabuk" .

  Aku sempat berfikir mendengar ucapan Eko barusan , emang benar pas baru keluar dari club bu Dwi masih biasa aja jalan nya , tapi pas dia hampir sampai kearah ku kok jadi sempoyongan .

  Ku tatap Edo " Do , gimana ini , belum gajian masak di pecat"

 " pikir aja sendiri, anggap aja kita gak pernah kenal " jawab nya santai .

 " serius gue do !!" ucap ku lagi .

 " siapa kamu , aku gak kenal sama kamu " canda nya .

  " serius do , gimana ini ?" rengek ku lagi .

 " jangan sok kenal , aku gak kenal sama kamu " ucap nya sambil menghindari ku layak aku seorang pengemis .

  Mungkin karena melihat kami sedikit ribut , Bu Dewi membuka pintu dan mendekati kami yang masih sedang bercanda .

 " loh , Raka kamu kok belum pulang ?" tanya Bu Dewi.

  Suara nya mengagetkan kan ku , entah kenapa kok aku jadi takut mendengar nya , mungkin aku takut dipecat atau di laporin ke polisi .

  " eh iya Bu maaf , ini mau pulang sekarang !" jawab ku langsung menuju gerbang didekat pos satpam .

  " loh , mobil nya kan ada di sana " ucap Bu Dewi sambil menunjuk kearah mobil nya .

" eh iya Bu " jawab ku .

 Bu Dewi melihat ku heran " kenapa di Do ?" tanya Bu Dewi pada Edo .

  " takut dipecat kata nya Bu" jawab Edo .

  " kenapa mau di pecat ?" tanya Bu Dewi lagi yang masih tampak heran sambil melihat kearah mobil nya .

  " kata nya gara gara semalam Bu " jawab Eko polos .

 " semalam ? Oh yang itu , aku gak masalahin kok " ucap bu Dewi santai . sambil melipat tangan nya melihat ku yang berlalu di hadapan nya .

 " berarti semalam ibu Dewi beneran mabuk , beruntung kamu ka " ucap Edo pelan .

  " saya gak mabuk kok , cuma minum sedikit aja " ucap Bu Dewi .

  " hah , " Edo terkejut karena ternyata Bu Dewi mendengar ucapan nya yang menurut nya tadi sangat pelan .

  " kenapa kamu ?"

 " gak Bu , saya kira ibu bakal marah sama teman saya karena udah keterlaluan " jawab Edo.

  Bu Dewi tersenyum dan langsung meninggal kan Edo yang masih tampak heran .

  Selama perjalanan pulang pikiran ku masih tak karuan , mengingat Bu Dewi yang melapor kan pacar nya sendiri, bagaimana dengan ku yang hanya seorang pegawai nya , semoga tidak terjadi apa apa , lagi pula tampak nya Bu Dewi tadi gak marah sama aku . Aku berhenti sebentar di sebuah pet shop yang tidak berada jauh dari rumah ku , aku mau membeli pakan kucing untuk kucing peliharaan ku di rumah.

  Ketika aku masuk ke toko itu kulihat seorang gadis cantik yang aku kenal ,dia adalah Rini tetanggaku dia sedang asik melihat lihat .

saat melihat ku masuk ia tersenyum manis kearah ku .

" eh Rini , cari apa rin ?" sapa ku pada nya .

" beli ini ka , kalau kamu?" tanya nya padaku. Rini mengambil pakan kucing yang ada di rak .

" sama aku juga mau beli itu "

" kamu ada pelihara kucing juga ?" tanya nya lagi.

Manis sekali gadis di hadapan ku ini ,sungguh sangat berbeda dengan Bu Dewi .

" iya Rin, kamu juga pelihara kucing " tanya ku .

" iya , ada tiga " jawab nya sembari tersenyum.

Seketika bayang bayang ku tentang Bu Dewi hilang seketika, melihat senyuman manis Rini seperti obat bagi ku . Kami sedikit mengobrol dan sempat ku minta no ponsel nya dengan alasan ingin melihat kucing peliharaan nya .

" aku duluan ya " ucap Rini lalu ia menuju kasir .

" hati hati ya Rin , jangan lupa nanti foto nya "

Rini mengangguk dan tersenyum manis .

Sungguh cantik sekali dia , andai ia jadi istriku alangkah bahagia nya aku , khayalan ku membumbung tinggi .

" mas ,,mas ,," tegur seorang pelayan yang membuyar kan khayalan indah ku .

" eh iya mbak, ini maaf " ku taruh pakan kucing di hadapan meja nya .

Segera ku pulang kerumah dan memberi makan kucing ku , sesekali aku memotret nya , lalu ku kirim kan foto nya pada Rini , namun Rini belum juga membuka pesan gambar ku.

Saat itu aku ingin mencuci mobil bos ku , karena mobil nya sudah tampak berdebu , mungkin Bu Dewi juga pasti senang melihat nya nanti dan ia gak bakal marah mengingat kejadian tadi .

Cukup lama aku mencuci mobil bos ku itu , karena ternyata mobil nya sangat kotor sekali mungkin karena sudah lama gak dicuci.

" Raka , itu handphone mu berbunyi terus dari tadi !" teriak ibuku dari dalam rumah.

Segera ku berlari hendak mengambil nya , takut kalau Bu Dewi yang menelpon ku pasti ia bakal marah marah lagi . Dan benar saja di dugaan ku , ibu Dewi beberapa kali menelpon ku , Segera aku keluar dan mencoba menghubungi nya lagi , perasaan ku tidak tenang dan juga panik .

Baru saja telepon tersambung aku sudah kena semprot " dari mana aja sih ! kencan sama cewek ya ? Dari tadi telpon gak di angkat!!"

"'maaf Bu ,saya lagi nyuci mobil di depan rumah " jawab ku .

" Halah , bohong cuci mata maksudmu !" bentak nya tak percaya.

Segera ku alih kan telepon nya menjadi panggilan video .

" nih Bu , kalau ibu gak percaya " diperlihatkan semua perlengkapan cuci di depan ku dan juga kondisi mobil nya yang hampir selesai ku bersih kan .

Bu Dewi langsung tertawa " ok , saya percaya "

" saya gak bohong kan Bu , oh ia ada perlu apa Bu ? tapi tunggu Sebentar kalau ibu butuh saya , saya selesaikan dulu semua nya " ucap ku .

Episodes
1 Namaku Raka
2 Interview
3 Hari pertama kerja
4 Berbelanja dengan Bos aneh
5 Baik juga ternyata ?
6 DINI
7 Tidak peka ?
8 Lagi lagi
9 Jalan ke Mall
10 Bertemu klien
11 Mabuk
12 Godaan Bu bos
13 Dag dig dug
14 Takut dipecat
15 Lagi lagi ?
16 Gagal lagi
17 salah paham
18 Di hapus , tapi ..
19 Kenangan
20 Masa Orientasi
21 Cinta pertama
22 Pacar ku
23 Kerumah orang tua Bu Dewi
24 Keluarga Bu Dewi
25 Tercebur
26 Pergi ke dokter
27 Merawat Bu Dewi
28 Kembali kerja
29 Gaji pertama
30 Gajian
31 Di suruh ke rumah
32 Draft
33 Perasaan cinta
34 Ke bioskop
35 Berkunjung ke rumah
36 Calon mantu
37 masa sih , suka ?
38 Pacaran apa engga?
39 Lala
40 Akibat sandiwara
41 Perasaan
42 Mengantuk
43 Jalan jalan ke laut
44 Terlalu jauh
45 Sayang
46 Gelisah
47 Kerumah pak Toni
48 3 bulan
49 Janji ke pasar malam
50 Draft
51 Kehujanan
52 Rini VS Bu Dewi
53 Pingsan juga
54 Aku ingat kembali
55 Jadian
56 Pertemuan tak di duga
57 Lamaran
58 Makan bersama
59 Ucapan syukur
60 Masa lalu
61 Di ikuti
62 Balas dendam
63 Pesan
64 Pertarungan
65 Menolong Joni
66 Ke kantor Joni
67 Jeny
68 Tangisan hati Jeny
69 Keluarga Joni
70 Masalah di kantor
71 lelah
72 Sarapan pagi
73 Permintaan maaf Joni
74 Mencari rumah haris
75 Ketemu haris
76 Ternyata benar
77 Masalah terselesaikan
78 Bu Dewi menginap di rumah ku
79 Cindy menggoda
80 Beli Handphone baru
81 Di tangkap preman
82 Cobaan
83 Pak Toni pulang
84 Menolong gondrong
85 Akhir nya
86 Tidak sabar
87 Posesif
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Namaku Raka
2
Interview
3
Hari pertama kerja
4
Berbelanja dengan Bos aneh
5
Baik juga ternyata ?
6
DINI
7
Tidak peka ?
8
Lagi lagi
9
Jalan ke Mall
10
Bertemu klien
11
Mabuk
12
Godaan Bu bos
13
Dag dig dug
14
Takut dipecat
15
Lagi lagi ?
16
Gagal lagi
17
salah paham
18
Di hapus , tapi ..
19
Kenangan
20
Masa Orientasi
21
Cinta pertama
22
Pacar ku
23
Kerumah orang tua Bu Dewi
24
Keluarga Bu Dewi
25
Tercebur
26
Pergi ke dokter
27
Merawat Bu Dewi
28
Kembali kerja
29
Gaji pertama
30
Gajian
31
Di suruh ke rumah
32
Draft
33
Perasaan cinta
34
Ke bioskop
35
Berkunjung ke rumah
36
Calon mantu
37
masa sih , suka ?
38
Pacaran apa engga?
39
Lala
40
Akibat sandiwara
41
Perasaan
42
Mengantuk
43
Jalan jalan ke laut
44
Terlalu jauh
45
Sayang
46
Gelisah
47
Kerumah pak Toni
48
3 bulan
49
Janji ke pasar malam
50
Draft
51
Kehujanan
52
Rini VS Bu Dewi
53
Pingsan juga
54
Aku ingat kembali
55
Jadian
56
Pertemuan tak di duga
57
Lamaran
58
Makan bersama
59
Ucapan syukur
60
Masa lalu
61
Di ikuti
62
Balas dendam
63
Pesan
64
Pertarungan
65
Menolong Joni
66
Ke kantor Joni
67
Jeny
68
Tangisan hati Jeny
69
Keluarga Joni
70
Masalah di kantor
71
lelah
72
Sarapan pagi
73
Permintaan maaf Joni
74
Mencari rumah haris
75
Ketemu haris
76
Ternyata benar
77
Masalah terselesaikan
78
Bu Dewi menginap di rumah ku
79
Cindy menggoda
80
Beli Handphone baru
81
Di tangkap preman
82
Cobaan
83
Pak Toni pulang
84
Menolong gondrong
85
Akhir nya
86
Tidak sabar
87
Posesif

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!