Dag dig dug

  Bu Dewi kini sudah berada diatas ku .

perlahan Bu Dewi kembali menggerak kan tidak nya hingga ia kini menindih ku , dahi nya kini menempel di dahi ku , wajah kami bersentuhan tertutup rambut nya yang terurai .

  Lalu ia memindah kan kaki nya melangkah diatas ku , Bu Dewi mengangkat kepalanya menyibak kan rambut nya , lalu ia melepas blazer tipisnya sembari duduk diatas pahaku ,saat ini ia hanya mengenakan tank top putih, tangan ku bergerak sendiri nya di kaki nya yang halus .

  Bu Dewi tersenyum kearah ku dan perlahan ia menunduk lagi mendekat lagi perlahan , namun tiba tiba " cklek " Suara pintu depan terbuka.

  " maaf Bu saya terlambat !"

Suara yang sangat ku kenal itu mengagetkan ku , itu adalah Edo , ternyata ia baru datang lalu langsung masuk tanpa mengetuk pintu dahulu.

 Dengan cepat Bu Dewi menegakkan badan nya dan menutup mulut ku Dengan telapak tangan nya , posisi ku saat ini aman tidak terlihat oleh Edo , karena terhalang oleh sandaran sofa .

  Bu Dewi mencoba terlihat tenang dengan posisi duduk nya yang aneh .

  " eh , maaf Bu motor saya mogok lagi, jadi saya terlambat" ucap Edo.

  Bu Dewi terlihat sangat seksi dengan hanya mengenakan tanktop, lalu ia mengikat rambut nya yang terurai dengan karet yang ada di pergelangan tangan nya

  " iya iya. sana ! Maaf saya baru bangun tidur , tolong Tutup pintu nya lagi " ucap nya pura pura seperti layak nya orang yang baru bangun tidur.

  " Terimakasih Bu , saya permisi dulu " jawab Edo sopan .

  setelah pintu tertutup kembali , kutarik perlahan kaki ku , karena Sekarang sudah sedikit longgar dan kutarik tubuh ku sedikit menjauh,

 " huh. Ganggu aja " gerutu nya .

  " Maaf Bu , saya udah kurang ajar , hampir saja saya gak bisa menahan diri " jelas ku spontan , kembali ku ingat ucapan mas Udin semalam , takut nya ibu Dewi hanya menjebak ku .

   Bu Dewi mendekat dan berbisik " lain kali kita lakukan di kamar ya " .

 Kemudian dia berdiri dan mengambil pakaian nya

" oh iya ka , hari ini kamu libur aja , anggap aja yang tadi itu bonus , kalau mau sarapan di meja juga ada , kalau mau mandi kamu cari kamar mandi nya sendiri ,kalau mau di kamar ku juga ada " jelas Bu Dewi .

  " Baik Bu terima kasih, sekali lagi Bu saya minta maaf" Bu Dewi masuk ke kamar nya , aku langsung mencari kamar mandi yang ternyata ada di dekat dapur .

  Didalam kamar mandi ku guyur kepala ku sungguh terasa sangat segar , seolah semua yang baru saja terjadi ikut terbawa oleh air , ku sadar Kan tangan ku di tembok. Gila sekali bu Dewi , hampir aja aku tadi lepas kendali , apa jadi nya jika itu sampai terjadi .

  Ekspedisi budewi tadi masih melekat dalam ingatan ku , dia benar benar sudah terbawa nafsu .

  " cieet " suara pintu terbuka sedikit dan mengagetkan ku , saat kulihat ternyata Bu Dewi sedang mengintip ku dengan tatapan mesum nya ,dengan cepat ku coba menutupi bagian bawah ku dengan susah payah .

  Bu Dewi membuka lebar pintu , ia memegang handuk ditangan nya , di berjalan masuk perlahan sembari menggigit bibir nya .

 " ehh, , ehh tunggu " ucap ku gugup , saat kulihat ia sudah melangkah kearah ku .dengan cepat kuambil handuk dari tangan nya dan segera ku balikkan badan nya lalu ku dorong ia keluar , segera ku tutup pintu yang tadi lupa ku kunci , ke lanjut kan mandi ku dengan cepat dan langsung kembali kupakai baju ku .

  Saat aku keluar dari kamar mandi kulihat Bu Dewi sedang bersandar di tembok dekat kamar Mandi.

  " eh ,,ibu !" ucap ku .

dia langsung merangkul kan kedua tangan nya di pangkal leher ku .

  " eh , Bu tunggu dulu " ucap ku gugup , wajah cantik nya kembali menggoda ku dengan ekspresi genit nya . kupegang tangan nya berniat melepas nya , kali ini dia tidak membantah , tapi ia memindah kan memegang tangan ku dan meletakkan kan nya pada pinggang nya , ku perhatikan hari ini dia sangat genit sekali .

tiba tiba perut ku berbunyi, mendengar nya Bu Dewi lansung melepas kan tangan nya .

" ah , bener juga kamu harus makan dulu , nanti letoy " ucap nya , membuat wajah ku memerah .

Dia langsung menarik ku menuju meja makan

" duduk kita makan dulu " ajak nya . Ia langsung mengambil piring dan segelas air " ayo, makan dulu, ambil Sendiri, aku bukan isteri mu, kalau mau aku ambilin kamu harus nikahi aku dulu " ucap nya sedikit tegas .

" iya ,Bu saya ambil Sendiri " ucap ku malu malu .

setelah selesai makan Bu Dewi duduk di sofa ruang tamu , sedang kan aku hendak berpamitan karena aku takut Jika terus berada di sini , karena Bu Dewi lagi Genit genit nya .

". Bu , saya pamit pulang dulu ya " ucap ku sambil lewat di depan nya.

" tunggu dulu " bentak nya .

" iya , Bu ada apa ?" tanya ku , ku hentikan langkah ku . Bu Dewi kembali berulah , ia mengangkat kaki nya di atas sofa hingga tampak pemandangan indah , dan aku dapat melihat nya dengan jelas .

" bawa mobil nya " ucap bu dewi tegas .

" baik Bu ," akupun segera pergi .

Ku masih sempat melihat nya tersenyum kecil , jantung ku rasa nya mau copot , pagi ini emang Bu Dewi bener bener membuat jantung ku tak karuan , jika mungkin ia bukan bos ku mungkin dari tadi sudah ku sikat dia .

Sebelum pulang aku menghampiri Edo yang sedang berada di pos , Edo sedang santai sambil menikmati sebatang rokok nya .

" woii Do !" teriak ku mengagetkan nya .

" kamu ka , kapan datang nya ? Tiba tiba langsung nongol ?" tanya edo

" dari kemarin " jawab ku sambil menggaruk kepala .

" gak pulang ,tidur di mana ?" tanya nya penasaran.

" tidur di sofa ,,,eh di belakang , kan di sana ada kursi nganggur " hampir aja keceplosan , takut Edo curiga , karena tadi kan dia sempat lihat Bu Dewi pakaian nya kayak gitu .

Dia melihat ku dari ujung kepala sampai ujung kaki , sambil memegang dagu nya seperti orang sedang mencurigai sesuatu.

" Kamu gak macem macem sama Bu bos kan?" tanya nya dengan tatapan curiga nya .

Langsung ku jitak kepala nya dengan keras " Gila , pikiran lu jelek aja !"

" aduh, gak tadi soal nya gue lihat Bu bos acak acakan terus cuma pakai baju dalam Aja, gue pikir dia habis bercinta " ucap nya .

Andai saja lu tahu do , tadi hampir aja terjadi kalau lu gak buru buru datang ucap ku dalam hati

" yang bener do , kenapa tadi gak lu foto ?" ucap ku pura pura tidak tahu .

" iya beneran ka, lumayan lah pagi pagi udah cuci mata " jawab nya , kembali ia bercerita.

" Body nya ka, mulus bener" ucap nya lagi .sambil senyum senyum sendiri.

" menurut lu kalau di ajak begituan mau gak ya ?" ucap nya mengkhayal sambil melihat kearah langit.

" mau kali do , tapi jangan " ucap ku

" emang kenapa ka ?" tanya nya .

" kata mas Udin dulu ada yang mencoba tapi di masukin ke penjara , mau lu ?" jelas ku .

" kalau itu gue juga tahu ka ! kan gue satpam di sini ." ucap Edo .

" udah kenal dong Sama mas udin ?"

" sudah , semalam aku ngobrol sama dia sampai pagi , tapi ko , Bu Dewi kok genit banget ya ?" tanya ku yang semakin penasaran dengan sikap Bu Dewi.

Episodes
1 Namaku Raka
2 Interview
3 Hari pertama kerja
4 Berbelanja dengan Bos aneh
5 Baik juga ternyata ?
6 DINI
7 Tidak peka ?
8 Lagi lagi
9 Jalan ke Mall
10 Bertemu klien
11 Mabuk
12 Godaan Bu bos
13 Dag dig dug
14 Takut dipecat
15 Lagi lagi ?
16 Gagal lagi
17 salah paham
18 Di hapus , tapi ..
19 Kenangan
20 Masa Orientasi
21 Cinta pertama
22 Pacar ku
23 Kerumah orang tua Bu Dewi
24 Keluarga Bu Dewi
25 Tercebur
26 Pergi ke dokter
27 Merawat Bu Dewi
28 Kembali kerja
29 Gaji pertama
30 Gajian
31 Di suruh ke rumah
32 Draft
33 Perasaan cinta
34 Ke bioskop
35 Berkunjung ke rumah
36 Calon mantu
37 masa sih , suka ?
38 Pacaran apa engga?
39 Lala
40 Akibat sandiwara
41 Perasaan
42 Mengantuk
43 Jalan jalan ke laut
44 Terlalu jauh
45 Sayang
46 Gelisah
47 Kerumah pak Toni
48 3 bulan
49 Janji ke pasar malam
50 Draft
51 Kehujanan
52 Rini VS Bu Dewi
53 Pingsan juga
54 Aku ingat kembali
55 Jadian
56 Pertemuan tak di duga
57 Lamaran
58 Makan bersama
59 Ucapan syukur
60 Masa lalu
61 Di ikuti
62 Balas dendam
63 Pesan
64 Pertarungan
65 Menolong Joni
66 Ke kantor Joni
67 Jeny
68 Tangisan hati Jeny
69 Keluarga Joni
70 Masalah di kantor
71 lelah
72 Sarapan pagi
73 Permintaan maaf Joni
74 Mencari rumah haris
75 Ketemu haris
76 Ternyata benar
77 Masalah terselesaikan
78 Bu Dewi menginap di rumah ku
79 Cindy menggoda
80 Beli Handphone baru
81 Di tangkap preman
82 Cobaan
83 Pak Toni pulang
84 Menolong gondrong
85 Akhir nya
86 Tidak sabar
87 Posesif
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Namaku Raka
2
Interview
3
Hari pertama kerja
4
Berbelanja dengan Bos aneh
5
Baik juga ternyata ?
6
DINI
7
Tidak peka ?
8
Lagi lagi
9
Jalan ke Mall
10
Bertemu klien
11
Mabuk
12
Godaan Bu bos
13
Dag dig dug
14
Takut dipecat
15
Lagi lagi ?
16
Gagal lagi
17
salah paham
18
Di hapus , tapi ..
19
Kenangan
20
Masa Orientasi
21
Cinta pertama
22
Pacar ku
23
Kerumah orang tua Bu Dewi
24
Keluarga Bu Dewi
25
Tercebur
26
Pergi ke dokter
27
Merawat Bu Dewi
28
Kembali kerja
29
Gaji pertama
30
Gajian
31
Di suruh ke rumah
32
Draft
33
Perasaan cinta
34
Ke bioskop
35
Berkunjung ke rumah
36
Calon mantu
37
masa sih , suka ?
38
Pacaran apa engga?
39
Lala
40
Akibat sandiwara
41
Perasaan
42
Mengantuk
43
Jalan jalan ke laut
44
Terlalu jauh
45
Sayang
46
Gelisah
47
Kerumah pak Toni
48
3 bulan
49
Janji ke pasar malam
50
Draft
51
Kehujanan
52
Rini VS Bu Dewi
53
Pingsan juga
54
Aku ingat kembali
55
Jadian
56
Pertemuan tak di duga
57
Lamaran
58
Makan bersama
59
Ucapan syukur
60
Masa lalu
61
Di ikuti
62
Balas dendam
63
Pesan
64
Pertarungan
65
Menolong Joni
66
Ke kantor Joni
67
Jeny
68
Tangisan hati Jeny
69
Keluarga Joni
70
Masalah di kantor
71
lelah
72
Sarapan pagi
73
Permintaan maaf Joni
74
Mencari rumah haris
75
Ketemu haris
76
Ternyata benar
77
Masalah terselesaikan
78
Bu Dewi menginap di rumah ku
79
Cindy menggoda
80
Beli Handphone baru
81
Di tangkap preman
82
Cobaan
83
Pak Toni pulang
84
Menolong gondrong
85
Akhir nya
86
Tidak sabar
87
Posesif

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!