Godaan Bu bos

  Masih di dalam kamar Bu Dewi , dimana saat ini tubuh ku hampir saja menindih nya .

seketika setan dalam. Diri ku muncul saat aku melihat tubuh Bu Dewi yang mengenakan dress ketat yang hanya menutupi dada hingga pangkal paha nya . Jantung ku berdetak kencang , nafas ku tak beraturan, terlihat sesuatu begitu indah terbelah dua tertutup baju yang Bu Dewi kenakan , sungguh sangat membakar hasrat ku .

  Memang sangat meresah kan bos ku yang satu ini , mungkin jika bukan bos ku udah ku bolak balik dia , paling besok nya aku langsung dipecat , lebih parah nya lagi aku bisa di memperkosa nya .

  Saat aku mencoba bangkit ia malah menarik kublagi hingga ku jatuh di samping nya , Bu Dewi langsung memeluk dan menindih ku dengan kaki nya .

  " Bos sadar ! Jangan gila bos !" ucap ku .

  " Ayo !" Bu Dewi seperti nya sudah tidak sadar .

 Buru buru ku dekap kepala nya agar aku tidak melihat lekuk tubuh nya dan berusaha menyadar kan pikiran ku yang juga sudah mulai terbawa suasana .

  Aku terus mengingat kan diri ku sendiri dalam hati agar tidak menyentuh nya agar tidak dapat masalah nanti nya

  tak lama kemudian kurasakan bu Dewi sudah lemas, perlahan ku lepas pelukan nya dan segera ku tinggal kan dia . Aku segera menuju mobilnya yang tadi kuparkir di depan teras , kemudian aku menuju pos satpam .

  " sopir nya Bu Dewi ya ?" tanya satpam itu .

 " iya mas , saya raka teman nya Edo " ku perkenalkan diriku.

   " saya Udin , kenapa mas kelihatan nya kusut amat ?" tanya nya .

  " wah di dalam banyak setan nya mas , untung saja iman ku kuat " jawab ku sambil ku nyalakan sebatang rokok punya ku .

   " setan , setan apa an mas ?" ia tampak bingung .

 " Bu bos setan nya , Bu Dewi mabuk , hampir aja aku diperkosa nya " jelas ku .

  " hahahaha, kok gak ngajak ngajak sih mas " di tepuk nya pundak ku sambil tertawa lepas .

  " Gak berani aku mas , takut nya dia sadar di laporin , mati dah saya , emang Bu Dewi sering kayak gitu ya mas ? " tanya ku penasaran, apa dia sering begituan sama cowok nya ?

  " Gak mas , baru kali ini saya lihat nya Bu Dewi bawa cowok ke kamar nya , mungkin iman nya udah jebol kali mas Karena kelamaan jomblo " jelas nya .

  Bukan nya Bu Dewi sudah punya pacar ya , aku bertanya dalam hati .

  " mas yakin Bu Dewi jomblo ? " tanya ku lagi penasaran.

  " Benar mas Bu Dewi jomblo , mungkin orang nya pilih pilih kali mas " jawab nya lagi .

  " kalau tahu begitu mending aku sikat aja tadi mas , hehehe " ucap ku bercanda .

 " jangan lah mas , waktu itu pernah kejadian seperti ini sama mantan pacar nya Bu Dewi, eh tahu nya Bu Dewi masih sadar dan berteriak menuduh pacar nya mau memperkosa nya"

  mendengar cerita mas Udin ada sedikit lega di hati ku , untung tadi iman ku masih kuat kalau enggak sekarang aku udah di kantor polisi , atau emang sengaja Bu Dewi mau mengujiku sebagai asisten dan supir nya karena aku kan orang yang akan selalu bersama nya kedepan nya.

   Udara malam terasa makin dingin, keasyikan ngobrol sama mas Udin membuat ku lupa waktu, hanya dengan di temani teh hangat dan gorengan aja kami berdua sampai lupa waktu , kulihat jam sudah jam 1 lewat , biasa nya kalau sudah lewat tengah malam aku tidak pulang kerumah aku akan menginap di rumah Edo .

  Namun aku juga takut pulang karena aku sudah mengantuk , tidak berani mengendarai mobil , jadi aku putuskan untuk menginap di pos aja .

  " Mas , boleh saya nginep di sini gak ?" tanya ku pada mas Udin .

 " boleh dong mas , tapi gak ada kasur nya , gak apa apa kan " ucap mas Udin.

  Memang benar di pos hanya ada TV , meja kecil , dan dua buah kursi plastik .,

  " Gak apa apa , di lantai aja , mata saya udah gak kuat mas ! " ucap ku , mata ku udah hampir tertutup menahan ngantuk .

  " Jangan mas , kalau tidur di lantai bisa sakit nanti nya ,kenapa gak tidur di sofa yang di dalam aja mas Raka ? " usul mas Udin .

  " Gak enak mas , masa tidur didalam rumah bos " jawab aku .

  " Gak apa apa mas , Bu Dewi gak bakal marah , ayo saya antar kedalam " mas Udin sedikit memaksa.

Akupun menerima usul dari mas Udin , ia menemaniku masuk kedalam rumah , setelah mengantar kan ku ia langsung kembali ke pos jaga nya .

Aku pun duduk di sofa ruang tamu Bu Dewi , lama kelamaan aku terbaring dan tertidur pulas .

Pagi nya saat aku membuka mata ku aku melihat ada selimut yang menutupi tubuh ku , aku bangun dan merapikan selimut yang entah dari siapa itu .

Saat aku menoleh ku lihat Bu Dewi sudah berdandan cantik duduk di dekat ku sambil membawa secangkir teh ,

" maaf Bu , saya semalam ketiduran di sini " ucap ku yang merasa tidak enak .

" hemm " jawab nya singkat , sambil mesruput secangkir teh hangat di tangan nya .

Bu Dewi meletak kan cangkir teh nya , Lalu mendekati ku ,lalu duduk di sampingku dan menyandarkan kedua tangan nya ke bahu ku .

" kenapa semalam tidur di sini ?" bisik nya , Bu Dewi semakin merapat ke dekat ku.

Jantung ku berdebar kencang , darah ku serasa mengalir cepat , dan kembali mengingat kembali kejadian semalam .

Bu Dewi meletak kan tangan nya di atas paha ku , saat ini ia sangat dekat bahkan sekarang sudah tidak ada jarak di antara kami . Wangi harum parfum nya , nafas nya bahkan bisa terdengar di telinga ku .

Aku tidak berani menggerak kan badan ku , karena jika ku gerakan tubuh ku kearah yang berlawanan aku pasti akan berpelukan dengan nya .

" harus nya kamu tuh nemenin saya sampai pagi , jadi potong gaji ya " bisik nya genit .

Aku yang sudah sangat gugup hanya mengangguk .

" kenapa semalam kamu meluk aku sangat erat ?" bisik nya lagi sembari menyandar kan dahi nya di kepala ku .

" maaf Bu , saya hanya Coba buat nahan ibu " jawab ku gugup .

" harusnya kamu gak usah nahan ibu , harus nya kamu tuh ikuti aja apa mau bos mu " bisik nya lagi dengan nada genit dan manja nya .

" kalau semalam tidak bisa ,gimana kalau kita lanjut sekarang" ucap nya , kudengar nafas nya yang semakin tidak beraturan di cengkram erat paha ku yang menjadi sandaran nya . Pinggul nya sedikit bergoyang seperti sedang menahan sesuatu .

Ku telan saliva ku , Bu Dewi masih terus memepet ku , hasrat ku juga semakin meledak ledak , jantungku seperti genderang perang , sungguh saat ini aku seperti prajurit kecil yang siap menyerang .

Bu Dewi terus merapat kan tubuh nya hingga aku akhir nya kehilangan keseimbangan dan terjatuh di atas sofa empuk , hingga sekarang posisi Bu Dewi berada dia atas ku dengan rambut terurai nya .

Mata nya menatap ku sayu. tatapan nya seperti menginginkan sesuatu , entah dari kapan tangan ku kini sudah berada di pinggang nya .

Episodes
1 Namaku Raka
2 Interview
3 Hari pertama kerja
4 Berbelanja dengan Bos aneh
5 Baik juga ternyata ?
6 DINI
7 Tidak peka ?
8 Lagi lagi
9 Jalan ke Mall
10 Bertemu klien
11 Mabuk
12 Godaan Bu bos
13 Dag dig dug
14 Takut dipecat
15 Lagi lagi ?
16 Gagal lagi
17 salah paham
18 Di hapus , tapi ..
19 Kenangan
20 Masa Orientasi
21 Cinta pertama
22 Pacar ku
23 Kerumah orang tua Bu Dewi
24 Keluarga Bu Dewi
25 Tercebur
26 Pergi ke dokter
27 Merawat Bu Dewi
28 Kembali kerja
29 Gaji pertama
30 Gajian
31 Di suruh ke rumah
32 Draft
33 Perasaan cinta
34 Ke bioskop
35 Berkunjung ke rumah
36 Calon mantu
37 masa sih , suka ?
38 Pacaran apa engga?
39 Lala
40 Akibat sandiwara
41 Perasaan
42 Mengantuk
43 Jalan jalan ke laut
44 Terlalu jauh
45 Sayang
46 Gelisah
47 Kerumah pak Toni
48 3 bulan
49 Janji ke pasar malam
50 Draft
51 Kehujanan
52 Rini VS Bu Dewi
53 Pingsan juga
54 Aku ingat kembali
55 Jadian
56 Pertemuan tak di duga
57 Lamaran
58 Makan bersama
59 Ucapan syukur
60 Masa lalu
61 Di ikuti
62 Balas dendam
63 Pesan
64 Pertarungan
65 Menolong Joni
66 Ke kantor Joni
67 Jeny
68 Tangisan hati Jeny
69 Keluarga Joni
70 Masalah di kantor
71 lelah
72 Sarapan pagi
73 Permintaan maaf Joni
74 Mencari rumah haris
75 Ketemu haris
76 Ternyata benar
77 Masalah terselesaikan
78 Bu Dewi menginap di rumah ku
79 Cindy menggoda
80 Beli Handphone baru
81 Di tangkap preman
82 Cobaan
83 Pak Toni pulang
84 Menolong gondrong
85 Akhir nya
86 Tidak sabar
87 Posesif
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Namaku Raka
2
Interview
3
Hari pertama kerja
4
Berbelanja dengan Bos aneh
5
Baik juga ternyata ?
6
DINI
7
Tidak peka ?
8
Lagi lagi
9
Jalan ke Mall
10
Bertemu klien
11
Mabuk
12
Godaan Bu bos
13
Dag dig dug
14
Takut dipecat
15
Lagi lagi ?
16
Gagal lagi
17
salah paham
18
Di hapus , tapi ..
19
Kenangan
20
Masa Orientasi
21
Cinta pertama
22
Pacar ku
23
Kerumah orang tua Bu Dewi
24
Keluarga Bu Dewi
25
Tercebur
26
Pergi ke dokter
27
Merawat Bu Dewi
28
Kembali kerja
29
Gaji pertama
30
Gajian
31
Di suruh ke rumah
32
Draft
33
Perasaan cinta
34
Ke bioskop
35
Berkunjung ke rumah
36
Calon mantu
37
masa sih , suka ?
38
Pacaran apa engga?
39
Lala
40
Akibat sandiwara
41
Perasaan
42
Mengantuk
43
Jalan jalan ke laut
44
Terlalu jauh
45
Sayang
46
Gelisah
47
Kerumah pak Toni
48
3 bulan
49
Janji ke pasar malam
50
Draft
51
Kehujanan
52
Rini VS Bu Dewi
53
Pingsan juga
54
Aku ingat kembali
55
Jadian
56
Pertemuan tak di duga
57
Lamaran
58
Makan bersama
59
Ucapan syukur
60
Masa lalu
61
Di ikuti
62
Balas dendam
63
Pesan
64
Pertarungan
65
Menolong Joni
66
Ke kantor Joni
67
Jeny
68
Tangisan hati Jeny
69
Keluarga Joni
70
Masalah di kantor
71
lelah
72
Sarapan pagi
73
Permintaan maaf Joni
74
Mencari rumah haris
75
Ketemu haris
76
Ternyata benar
77
Masalah terselesaikan
78
Bu Dewi menginap di rumah ku
79
Cindy menggoda
80
Beli Handphone baru
81
Di tangkap preman
82
Cobaan
83
Pak Toni pulang
84
Menolong gondrong
85
Akhir nya
86
Tidak sabar
87
Posesif

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!