Jalan ke Mall

  Tanpa bertanya Bu Dewi merangkul tangan ku , membuat ku sedikit terkejut.

 " eh ini " kata ku sambil menunjuk ke tangan ku dan berusaha menyingkirkan tangan nya .

 " loh kamu itu bukan nya senang di gandeng sama cewek cantik" ucap Bu Dewi.

 Aku pun terpaksa mengikuti kemauan nya , kupikir tidak apa lah dari pada kena semprot.

  " kita mau makan dimana bu ?" tanya ku sebelum masuk dalam mobil . " kita ke mall yang kemarin aja " jawab Bu Dewi.

  Segera ku tancap gas menuju mall , tumben banget nih bos mau traktir batin ku . Sesampai nya di mall seperti biasa ku ikuti Bu Dewi dari belakang , aku harus tau diri dari pada kena marah . Namun tak ku sangka ia malah menarik tangan ku

 dan menggandeng ku lagi.

  " kamu itu ya , gak suka sama cewek apa ?" ucap nya tegas . " masih normal saya Bu , bahkan sangat normal " jawab ku .

 " kamu tuh harus nya bersyukur, jarang ada bos yang mau gandeng tangan anak buah nya " ucap nya penuh percaya diri.

 Kami berdua keliling lantai bawah sambil melihat lihat, lalu naik kelantai dua , saat melihat toko pakaian ia tampak semangat sekali , ia pun masuk kedalam salah satu outlet pakaian wanita.

  Di dalam nya banyak wanita yang cantik dan seksi seksi secara ini kan outlet pakaian wanita .

saat aku sedang asik cuci mata tiba tiba sebuah tangan menyentuh pipi ku dan mendorong wajah ku sehingga pandangan ku teralih kan .

  Bu Dewi menatap tajam kearah ku " heh heh mata nya itu loh , jangan jelalatan"

  " nama nya juga normal Bu , jadi reflek aja lihat nya " ucap ku . " normal normal kamu tuh jalan sama saya gak boleh lihat yang lain, apa saya kurang cantik " ucap nya sambil menyeka rambut halus nya .

  " cantik kok bu " jawab ku , yang membuat Bu Dewi tersenyum . Bu Dewi Masih memilah Milah pakaian , sebenar nya Bu Dewi cantik banget kalau kuperhatikan , sayang nya dia galak banget jadi menutupi kecantikan nya di mataku .

  Kehidupan orang kaya seperti Bu Dewi sangat berbeda sekali dengan ku , Bu Dewi jika melihat sesuatu asal suka bakal langsung membeli nya tanpa harus memperdulikan harga , beda sekali dengan ku , jika mau sesuatu barang harus menabung dulu .

   Baru singgah di satu toko aja Bu Dewi sudah menenteng banyak barang belanjaan, namun terserah dia lah , kan uang uang nya dia juga yang penting bagiku gajian nya lancar . Aku menawar kan diri untuk membawa barang belanjaan nya tapi ia menolak , malah ia menggandeng tangan ku lagi . Bu Dewi tersenyum manis saat meninggal kan toko itu , dan ini Pera kali nya aku melihat senyuman manis nya dan hampir terpesona , untung saja aku sadar kalau ia adalah bos ku .

  kali ini di lingkar kan nya tangan nya sangat erat, pokok nya aku dan Bu Dewi terlihat seperti sepasang kekasih, bahkan banyak pengunjung mall yang menatap kearah kami berdua

  " Bu ini " kata ku sambil menunjuk tangan ku yang ia gandeng . " kenapa ? Kamu kan jomblo " ucap Bu Dewi.

  " iya sih bener, saya jomblo "

  " ya udah seharus nya gak masalah dong " ucap nya cuek . Sebetulnya bukan itu masalah nya tapi entah kenapa banyak mata yang melihat kami , sungguh aku tidak nyaman di buat nya .

  Akhir nya kami berdua naik ke lantai tiga , yang berarti kita berdua mau makan .

  " kamu mau makan apa ka ?" tanya Bu Dewi padaku .

 " Terserah ibu saja , apa pun saya suka " jawab ku .

 " sepatu mau " ucap Bu Dewi sambil menuju kearah high heel nya .

  " gak gitu Bu , maksud saya kan ibu yang traktir saya , jadi saya ikut aja hehehehe " ucap ku .

 " Dasar cowok gak punya pendirian " Bu Dewi langsung menuju sebuah restoran jepang . Aku duduk satu meja dengan Bu Dewi, kemudian pelayan datang membawa air putih dan daftar menu .

 " pesan saja sesukamu " ucap Bu Dewi.

 sungguh aku sama sekali gak ngerti masakan jepang yang aku tahu hanya sushi dan ramen . jadi ku pesan ramen aja dari pada salah dan aku gak doyan nanti nya . ternyata Bu Dewi memesan makanan yang sama dengan ku , cuma beda rasa .

  Hari ini Bu Dewi tampak lebih tenang , mungkin suasana hati nya sedang senang kali ya , dan tanpa kusadari aku tersenyum sendiri melihat nya .

  Bu Dewi menyandar kan kepala nya dan tersenyum manis , kali ini dia benar benar cantik bertolak belakang dengan sifatnya .

  saat sedang asik menatap nya , handphone ku berdering " eh maaf Bu " langsung kuambil handphone ku " dini !" aku terkejut saat ada pesan dari dini .

 Dengan cepat Bu Dewi merebut nya dari tangan ku dan di taruh nya handphone ku di meja dekat nya .

  " Mau potong gaji " ucap Bu Dewi sambil menatap tajam kearah ku . Senyuman nya berubah menjadi menakut kan ,

  " loh ,kok potong gaji" protes ku .

 " nih kamu bales dulu tuh pesan nya " Bu Dewi menyodorkan kembali handphone ku .

  Langsung kuambil handphone ku dari tangan nya dan langsung membuka isi pesan dini .

   " pokok nya per kata seratus ribu potongan nya " ucap Bu Dewi, sedikit menggoda ku .

  segera ku taruh kembali handphone ku diatas meja , dan diambil kembali oleh bu dewi. " kenapa gak jadi ?" tanya Bu Dewi. " engga ah , takut di potong gaji "

  Bu Dewi mengangguk dan meminum air itu .

pelayan pun datang membawa pesanan kami , yaitu dua mangkok ramen dan dua gelas jus , berhubung perut ku sudah lapar , tanpa basa basi ku makan mie ramen dan ternyata sangat pedas , tiba tiba sebuah sendok masuk ke mangkuk ku , dan ternyata itu sendok milik Bu Dewi , ia mencicipi makanan ku .

  " Tukar " bu dewi langsung menukar makanan nya dengan makanan ku ." tapi Bu , itu sudah saya makan " ucap ku . " saya bilang tukar " bentak nya .

 Akhir nya ku turuti kemauan nya , ku makan mie itu perlahan sembari melihat ke arah Bu Dewi dengan waspada .

  kemudian ia mengambil potongan potongan daging besar dari mangkuk nya dan di taruh di mangkuk ku ,

 " buat kamu aja , aku lagi tidak makan daging " kata Bu Dewi sambil melanjutkan makan nya kembali .

  Saat lagi asik makan handphone ku kembali berdering , kulihat handphone ku yang berada di dekat nya dan kulihat dini yang menelpon ku .

  " Uhuk " aku tersedak , Bu Dewi yang mengangkat teleponku .

 " kami sedang ada meeting" langsung di tutup nya kembali panggilan telepon ku .

  Langsung ku habiskan makanan ku dengan cepat , aku berniat mengambil handphone ku yang berada di dekat nya , saat ku julurkan tangan ku dengan sigap Bu Dewi mengambil handphone ku .

  Aku jadi penasaran sama dini , seperti nya dia ada penting dengan ku .

  Handphone ku berdering lagi , dan lagi lagi Bu Dewi yang mengangkat nya " Halo din " ucap Bu Dewi, kali ini langsung ia berikan pada ku handphone ku

  dengan cepat kuterima " halo Din , ada apa ?" tanya ku sedikit cemas .

  " Din siapa ? Ini gue Eko " Suara yang keluar dari ponsel ku , sialan ternyata si Eko umpat ku dalam hati .

  " ganggu saja lu " langsung ku matikan handphone ku .

Episodes
1 Namaku Raka
2 Interview
3 Hari pertama kerja
4 Berbelanja dengan Bos aneh
5 Baik juga ternyata ?
6 DINI
7 Tidak peka ?
8 Lagi lagi
9 Jalan ke Mall
10 Bertemu klien
11 Mabuk
12 Godaan Bu bos
13 Dag dig dug
14 Takut dipecat
15 Lagi lagi ?
16 Gagal lagi
17 salah paham
18 Di hapus , tapi ..
19 Kenangan
20 Masa Orientasi
21 Cinta pertama
22 Pacar ku
23 Kerumah orang tua Bu Dewi
24 Keluarga Bu Dewi
25 Tercebur
26 Pergi ke dokter
27 Merawat Bu Dewi
28 Kembali kerja
29 Gaji pertama
30 Gajian
31 Di suruh ke rumah
32 Draft
33 Perasaan cinta
34 Ke bioskop
35 Berkunjung ke rumah
36 Calon mantu
37 masa sih , suka ?
38 Pacaran apa engga?
39 Lala
40 Akibat sandiwara
41 Perasaan
42 Mengantuk
43 Jalan jalan ke laut
44 Terlalu jauh
45 Sayang
46 Gelisah
47 Kerumah pak Toni
48 3 bulan
49 Janji ke pasar malam
50 Draft
51 Kehujanan
52 Rini VS Bu Dewi
53 Pingsan juga
54 Aku ingat kembali
55 Jadian
56 Pertemuan tak di duga
57 Lamaran
58 Makan bersama
59 Ucapan syukur
60 Masa lalu
61 Di ikuti
62 Balas dendam
63 Pesan
64 Pertarungan
65 Menolong Joni
66 Ke kantor Joni
67 Jeny
68 Tangisan hati Jeny
69 Keluarga Joni
70 Masalah di kantor
71 lelah
72 Sarapan pagi
73 Permintaan maaf Joni
74 Mencari rumah haris
75 Ketemu haris
76 Ternyata benar
77 Masalah terselesaikan
78 Bu Dewi menginap di rumah ku
79 Cindy menggoda
80 Beli Handphone baru
81 Di tangkap preman
82 Cobaan
83 Pak Toni pulang
84 Menolong gondrong
85 Akhir nya
86 Tidak sabar
87 Posesif
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Namaku Raka
2
Interview
3
Hari pertama kerja
4
Berbelanja dengan Bos aneh
5
Baik juga ternyata ?
6
DINI
7
Tidak peka ?
8
Lagi lagi
9
Jalan ke Mall
10
Bertemu klien
11
Mabuk
12
Godaan Bu bos
13
Dag dig dug
14
Takut dipecat
15
Lagi lagi ?
16
Gagal lagi
17
salah paham
18
Di hapus , tapi ..
19
Kenangan
20
Masa Orientasi
21
Cinta pertama
22
Pacar ku
23
Kerumah orang tua Bu Dewi
24
Keluarga Bu Dewi
25
Tercebur
26
Pergi ke dokter
27
Merawat Bu Dewi
28
Kembali kerja
29
Gaji pertama
30
Gajian
31
Di suruh ke rumah
32
Draft
33
Perasaan cinta
34
Ke bioskop
35
Berkunjung ke rumah
36
Calon mantu
37
masa sih , suka ?
38
Pacaran apa engga?
39
Lala
40
Akibat sandiwara
41
Perasaan
42
Mengantuk
43
Jalan jalan ke laut
44
Terlalu jauh
45
Sayang
46
Gelisah
47
Kerumah pak Toni
48
3 bulan
49
Janji ke pasar malam
50
Draft
51
Kehujanan
52
Rini VS Bu Dewi
53
Pingsan juga
54
Aku ingat kembali
55
Jadian
56
Pertemuan tak di duga
57
Lamaran
58
Makan bersama
59
Ucapan syukur
60
Masa lalu
61
Di ikuti
62
Balas dendam
63
Pesan
64
Pertarungan
65
Menolong Joni
66
Ke kantor Joni
67
Jeny
68
Tangisan hati Jeny
69
Keluarga Joni
70
Masalah di kantor
71
lelah
72
Sarapan pagi
73
Permintaan maaf Joni
74
Mencari rumah haris
75
Ketemu haris
76
Ternyata benar
77
Masalah terselesaikan
78
Bu Dewi menginap di rumah ku
79
Cindy menggoda
80
Beli Handphone baru
81
Di tangkap preman
82
Cobaan
83
Pak Toni pulang
84
Menolong gondrong
85
Akhir nya
86
Tidak sabar
87
Posesif

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!