Tidak peka ?

  Saat dalam perjalanan pulang tiba tiba ponsel ku berdering dan kulihat layar ponsel ternyata dini yang menelpon ku .

 " Halo , kenapa Din ?"

 " aku masih dalam perjalanan antar Bu Dewi pulang "

" iya aku pasti hati hati kok "

aku pun menutup panggilan telepon ku , dan ku masukan kembali kedalam saku celana ku .

  ternyata dari belakang Bu Dewi terus memperhatikan ku " baru kenal aja sok akrab, dasar pada ke gatelan " gerutu nya pelan .

 " kenapa Bu ?" tanya ku pelan.

 " gak mulai besok kalian kerja nya di ruangan ku aja " jawab nya .

 " emang nya kenapa Bu ?" tanya ku .

 " takut nya kalian malah pacaran bukan kerja " bentak nya .

 " Yah engga lah Bu" protes ku .

 " iya sekarang sih ngomong nya enggak " ucap nya sambil melipat tangan nya .

" kalau begitu doain aja Bu biar jodoh , hehehehe " ucap ku sedikit bercanda .

 " Apa kamu bilang " Bu Dewi mengangkat tangan nya hendak memukul ku .

 " eh , tenang dong Bu ini lagi nyetir,nanti kalau kenapa kenapa ibu mau tanggung jawab" ucap ku .

 " ihh,,kamu ini ya " Bu Dewi kembali duduk dengan tenang , meski ia sedang marah kulihat dia masih sempat tersenyum kecil.

  Kemarin dia bentak bentak doang , hari ini udah berani main pukul , besok besok bisa di bunuh nya aku , sesampai nya di rumah, aku segera berpamitan pada Bu Dewi.

   " saya langsung pulang ya Bu " pamit ku .

 " tunggu dulu ! Ini uang mu yang kemarin, ambil saja sisa nya , dan jangan lupa besok jangan telat , ok " kata nya sambil memberikan uang 100 ribu pada ku .

  Aku mengambil nya setelah mengucap kan terimakasih tentu nya , kulihat di pos satpam Edo sedang menunggu ku , aku pun menghampiri Edo yang sedang menutup pintu pagar , aku berniat ikut dengan nya dari pada bawa mobil pulang nanti nya bakal kena omelan sama orang tua ku .

 " Do , pulang bareng ya " ucap ku .

 " ok , tapi tunggu satu jam lagi ya " jawab nya .

 " iya , gak apa apa " jawab ku . Aku pun menunggu Edo di pos satpam .

 " hari ini Bu bos tambah parah Do " ucap ku .

" ada cerita apa lagi nih " ucap Edo .

 " Dia udah berani main tangan do , masak lagi nyetir gue mau di timpuk , gue gak ngebayangin besok besok nya gimana " kata ku sambil bersandar di pintu pos satpam nya .

  " sabar ka , gue doain lu panjang umur " kata nya sambil menepuk punggung ku , tiba tiba ponsel ku kembali berdering , kulihat sebuah nomor yang tidak kukenal , jadi aku malas mengangkat nya .

  " angkat kenapa , berisik tau " ucap Edo .

 " malas do , nomor gak di kenal " langsung ku rijek panggilan telepon nya .

  Setelah ditolak telepon ku tak di telpon lagi , namun tak beberapa lama kemudian kembali telepon ku berdering lagi , tapi kali ini dini yang melakukan panggilan video pada ku untung saja aku tidak menolak nya lagi .

   Saat aku sedang asik berbicara dengan dini lewat telpon, Edo keluar dari pos jaga nya , aku tak menghiraukannya kupikir ia sedang berkeliling.

 " ehem "

sekilas seperti aku dengar suara seseorang, apa cuma perasaan ku saja ya .

 " eh , Din , kayak nya rumah Bu Dewi angker deh , tadi aku dengar suara deheman "

  " masak sih ka " ucap dini.

 " ehem " suara nya kembali terdengar.

kulihat Edo kembali mengambil topinya lalu ia keluar kembali sambil cengar-cengir sendiri , aku pun beranggapan pasti Edo yang menggangu ku , dan ku lanjutkan kembali obrolan ku dengan dini .

  " Ehemmm"

suara itu terdengar kembali dengan kesal ku balikan badan ku , aku masih mengira Edo yang menggoda ku , betapa terkejutnya aku saat kulihat Bu Dewi berdiri di belakang ku , Ternyata suara itu berasal dari Bu Dewi, langsung ku taruh ponsel ku diatas meja .

  Bu dewi cengar cengir namun aku merasa ada sesuatu yang tidak enak .

  " oh pantesan saya telepon gak dia angkat malah di matikan , jadi saya ganggu gitu ! " teriak nya .

jantung ku berdebar kencang, aku mundur selangkah demi selangkah Bu dewi semakin mendekati ku , ku lihat dini sudah menutup panggilan telepon ku .

  " eh ibu , emang nya kapan ibu telepon saya ? Hehehehe " ucap ku pura pura tidak tahu.

  " sini handphone nya " pinta Bu Dewi.

segera kuberikan handphone ku pada nya,Lalu diperlihatkan nya padaku beberapa list panggilan masuk .

  " Lihat nih ? Berapa kali saya menghubungi mu,tapi gak dijawab ! " ucap nya ,di lempar nya handphone ku kearah ku lagi.

 " iya Bu maaf saya tidak tahu kalau itu telpon dari ibu , emang ada apa ya ibu telpon saya , atau gantian saya yang telpon ibu nih " jelas ku yang masih tampak kebingungan.

  Bu Dewi menarik nafas panjang " kamu ini benar-benar ya ! " disaat aku sedang kebingungan Edo malah cekikikan.

" heh , kamu juga ajarin teman kamu nih biar berguna dikit otak nya " bentak Bu Dewi pada Edo .

" baik Bu " jawab Edo yang langsung diam dan menghampiri ku .

Bu Dewi langsung masuk kembali kerumah nya dengan wajah marah, setelah di lihat nya Bu Dewi pergi kembali Edo tertawa terbahak bahak " sabar ya kawan " sambil menepuk nepuk pundak ku .

" Raka Raka Bu bos di bilang hantu , terus ngapain lagi lu mau telpon dia segala , hahahaha " Edo masih tertawa terpingkal-pingkal, sialan bukan nya di Bantuin malah di ketawain batinku .

" ya nama nya juga gue lagi panik, jadi ngomong sekena nya ajalah , siapa tahu bisa ngeredain marah bu bos " ucap ku memelas .

kuambil handphone ku kembali , kulihat ada pesan masuk dan kulihat itu dari dini .

" maaf ka aku matiin tadi , bu dewi marah ya ?" isi pesan dini .

Membaca pesan dari Doni sedikit membuat ku tenang , segera ku balas pesan nya dan meminta maaf pada nya .

Seperti biasa saat pulang kerja aku dan Edo mampir dulu di warung kopi langganan kita .

" MBK kopi nya dua ya " pesan ku pada MBK cantik pemilik warkop . " ka kayak nya gue ngerti dah knapa Bu bos marah sama lu " ucap Edo sambil mengambil gorengan yang ada di hadapannya.

" apa Do , apa dia emang gak suka ya sama gue ?" tebak ku .

" nah itu dia ka , sebenarnya lu sendiri yang bikin Bu Dewi marah " ucap Edo sambil mengunyah gorengan di mulut nya .

" emang gue kenapa ? Perasaan gue biasa aja kok sama dia " jawab ku , tak lama kemudian kopi pesanan ku datang , MBK cantik. Pemilik warkop langsung meletakkan nya di atas meja

" kenapa , bos nya galak ya ?" tanya mbak pemilik warkop.

" iya mbak galak banget " jawab ku .

" galak nya cuma Ama dia aja " sambung Edo.

" mungkin dia suka kali sama mas " ucap mbak pemilik warkop itu .

" ya gak mungkin lah mbak, kalau dia suka sama saya pasti dia baik dong sama saya " jawab ku .

" nah , mungkin karena mas nya yang gak peka , jadi dia marah marah melulu sama mas " ucap mbak pemilik warkop

Episodes
1 Namaku Raka
2 Interview
3 Hari pertama kerja
4 Berbelanja dengan Bos aneh
5 Baik juga ternyata ?
6 DINI
7 Tidak peka ?
8 Lagi lagi
9 Jalan ke Mall
10 Bertemu klien
11 Mabuk
12 Godaan Bu bos
13 Dag dig dug
14 Takut dipecat
15 Lagi lagi ?
16 Gagal lagi
17 salah paham
18 Di hapus , tapi ..
19 Kenangan
20 Masa Orientasi
21 Cinta pertama
22 Pacar ku
23 Kerumah orang tua Bu Dewi
24 Keluarga Bu Dewi
25 Tercebur
26 Pergi ke dokter
27 Merawat Bu Dewi
28 Kembali kerja
29 Gaji pertama
30 Gajian
31 Di suruh ke rumah
32 Draft
33 Perasaan cinta
34 Ke bioskop
35 Berkunjung ke rumah
36 Calon mantu
37 masa sih , suka ?
38 Pacaran apa engga?
39 Lala
40 Akibat sandiwara
41 Perasaan
42 Mengantuk
43 Jalan jalan ke laut
44 Terlalu jauh
45 Sayang
46 Gelisah
47 Kerumah pak Toni
48 3 bulan
49 Janji ke pasar malam
50 Draft
51 Kehujanan
52 Rini VS Bu Dewi
53 Pingsan juga
54 Aku ingat kembali
55 Jadian
56 Pertemuan tak di duga
57 Lamaran
58 Makan bersama
59 Ucapan syukur
60 Masa lalu
61 Di ikuti
62 Balas dendam
63 Pesan
64 Pertarungan
65 Menolong Joni
66 Ke kantor Joni
67 Jeny
68 Tangisan hati Jeny
69 Keluarga Joni
70 Masalah di kantor
71 lelah
72 Sarapan pagi
73 Permintaan maaf Joni
74 Mencari rumah haris
75 Ketemu haris
76 Ternyata benar
77 Masalah terselesaikan
78 Bu Dewi menginap di rumah ku
79 Cindy menggoda
80 Beli Handphone baru
81 Di tangkap preman
82 Cobaan
83 Pak Toni pulang
84 Menolong gondrong
85 Akhir nya
86 Tidak sabar
87 Posesif
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Namaku Raka
2
Interview
3
Hari pertama kerja
4
Berbelanja dengan Bos aneh
5
Baik juga ternyata ?
6
DINI
7
Tidak peka ?
8
Lagi lagi
9
Jalan ke Mall
10
Bertemu klien
11
Mabuk
12
Godaan Bu bos
13
Dag dig dug
14
Takut dipecat
15
Lagi lagi ?
16
Gagal lagi
17
salah paham
18
Di hapus , tapi ..
19
Kenangan
20
Masa Orientasi
21
Cinta pertama
22
Pacar ku
23
Kerumah orang tua Bu Dewi
24
Keluarga Bu Dewi
25
Tercebur
26
Pergi ke dokter
27
Merawat Bu Dewi
28
Kembali kerja
29
Gaji pertama
30
Gajian
31
Di suruh ke rumah
32
Draft
33
Perasaan cinta
34
Ke bioskop
35
Berkunjung ke rumah
36
Calon mantu
37
masa sih , suka ?
38
Pacaran apa engga?
39
Lala
40
Akibat sandiwara
41
Perasaan
42
Mengantuk
43
Jalan jalan ke laut
44
Terlalu jauh
45
Sayang
46
Gelisah
47
Kerumah pak Toni
48
3 bulan
49
Janji ke pasar malam
50
Draft
51
Kehujanan
52
Rini VS Bu Dewi
53
Pingsan juga
54
Aku ingat kembali
55
Jadian
56
Pertemuan tak di duga
57
Lamaran
58
Makan bersama
59
Ucapan syukur
60
Masa lalu
61
Di ikuti
62
Balas dendam
63
Pesan
64
Pertarungan
65
Menolong Joni
66
Ke kantor Joni
67
Jeny
68
Tangisan hati Jeny
69
Keluarga Joni
70
Masalah di kantor
71
lelah
72
Sarapan pagi
73
Permintaan maaf Joni
74
Mencari rumah haris
75
Ketemu haris
76
Ternyata benar
77
Masalah terselesaikan
78
Bu Dewi menginap di rumah ku
79
Cindy menggoda
80
Beli Handphone baru
81
Di tangkap preman
82
Cobaan
83
Pak Toni pulang
84
Menolong gondrong
85
Akhir nya
86
Tidak sabar
87
Posesif

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!