The Real LDR

Setelah mengatakan semuanya pada Simon, Maria terdiam.

Sedangkan Simon yang sebenarnya sudah mengetahui Maria mengikuti seleksi itu ikut bangga marena pacarnya bisa mengikuti kejuaraan internasional, walaupun itu artinya dia harus berpisah selama beberapa waktu.

"aku ga tau harus seneng atau sedih, tapi yang aku mau bilang adalah aku selalu dukung mau dalam hal apapun. Aku bangga karena kamu bisa lolos seleksinya. Tapi sebulan tanpa harus bertemu dengan kamu.. Rasanya berat juga. hmm.. "

"Makasi ka, kamu selalu dukung aku. Kamu juga selalu nyempetin waktu kamu buat aku. Padahal aku tau, jadwal kamu padat sekali. ini impian mama papa aku. Walaupun kamu tau sendiri aku lebih suka desain grafis dari pada math, jadi aku ga bis amundur dan aku harus memberikan yang terbaik."

"oiya aku ada sesuatu lagi, sebentar" tambah Maria seraya masuk kedalam rumah nya.

Simon hanya menatap Maria yang masuk kedalam Rumahnya,

"nih, aku udah beres desain jaket kelas yang kamu minta. Sesuai dengan karakter kelas yang udh kamu ceritain waktu itu" Maria menyerahkan ipad nya, didalam layar itu terlihat desain jaket kelas X-1 Unggulan yang Simon minta.

Tak lupa Maria juga menuliskan detail bahan yang harus digunakan untuk membuat jaket tersebut.

" Thanks, aku akan tunjukkan ini ke tim aku. Setelah itu, aku akan ajak kelas lain untuk membuat jaket juga dengan vendor yang sama. Da dari project ini aku harap ada keuntungan untuk operasional kelas kami. Jadi kami tidak peru lagi membayar iuran untuk uang kas"

Jelas Simon panjang. Ia memang menarik banyak sekali iuan kelas kepada teman temannya. Namun dia juga berjanji bahwa sebagian iuran kelas mereka akan dibagikan lagi di akhir semester. Salah satu peruntukan nya adalah membuat jaket kelas ini.

"Jadi kamu menjalankan apa yang Om usulkan?"

Tiba tiba Brian datang dan menepuk bahu Simon. Sebenarnya dari tadi dia ada tidak jauh dari mereka. Jika Maria dan Simon ada di ruang tengah, maka ia ada di ruang keluarga sambil terus memperhatikan interaksi mereka. Ia tidak mau jika Simon sampai melakukan hal yang tidak ia inginkan. singkatnya, setiap mereka ngapel, pasti selalu ada orang tua yang mengawasi.

Apakah Simon risih? Tentu tidak. Ia sudah berkomitmen dari awal. dan ia tidka mau melanggar komitmen itu. Lagipula, dibandingkan dengan ayahnya, Brian lebih perhatian kepadanya. Salah satunya tentang jaket kelas ini.

Awalnya Simon hanya bercerita bahwa ia sedang merancang 'uang kas freedom' bagi kelasnya. Lalu, Brian memberikan ide yang cukup brilian. Yakni membuat beberapa merchandise kelas, menjadi trensetter di sekolah. Mengambil beberpaa project kedepannya untuk mendapatkan keuntungan. Walaupun awalnya Simon bingung dari mana modalnya, dan lagi lagi ayahnya Maria memberikan ide agar Simon meminta semua teman sekelasnya untuk 'berinvestasi'.

"tapi kamu harus jaga kepercayaan mereka, jangan sampai uag itu tidak kembali pada mereka. Om percaya kamu bisa"

Begitu pesannya dulu. Dan Simon setuju lau mengusulkan nya kepada teman sekelasnya.

Mereka juga setuju dan mulai merancang semuanya.

"iya om, aku minta bantuan Maria buat desain. Karena anak anak ga ada yg jago desain. om tenang aja, aku bayar jasa Maria kok."

Brian tertawa.

"haha ya tentu, Maria sibuk dengan latihan olimpiade bela belain bergadang buat bikin desain mas aiya ga dibayar?"

"ih papa.."

Simon mengernyit, "kamu bergadang demi desain ini?"

"e.. ngga ko ka, cuma kemarin sempet insomnia aja gara gara nunggu pengumuman IMO jadi beresin desain deh . Abis semenjak SMA kamu susah nelpon aku sii.."

Wajah Maria memerah. Ia malu, kenapa papa nya ember banget sih!

"sudah nemu vendor buat bikin jaketnya?" tanya Brian lagi

"belum om, rencananya aku mau bawa desan ini dulu. Setelah anak anak setuju baru aku cari vendor."

"oh iya kapan Maria berangkat karantina?"

"Minggu depan, kamu bisa antar kan? Nanti as karantina Maria hanya diberi waktu sebentar untuk buka HP. Karena. Mereka harus fokus team building dan latihan untuk IMO" Brian yang menjawab. setelah mereka mengobrol memang mereka akan asyik berdua sedangkan Maria di cuekin, dia sudah biasa sebenarnya tapi untuk malam ini rasanya kesal sekali. Ia rindu Simon, belakangan mereka jarang bertemu dan berkomunikasi, tapi ketika Simon me rumahnya dia malah asyik mengobrol dengan Ayahnya seperti biasa.

"Ka Mon, aku ngantuk aku tidur dulu ya.. Papa aku tidur dulu ngantuk. Bye"

Dengan menghentakkan kakinya, Maria pergi dari ruang tengah menuju kamarnya di lantai atas.

Brian menghela nafas,

"masih suka sama anak om yang suka ngambek gitu?"

Simon tertawa kecil.

"selalu om, saya selalu suka anak om. Dia cantik pintar dan menggemaskan "

"ya saya tau, saya sangat menjaga dia Simon. Sedikit saja dia berbuat dosa, maka dosanya akan menjadi dosa saya. Tanggung jawab seorang ayah itu sangat berat. Bukan hanya di dunia, namun juga akhirat. Simon, apakah kamu mau membantu meringankan tanggung jawab saya diakhirat dengan tidak menyentuh Maria sebelum waktunya?"

"Kenapa tiba tiba om berkata seperti itu? Apakah selama ini saya pernah mengecewakan om?"

Brian menggelengkan kepalanya pelan.

"karena sekarang kamu beranjak dewasa. Walaupun kamu sudah berjanji dan berkomitmen, tapi itu dulu sebelum kamu masuk SMA. Simon, hormon pubertas itu sangat menggebu-gebu. dan sebagai lelaki, tentu saja saya juga merasakan nya. bahwa jika melihat sedikit saja hal yang menggairahkan, maka dibawah sana akan ada yang berdenyut. Bukankah begitu?"

Simon merenung sejenak. Apa yang dikatakan Brian memang benar. Kini setiap melihat Maria oa selau merasa gadis itu sangat cantik dan menggemaskan, ia ingin menyentuh, memeluk bahkan mencium pipinya. Ia juga tidak tau sejak kapan ia jadi memiliki hasrat lebih kepada kekasihnya. Tapi bukankah itu normal?

Ya tentu saja normal, namun apakah sesuai dengan syariat agama yang dia anut? Tentu tidak. Sebagaimana ustadz yang selalu mengajari nya mengaji.

"i..iya Om, saya mengerti. saya akan menjalankan perintah Rasulullah dalam hal ini yakni menjaga pandangan dengan senantiasa menundukkan kepala kepada lawan jenis. dan akan menjaga jarak dengan Maria".

...****************...

"semangat ya Mar, kamu pasti bisa, jangan lupa telpon aku" Simon tersenyum seraya memberikan sebuah boneka kepada Maria.

Maria menerima bineka iti dan mengernyit. 'Biasanya dia usap kepala aku. Kok sekarang engga ya?'

"kenapa hm?" Simon bertanya heran

"Papa yang larang Simon usap kepala kamu mulai sekarang." tiba tiba Brian berkata marena tau apa yang dipikirkan anak perempuan nya.

Maria merengut,

"Papa kok gitu sih!"

"Apa mau papa suruh Simon putusin kamu aja?" Brian berkata serius.

Brian memang selalu menunjukkan ketidaksetujuannya terhadap hubunhan Maria dan Simon dihadapan anaknya itu.

"bukannya papa janji akan merestui kami kalo aku juara olimpiade? Kok sekarang papa gini sih?! Aku kan juga Pengen pacaran kaya orang orang, selama ini papa selalu membatasi kami. kemana mana dianterin, hape juga di sadap. Teruss...." omongan Maria terpotong oleh Simon

"udah udah tuh udh datang bis nya, kamu tenang aja aku yang akan berjuang buat restu orang tua kamu. Jadi kamu lakukan yang terbaik untuk lomba ini. kalo kangen aku peluk boneka ini. Oke.. "

"Ka Mon ga aka putusin aku kan?" mata Maria berkaca-kaca.

Simon melirik Brian. Ia sangat mengerti mengapa Brian seperti ini setelah obrolan terakhir mereka. Jadi ia hanya berusaha menenangkan Maria yang yahh namanya juga bocah pubertas.

Dan perjalanan LDR mereka benar benar terjadi sekarang.

...****************...

Terpopuler

Comments

Arjuna Cakra

Arjuna Cakra

Makin penasaran! 🤔

2024-12-30

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Jadian
2 Persetujuan
3 Masa Pacaran SMP
4 LDR?
5 The Real LDR
6 After LDR
7 Semester 1 SMA
8 Ujian Akhir SMP
9 Semuanya terserah Papa
10 SMA Islamic Boarding school
11 MOS?
12 MOS? (2)
13 LDKS
14 Calon ketua OSIS
15 Konflik (?)
16 Konflik (lagi?)
17 Pemilihan Ketua OSIS
18 Seleksi OSN
19 Cemburu tanda apa?
20 TIM OSN SEKOLAH
21 Rakor Tahunan
22 Kelelahan
23 Khawatir
24 Sore hari Di rumah Maria
25 Ujian pertama ketua OSIS
26 Obrolan para Ayah
27 Pertanyaan dari Lucky
28 Reaksi Cintia
29 Seberapa Pintar Maria?
30 Tissa tau?
31 Ucapan Terimakasih Tissa
32 Drama Sebelum OSN
33 Setelah Insiden
34 Simon Naksir Maria?
35 Simon Dikacangin
36 Berduaan walaupun sebentar
37 Konten anak Jurnalistik OSIS
38 Teguran halus dari Brian
39 kisah di hari Jum'at minggu ke 3
40 Maria tidak seburuk yang kalian pikirkan
41 Simon as a Ketos
42 About gift
43 Kenapa?
44 Calon Mertua?
45 Persiapan
46 Gosip
47 Simon mode Galak(?)
48 Manajerial Simon
49 Rapat OSIS
50 Obrolan Satai antara anak dan kedua orangtuanya
51 Maria suka Desain
52 Maria bisa nyanyi
53 Perdebatan ditempat latihan
54 H-3
55 H-1
56 Hari H (1)
57 Hari H (2) Venus
58 Calon menantu(?)
59 Mahar?
60 Cubitan kecil dari Ron untuk Brian
61 Semoga kita berjodoh
62 Teman(?)
63 Jangan sekarang
64 Belum siap menikah
65 Lomba Kimia
66 Hubungan haram (?)
67 Toko fotokopi
68 Hari Sabtu
69 Semangat Bro!
70 IMO (lagi?)
71 Anak Dady
72 Seleksi IMO
73 Asrama
74 Diikuti Reyhan
75 orang paling beruntung
76 Naksir Maria
77 Tunggu aku, jangan kepincut cowo lain (partnya pendek)
78 Mengagumi dalam diam #Rayan
79 Drama di kelas Akselerasi
80 Syarat dan ketentuan berlaku
81 Lamaran Pak Danu
82 Mengingap Di Rumah Maria(?)
83 Rutinitas
84 Kenyataannya Maria Naksir Simon (partnya panjang banget)
85 kenapa Maria ?
86 Obrolan para Ayah (part pendek)
87 LDR part sekian
88 sama sama di kagumi
89 after IChO
90 a day in minimarket
91 Info
92 Unit Bisnis
93 obrolan bersama mbah kiyai
94 Gebyar
95 Akward
96 Maria mode Tutor
97 Kita adalah Pasangan serasi
98 Doa yang sama
99 Rapat angkatan
100 Lamaran dari Orang tak di kenal
101 Dijodohkan(?)
102 Hati yang terluka
103 Luapan Emosi
104 Dibayar untuk mengganggu
105 Turun Gunung
106 Merasa Gagal
107 Mencoba memperbaiki
108 Rapat orangtua kelas 12
109 Simon mode bos(?)
110 Blubup
111 Progres Yusuf Dan CC Fashion
112 Kantor baru
113 beberapa hari akan libur dulu
114 Kebakaran Konveksi
115 Runtuh
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Awal Jadian
2
Persetujuan
3
Masa Pacaran SMP
4
LDR?
5
The Real LDR
6
After LDR
7
Semester 1 SMA
8
Ujian Akhir SMP
9
Semuanya terserah Papa
10
SMA Islamic Boarding school
11
MOS?
12
MOS? (2)
13
LDKS
14
Calon ketua OSIS
15
Konflik (?)
16
Konflik (lagi?)
17
Pemilihan Ketua OSIS
18
Seleksi OSN
19
Cemburu tanda apa?
20
TIM OSN SEKOLAH
21
Rakor Tahunan
22
Kelelahan
23
Khawatir
24
Sore hari Di rumah Maria
25
Ujian pertama ketua OSIS
26
Obrolan para Ayah
27
Pertanyaan dari Lucky
28
Reaksi Cintia
29
Seberapa Pintar Maria?
30
Tissa tau?
31
Ucapan Terimakasih Tissa
32
Drama Sebelum OSN
33
Setelah Insiden
34
Simon Naksir Maria?
35
Simon Dikacangin
36
Berduaan walaupun sebentar
37
Konten anak Jurnalistik OSIS
38
Teguran halus dari Brian
39
kisah di hari Jum'at minggu ke 3
40
Maria tidak seburuk yang kalian pikirkan
41
Simon as a Ketos
42
About gift
43
Kenapa?
44
Calon Mertua?
45
Persiapan
46
Gosip
47
Simon mode Galak(?)
48
Manajerial Simon
49
Rapat OSIS
50
Obrolan Satai antara anak dan kedua orangtuanya
51
Maria suka Desain
52
Maria bisa nyanyi
53
Perdebatan ditempat latihan
54
H-3
55
H-1
56
Hari H (1)
57
Hari H (2) Venus
58
Calon menantu(?)
59
Mahar?
60
Cubitan kecil dari Ron untuk Brian
61
Semoga kita berjodoh
62
Teman(?)
63
Jangan sekarang
64
Belum siap menikah
65
Lomba Kimia
66
Hubungan haram (?)
67
Toko fotokopi
68
Hari Sabtu
69
Semangat Bro!
70
IMO (lagi?)
71
Anak Dady
72
Seleksi IMO
73
Asrama
74
Diikuti Reyhan
75
orang paling beruntung
76
Naksir Maria
77
Tunggu aku, jangan kepincut cowo lain (partnya pendek)
78
Mengagumi dalam diam #Rayan
79
Drama di kelas Akselerasi
80
Syarat dan ketentuan berlaku
81
Lamaran Pak Danu
82
Mengingap Di Rumah Maria(?)
83
Rutinitas
84
Kenyataannya Maria Naksir Simon (partnya panjang banget)
85
kenapa Maria ?
86
Obrolan para Ayah (part pendek)
87
LDR part sekian
88
sama sama di kagumi
89
after IChO
90
a day in minimarket
91
Info
92
Unit Bisnis
93
obrolan bersama mbah kiyai
94
Gebyar
95
Akward
96
Maria mode Tutor
97
Kita adalah Pasangan serasi
98
Doa yang sama
99
Rapat angkatan
100
Lamaran dari Orang tak di kenal
101
Dijodohkan(?)
102
Hati yang terluka
103
Luapan Emosi
104
Dibayar untuk mengganggu
105
Turun Gunung
106
Merasa Gagal
107
Mencoba memperbaiki
108
Rapat orangtua kelas 12
109
Simon mode bos(?)
110
Blubup
111
Progres Yusuf Dan CC Fashion
112
Kantor baru
113
beberapa hari akan libur dulu
114
Kebakaran Konveksi
115
Runtuh

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!