Bab 20. Di hajar Purnama

"Aku pulang sendiri saja, malas pulang sama kamu!" Mila meninggalkan Resa saat mereka sudah pulang.

Tentu nya wanita ini sangat kesal karena saat tadi bertengkar dengan Purnama, bukan cuma Pak Lurah saja yang membela Purnama serta adik nya itu. bahkan Reza saja tidak peduli pada dia dan mengatakan bahwa itu memang salah istri nya, tentu amarah Mila kian memuncak tidak karuan.

Mana memang mood nya sedang tidak bagus setelah kejadian Reza menyuruh dia mencari pria lain, sekarang dia juga gundah memikirkan adik nya yang ternyata cuma istri siri saja. belum lagi Rosana sang musuh utama sudah bisa punya segala nya, ini Mila belum tau bahwa Rosana sudah beli motor yang lebih mahal dari milik nya.

Bila dia sampai tau maka emosi nya akan kian membuncah di dalam dada, yang membuat Mila kesal itu adalah orang orang di pesta nya Pak Lurah tadi. bagai mana bisa orang segitu banyak semua nya membela Purnama, Mila sama sekali tak kenal dengan Purnama atau pun Arya sehingga dia tidak tau sebagai mana populer nya dua beradik itu.

Pokok nya emosi Mila jungkir balik tidak karuan karena setres dengan masalah masalah yang datang, rasa nya tadi Mila ingin menjambak rambut wanita yang sok cool dengan kaca mata hitam nya itu, sayang tidak bisa. Karena sudah di cegah Reza dan juga Pak Lurah.

"Akan ku cari wanita itu, awas saja nanti." geram Mila menendang kaleng di jalanan yang sepi pinggiran sawah.

"Tidak perlu repot repot mencari ku, aku datang sendiri kok!" Purnama berjalan mendekati Mila.

"Bagus kau datang, mari sini kita selesaikan masalah nya!" Mila sangat menyala, sampai tidak sadar bahwa dia sedang di desa lain.

"Awas bila kau minta ampun, gatal sekali tangan ku menahan sejak tadi." seringai Purnama.

"Lagak mu seperti petir saja, akan ku buat kau menyesal karena sudah merusak kesenangan ku." teriak Mila siap menjambak Purnama.

Sebenar nya sudah sejak di pesta tadi tangan Purnama gatal ingin menghajar manusia satu ini, namun dia masih menghargai Pak Lurah yang punya pesta sehingga dia pun mengalah walau sudah menyiramkan air satu teko kewajah nya Mila, namun tetap saja dia tidak puas karena mulut Mila terua saja mengoceh.

"Kemari kau, Bangsat!" Mila menghantam kan tas nya kearah kepala Purnama.

Wuuuutt.

Duaaaak.

Bukan cuma bisa menghindar saja, melainkan juga bisa menendang perut nya Mila hingga wanita itu jatuh terjengkang di atas lumpur lumpur yang di tanami padi, apa lagi tendangan nya juga sangat kuat membuat Mila menggerang kesakitan.

"Heleh begitu saja sudah tumbang, tadi mulut mu tidak mau diam!" seringai Purnama.

"Hajar dia, Kak! aku mohon hajar lah dia, geram sekali aku rasa nya melihat mulut dia." Arya bersorak senang.

"Kau tenang saja, aku sedang tidak ingin mengalah hari ini." Purnama melepaskan heels nya dan ikut masuk kedalam sawah.

"Biar aku pegang, kau hajat saja dia!" Arya juga bersemangat.

"Tolooooong! tolong ada orang gila ingin menghajar ku." teriak Mila ketakutan setelah tau kekuatan lawan.

"Sumpal mulut dia dengan lumpur itu, berisik sekali dari tadi." kesal Arya.

Sreeeet.

Purnama meraup lumpur yang warna nya hitam kecoklatan itu dan memasukan paksa kedalam mulut Mila yang masih ingin berteriak, pokok nya dia sudah tidak bisa lagi mau bershara karena mulut penuh dengan lumpur yanh sangat bau lengkap dengan cacing kecil kecil itu.

"Makan ini, pantas nya kau makan lumpur saja!" Purnama menekan kepala Mila kedalam lumpur.

Gluuup, Gluuuup.

"Makan itu, kurang ajar sekali kau!" Arya bersorak senang.

"Lihat lah Kakak adik yang sangat kompak itu bila sedang menyiksa orang." lirih Sam bersidekap dada.

"Biar kan saja, salah wanita itu sendiri." Gun tidak ingin melarang Ketua nya.

"Sebaik nya berjaga, agar jangan ada orang yang melihat." Arjuna melihat keadaan sekitar.

"Tidak ada warga yang pergi kesawah, mereka pesta di rumah Pak Lurah." sahut Sam.

Mila sudah mau muntah rasa nya karena di sumpal terus dengan lumpur, mana kepala nya juga di benamkan kedalam genangan lumpur itu. mau berontak sudah tidak bisa karena kekuatan Purnama bukan main main, salah nya sendiri karena tadi mencari masalah.

"Aaaaaargggk!" Mila berteriak keras karena Purnama mencekal tangan nya kebelakang.

"Beri saja sedikit bantingan, jangan di patahkan tangan nya!" cegah Arya.

"Tidak sakit kalau banting di lumpur, malah empuk." sahut Purnama.

"Ketanah ini saja, bila kesini maka akan sakit setelah itu kita sudahi." saran Arya mencarikan tempat.

"Astaga, bagai mana bisa mereka sama sekali tidak ada yang mengingatkan." Sam masih saja heran.

"Sudah diam lah!" sergah Gun yang menikmati.

"Sekarang iya kita bisa diam, lalu bagai mana bila nanti Maharani tau dan kita juga akan di pertanyakan." Sam sudah berpikir kesana.

Ketiga nya jadi saling pandang karena bila Maharani tau maka mereka akan di salah kan karena tidak mengingatkan Ketua yang sedang di jalan setan, tugas mereka untuk menyabarkan ketua nya bila sedang emosi begini. bukan nya malah menikmati pemandangan itu, namun mau melarang juga mereka tidak punya nyali karena bisa saja mereka lah yang akan di banting.

"Jadi kita harus bagai mana?" Arjuna juga mulai sadar.

Bruaaaaak.

"Aaaaagkkkk!" lolongan panjang keluar dari mulut nya Mila setelah di banting.

"Ughhh sakit nya!" tiga member meringis karena ikut sakit walau cuma melihat.

"Pur, sudah lah." Sam berlari duluan untuk menyadarkan Ketua nya.

"Berani sekali dia, tapi ayo kita juga bantu Sam." ajak Gun.

"Sudah, Pur! nanti dia bisa mati kalau kau keterusan." Sam sangat cemas.

"Mana mungkin aku membunuh nya, kalian diam saja!" sergah Purnama.

"Ya ampun kamu sudah kotor berlumpur begini, ayo pulang saja." Gun menunjuk kepala Purnama yang kena lumpur juga.

"Bantuin ngomong, kau mau di marahi sama Maharani." Sam memberi kode pada Arya.

Arya yang sadar segera membuka suara karena dia takut juga bila di marahi oleh Kakak tertua, walau pun otak Maharani selalu mesum tapi dia juga bisa tegas bila sudah menghadapi adik nya yang sangat nakal.

"Sudah, Kak! baju mu kotor begitu, lagi pula dia sudah sakit pinggang nya." Arya mengajak Kakak nya pulang.

"Eeeegk!" Mila menggerang lagi karena leher nya di pijak Purnama.

"PURNAMA!"

"Cuma tes sedikit saja kok, ayo pulang." Purnama berkata santai.

Padahal tiga member nya sudah ketar ketir tidak karuan karena takut Mila mati, bagai mana bisa leher orang di pijak sampai mata nya mendelik, Mila saja sampai sekarang belum bisa bangun karena pinggang nya yang sangat sakit.

Terpopuler

Comments

FiaNasa

FiaNasa

senangnya hatiku hilang geram hatiku semua karna purnama oh purnama,,rasain tuh Mila,,itu Lo purnama cuma ngetes doang sampai dimana kekuatanmu,,belum inti nya dia,,makanya punya mulut jgn keterlaluan kau Mila,,sipil bagi purnama membuatmu pindah alam,

2025-01-04

5

Ela Jutek

Ela Jutek

haaaa itu yg ku tunggu, bagus Pur. mana Arya mode kompor meleduk juga lagi. apa gak semakin menyala tu Ratu ular🤣

2025-01-04

5

꧁꧁❁꧂꧂Biyung E Wirashada꧁꧁❁꧂꧂

꧁꧁❁꧂꧂Biyung E Wirashada꧁꧁❁꧂꧂

tabok lah tabok mulut nya...bikin geram...kaya gini ni jadiin tumbal gpp...tetangga KY gini emang pantas d jadiin tumbal... tetangga lgi susah BKN d bantuin malah d ajak maki tiap hari ..pantaslah Rosana sakit hate

2025-01-04

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Rumah tangga Rosana
2 Bab 2. Jambret
3 Bab 3. Mencari Rosana
4 Bab 4. Reza punya masalah
5 Bab 5. Rosana pulang
6 Bab 6. Pesugihan kuda
7 Bab 7. Sela bisa melihat
8 Bab 8. Sela mendengar ringkik kuda
9 Bab 9. Bertengkar dengan Mia
10 Bab 10. Empat orgen
11 Bab 11. Dapat karyawan
12 Bab 12. Gosip
13 Bab 13. Setan mesum
14 Bab 14. Tumbal kedua
15 Bab 15. menemukan mayat jarwo
16 Bab 16. Kejutan
17 Bab 17. Kondangan
18 Bab 18. Perseteruan Purnama
19 Bab 19. Mencari penangkal
20 Bab 20. Di hajar Purnama
21 Bab 21. motor baru
22 Bab 22. Bau amis darah
23 Bab 23. Halim di hantui
24 Bab 24. Arya tau
25 Bab 25. Mia mengamuk
26 Bab 26. Hampir saja
27 Bab 27. menjadi korban
28 Bab 28. Cerita Bastian
29 Bab 29. Menemukan jasad
30 Bab 30. Membela Rosana
31 Bab 31. Setan menggigil
32 Bab 32. Di datangi para arwah
33 Bab 33. Mimpi yang nyata
34 Bab 34. Tumbal ketiga
35 Bab 35. Rasa curiga
36 Bab 36. Perasaan Halim
37 Bab 37. menemukan sesuatu
38 Bab 38. Mencari Ustad
39 Bab 39. Kerumah Zayn
40 Bab 40. Di hantui lagi
41 Bab 41. bertemu duo terkenal
42 Bab 42. Penjelasan Purnama
43 Bab 43. Rosana naik pitam
44 Bab 44. emosi besar
45 Bab 45. Reza mengamuk
46 Bab 46. Perceraian
47 Bab 47. Rosana mengaku
48 Bab 48. Jeno teringat
49 Bab 49. penolakan Rosana
50 Bab 50. Nyasar
51 Bab 51. Selasa kliwon
52 Bab 52. Salah sasaran
53 Bab 53. Perang
54 Bab 54. Licik nya iblis kuda
55 Bab 55. Terlambat
56 Bab 56. Membakar uang
57 Bab 57. Rosana kesakitan
58 Bab 58. Tidak bisa melihat
59 Bab 59. Mencari kuda
60 Bab 60. Kisah iblis kuda
61 Bab 61. ulat cacingan
62 Bab 62. Derita Rosana
63 Bab 63. Di banting Purnama
64 Bab 64. Mengobati Rosana
65 Bab 65. Tidak tau terima kasih
66 Bab 66. Bastian di ganggu
67 Bab 67. Amukan Purnama
68 Bab 68. Mencari siput
69 Bab 69. Keanehan Rosana
70 Bab 70. Mau menemui Purnama
71 Bab 71. Mendatangi Arya
72 Bab 72. Bukan Rosana
73 Bab 73. Halim
74 Bab 74. Nasib Mila
75 Bab 75. Soal pernikahan
76 Bab 76. Menunggu kuda
77 Bab 77. penolakan Sagara
78 Bab 78. Mia tewas
79 Bab 79. Pecah pw
80 Bab 80. Zidan terluka
81 Bab 81. Setan ambeien
82 Bab 82. Raga Rosana
83 Bab 83. Menemukan jenazah
84 Bab 84. Pertatungan part 2
85 Bab 85. Kutukan Aryo
86 Bab 86. Penderitaan semacam apa
87 Bab 87. Purnama pulang
88 Bab 88. Bantingan Purnama
89 Bab 89. Rasa Sagara
90 Bab 90. Menemukan goa
91 Bab 91. Di dalam goa
92 Bab 92. Bisa melihat semua
93 Bab 93. Belum menemukan
94 Bab 94. Kesedihan Sela
95 Bab 95. di atas api
96 Bab 96. Membawa roh Rosana
97 Bab 97. usaha memasukan roh
98 Bab 98. Rosana sadar
99 Bab 99. Kesembuhan Rosana
100 Bab 100. selesai
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1. Rumah tangga Rosana
2
Bab 2. Jambret
3
Bab 3. Mencari Rosana
4
Bab 4. Reza punya masalah
5
Bab 5. Rosana pulang
6
Bab 6. Pesugihan kuda
7
Bab 7. Sela bisa melihat
8
Bab 8. Sela mendengar ringkik kuda
9
Bab 9. Bertengkar dengan Mia
10
Bab 10. Empat orgen
11
Bab 11. Dapat karyawan
12
Bab 12. Gosip
13
Bab 13. Setan mesum
14
Bab 14. Tumbal kedua
15
Bab 15. menemukan mayat jarwo
16
Bab 16. Kejutan
17
Bab 17. Kondangan
18
Bab 18. Perseteruan Purnama
19
Bab 19. Mencari penangkal
20
Bab 20. Di hajar Purnama
21
Bab 21. motor baru
22
Bab 22. Bau amis darah
23
Bab 23. Halim di hantui
24
Bab 24. Arya tau
25
Bab 25. Mia mengamuk
26
Bab 26. Hampir saja
27
Bab 27. menjadi korban
28
Bab 28. Cerita Bastian
29
Bab 29. Menemukan jasad
30
Bab 30. Membela Rosana
31
Bab 31. Setan menggigil
32
Bab 32. Di datangi para arwah
33
Bab 33. Mimpi yang nyata
34
Bab 34. Tumbal ketiga
35
Bab 35. Rasa curiga
36
Bab 36. Perasaan Halim
37
Bab 37. menemukan sesuatu
38
Bab 38. Mencari Ustad
39
Bab 39. Kerumah Zayn
40
Bab 40. Di hantui lagi
41
Bab 41. bertemu duo terkenal
42
Bab 42. Penjelasan Purnama
43
Bab 43. Rosana naik pitam
44
Bab 44. emosi besar
45
Bab 45. Reza mengamuk
46
Bab 46. Perceraian
47
Bab 47. Rosana mengaku
48
Bab 48. Jeno teringat
49
Bab 49. penolakan Rosana
50
Bab 50. Nyasar
51
Bab 51. Selasa kliwon
52
Bab 52. Salah sasaran
53
Bab 53. Perang
54
Bab 54. Licik nya iblis kuda
55
Bab 55. Terlambat
56
Bab 56. Membakar uang
57
Bab 57. Rosana kesakitan
58
Bab 58. Tidak bisa melihat
59
Bab 59. Mencari kuda
60
Bab 60. Kisah iblis kuda
61
Bab 61. ulat cacingan
62
Bab 62. Derita Rosana
63
Bab 63. Di banting Purnama
64
Bab 64. Mengobati Rosana
65
Bab 65. Tidak tau terima kasih
66
Bab 66. Bastian di ganggu
67
Bab 67. Amukan Purnama
68
Bab 68. Mencari siput
69
Bab 69. Keanehan Rosana
70
Bab 70. Mau menemui Purnama
71
Bab 71. Mendatangi Arya
72
Bab 72. Bukan Rosana
73
Bab 73. Halim
74
Bab 74. Nasib Mila
75
Bab 75. Soal pernikahan
76
Bab 76. Menunggu kuda
77
Bab 77. penolakan Sagara
78
Bab 78. Mia tewas
79
Bab 79. Pecah pw
80
Bab 80. Zidan terluka
81
Bab 81. Setan ambeien
82
Bab 82. Raga Rosana
83
Bab 83. Menemukan jenazah
84
Bab 84. Pertatungan part 2
85
Bab 85. Kutukan Aryo
86
Bab 86. Penderitaan semacam apa
87
Bab 87. Purnama pulang
88
Bab 88. Bantingan Purnama
89
Bab 89. Rasa Sagara
90
Bab 90. Menemukan goa
91
Bab 91. Di dalam goa
92
Bab 92. Bisa melihat semua
93
Bab 93. Belum menemukan
94
Bab 94. Kesedihan Sela
95
Bab 95. di atas api
96
Bab 96. Membawa roh Rosana
97
Bab 97. usaha memasukan roh
98
Bab 98. Rosana sadar
99
Bab 99. Kesembuhan Rosana
100
Bab 100. selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!