Keesokan harinya.
.
.
Kinan sudah bersiap untuk berangkat kuliah,sebelum ia berangkat,Kinan memasak untuk sarapan lebih dulu,karena itu akan menjadi rutinitas nya tiap pagi.
Kinan memakai celemek agar pakaian nya tidak terkena cepritan minyak saat memasak.
Sementara Yoga yang baru bangun untuk kembali bekerja,segera masuk ke kamar mandi untuk bersiap.
Beberapa saat kemudian, Yoga sudah bersiap dan menuruni tangga,tiba - tiba bel rumah berbunyi.
Ting Tong.
.
.
Kinan yang mendengar pun keluar dari dapur dan menaruh masakan nya di atas meja makan dan akan segera membuka pintu.
"Biar aku saja."Kata Yoga yang melihat Kinan juga akan membuka kan pintu,Kinan pun mengiyakan dan menghentikan langkah nya.
Yoga lalu melangkah kan kaki nya ke pintu utama yang masih tertutup rapat.
Tidak berapa lama masuk lah Kembali Yoga dengan seorang wanita paru baya,yang tak lain adalah pembantu baru di rumah Yoga.
"Selamat pagi non!, perkenalkan saya Sumi,biasa di panggil Bi Sumi." Sapa Bi Sumi memperkenal kan diri
"Iya...saya Kinan Bi." Balas Kinan tersenyum ramah.
"Taruh saja dulu barang bibi,rapi kan dulu,baru mulai kerja,itu kamar bi sumi." Kata Yoga ke bi sumi sembari menunjukan kamar bi sumi yang tidak jauh dari dapur.
"Baik den,bibi permisi ke kamar dulu den." Kata Bi sumi dan melangkah ke arah kamar yang di tunjuk Yoga.
Yoga dan Kinan pun duduk sarapan bersama.
"Mas Yoga!Apa gak apa - apa rumah di tinggalin sama pembantu baru?" Tanya Kinan.
"Tidak apa - apa,dia pembantu Max,aku sudah mengenal nya." Ucap Yoga dan membuat Kinan tidak bertanya lagi,karena Kinan juga tidak tahu siapa Max yang di bicara kan Yoga.
Selesai sarapan,Yoga dan Kinan pun berangkat,Yoga lebih dulu mengantar Kinan ke kampus sebelum berangkat bekerja,karena 1 arah.
Didalam Mobil
.
.
Kinan tampak diam tidak bicara apa pun dengan Yoga.
"Ini ambil kartu ini,pin nya tahun lahir ku." kata Yoga dan menyodor kan sebuah kartu atm milik nya ke Kinan.
"Emang nya Mas Yoga tahun berapa lahir nya?" Tanya Kinan dengan polos nya,karena Kinan tidak pernah tahu dan bertanya berapa umur Yoga.
"Astaga,jangan bilang kamu tidak tahu umur ku berapa?" jawab Yoga tersenyum tidak percaya dengan apa yang dia dengar.
Kinan pun mengeleng - geleng kan kepala dengan pelan dan membuat Yoga menepuk jidat nya.
"Mana buku nikah yang mama beri kan untuk mu?" Tanya Yoga Dan lansung kinan mengeluar kan buku nikah yang memang sengaja di simpan di tas nya.
"Ini mas."
"Buka! dan lihat." Kata Yoga lagi dan tak lagi banyak bicara Lagi sembari menuju ke kampus Kinan.
Kinan pun membuka buku nikah yang sebenar nya tak ingin dia lihat.
bahkan saat tanda tangan juga kinan tidak mau melihat dan hanya fokus pada kolom di mana dia harus menuliskan nama dan tanda tangan nya.
"Bukan aku tidak tahu,aku hanya tidak mau tahu soal ini,aku sedih kalau harus melihat kembali surat nikah ini,Padahal kami bahkan tidak memiliki ikatan hati sebagai suami istri,menikah dengan hati terpaksa dan menjalani dengan sebuah perjanjian." Batin Kinan sembari mata nya berkaca - kaca menatap ke arah luar jendela.
Bersambung
Bantu Like dan Vote nya ya teman - teman.
Terimakasih banyak 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Dahliana Bahri
sabar Kinan kanjut thor
2021-06-04
2
Ninanes Mona
kok buku nikah dibawa²??
2021-04-27
1
Jong Epha Yunitaggf
hehehe
2021-04-06
2