Sore hari Siaka datang bersama Daven dan max untuk menjenguk pak Bambang.
"Hai Om, gimana keadaan nya? " Tanya Siska
"Sudah mendingan Siska, kalian baru datang? " jawab Bambang yang sedang di suapi oleh Sara istri nya.
"syukur lah Om, Yoga kemana ya tante? " Tanya Daven yang sejak tadi tidak melihat Yoga
"Diruang kerja nya, ajak dia makan ya Daven, Max,dia belum makan sejak siang, kalian makan lah bersama, bibi ada masak banyak sayur tadi siang." Ucap Sara, Daven dan Max pun mengangguk dan berlalu pergi dari kamar Om Bambang.
"Tante, Om aku juga nyusul mereka ya,cepat sembuh ya Om." Tutur siska yang juga penasaran ada apa dengan Yoga.
"Iya sayang." balas Sara tersenyum bersama pak bambang.
Saat Daven dan Max sampai di depan pintu ruang kerja Yoga, tampak Yoga sedang duduk memain kan game di ponsel nya, sembari menghilang kan sejenak tentang perjodohan di pikiran nya.
"Ada apa kalian kemari? " Tanya Yoga lalu meletak kan ponsel nya.
"Kata Tante sara kamu gak makan dari siang, apa karena main game? " tanya Daven
"Sudah berapa umur mu, masih saja main game, seperti anak kecil."Tutur Max tertawa dan duduk di samping Yoga.
"Diam saja mulut mu, aku sudah lama tidak main game, lagian aku hanya memain kan nya sebentar. " Ucap Yoga kesal.
"Lalu ada masalah apa? "
"Aku dijodohkan oleh ayah ku."
"Ah kalau itu aku sudah biasa mendengar nya, lalu apa yang berbeda dengan yang kali ini? " tanya Daven
"Kau pasti sudah menerima nya ya? " Tebak Max dan Yoga hanya menoleh sejenak dan tak menjawab apa - apa.
Siska yang berdiri di luar pintu mendengar semua percakapan antara Yoga dan 2 sahabat nya itu mengepal kan kedua tangan nya,mencoba menguatkan hati nya.
Siska yang sebenar nya menyukai Yoga hati nya terasa teriris mendengar kalau Yoga sudah menerima perjodohan dari Pak Bambang yang dari dulu selalu mencoba menjodohkan Yoga dengan banyak wanita, tapi selalu ditolak Yoga.
Tapi Siska mencoba menguat kan hati nya karena harus menyadari posisi nya di hati Yoga hanya sebagai sahabat sama seperti Daven dan Max.
Siska lalu membuang nafas dengan kuat lalu masuk ke dalam ruangan kerja Yoga.
"Hei hei, apa yang kalian bicara kan? Ayo cepat berdiri dan menuju ke meja makan." Ucap Siska yang tiba - tiba masuk dan mengajak sahabat nya untuk makan.
"Siska! yoga akan segera menikah, apa kau tidak terkejut? " tutur daven yang memang paling heboh dari yang lain.
"Biar kan saja dia menikah, dia sudah berumur sama dengan kalian, kalian sendiri kapan akan menyusul nya." Ucap Siska mencoba biasa - biasa saja.
Max pun menatap Siska dengan penuh banyak tanya, apa Siska cemburu, marah atau kecewa? " Gumam Max.
"Apa lagi yang kau lihat, ayo makan." Siska menarik tangan Max,Daven dan Yoga lalu mendorong tubuh mereka untuk mengajak mereka keluar,dan membuyar kan lamunan Max.
"Uh astaga aku tak mampu membayang kan Yoga punya Sekertaris seperti mu,mana ada anak buah yang memaksa bos nya." Ucap Daven mengejek Siksa.
"Kalau begitu,aku jadi Sekertaris mu saja,jadi tidak usah membayang kan nya lagi." Balas Siksa membuat semua jadi tersenyum mendengar nya termaksud Yoga yang melihat kekocakan sahabat - sahabatnya itu.
Sebagai seorang sahabat Yoga tak mampu menolak ajakan sahabat nya yang memaksa nya untuk makan, walau pun dia sedang tidak nafsu makan saat ini.
Dimeja makan
.
.
Semua tampak menikmati makan malam mereka, karena masakan pelayan di rumah Yoga sangat lezat, kecuali Yoga yang bermalas - malasan.
"Yoga!,apa kau perlu ku perlakukan sebagai bayi besar dengan menyuapi mu." Ucap Siska menyinggung Yoga yang hanya menatap makanan nya.
"Tidak perlu, kenapa kau bawel sekali, semakin membuat nafsu makan ku semakin hilang saja." Ucap Yoga tampak kesal dan menyuapi makanan ke mulut nya sendiri.
Siska pun tampak puasa jika melihat Yoga marah karena paksaan nya,tapi tetap menuruti nya.
Setelah bersantai cukup lama dan mengobrol Sahabat - sahabat Yoga akhir nya pamit pulang, moment dimana ini yang paling di tunggu Yoga sejak tadi, karena dia ingin menyendiri dari kebisingan mulut sahabat nya.
Saat teman - teman nya pulang, Yoga pun mengecek keadaan ayah nya dan melihat Pak Bambang sudah tertidur pulas bersama Sara Ibu Yoga,Yoga pun tak mau menganggu kedua orang tua nya yang sudah tertidur lalu menutup kembali pintu dengan pelan dan berjalan masuk ke dalam kamar.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
leny s
siska pasti suka sama yoga krn sdh sekain lama mengenal pasti tumbuh rasa.cinta.
2021-09-29
1
Dyah Rahayu
semuga siska tdk menjadi ulat bulu yaa thoorr
2021-09-20
1
aan suriyanto
💪💪💪
2021-08-04
1