Jangan Membuatku takut

Keesokan harinya.

Yoga yang sedang berada di kantor di hubungi oleh mama nya.

"Iya ma." Yoga menjawab Telefon

"Yoga papa jatuh pingsan, segera lah pulang." Ucap Sara dan tentu saja mengaget kan Yoga.

Bambang beberapa bulan yang lalu sempat pingsan karena serangan jantung,meski dapat tertolong tapi kejadian itu masih membekas di benak keluarga mau pun Yoga.

Yoga yang kalah itu bersama sekertaris nya Siska diruangan kerja nya, lansung bergegas berdiri dan mengambil kunci mobil di atas meja.

"Ada apa Yoga? " Tanya Siska yang juga adalah teman masa kecil Yoga sekaligus sahabat Max dan Daven juga.

"Papa Pingsan,tolong urus semua, tunda semua rapat hari ini." Jawab Yoga dan berlalu pergi.

"Baik lah, hati - hati dijalan. " Jawab Siska tampak cemas mendengar kabar Pak bambang yang sudah dia anggap seperti Ayah sendiri jatuh pingsan.

Tidak berapa lama Yoga sampai di rumah.

dan menuju ke kamar Ayah nya dan tampak di dalam kamar Sara sedih dan duduk di sofa.

"Ma, bagaimana keadaan papa? " Tanya Yoga cemas

"Papa kelelahan dan banyak pikiran Yoga, hingga membuat papa darah tinggi, tapi papa sudah agak baikan, temui papamu, mama akan membuat kan bubur untuk papa. " Ucap Sara sembari berlalu keluar kamar.

Yoga lalu mendekati ayah nya dan memegang tangan Bambang,Bambang pun membuka mata dan tersenyum menatap putra nya.

"Ada apa dengan papa? sampai kelelahan begitu, apa yang papa pikir kan? "Tanya Yoga dengan hati - hati.

"Karena usia papa jadi begini, Yoga! papa ingin menjodohkan kamu dengan anak sahabat papa Om Alex, kamu kenal kan Kinan putri nya." Ucap Bambang dengan pelan.

"Kenapa perjodohan terus yang papa bicara kan, aku sampai bosan mendengar nya,sampai sakit saja papa masih membicarakan itu." Jawab Yoga menahan kesal.

"Sama..,papa juga bosan bicara itu terus, kamu seperti tidak memperdulikan papa dan mama yang sudah tidak muda lagi, sudah 2x papa begini, mungkin saja ke 3x nya papa akan pergi untuk selama nya." Ucap bambang tampak sedih

Yoga lalu terdiam sejenak dan melihat wajah ayah nya yang kini memandang kearah lain dan tidak mau melihat nya.

"Kamu pergi saja, tidak usah pulang dan mencari ku, tunggu aku mati saja baru kamu datang untuk mengantar ku kepemakaman."Ucap Bambang yang sudah pasrah dan tak ingin memaksa Yoga lagi.

Yoga terdiam beberapa saat dan membuang nafas dengan kasar.

"Baiklah aku mau, tapi jangan membuat ku takut dengan membicarakan soal kematian, aku ingin papa dan mama panjang umur." Ucap Yoga dan membuat Bambang yang sudah memalingkan wajah nya kembali menatap putra nya dengan tersenyum lebar.

"Kamu memang anak yang baik, terimakasih sudah mau mendengar kan papa."Ucap bambang lagi sambil tersenyum menahan sakit.

"Sudah lah, papa istirahat ,nanti kita bicara kan lagi." kata Yoga dan bambang mengiyakan dengan menutup mata nya.

Yoga pun segera keluar dari kamar dan tidak berapa lama Siska menghubungi Yoga.

"Ada apa? "

"Bagaimana dengan keadaan Om bambang? "Tanya Siska

"Tidak apa - apa, dia sedang istirahat." Jawab Yoga

"Syukur lah, apa kau akan kembali ke kantor? "Tanya Siska lagi

"Tidak, kirim berkas ke email ku."

"Baiklah, nanti aku akan datang menjenguk om bambang."

"Hem." balas Yoga singkat dan mematikan sambungan telefon nya.

Yoga lalu masuk ke ruang kerja nya dan membuka laptop nya, tapi pikiran Yoga tidak fokus karena memikirkan perjodohan yang kini sudah di setujuinya dengan berat hati.

Yoga pun mengingat sebuah foto yang dia simpan di laptop nya, foto 2Tahun yang lalu, dimana ayah nya mengajak Pak Alex untuk foto bersama disaat Alex berserta keluarga nya datang berkunjung.

Yoga Memperbesar foto untuk melihat wajah Kinan yang dia hampir lupa.

Meski pun terlihat Cantik,tapi Wajah cantik Kinan tak meluluh kan hati Yoga untuk menerima perjodohan ini dengan senang hati.

Yoga membuang nafas dengan kasar dan menyandar tubuh nya di sandaran kursi kerja nya sembari 2 tangan nya melingkari kepala nya.

Bersambung

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***