4. Perhatian Fahri.

   Rasa kesal dan gengsi Fahri hilang seketika saat itu juga. Buru-buru dia pergi meninggalkan kamar, mengambil baskom berisi air hangat, kain kompres, juga obat untuk Alira. Dan setelah kembali ke kamar, dia langsung menempelkan kain yang sudah dicelupkan ke dalam air hangat pada kening Alira. Serentak Alira pun terbangun, dan langsung bangkit sambil memundurkan posisi sedikit menjauh. 

   "Ayo berbaring!," seru Fahri dengan nada suara yang begitu berbeda. Tapi Alira malah membuang muka. 

   "Nggak perlu!," cetus Alira dengan suara bergetar.

   "Aku nggak mau tangan kotor kamu itu menyentuhku. Lebih baik aku sakit daripada diobati sama kamu. Aku jijik sama kamu," tambah Alira yang sudah berlinang air mata.

   "Apa maksud kamu? Aku tuh baru saja mandi," ujar Fahri. 

   "Ini sudah sangat larut, tapi kamu tetap mandi. Ngapain saja kamu diluar??" 

   "Maksud kamu apa??" tanya Fahri dengan tampang kebingungan.

   "Kamu yang lebih tahu," cetus Alira. 

   "Aku nggak ngerti sama kamu Alira. Ayo minum obat ini!" Fahri mengulurkan tangan, memberikan obat pada Alira. 

   Tanpa menoleh, Alira langsung mendorong kasar tangan Fahri, sehingga obat yang ada di tangannya jatuh berceceran di atas lantai. Hal itu benar-benar memancing emosi Fahri. 

   "Aliraaaaa," teriak Fahri dengan tatapan yang sangat tajam. 

   Air mata pun mulai menetes membasahi wajah Alira. Dia benar-benar kecewa dan sakit hati dengan sikap Fahri yang sangat kasar terhadapnya. Dan kekecewaannya telah menggambarkan rasa yang berbeda, tanpa disadarinya. Dia segera turun dari tempat tidur dan melangkah menuju pintu. Tapi dengan cepat Fahri langsung meraih tangannya sembari berujar. 

   "Alira,, aku minta maaf atas kejadian tadi siang." 

   "Tadi siang kamu siksa aku sampai aku jadi sakit seperti ini, setelah itu kamu pergi bersenang senang sama wanita lain dan pulang sampai selarut ini." Alira akhirnya mengeluarkan apa yang ada dalam pikirannya.

   "Apaaa?? Bersenang-senang sama siapa??" Fahri semakin kebingungan. 

   "Sama wanita kening botak, muka pucat yang memeluk lengan kamu di parkiran Kampus tadi siang. Aku jijik sama kamu. Dasar bajingan." Berusaha Alira menarik tangannya dari cengkraman Fahri. 

   "Kamu gila?? Sejak kapan aku bersenang-senang sama Tania??" 

   "Stop..!! Aku nggak mau dengar nama itu. Pergi kamu dari sini!! Pergi!!," teriak Alira dan langsung memukuli Fahri dengan sekuat tenaga di bagian dadanya. 

   "Aku dari apartemen Refan. Sejak tadi aku menenangkan diri di sana." Fahri kembali mencengkram kedua tangan Alira. 

  "Sama siapa kamu di sana??" Tatapan Alira penuh kecurigaan. 

   "Ya sama Refan. Mau sama siapa lagi??" 

   "Siapa kuntilanak itu??" Pertanyaan Alira yang membuat Fahri pun menyadari akan sesuatu. 

   "Kamu cemburu??" Pertanyaan Fahri sungguh mengejutkan Alira. Dan dia menyadari perasaannya. 

   "Kalau iya,, memangnya kenapa?? Apa aku salah?? Aku ini istri kamu. Kamu mau terima ataupun tidak,  aku berhak atas dirimu," jawab Alira tanpa berpikir panjang. 

   "Begitupun dirimu. Dan aku tidak suka melihat kamu menerima pemberian laki-laki lain. Apa kata orang tuamu kalau sampai mereka tahu." 

   Betapa kecewanya Alira mengetahui kalau  Fahri melarangnya menerima pemberian pria lain, hanya ingin menjaga nama baik di depan kedua orang tuanya. Bukan karena ada perasaan lain terhadapnya. 

   "Aduuuh,, sakit.." Alira tiba-tiba merintih. 

   "Ada apa?? Kamu kenapa??" tanya Fahri setelah Alira sudah duduk di atas tempat tidur, sambil memejamkan mata menahan sakit. 

   "Luka gigitan kamu tadi siang sakit banget," jawab Alira yang sudah kembali menangis karena kesakitan. 

   "Aku minta maaf. Lebih baik sekarang kamu minum obat ini dulu!," seru Fahri sambil memberikan obat penurun panas buat Alira, juga segelas air putih. 

   Selesai minum obat Alira langsung berbaring. Tapi itu membuat luka di sebelah gunung kembarnya semakin terasa nyeri. Dia kembali menjerit dan meminta Fahri untuk memanggil Ibunya. Tapi Fahri pun menolak karena takut dimarahi lagi oleh kedua orang tuanya. Karena tidak tahu harus berbuat apa, Fahri pun memilih untuk menanyakan solusi pada temannya seorang Dokter, melalui pesan whatsapp. 

   "Rani,, kamu sudah tidur ya?" Isi pesan yang dikirim Fahri. 

   "Belum. Ada apa? Tumben kamu hubungi aku," balas temannya yang bernama Rani. 

   "Ran,, aku mau nanya nih. Untuk mengurangi rasa nyeri di ****** susu wanita bagaimana caranya?."

   "Oh,, itu hal yang biasa kalau untuk Ibu menyusui. Tapi kalau anaknya menyusui, sakitnya akan hilang sendiri," balas Dokter Rani yang membuat Fahri malah kebingungan. 

   "Kenapa bisa seperti itu?" tanya Fahri. 

   "Karena lukanya basah. Jadi sakitnya berkurang. Nanti kalau sudah mengering baru terasa nyeri lagi. Tapi nanti akan sembuh dengan sendirinya." 

   "Ya sudah,, makasih ya Ran. Maaf aku sudah mengganggu," balas Fahri mengakhiri obrolan singkat mereka. 

   "Mas,, kamu lagi apa sih? Aku lagi kesakitan kamu malah sibuk dengan ponsel. Kamu harus bertanggung jawab Mas. Aku seperti ini karena perbuatan kamu." 

   "Iya,, ini aku lagi menanyakan solusi sama Dokter Rani."

   "Siapa Dokter Rani?" tanya Alira dengan tatapan mencari tahu.

   "Dia kakak kelasku waktu di bangku sekolah SMP dan SMA. Sekarang dia jadi Dokter." 

   "Terus apa katanya?" tanya Alira. 

   "Katanya luka di ****** susu itu akan terasa nyeri kalau nggak dibasahi."

   "Bagaimana caranya mau di basahi? Aku saja lagi demam. Kalau kena air malah tambah kedinginan aku," protes Alira. 

   Karena Alira menolak Fahri pun tak dapat melakukan apapun, walaupun dia sudah menemukan caranya. Perlahan dia mulai membaringkan tubuh di samping Alira sambil memejamkan mata. Tapi tidak berapa lama Alira kembali merintih, yang membuatnya benar-benar jenuh karena tidak bisa untuk tidur. Padahal waktu sudah sangat larut. 

   "Alira,, sampai kapan kamu mau menangis seperti ini? Apa kamu nggak ngantuk?"

   "Ya ngantuk. Tapi bagaimana bisa tidur kalau sakit seperti ini?" 

   "Ya sudah,, kalau gitu kamu berbalik menghadap aku! Ayo sini!," seru Fahri sembari meraih pundak Alira. 

   Perlahan Alira pun berbalik menghadapnya. Dan betapa kagetnya Alira, saat Fahri mulai mengangkat bajunya. Buru-buru dia langsung meraih tangan Fahri sembari bertanya. 

   "Kamu mau apa Mas??" 

   "Hanya dengan cara ini rasa nyerinya bisa berkurang," Jawaban Fahri yang membuat Alira perlahan melepaskan tangannya. 

   "Mas,, apa yang kamu lakukan??" Alira semakin kaget melihat Fahri menempelkan wajah dan mulai menyedot benda kenyal dihadapannya.

   "Aku suami kamu. Dan aku berhak atas dirimu sepenuhnya," jawab Fahri dan kembali melanjutkan kegiatannya. 

   Saat itu baik Alira maupun Fahri sangat menegang dengan apa yang sedang terjadi. Perlahan Alira mulai meremas lengan Fahri, yang membuat Fahri hampir tak bisa menahan diri. Karena menyadari hal itu, Fahri akhirnya menghentikan kegiatannya. Dan Alira yang sangat malu atas kejadian barusan, segera berbalik membelakanginya tanpa bisa berkata-kata. 

  

Terpopuler

Comments

Linda Setyo

Linda Setyo

ceritanya kok berubah ya kak,, nggak kya pas aku baca pertama kali,, pdahal pas baca itu waktu itu, sampai aku ulang dri awal pas ceritanya udah habis,, stelah agk lama nggak buka, dan sekarang mulai baca lg udh beda aja😅

2024-04-13

0

Jenny. Kanching

Jenny. Kanching

ya niat Fahri mah bagus cuma dia tidak tahu menyampaikan nya

2023-08-15

0

Dhe Tzy

Dhe Tzy

awalnya alira yng salah tpi mkin sini fahri nya juga salah

2023-07-20

0

lihat semua
Episodes
1 1. Pernikahan.
2 2. Kemarahan Fahri.
3 3. Keegoisan Fahri.
4 4. Perhatian Fahri.
5 5. Masa Lalu.
6 6. Menabrak Seseorang.
7 7. Saling Mengagumi.
8 8. Malam Indah Yang Tertunda.
9 Bab 9. kedatangan bella
10 Bab 10. Bella mencium Fahri
11 Bab 11. fahri dan alira saling mengagumi
12 Bab 12. Rencana licik bella
13 Bab 13. malam pertama yg tertunda
14 9. Kesakitan
15 10. Pesona Fahri.
16 Bab 16. sifa memergoki fahri dan alira
17 Bab 17. alira yg cemburu buta
18 Bab 18. fahri yg tergoda
19 Bab 19. jantung sinta hampir berhenti berdetak...
20 Bab 20. tubuh alira yg seperti gitar spanyol
21 Bab 21. kepergian fahri untuk pertama kali...
22 Bab 22. sandiwara bella dan ayahnya...
23 Bab 23. bella kembali menjabak fahri...
24 Bab 24. senjata makan tuan
25 Bab 25. bella seperti tersambar petir di pagi buta.
26 Bab 26. parnikahan Fahri di ketahui Bella
27 Bab 27. Alira yg manja
28 Bab 28. Fahri mengancam Alira
29 Bqb 29. Alira pergi dari rumah
30 Bab 30. prnikahan Fahri dan Alira yg di ketahui teman temannya.
31 Bab 31. Ara dan Rian
32 Bab 32. Bertempur di pagi hari
33 Bab 33. Fahri yg nurut
34 Bab 34. Alira membuat Fahri hawatir..
35 Bab 35. Fahri menampar Alira
36 Bab 36. Fahri yg perhatian
37 4Bab 37. kedatangan Meymey
38 Bab 38. Fahri kembali ke Jakarta
39 Bab 39. Rencana gila Fahri
40 Bab 40. Fahri mengetahui Alira yg selalu mengkonsumsi pil kb
41 Bab 41. Meymey merasa kesal
42 Bab 42. Fahri si es balok yg merasa lemas dan kecewa...
43 Bab 43. Alira sangat bahagia melihat keindahan rumah baru mereka
44 Bab 44. Alira yg kelelahan
45 Bab 45. Alira bahagia bisa ke luar negri...
46 Bab 46. Fahri seperti orang yg kelaparan
47 Bab 47. Emosi Alira yg meledak melihat Bela mencari perhatian Fahri..
48 Bab 48. Fahri yg cuek namun juga sangat perhatian...
49 Bab 49. Fahri yg perkasa....
50 Bab 50. suasana romantis di pantai...
51 Bab 51. Alira membuat Fahri marah..
52 Bab 52. Fahri di goda mama dan grenma...
53 Bab 53. Alira merasa di bohongi dan di permainkan...
54 Bab 54. Agus yg kecewa dan putus asa...
55 Bab 55. keromantisan Fahri...
56 Bab 56. Meymey masuk dalam geng Alira...
57 Bab 57. Alira positif hamil
58 Bab 58. Alira pendarahan...
59 Bab 59. Fahri yg dari kecil memang sudah dingin seperti es balok..
60 Bab 60. Alira kabur dari rumah sakit...
61 Bab 61. Mimpi buruk Alira...
62 Bab 62. Salah faham.....
63 Bab 63. Alira merasa kasihan terhadap Fahri
64 Bab 64. Alira sangat anggun dan seksi...
65 Bab 65. mama Rita terkejut melihat tingkah Fahri dan Alira...
66 Bab 66. kehebohan teman teman Alira...
67 Bab 67. Tania tidak pernah menyerah untuk mencari perhatian Fahri
68 Bab 68. Fahri merasa sedih dengan keadaan Alira...
69 Bab 69. Alira dan Fahri kembali bertengkar...
70 Bab 70. Bertengkar di dalam mobil...
71 8Bab 71. tingkah Fahri yg membuat semuanya terkejut...
72 Bab 72. Alira yg sakit karna banyak fikiran..
73 Bab 73. Refan yg berubah dalam sekejap...
74 Bab 74. Alira sangat malu dengan kata kata suaminya....
75 Bab 75. Penjelasan Refan yg membuat Meymey hancur...
76 Bab 76. pertunjukan Meymey yg membuat wajah Refan memerah...
77 Bab 77. Refan yg cemburu...
78 Bab 78. pertunangan Refan dan Meymey...
79 Bab 79. tubuh Alira yg makin padat dan berisi...
80 Bab 80. ulang tahun Alira...
81 Bab 81. keberanian Alira....
82 Bab 82. pesan Bela yg membuat Alira hancur..
83 Bab 83. Alira di nyatakan meninggal...
84 Bab 84. Fahri sedih karna melihat putranya sakit dan menangis...
85 Bab 85. Alira yg gampang terhasut dan mudah cemburu..
86 Bab 86. Nama baru untuk Bayi Alira dan Fahri...
87 Bab 87. Faris yg semakin lucu...
88 Bab 88. hari bahagianya Fahri juga Meyney...
89 Bab 89. Alira menangis karna menahan sakit.
90 Bab 90. Fahri suami yg serba bisa...
91 Bab 91. liburan ke bali...
92 Bab 92. Fahri menghipnotis para wanita yg berada di pantai...
93 Bab 93. Fahri di dekati wanita lain...
94 Bab 94. Alira merasa kesal dengan sikap Fahri...
95 Bab 95 Alira di pilih sebagai secretaris Fahri..
96 Bab 96. mama Rita yg kaget dengan perkataan Fahri...
97 Bab 97. Fahri yg sangat menyayangi bi Ina...
98 Bab 98. Faris memasuki sekolah menengah pertama...
99 Bab 99. Alira positif hamil...
100 Bab 100. Alira yg membuat Fahri semakin penasaran...
101 Bab 101. Faris yg merasa kasihan dengan bi Ina....
102 Bab 102.Faris dan Fahri yg hampir sama datarnya..
103 Bab 103. Jebakan....
104 Bab 104. keterlibatan Dedi...
105 Bab 105. Fahri sangat menghawatirkan anak istrinya....
106 Bab 106. keganasan Faris....
107 Bab 107. ketakutan Fahri akan mentalnya Faris....
108 Bab 108. Sifat Faris yg berubah secara tiba tiba...
109 Bab 109. Fahri berusaha untuk melakukan semua keinginan Faris...
110 Bab 110. kabar anak dan cucu bi Ina di malaysia...
111 Bab 111. keluarga Fahri bersedih karna kepergian bi Ina...
112 Bab 112. Faris laki laki yg sangat tampan...
113 Bab 113. kejadian tiga tahun yg lalu...
114 Bab 114. wanita asing yg datang dalam mimpi Faris...
115 Bab 115. pertemuan yg tidak terduga...
116 Bab 116. pertemuan Aleta dan Faris...
117 Bab 117. penolakan Aleta yg membuat Faris juga Reza jadi bingung...
118 Bab 118. kepergian Reza...
119 Bab 119. Aleta tunangan Faris..
120 Bab 120. pertengkaran...
121 Bab 121. Faris menemukan wanita yg dia cari selama ini..
122 Bab 122. karna mabuk membuat Faris tidak bisa untuk mengedalikan dirinya..
123 Bab 123. keberangkatan Faris dan Aleta ke Indonesia..
124 Bab 124. kehangatan keluarga..
125 Bab 125. perhatian keluarga Faris terhadap Aleta..
126 Bab 126. kecantikan Aleta yg membuat semua mata tertuju padanya..
127 Bab 127. liburan bersama..
128 Bab128. Faris orang yg sangat ramah.
129 Bab 129.
130 130. Pemberitahuan.
Episodes

Updated 130 Episodes

1
1. Pernikahan.
2
2. Kemarahan Fahri.
3
3. Keegoisan Fahri.
4
4. Perhatian Fahri.
5
5. Masa Lalu.
6
6. Menabrak Seseorang.
7
7. Saling Mengagumi.
8
8. Malam Indah Yang Tertunda.
9
Bab 9. kedatangan bella
10
Bab 10. Bella mencium Fahri
11
Bab 11. fahri dan alira saling mengagumi
12
Bab 12. Rencana licik bella
13
Bab 13. malam pertama yg tertunda
14
9. Kesakitan
15
10. Pesona Fahri.
16
Bab 16. sifa memergoki fahri dan alira
17
Bab 17. alira yg cemburu buta
18
Bab 18. fahri yg tergoda
19
Bab 19. jantung sinta hampir berhenti berdetak...
20
Bab 20. tubuh alira yg seperti gitar spanyol
21
Bab 21. kepergian fahri untuk pertama kali...
22
Bab 22. sandiwara bella dan ayahnya...
23
Bab 23. bella kembali menjabak fahri...
24
Bab 24. senjata makan tuan
25
Bab 25. bella seperti tersambar petir di pagi buta.
26
Bab 26. parnikahan Fahri di ketahui Bella
27
Bab 27. Alira yg manja
28
Bab 28. Fahri mengancam Alira
29
Bqb 29. Alira pergi dari rumah
30
Bab 30. prnikahan Fahri dan Alira yg di ketahui teman temannya.
31
Bab 31. Ara dan Rian
32
Bab 32. Bertempur di pagi hari
33
Bab 33. Fahri yg nurut
34
Bab 34. Alira membuat Fahri hawatir..
35
Bab 35. Fahri menampar Alira
36
Bab 36. Fahri yg perhatian
37
4Bab 37. kedatangan Meymey
38
Bab 38. Fahri kembali ke Jakarta
39
Bab 39. Rencana gila Fahri
40
Bab 40. Fahri mengetahui Alira yg selalu mengkonsumsi pil kb
41
Bab 41. Meymey merasa kesal
42
Bab 42. Fahri si es balok yg merasa lemas dan kecewa...
43
Bab 43. Alira sangat bahagia melihat keindahan rumah baru mereka
44
Bab 44. Alira yg kelelahan
45
Bab 45. Alira bahagia bisa ke luar negri...
46
Bab 46. Fahri seperti orang yg kelaparan
47
Bab 47. Emosi Alira yg meledak melihat Bela mencari perhatian Fahri..
48
Bab 48. Fahri yg cuek namun juga sangat perhatian...
49
Bab 49. Fahri yg perkasa....
50
Bab 50. suasana romantis di pantai...
51
Bab 51. Alira membuat Fahri marah..
52
Bab 52. Fahri di goda mama dan grenma...
53
Bab 53. Alira merasa di bohongi dan di permainkan...
54
Bab 54. Agus yg kecewa dan putus asa...
55
Bab 55. keromantisan Fahri...
56
Bab 56. Meymey masuk dalam geng Alira...
57
Bab 57. Alira positif hamil
58
Bab 58. Alira pendarahan...
59
Bab 59. Fahri yg dari kecil memang sudah dingin seperti es balok..
60
Bab 60. Alira kabur dari rumah sakit...
61
Bab 61. Mimpi buruk Alira...
62
Bab 62. Salah faham.....
63
Bab 63. Alira merasa kasihan terhadap Fahri
64
Bab 64. Alira sangat anggun dan seksi...
65
Bab 65. mama Rita terkejut melihat tingkah Fahri dan Alira...
66
Bab 66. kehebohan teman teman Alira...
67
Bab 67. Tania tidak pernah menyerah untuk mencari perhatian Fahri
68
Bab 68. Fahri merasa sedih dengan keadaan Alira...
69
Bab 69. Alira dan Fahri kembali bertengkar...
70
Bab 70. Bertengkar di dalam mobil...
71
8Bab 71. tingkah Fahri yg membuat semuanya terkejut...
72
Bab 72. Alira yg sakit karna banyak fikiran..
73
Bab 73. Refan yg berubah dalam sekejap...
74
Bab 74. Alira sangat malu dengan kata kata suaminya....
75
Bab 75. Penjelasan Refan yg membuat Meymey hancur...
76
Bab 76. pertunjukan Meymey yg membuat wajah Refan memerah...
77
Bab 77. Refan yg cemburu...
78
Bab 78. pertunangan Refan dan Meymey...
79
Bab 79. tubuh Alira yg makin padat dan berisi...
80
Bab 80. ulang tahun Alira...
81
Bab 81. keberanian Alira....
82
Bab 82. pesan Bela yg membuat Alira hancur..
83
Bab 83. Alira di nyatakan meninggal...
84
Bab 84. Fahri sedih karna melihat putranya sakit dan menangis...
85
Bab 85. Alira yg gampang terhasut dan mudah cemburu..
86
Bab 86. Nama baru untuk Bayi Alira dan Fahri...
87
Bab 87. Faris yg semakin lucu...
88
Bab 88. hari bahagianya Fahri juga Meyney...
89
Bab 89. Alira menangis karna menahan sakit.
90
Bab 90. Fahri suami yg serba bisa...
91
Bab 91. liburan ke bali...
92
Bab 92. Fahri menghipnotis para wanita yg berada di pantai...
93
Bab 93. Fahri di dekati wanita lain...
94
Bab 94. Alira merasa kesal dengan sikap Fahri...
95
Bab 95 Alira di pilih sebagai secretaris Fahri..
96
Bab 96. mama Rita yg kaget dengan perkataan Fahri...
97
Bab 97. Fahri yg sangat menyayangi bi Ina...
98
Bab 98. Faris memasuki sekolah menengah pertama...
99
Bab 99. Alira positif hamil...
100
Bab 100. Alira yg membuat Fahri semakin penasaran...
101
Bab 101. Faris yg merasa kasihan dengan bi Ina....
102
Bab 102.Faris dan Fahri yg hampir sama datarnya..
103
Bab 103. Jebakan....
104
Bab 104. keterlibatan Dedi...
105
Bab 105. Fahri sangat menghawatirkan anak istrinya....
106
Bab 106. keganasan Faris....
107
Bab 107. ketakutan Fahri akan mentalnya Faris....
108
Bab 108. Sifat Faris yg berubah secara tiba tiba...
109
Bab 109. Fahri berusaha untuk melakukan semua keinginan Faris...
110
Bab 110. kabar anak dan cucu bi Ina di malaysia...
111
Bab 111. keluarga Fahri bersedih karna kepergian bi Ina...
112
Bab 112. Faris laki laki yg sangat tampan...
113
Bab 113. kejadian tiga tahun yg lalu...
114
Bab 114. wanita asing yg datang dalam mimpi Faris...
115
Bab 115. pertemuan yg tidak terduga...
116
Bab 116. pertemuan Aleta dan Faris...
117
Bab 117. penolakan Aleta yg membuat Faris juga Reza jadi bingung...
118
Bab 118. kepergian Reza...
119
Bab 119. Aleta tunangan Faris..
120
Bab 120. pertengkaran...
121
Bab 121. Faris menemukan wanita yg dia cari selama ini..
122
Bab 122. karna mabuk membuat Faris tidak bisa untuk mengedalikan dirinya..
123
Bab 123. keberangkatan Faris dan Aleta ke Indonesia..
124
Bab 124. kehangatan keluarga..
125
Bab 125. perhatian keluarga Faris terhadap Aleta..
126
Bab 126. kecantikan Aleta yg membuat semua mata tertuju padanya..
127
Bab 127. liburan bersama..
128
Bab128. Faris orang yg sangat ramah.
129
Bab 129.
130
130. Pemberitahuan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!