3. Keegoisan Fahri.

   Fahri hampir berbuat kasar pada Alira karena emosi yang sudah menguasai diri. Dia keluar dari dalam kamar itu menuju ruang kerjanya, dengan kedua tangan dikepal menahan amarah. Beberapa kali dia membenturkan tangannya pada dinding meluapkan kekesalannya. Dan seketika dia pun terdiam, saat menyadari keanehannya. 

   'Apa yg terjadi?? Mengapa aku sangat murka di saat melihat laki-laki lain menatapnya dan memberi penilaian terhadapnya? Apa mungkin aku cemburu? Tidak-tidak, aku nggak mungkin cemburu.' Dia mulai bertanya-tanya di dalam hati, dengan kedua tangan menopang pada dinding. 

 "Wajar kalau aku marah, apalagi dia menerima pemberian laki-laki lain. Karena kalau diketahui orang tuaku atau orang tuanya, aku juga yang akan disalahkan.' Fahri berkata-kata dengan kepala tertunduk. 

   "Pak,, pak,, bapak." Suara Sinta sekretaris Fahri yang sudah berdiri di depan pintu. 

   "Mengapa tidak ketuk dulu sebelum masuk??" tanya Fahri dengan tampang datarnya.

   "Sudah saya ketuk ulang-ulang Pak. Tapi Bapak tidak menjawab. Makanya saya langsung masuk." 

   "Ada apa??" tanya Fahri.

   "Rapat 3 menit lagi akan dimulai. Beberapa klien penting sudah ada di ruangan," jawab Sinta.

   "Oke,, mana Refan?"  

   "Pak Refan sudah duluan ke ruang rapat Pak."

   "Ya sudah, saya ganti baju dulu baru ke sana." Fahri kembali masuk ke dalam kamar. 

   Selama beberapa jam Fahri berada di ruang rapat, membahas tentang proyek besar bersama beberapa klien bisnisnya. Tapi dia tidak bisa berkonsentrasi penuh, karena memikirkan masalah pribadinya. Di lubuk hati yang paling dalam, dia sangat merasa bersalah telah berbuat kasar pada Alira. Tapi dia pun tidak bisa mengendalikan emosi menghadapi Alira yang menurutnya sangat keras kepala. 

   Setelah mendengarkan penjelasan beberapa klien bisnisnya, Fahri langsung mengakhiri rapat dan kembali ke ruang kerjanya. Dia membuka pintu kamar dan melangkah perlahan mendekat ke arah Alira yang masih saja menangis di atas tempat tidur. 

   "Ayo turun!," seru Fahri sambil melepaskan jas yang dikenakannya. 

Dia mengikat jas itu di pinggang Alira, untuk menutupi bagian pahanya yang terlihat. Tapi Alira yang sudah terlanjur sakit hati, segera mendorongnya dan melepaskan jas di lantai hendak melangkah pergi. 

   "Mau kemana kamu??" Buru-buru Fahri menarik tangan Alira. 

   "Aku mau pulang," jawab Alira tampa menatap Fahri. 

   "Kamu mau keluar pulang dengan penampilan seperti ini?? Dasar wanita tidak tahu malu." 

   "Aku memang sengaja ingin berjalan dengan keadaan seperti ini di depan karyawan kamu. Biar mereka tahu kelakuan atasan yang sangat mereka hormati." Alira malah mengancam.

   "Alira,, kamu jangan coba-coba memancing kemarahan ku. Aku bisa berbuat lebih kejam dari pada itu." 

   "Aku benar-benar menyesal menikah denganmu. Karena di luar sana ada banyak laki-laki yang mau memperlakukan aku dengan baik. Bukan seperti kamu." Kata-kata Alira sontak memancing emosi Fahri. 

   Dengan tampang yang menakutkan dia kembali mengikat jas di pinggang Alira, dan menariknya keluar dari dalam kamar. 

   "Lepaskan aku!! Lepaskan!!," teriak Alira. 

   "Diamlah! Dan jangan coba-coba melawan!! Aku sudah sangat sabar menghadapimu," ujar Fahri sambil mencengkram tangan Alira. 

   Semua pegawai di kantor itu sangat terkejut melihat sikap Fahri terhadap Alira. Beberapa di antara mereka yang sudah mengetahui pernikahan Fahri hanya berpura-pura cuek. Dan sebagian besar yang belum mengetahuinya, mulai sibuk berbisik satu sama lain mempertanyakan wanita cantik yang sedang bersama atasan mereka. 

   Fahri melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi melintasi jalur yang jarang dilalui kendaraan, karena sering terjadi pembegalan di sekitar situ. Tapi tidak berapa lama dia langsung menepikan mobil di samping jalan, saat menyadari kalau Alira tidak menggunakan sabuk pengaman. 

   "Pakai sabuk pengamanannya!! Kalau kamu mau mati, jangan di mobil aku." 

   "Apa,, mati?? Siapa kamu sampai berani menyumpah ku??" Alira benar-benar geram mendengar ucapan Fahri. 

   "Aku suami kamu. Ternyata kamu bukan hanya wanita yang bodoh. Tapi kamu juga pelupa seperti orang yang sudah tua." 

   "Iya,, kamu suami aku. Suami yang tidak bertanggung jawab terhadap istrinya. Sampai-sampai laki-laki lain yang memberi makan istrinya." Alira benar-benar mencari masalah. 

   "Keluar dari mobilku!! Aku memang tidak sudi bertanggung jawab pada wanita seperti kamu. Bukan kamu saja wanita di dunia ini." 

   Tanpa menunggu lama, Alira melepaskan jas yang terikat di pinggangnya, dan melemparkannya pada Fahri kemudian berbalik hendak membuka pintu mobil. Tapi Fahri kembali menariknya sambil berujar. 

   "Alira.. Apa kamu benar-benar mau mati?? Di sekitar sini banyak begal yang sering belalul lalang." 

   "Lebih baik aku mati, dari pada hidup bersama pria tak punya hati sepertimu," jawab Alira sambil menatap wajah Fahri yang hanya berjarak beberapa senti dari wajahnya. Dan di saat dia ingin kembali bersuara, mulutnya langsung dibungkam oleh Fahri dengan ciuman yang sangat bernafsu. 

   Amarah dan hasrat bergejolak di dalam hati pria dingin itu. Dia ******* bibir Nadira, menyedot lehernya yang putih dengan sangat rakus, sambil meraba kedua bukit kembar yang masih sangat padat secara bergantian. Alira yang sudah terjepit di bawah tubuh kekarnya hanya menangis tanpa bisa berbuat apa-apa. Dan tidak berapa lama, dia pun berteriak kencang, karena Fahri mengigit salah satu bukit kembarnya. 

   "Aaaaaa… Sakit…" 

   Serentak Fahri menghentikan kegilaannya, dan betapa terkejutnya dia melihat darah yang keluar dari sebelah bukit kembar yang sudah terpampang nyata di hadapannya. Perlahan Alira pun bangkit, duduk bersandar sambil merintih kesakitan. 

   Fahri yang semakin kebingungan dengan sikapnya, kembali menjalankan mobil tanpa berucap satu katapun. Dan hanya dalam hitungan menit mereka pun tiba di rumah. Alira yang masih terus menangis segera keluar dari dalam mobil melangkah pergi tanpa mempedulikan penampilannya. 

  "Tutupi paha kamu!!," seru Fahri sembari menarik tangan Alira. 

   "Aku nggak mau.. Biarin saja seperti ini!!," reriakan Alira yang di dengar oleh kedua mertuanya. 

   "Alira… Mengapa kamu begitu keras kepala." Fahri kembali menarik tangan Alira dengan sangat kasar, dan disaksikan oleh kedua orang tuanya yang baru saja keluar dari dalam rumah. 

   "Fahri…" Papa Indra langsung menampar Fahri di depan Alira. 

   "Ya ampun Fahri.. Apa yang kamu lakukan sama istrimu??" Mama Rita begitu kaget melihat rok Alira, juga  leher dan bagian dadanya yang terdapat banyak tanda merah. 

   "Dasar anak kurang ajar.." Fahri kembali ditampar, sampai bibirnya berdarah. 

   "Bawa Alira masuk!," seru Papa Indra pada Istrinya. 

   "Pergi kamu dari sini!" Fahri langsung diusir oleh Papanya. 

   Mama Rita membawa Alira masuk ke dalam kamarnya. Dan sesampainya di kamar, dia langsung memeluk Alira dan menangkan apa yang terjadi. 

   "Apa sebenarnya yang terjadi sayang?"

  "Mas Fahri tadi mau memperkosa ku dijalan Ma," jawaban Alira yang membuat Ibu mertuanya emosi. 

   "Mengapa dia bisa melakukan itu?" 

   "Aku juga nggak tahu Ma. Tiba-tiba dia marah dan berbuat kasar padaku." 

  "Ya sudah,, lebih baik sekarang kamu mandi, terus makan dan beristirahat! Nanti Mama yangu kasih pelajaran buat dia. Tapi kamu jangan kasih tahu sama orang tuamu, atas apa yang dilakukan Fahri," ujar Mama Rita dan hanya mengangguk. 

   Fahri yang diusir oleh Papa Indra, memilih pergi ke rumah Refan untuk menenangkan diri. Tapi dia yang tidak suka banyak bicara, malah merasa terganggu dengan berbagai macam pertanyaan Refan. Akhirnya dia langsung pergi meninggalkan apartemen Refan tanpa mau menceritakan masalahnya. 

   Sesampainya di rumah, Fahri segera melangkah menuju kamarnya di lantai atas. Kepulangannya tidak diketahui Alira juga kedua orang tuanya yang sudah tertidur. Buru-buru dia langsung mandi dan beranjak naik ke atas tempat tidur. Dan tiba-tiba diapun kebingungan mendengar hembusan nafas Alira yang tidak teratur. Perlahan dia mulai meraba kening Alira, dan menyadari kalau wanita cantik itu sedang sakit. 

   

  

Terpopuler

Comments

Memey Malikha Fajar

Memey Malikha Fajar

agak berbeda kata" nya, banyak yg di rumah ceritanya

2024-02-14

1

astagaaaaa 🤣🤣🤣

2023-11-12

0

kesabaran Fahri setipis tissue 🤣 usaha sabarnya hanya hitungan detik

2023-11-12

0

lihat semua
Episodes
1 1. Pernikahan.
2 2. Kemarahan Fahri.
3 3. Keegoisan Fahri.
4 4. Perhatian Fahri.
5 5. Masa Lalu.
6 6. Menabrak Seseorang.
7 7. Saling Mengagumi.
8 8. Malam Indah Yang Tertunda.
9 Bab 9. kedatangan bella
10 Bab 10. Bella mencium Fahri
11 Bab 11. fahri dan alira saling mengagumi
12 Bab 12. Rencana licik bella
13 Bab 13. malam pertama yg tertunda
14 9. Kesakitan
15 10. Pesona Fahri.
16 Bab 16. sifa memergoki fahri dan alira
17 Bab 17. alira yg cemburu buta
18 Bab 18. fahri yg tergoda
19 Bab 19. jantung sinta hampir berhenti berdetak...
20 Bab 20. tubuh alira yg seperti gitar spanyol
21 Bab 21. kepergian fahri untuk pertama kali...
22 Bab 22. sandiwara bella dan ayahnya...
23 Bab 23. bella kembali menjabak fahri...
24 Bab 24. senjata makan tuan
25 Bab 25. bella seperti tersambar petir di pagi buta.
26 Bab 26. parnikahan Fahri di ketahui Bella
27 Bab 27. Alira yg manja
28 Bab 28. Fahri mengancam Alira
29 Bqb 29. Alira pergi dari rumah
30 Bab 30. prnikahan Fahri dan Alira yg di ketahui teman temannya.
31 Bab 31. Ara dan Rian
32 Bab 32. Bertempur di pagi hari
33 Bab 33. Fahri yg nurut
34 Bab 34. Alira membuat Fahri hawatir..
35 Bab 35. Fahri menampar Alira
36 Bab 36. Fahri yg perhatian
37 4Bab 37. kedatangan Meymey
38 Bab 38. Fahri kembali ke Jakarta
39 Bab 39. Rencana gila Fahri
40 Bab 40. Fahri mengetahui Alira yg selalu mengkonsumsi pil kb
41 Bab 41. Meymey merasa kesal
42 Bab 42. Fahri si es balok yg merasa lemas dan kecewa...
43 Bab 43. Alira sangat bahagia melihat keindahan rumah baru mereka
44 Bab 44. Alira yg kelelahan
45 Bab 45. Alira bahagia bisa ke luar negri...
46 Bab 46. Fahri seperti orang yg kelaparan
47 Bab 47. Emosi Alira yg meledak melihat Bela mencari perhatian Fahri..
48 Bab 48. Fahri yg cuek namun juga sangat perhatian...
49 Bab 49. Fahri yg perkasa....
50 Bab 50. suasana romantis di pantai...
51 Bab 51. Alira membuat Fahri marah..
52 Bab 52. Fahri di goda mama dan grenma...
53 Bab 53. Alira merasa di bohongi dan di permainkan...
54 Bab 54. Agus yg kecewa dan putus asa...
55 Bab 55. keromantisan Fahri...
56 Bab 56. Meymey masuk dalam geng Alira...
57 Bab 57. Alira positif hamil
58 Bab 58. Alira pendarahan...
59 Bab 59. Fahri yg dari kecil memang sudah dingin seperti es balok..
60 Bab 60. Alira kabur dari rumah sakit...
61 Bab 61. Mimpi buruk Alira...
62 Bab 62. Salah faham.....
63 Bab 63. Alira merasa kasihan terhadap Fahri
64 Bab 64. Alira sangat anggun dan seksi...
65 Bab 65. mama Rita terkejut melihat tingkah Fahri dan Alira...
66 Bab 66. kehebohan teman teman Alira...
67 Bab 67. Tania tidak pernah menyerah untuk mencari perhatian Fahri
68 Bab 68. Fahri merasa sedih dengan keadaan Alira...
69 Bab 69. Alira dan Fahri kembali bertengkar...
70 Bab 70. Bertengkar di dalam mobil...
71 8Bab 71. tingkah Fahri yg membuat semuanya terkejut...
72 Bab 72. Alira yg sakit karna banyak fikiran..
73 Bab 73. Refan yg berubah dalam sekejap...
74 Bab 74. Alira sangat malu dengan kata kata suaminya....
75 Bab 75. Penjelasan Refan yg membuat Meymey hancur...
76 Bab 76. pertunjukan Meymey yg membuat wajah Refan memerah...
77 Bab 77. Refan yg cemburu...
78 Bab 78. pertunangan Refan dan Meymey...
79 Bab 79. tubuh Alira yg makin padat dan berisi...
80 Bab 80. ulang tahun Alira...
81 Bab 81. keberanian Alira....
82 Bab 82. pesan Bela yg membuat Alira hancur..
83 Bab 83. Alira di nyatakan meninggal...
84 Bab 84. Fahri sedih karna melihat putranya sakit dan menangis...
85 Bab 85. Alira yg gampang terhasut dan mudah cemburu..
86 Bab 86. Nama baru untuk Bayi Alira dan Fahri...
87 Bab 87. Faris yg semakin lucu...
88 Bab 88. hari bahagianya Fahri juga Meyney...
89 Bab 89. Alira menangis karna menahan sakit.
90 Bab 90. Fahri suami yg serba bisa...
91 Bab 91. liburan ke bali...
92 Bab 92. Fahri menghipnotis para wanita yg berada di pantai...
93 Bab 93. Fahri di dekati wanita lain...
94 Bab 94. Alira merasa kesal dengan sikap Fahri...
95 Bab 95 Alira di pilih sebagai secretaris Fahri..
96 Bab 96. mama Rita yg kaget dengan perkataan Fahri...
97 Bab 97. Fahri yg sangat menyayangi bi Ina...
98 Bab 98. Faris memasuki sekolah menengah pertama...
99 Bab 99. Alira positif hamil...
100 Bab 100. Alira yg membuat Fahri semakin penasaran...
101 Bab 101. Faris yg merasa kasihan dengan bi Ina....
102 Bab 102.Faris dan Fahri yg hampir sama datarnya..
103 Bab 103. Jebakan....
104 Bab 104. keterlibatan Dedi...
105 Bab 105. Fahri sangat menghawatirkan anak istrinya....
106 Bab 106. keganasan Faris....
107 Bab 107. ketakutan Fahri akan mentalnya Faris....
108 Bab 108. Sifat Faris yg berubah secara tiba tiba...
109 Bab 109. Fahri berusaha untuk melakukan semua keinginan Faris...
110 Bab 110. kabar anak dan cucu bi Ina di malaysia...
111 Bab 111. keluarga Fahri bersedih karna kepergian bi Ina...
112 Bab 112. Faris laki laki yg sangat tampan...
113 Bab 113. kejadian tiga tahun yg lalu...
114 Bab 114. wanita asing yg datang dalam mimpi Faris...
115 Bab 115. pertemuan yg tidak terduga...
116 Bab 116. pertemuan Aleta dan Faris...
117 Bab 117. penolakan Aleta yg membuat Faris juga Reza jadi bingung...
118 Bab 118. kepergian Reza...
119 Bab 119. Aleta tunangan Faris..
120 Bab 120. pertengkaran...
121 Bab 121. Faris menemukan wanita yg dia cari selama ini..
122 Bab 122. karna mabuk membuat Faris tidak bisa untuk mengedalikan dirinya..
123 Bab 123. keberangkatan Faris dan Aleta ke Indonesia..
124 Bab 124. kehangatan keluarga..
125 Bab 125. perhatian keluarga Faris terhadap Aleta..
126 Bab 126. kecantikan Aleta yg membuat semua mata tertuju padanya..
127 Bab 127. liburan bersama..
128 Bab128. Faris orang yg sangat ramah.
129 Bab 129.
130 130. Pemberitahuan.
Episodes

Updated 130 Episodes

1
1. Pernikahan.
2
2. Kemarahan Fahri.
3
3. Keegoisan Fahri.
4
4. Perhatian Fahri.
5
5. Masa Lalu.
6
6. Menabrak Seseorang.
7
7. Saling Mengagumi.
8
8. Malam Indah Yang Tertunda.
9
Bab 9. kedatangan bella
10
Bab 10. Bella mencium Fahri
11
Bab 11. fahri dan alira saling mengagumi
12
Bab 12. Rencana licik bella
13
Bab 13. malam pertama yg tertunda
14
9. Kesakitan
15
10. Pesona Fahri.
16
Bab 16. sifa memergoki fahri dan alira
17
Bab 17. alira yg cemburu buta
18
Bab 18. fahri yg tergoda
19
Bab 19. jantung sinta hampir berhenti berdetak...
20
Bab 20. tubuh alira yg seperti gitar spanyol
21
Bab 21. kepergian fahri untuk pertama kali...
22
Bab 22. sandiwara bella dan ayahnya...
23
Bab 23. bella kembali menjabak fahri...
24
Bab 24. senjata makan tuan
25
Bab 25. bella seperti tersambar petir di pagi buta.
26
Bab 26. parnikahan Fahri di ketahui Bella
27
Bab 27. Alira yg manja
28
Bab 28. Fahri mengancam Alira
29
Bqb 29. Alira pergi dari rumah
30
Bab 30. prnikahan Fahri dan Alira yg di ketahui teman temannya.
31
Bab 31. Ara dan Rian
32
Bab 32. Bertempur di pagi hari
33
Bab 33. Fahri yg nurut
34
Bab 34. Alira membuat Fahri hawatir..
35
Bab 35. Fahri menampar Alira
36
Bab 36. Fahri yg perhatian
37
4Bab 37. kedatangan Meymey
38
Bab 38. Fahri kembali ke Jakarta
39
Bab 39. Rencana gila Fahri
40
Bab 40. Fahri mengetahui Alira yg selalu mengkonsumsi pil kb
41
Bab 41. Meymey merasa kesal
42
Bab 42. Fahri si es balok yg merasa lemas dan kecewa...
43
Bab 43. Alira sangat bahagia melihat keindahan rumah baru mereka
44
Bab 44. Alira yg kelelahan
45
Bab 45. Alira bahagia bisa ke luar negri...
46
Bab 46. Fahri seperti orang yg kelaparan
47
Bab 47. Emosi Alira yg meledak melihat Bela mencari perhatian Fahri..
48
Bab 48. Fahri yg cuek namun juga sangat perhatian...
49
Bab 49. Fahri yg perkasa....
50
Bab 50. suasana romantis di pantai...
51
Bab 51. Alira membuat Fahri marah..
52
Bab 52. Fahri di goda mama dan grenma...
53
Bab 53. Alira merasa di bohongi dan di permainkan...
54
Bab 54. Agus yg kecewa dan putus asa...
55
Bab 55. keromantisan Fahri...
56
Bab 56. Meymey masuk dalam geng Alira...
57
Bab 57. Alira positif hamil
58
Bab 58. Alira pendarahan...
59
Bab 59. Fahri yg dari kecil memang sudah dingin seperti es balok..
60
Bab 60. Alira kabur dari rumah sakit...
61
Bab 61. Mimpi buruk Alira...
62
Bab 62. Salah faham.....
63
Bab 63. Alira merasa kasihan terhadap Fahri
64
Bab 64. Alira sangat anggun dan seksi...
65
Bab 65. mama Rita terkejut melihat tingkah Fahri dan Alira...
66
Bab 66. kehebohan teman teman Alira...
67
Bab 67. Tania tidak pernah menyerah untuk mencari perhatian Fahri
68
Bab 68. Fahri merasa sedih dengan keadaan Alira...
69
Bab 69. Alira dan Fahri kembali bertengkar...
70
Bab 70. Bertengkar di dalam mobil...
71
8Bab 71. tingkah Fahri yg membuat semuanya terkejut...
72
Bab 72. Alira yg sakit karna banyak fikiran..
73
Bab 73. Refan yg berubah dalam sekejap...
74
Bab 74. Alira sangat malu dengan kata kata suaminya....
75
Bab 75. Penjelasan Refan yg membuat Meymey hancur...
76
Bab 76. pertunjukan Meymey yg membuat wajah Refan memerah...
77
Bab 77. Refan yg cemburu...
78
Bab 78. pertunangan Refan dan Meymey...
79
Bab 79. tubuh Alira yg makin padat dan berisi...
80
Bab 80. ulang tahun Alira...
81
Bab 81. keberanian Alira....
82
Bab 82. pesan Bela yg membuat Alira hancur..
83
Bab 83. Alira di nyatakan meninggal...
84
Bab 84. Fahri sedih karna melihat putranya sakit dan menangis...
85
Bab 85. Alira yg gampang terhasut dan mudah cemburu..
86
Bab 86. Nama baru untuk Bayi Alira dan Fahri...
87
Bab 87. Faris yg semakin lucu...
88
Bab 88. hari bahagianya Fahri juga Meyney...
89
Bab 89. Alira menangis karna menahan sakit.
90
Bab 90. Fahri suami yg serba bisa...
91
Bab 91. liburan ke bali...
92
Bab 92. Fahri menghipnotis para wanita yg berada di pantai...
93
Bab 93. Fahri di dekati wanita lain...
94
Bab 94. Alira merasa kesal dengan sikap Fahri...
95
Bab 95 Alira di pilih sebagai secretaris Fahri..
96
Bab 96. mama Rita yg kaget dengan perkataan Fahri...
97
Bab 97. Fahri yg sangat menyayangi bi Ina...
98
Bab 98. Faris memasuki sekolah menengah pertama...
99
Bab 99. Alira positif hamil...
100
Bab 100. Alira yg membuat Fahri semakin penasaran...
101
Bab 101. Faris yg merasa kasihan dengan bi Ina....
102
Bab 102.Faris dan Fahri yg hampir sama datarnya..
103
Bab 103. Jebakan....
104
Bab 104. keterlibatan Dedi...
105
Bab 105. Fahri sangat menghawatirkan anak istrinya....
106
Bab 106. keganasan Faris....
107
Bab 107. ketakutan Fahri akan mentalnya Faris....
108
Bab 108. Sifat Faris yg berubah secara tiba tiba...
109
Bab 109. Fahri berusaha untuk melakukan semua keinginan Faris...
110
Bab 110. kabar anak dan cucu bi Ina di malaysia...
111
Bab 111. keluarga Fahri bersedih karna kepergian bi Ina...
112
Bab 112. Faris laki laki yg sangat tampan...
113
Bab 113. kejadian tiga tahun yg lalu...
114
Bab 114. wanita asing yg datang dalam mimpi Faris...
115
Bab 115. pertemuan yg tidak terduga...
116
Bab 116. pertemuan Aleta dan Faris...
117
Bab 117. penolakan Aleta yg membuat Faris juga Reza jadi bingung...
118
Bab 118. kepergian Reza...
119
Bab 119. Aleta tunangan Faris..
120
Bab 120. pertengkaran...
121
Bab 121. Faris menemukan wanita yg dia cari selama ini..
122
Bab 122. karna mabuk membuat Faris tidak bisa untuk mengedalikan dirinya..
123
Bab 123. keberangkatan Faris dan Aleta ke Indonesia..
124
Bab 124. kehangatan keluarga..
125
Bab 125. perhatian keluarga Faris terhadap Aleta..
126
Bab 126. kecantikan Aleta yg membuat semua mata tertuju padanya..
127
Bab 127. liburan bersama..
128
Bab128. Faris orang yg sangat ramah.
129
Bab 129.
130
130. Pemberitahuan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!