Bab 3. flashback sebelum kecelakaan

Pagi itu, suasana di rumah sewa Gus Syakil di Blitar dipenuhi dengan kesibukan yang tidak biasa. Hari pernikahan semakin dekat, hanya tinggal hitungan hari. Gus Syakil, yang biasanya tenang dan penuh percaya diri, tampak berbeda. Wajahnya tampak tegang, dan langkahnya lebih lambat dari biasanya.

Di ruang keluarga, Ning Chusna, ibu Gus Syakil, tengah memeriksa daftar persiapan pernikahan. Ia memastikan setiap detail telah sesuai rencana. Dari katering hingga undangan, semuanya telah diperiksa berkali-kali. Namun, melihat putranya yang mondar-mandir tanpa arah, Ning Chusna merasa perlu berbicara dengannya.

Dengan senyum lembut, Ning Chusna memanggil Gus Syakil untuk duduk di sampingnya. "Syakil, sini, Nak. Kamu kelihatan gelisah sekali. Ada apa?" tanyanya sambil menepuk sofa di sebelahnya.

Gus Syakil menghela napas, "Ibu, aku merasa aneh. Semua ini terasa cepat. Aku belum benar-benar siap."

Ning Chusna tersenyum bijak, "Syakil, pernikahan memang selalu membuat orang gugup, apalagi untuk pertama kalinya. Tapi ingat, ini adalah bagian dari perjalanan hidupmu."

Gus Syakil menundukkan kepala, "Farah gadis yang baik, Bu. Aku tahu itu. Tapi aku takut... aku takut tidak bisa menjadi suami yang baik untuknya."

Ning Chusna mengusap bahu Gus Syakil, "Nak, tidak ada yang lahir langsung menjadi suami yang sempurna. Kamu akan belajar seiring waktu. Bunda yakin kamu bisa, dan Farah adalah gadis yang tepat untuk mendampingimu."

"Tapi bagaimana jika aku gagal memenuhi harapan keluarga kita? Aku tidak ingin mengecewakan kalian."

Ning Chusna tersenyum lembut, "Kamu tidak harus memenuhi harapan siapa pun selain Allah, Syakil. Jika niatmu baik, insyaAllah semuanya akan dimudahkan. Pernikahan ini bukan soal harapan keluarga, tapi soal menjalani sunnah Rasulullah."

Gus Syakil tersenyum kecil, "Bunda selalu tahu bagaimana membuatku merasa lebih baik. Tapi tetap saja, aku tidak bisa menghilangkan rasa gugup ini."

Ning Chusna tertawa kecil, "Itu wajar, Nak. Bahkan abimu dulu sama gugupnya menjelang menikahi bunda. Tapi lihatlah sekarang, alhamdulillah kami bahagia."

Setelah berbicara dengan Ning Chusna, Gus Syakil merasa sedikit lebih tenang. Namun, kegelisahannya masih tersisa. Ia memutuskan untuk pergi ke masjid pesantren untuk mencari ketenangan. Di dalam masjid, ia duduk di pojok ruangan, memejamkan mata, dan mencoba berdzikir.

Beberapa kerabat sudah mulai berdatangan, membawa hadiah dan doa untuknya. Gus Syakil tersenyum kecil, berusaha menyembunyikan kegugupannya di hadapan mereka.

Di tengah suasana itu, Ning Chusna kembali mendekati putranya, kali ini dengan membawa segelas teh hangat. "Syakil," katanya lembut, "percayalah, kamu akan menjadi suami yang baik. Farah adalah gadis yang tepat, dan Allah telah menakdirkan ini untukmu. Jangan terlalu banyak berpikir, cukup jalani dengan hati yang ikhlas."

Gus Syakil mengambil teh dari tangan bundanya, "Terima kasih, Bun. Aku akan berusaha."

"Itu yang bunda harapkan, Nak. Semua akan baik-baik saja. Sekarang, minumlah teh ini, dan istirahatlah. Besok akan menjadi hari yang sibuk."

Gus Syakil tersenyum, "Baik, Bun. Doakan aku."

Ning Chusna tersenyum lembut, "Doa bunda selalu menyertaimu, Syakil. Kamu adalah kebanggaan bunda dan Abi."

Malam itu, Gus Syakil mencoba memejamkan mata meski pikirannya masih dipenuhi berbagai kekhawatiran. Namun, suara lembut bundanya dan keyakinannya pada rencana Allah memberinya kekuatan. Ia tahu, perjalanan baru akan segera dimulai, dan ia harus siap menghadapinya dengan iman dan ketulusan.

****

Pagi itu, sinar matahari mengintip malu-malu dari balik awan. Gus Syakil bangun lebih awal dari biasanya, dengan niat kuat untuk mengambil tanggung jawab lebih dalam mempersiapkan pernikahannya. Hari itu, ia memutuskan untuk membeli sendiri barang-barang seserahan. Bagi Gus Syakil, ini adalah cara untuk menunjukkan keseriusan dan rasa hormatnya kepada Farah, calon istrinya.

Dengan baju koko putih bersih dan sarung sederhana, ia mengendarai motornya menuju pasar tradisional di kota. Sepanjang perjalanan, hatinya dipenuhi doa agar segala persiapan berjalan lancar. Ia memeriksa daftar di ponselnya—kain kebaya, alat salat, dan perhiasan sederhana adalah sebagian dari barang-barang yang harus dibelinya.

Setelah hampir dua jam berkeliling, Gus Syakil akhirnya menyelesaikan belanjaannya. Tas besar diikat rapi di bagian belakang motor. Senyumnya merekah saat membayangkan bagaimana Farah akan tersenyum bahagia menerima seserahan tersebut.

Namun, di perjalanan pulang, takdir berkata lain. Saat Gus Syakil melintas di jalan yang agak sepi, sebuah motor melaju dengan kecepatan tinggi dari arah berlawanan. Motor itu kehilangan kendali dan menabrak motor Gus Syakil dengan keras.

Tubuhnya terpental ke aspal, barang belanjaannya berserakan. Kesakitan menyelimuti tubuhnya, namun ia masih sadar. Dari motor yang menabraknya, seorang gadis muda turun tergopoh-gopoh. Wajahnya tertutup helm kerobong.

Gadis berteriak panik, "Pak! Saya tidak sengaja! Saya benar-benar tidak sengaja!"

Gus Syakil mengerang pelan, "Astaghfirullah... Apa yang terjadi?"

Tapi perlahan kesadaran nya menghilang dan ia semuanya gelap.

Bersambung

Happy reading

Terpopuler

Comments

fee2

fee2

kisah pad hari kecelakaan yang menyedihkan....

2025-02-02

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Tiba-tiba ngajak nikah
2 Bab 2. Ancaman Sifa
3 Bab 3. flashback sebelum kecelakaan
4 Bab 4. Mengalami lumpuh
5 Bab 5. Janji Sifa
6 Bab 6. Awal yang baru
7 Bab 7. ulah Sifa
8 Bab 8. Upah 10 juta
9 Bab 9. Membuktikan
10 10. Meminta satu kamar
11 11. Satu kamar
12 12. Pagi yang heboh
13 13. Dikira jalan-jalan
14 14. Gerakan hati
15 15. Sepasang mata cantik
16 16. Bertemu dengannya lagi
17 17. Pertanyaan yang sulit
18 18. Reaksi aneh
19 19. Bukan keputusan yang menguntungkan
20 20. Ingin membuktikan apa?
21 21. Jantung Sifa
22 22. Kemarahan Syakil vs Kecemasan Sifa
23 23. Rencana tersembunyi
24 24. Gagal nikah juga
25 25. Godaan sang suami
26 26. Perceraian Ning Chusna
27 27. Kedatangan Ning Chusna
28 28. Mulai membiasakan diri
29 29. Bunda Marah?
30 30. Undangan dari dokter Nino
31 31. Hal yang Sifa tidak tahu
32 32. Pesta ulang tahun
33 33. Pesta malam ini
34 34. Rahasia yang terungkap
35 35. Kejujuran Sifa
36 36. Undangan ke rumah
37 37. Tujuan pak Ahsan
38 38. Definisi pernikahan menurut Syakil
39 39. Ulah dokter Nino
40 40. Harusnya Terjadi
41 41. Hampir salah faham
42 42. Cemburu juga
43 43. Permintaan Sifa
44 44. Meminta ijin
45 45. Memilih pergi
46 46. Kecurigaan Syakil
47 47. Ketulusan Syakil
48 48. Pemilik Grafika Group
49 49. Sifa ke rumah Farah
50 50. Pertemuan Syakil dengan pak Ahsan
51 51. Pelangi setelah badai (End)
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Bab 1. Tiba-tiba ngajak nikah
2
Bab 2. Ancaman Sifa
3
Bab 3. flashback sebelum kecelakaan
4
Bab 4. Mengalami lumpuh
5
Bab 5. Janji Sifa
6
Bab 6. Awal yang baru
7
Bab 7. ulah Sifa
8
Bab 8. Upah 10 juta
9
Bab 9. Membuktikan
10
10. Meminta satu kamar
11
11. Satu kamar
12
12. Pagi yang heboh
13
13. Dikira jalan-jalan
14
14. Gerakan hati
15
15. Sepasang mata cantik
16
16. Bertemu dengannya lagi
17
17. Pertanyaan yang sulit
18
18. Reaksi aneh
19
19. Bukan keputusan yang menguntungkan
20
20. Ingin membuktikan apa?
21
21. Jantung Sifa
22
22. Kemarahan Syakil vs Kecemasan Sifa
23
23. Rencana tersembunyi
24
24. Gagal nikah juga
25
25. Godaan sang suami
26
26. Perceraian Ning Chusna
27
27. Kedatangan Ning Chusna
28
28. Mulai membiasakan diri
29
29. Bunda Marah?
30
30. Undangan dari dokter Nino
31
31. Hal yang Sifa tidak tahu
32
32. Pesta ulang tahun
33
33. Pesta malam ini
34
34. Rahasia yang terungkap
35
35. Kejujuran Sifa
36
36. Undangan ke rumah
37
37. Tujuan pak Ahsan
38
38. Definisi pernikahan menurut Syakil
39
39. Ulah dokter Nino
40
40. Harusnya Terjadi
41
41. Hampir salah faham
42
42. Cemburu juga
43
43. Permintaan Sifa
44
44. Meminta ijin
45
45. Memilih pergi
46
46. Kecurigaan Syakil
47
47. Ketulusan Syakil
48
48. Pemilik Grafika Group
49
49. Sifa ke rumah Farah
50
50. Pertemuan Syakil dengan pak Ahsan
51
51. Pelangi setelah badai (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!