Bab 5

❤️❤️❤️❤️❤️ HAPPY READING ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️

Setelah selesai makan malam di luar, jam tujuh petang mereka sudah tiba di rumah.

"Mbak Amel kok belum dateng ya mas." Ucap Ratna.

"Paling juga macet, malam minggu biasanya jalanan rame." Jawab Jaka.

Jaka menggendong Keenar dan membawanya masuk ke kamarnya karena Keenar sudah terlelap saat dalam perjalanan.

'Ting tong'

Suara bel rumah berbunyi.

"Mas tolong bukain pintu." Ucap Ratna yang tengah merebus air di dapur.

"Iya." Jawab Jaka.

Jaka berjalan ke arah pintu dan membukanya.

Ketika pintu terbuka terlihat Amel tersenyum ke arahnya.

"Hai" Ucap Amel.

Jaka bengong menatap kakak iparnya itu.

"Siapa mas kok ga disuruh masuk?" Tanya Ratna.

Ratna mendekati suaminya dan melihat Amel di sana.

"Mbak masuk mbak." Ucap Ratna.

Jaka membuka pintunya lebar lalu Amel masuk ke dalam rumah mengikuti langkah kaki Ratna.

"Tadi jalannya macet banget Na." Ucap Amel.

"Biasa mbak namanya juga di kota, apalagi malam minggu." Jawab Ratna.

"Duduk dulu mbak aku buatin minuman." Ucap Ratna.

Amel duduk di ruang tamu dan tak selang lama Jaka juga bergabung di sana.

"Dari rumah jam berapa mbak?" Tanya Jaka basa-basi.

"Haduh lupa Ka, paling jam empat." Jawab Amel.

"Agas ga ikut?" Tanya Jaka.

"Engga Ka, kalau dia ikut yang ada malah ngrepotin keluarga kamu, kamu tahu sendiri kan Agas nakalnya kayak apa." Ucap Amel.

"Ya biasa mbak namanya juga anak-anak, apalagi laki-laki." Ucap Ratna yang baru datang membawa tiga cangkir teh hangat.

"Diminum dulu mbak." Ucap Jaka.

"Iya terima kasih." Jawab Amel.

Amel mengangkat cangkir yang berisi teh kemudian menyeruputnya sedikit.

"Keenar ke mana Na?" Tanya Amel.

"Udah tidur mbak." Jawab Ratna.

"Enak banget jam segini udah mau tidur, Agas dulu kalau belum jam 10 belum mau tidur." Ucap Amel.

"Kalau Keenar sudah terbiasa bangun pagi mbak, makanya habis isya langsung tidur." Jawab Ratna.

Mereka mengobrol santai membahas anak-anaknya hingga akhirnya Amel bertanya tentang pekerjaan Jaka.

"Mas Jaka baru saja naik jabatan mbak, terus dia dipindah ke cabang yang lebih jauh." Jawab Ratna.

"Wihh bagus dong, apa jabatannya sekarang?" Tanya Amel.

"Manajer mbak." Jawab Jaka.

"Kamu dipindah ke mana Ka?" Tanya Amel

"Cabang kota N mbak." Jawab Jaka.

"Sama dong, kantor aku nanti juga di kota N." Ucap Amel.

"Perusahaannya namanya apa mbak?" Tanya Jaka.

"PT Wijaya Karya" Jawab Amel.

"Lah kantor kita sebelahan mbak, aku di PT Rumah Bersama." Ucap Jaka.

"Wah bisa kebetulan gini ya." Ucap Ratna.

"Iya Na aku juga ga nyangka kalau suami kamu kerja di sana." Jawab Amel.

"Oh iya Mbak Amel udah bisa naik motor?" Tanya Ratna.

"Belum Na, kamu tahu sendiri kan dulu aku sempat latihan naik motor malah masuk ke got, sejak itu aku ga mau latihan lagi Na." Jawab Amel.

Obrolan mereka berlangsung cukup lama, hingga akhirnya tepat jam sepuluh malam Ratna mengajak Amel untuk istirahat di kamar yang sudah ia sediakan.

"Jangan sungkan-sungkan mbak, anggep aja di rumah sendiri." Ucap Ratna.

"Makasih ya Na, jadi ga enak ini ngerepotin kamu sama Jaka." Ucap Amel.

"Kayak sama siapa aja mbak, tenang aja." Jawab Ratna

Amel menarik koper besarnya ke dalam kamar kemudian ia menutup pintu kamarnya.

Walaupun kamar itu tidak seluas kamar Ratna namun kamar itu lebih luas dari pada kamarnya di rumah.

Ratna membuka pintu kamarnya yang bersebelahan dengan kamar Amel, ia masuk dan menyusul suaminya yang berbaring di atas ranjang.

"Tadi kita lupa ga belanja sekalian mas." Ucap Ratna.

"Besok belanja di tukang sayur keliling aja." Jawab Jaka.

"Oh iya uang bulanan udah aku transfer ya, aku kurangin karena tabungan kita terpakai sepuluh juta kemarin." Ucap Jaka.

"Iya mas." Jawab Ratna pasrah.

Padahal sebenarnya uang bulanannya selama ini sudah sangat ngepres untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Keesokan harinya Ratna bangun lebih pagi karena ia hendak pergi ke pasar.

"Naik apa?" Tanya Jaka yang baru saja membuka matanya.

"Jalan kaki mas, biasanya minggu pagi banyak ibu-ibu komplek yang jalan-jalan ke pasar." Jawab Ratna.

Ratna tidak mengganti dasternya, ia hanya menutupi lengannya dengan cardigan rajut berwarna hitam.

"Aku berangkat dulu mas, titip Keenar tolong kalau udah bangun langsung disuruh gosok gigi." Pamit Ratna.

Ratna keluar rumah dan langsung bertemu dengan beberapa ibu-ibu yang hendak ke pasar juga.

"Tadi malam kayaknya ada tamu, siapa bu?" Tanya Bu RT yang rumahnya berhadapan dengan Ratna.

"Kakak ipar saja bu, dia mau tinggal di sini." Jawab Ratna.

"Jangan lupa lapor ke suami saya ya bu." Ucap Bu RT.

"Iya bu." Jawab Ratna.

Sepanjang perjalanan Ratna bersama ibu-ibu lainnya asik menggosipkan tetangga mereka yang berselingkuh dengan sekertarisnya di kantor.

Di rumah, Jaka keluar dari kamar ketika mendengar suara Keenar memanggil mamanya.

Tak sengaja Jaka bertemu dengan Amel yang juga baru keluar dari kamarnya.

Jaka meneguk salivanya melihat pemandangan di depan matanya.

"Keenar kenapa Ka?" Tanya Amel.

"Biasa mbak, kalau pagi nyariin mamanya." Jawab Jaka.

"Ratna ke mana?" Tanya Amel.

"Ke pasar." Jawab Jaka

Keenar membuka pintu kamarnya dan berlari ke arah papanya.

"Mama....." Tangis Keenar karena mamanya tidak segera menghampirinya.

"Hiks hiks mama mana?" Tanya Keenar.

"Mama lagi ke pasar, kita ke kamar mandi dulu yuk." Ajak Jaka.

Jaka masuk ke dalam kamar Keenar sambil menggendong Keenar dan meninggalkan Amel sendirian.

"Kenapa badan gue panas kalau ada di dekat Mbak Amel." Ucap Jaka dalam hati.

Setelah menyelesaikan rutinitas Keenar di dalam kamar mandi, Jaka mengajak Keenar keluar dan bermain bersama Amel.

"Keen kita bikin jus yuk." Ajak Amel.

"Siap Ma Mel." Jawab Keenar.

Jaka terus mengamati kakak ipar dan anaknya itu sambil duduk di meja makan.

Tak lama ia mendengar suara istrinya yang tengah mengobrol di depan rumahnya.

Jaka keluar dari rumah dan memanggil istrinya.

"Na" Panggil Jaka.

Ratna menoleh ke arah suaminya lalu ia berpamitan dengan ibu-ibu lainnya.

"Ada apa mas? Mana Keenar?" Tanya Ratna.

"Keenar lagi sama Mbak Amel." Jawab Jaka.

Jaka menarik tangan istrinya dan mengajaknya masuk ke dalam.

"Mas kenapa sih kok tangan aku ditarik?" Tanya Ratna.

Jaka tidak menggubrisnya, ia mengambil tas belanja dari tangan istrinya dan meletakkannya di atas meja.

Jaka membawa istrinya itu masuk ke dalam kamar dan langsung menarik cardigan istrinya.

(Dan terjadi sesuatu yang seharusnya terjadi)

TBC

Jangan lupa LIKE dan tambahkan Favorit ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️

Terpopuler

Comments

kalea rizuky

kalea rizuky

bodoh kakak mu uda kek jalang siap2 aja suami mu jaka di embat

2025-01-08

1

Selly AWP

Selly AWP

hawa hawa si Amel pelakor deh...beneran ipar adalah maut.

2025-01-10

1

nana

nana

pakaian mu itu lo mel, ga sopan blas

2025-01-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!