Bab 13

Bab 13

Arumi dan Reyhan masuk ke dalam rumah. Keduanya ditatap penuh selidik oleh Mami Rosalina beserta teman-temannya. 

Reyhan mendengar suara bisik-bisik orang asing. Dia menduga di sana sedang banyak tamu. Bau parfum yang beraneka wanginya, juga suara yang tidak dikenal, membuat Reyhan yakin itu tamu Mami Rosalina. Dia sengaja melepaskan tangan yang sejak tadi digenggam oleh Arumi. Laki-laki itu berganti merangkul pinggang istrinya.

Mata ibu-ibu sosialita itu terbelalak melihat pemandangan di depan mata mereka. Tidak lupa mulut bergincu mereka juga terbuka lebar, saking terkejutnya.

Arumi sebenarnya terkejut ketika melihat banyak tamu di rumah. Karena tidak melihat satu pun mobil di depan. Dia tidak tahu kalau mobil tamu itu berada di garasi belakang, hal itu agar memudahkan mereka ketika akan pulang nanti.

"Assalamualaikum," salam Arumi kepada para tamu. Tidak lupa dengan senyum manis terlukis di wajahnya.

"Wa'alaikumsalam," balas mereka semua, kecuali Mami Rosalina.

"Apa ada tamu, Sayang?" tanya Reyhan pura-pura tidak tahu.

"E, iya, Mas," jawab Arumi.

"Sayang?" batin para tamu itu dan langsung melirik ke arah Mami Rosalina yang memasang wajah menahan emosi.

"O, selamat siang semua," ucap Reyhan. "Sayang, ayo, kita ke kamar. Aku ingin tidur dulu."

"A, iya, Mas." Arumi pun pergi setelah menyapa sejenak.

"Jeng Rosalina, apa maksudnya tadi?"

"Jeng, apa Reyhan tidak bisa melihat? Kok, dia bicaranya begitu, tadi!"

"Bukannya Arumi itu pacarnya Ryan. Kenapa sekarang bisa sama Reyhan?"

Kepala Mami Rosalina seperti akan pecah ketika mendengar banyak sekali pertanyaan dari teman-temannya secara bersamaan. Dia semakin benci saja pada pasangan suami-istri itu.

"Reyhan mengalami kecelakaan dan menjadi buta. Arumi, lah, yang sudah mencelakai Reyhan dan bertanggung jawab dengan menikahinya. Memangnya siapa yang mau sama orang buta," jawab Mami Rosalina menjawab semua rasa penasaran para tamu.

"Apa?" Semua orang terkejut. Sebelumnya mereka hanya tahu kalau Reyhan mengalami kecelakaan, itu saja. Tentang kondisinya saat ini mereka baru tahu.

Reyhan yakin kalau ibu tirinya saat ini sedang marah. Dia tahu betul seperti apa sifat wanita itu. Selamanya laki-laki itu akan membuat wanita perebut ayahnya hidup tidak tenang dan menanggung malu.

"Mas, tidurlah dulu! Aku akan buatkan makan siang," ucap Arumi.

"Sudah ada Bi Nina. Aku tahu kamu masih banyak pekerjaan. Kerjakan saja pekerjaan kamu. Aku harap mulai sekarang kamu jangan begadang untuk menyelesaikan pekerjaan itu."

Arumi tersenyum tipis. Dia tidak menyangka kalau suaminya tahu setiap malam dirinya selalu begadang. Dia juga merasa terharu atas perhatian laki-laki itu.

"Ternyata dia baik juga," batin Arumi.

Seperti Arumi harus meralat ucapnya kepada Reyhan. Saat ini laki-laki itu duduk di belakang sambil memeluk dan mengendus tengkuknya. Sesekali memberikan ciuman dan itu membuatnya merinding juga geli. Hal ini mengganggu konsentrasi saat bekerja.

"Boleh aku pegang ini?" Reyhan menyentuh aset Arumi di bagian dada.

"Jangan!" jerit Arumi. Dia ngga mau Reyhan berlaku lebih. Sebelumnya tidak ada orang lain yang menyentuh bagian itu.

Karena dilarang akhirnya Reyhan melingkar kembali kedua tangannya di perut Arumi. Dia mengusap perut itu sambil berbisik di telinga sang istri, "Semoga segera hadir bayi kita di dalam sini."

Arumi yang sedang menggambar desain rumah sampai menghentikan jari-jari tangannya. Tubuhnya tiba-tiba menegang karena ucapan Reyhan. Sungguh dia tidak menyangka suaminya akan bicara seperti itu.

"Apa dia ingin punya anak?" batin Arumi.

Ketika Arumi menoleh bibirnya malah menyentuh pipi Reyhan. Detik berikutnya laki-laki itu membalas ciuman sang istri.

Arumi bertanya-tanya dalam hati, apakah suaminya benar-benar tidak bisa melihat atau bohongan. Karena dalam keadaan tidak bisa melihat masih bisa mencium bibirnya dengan tepat sasaran.

Napas Arumi terputus-putus karena kehabisan pasokan oksigen di paru-parunya. Reyhan tidak akan berhenti mencumbu dirinya sampai merasa puas.

"Aku sangat menyukai mulutmu yang manis ini," bisik Reyhan dan membuat Arumi malu dan meremang sekujur tubuhnya. Dia pun pasrah ketika suami menciumnya kembali.

Suara ketukan di pintu menghentikan aksi Reyhan. Arumi pun segera membuka pintu. Terlihat ada Bi Nina di sana.

"Non, makan siang sudah siap!"

"Baik, Bi. Makasih!"

Arumi membawa Reyhan makanan berdua di ruang makan. Karena tahu hari ini Arumi pergi ke luar, Papi Rendra dan Ryan tidak pulang ke rumah. Mereka maunya makanan yang dibuat oleh gadis itu.

Seperti biasa, Arumi menyuapi Reyhan. Tiba-tiba Mami Rosalina datang dengan marah.

"Apa maksud kalian tadi? Apa kalian mau mempermalukan aku di depan tamu?" tanya Mami Rosalina.

"Jaga mulut kamu!" bentak Reyhan balik. "Kita tidak melakukan kesalahan apa pun. Kalau kamu tidak suka ada aku dan istriku di sini, sebaiknya kamu pergi saja dari rumah ini. Toh, sejak awal juga ini bukan rumah kamu."

Reyhan bicara dengan sarkas kepada Mami Rosalina. Dia tidak suka dengan ibu tirinya itu yang selalu bertindak layaknya nyonya besar di rumah yang khusus dibuatkan untuk mamanya.

Arumi terdiam mendengar ucapan Reyhan. Dia tidak menyangka sang suami sampai berani bicara seperti itu kepada ibu tirinya. Setahu dia Ryan juga sering kontra dengan Mami Rosalina, tetapi tidak sampai seperti ini.

"Kau ...!" Mami Rosalina ingin balas memaki Reyhan. Namun, tidak jadi ketika laki-laki itu menoleh ke arahnya. Wanita itu tahu kalau anak sambungnya tidak bisa melihat, tetapi terasa ditatap tajam olehnya. Lalu, dia pun memilih pergi.

"Mas ...." Arumi memegang tangan Reyhan.

"Aku sudah tidak mau makan lagi. Kamu lanjutkan saja makannya!" Reyhan berdiri. Namun, dia ingat kalau dirinya tidak bisa melihat. Takut malah menabrak perabotan rumah. Jadi, dia duduk kembali.

"Kenapa?" tanya Arumi.

"Karena aku tidak bisa ke kamar sendirian, harus ada yang bantu," jawab Reyhan menahan malu.

Arumi terkekeh geli. Dia juga merasa bodoh, malah menanyakan sesuatu yang tidak seharusnya dia tanyakan. Dia segera menghabisi makanannya, lalu mengajak Reyhan ke kamar.

***

"Apa benar kamu tadi mau mengusir Mami?" tanya Papi Rendra kepada Reyhan. Dia mendapat aduan dari sang istri yang sambil menangis.

"Kenapa? Dia yang memulai duluan," balas Reyhan balik. "Beri tahu pelakor itu, jangan melakukan hal buruk sama istriku. Karena aku juga tidak akan tinggal diam!"

Papi Rendra mengerutkan kening. Dia tadi mendapat aduan dari istrinya kalau Reyhan tiba-tiba saja berbuat ulah ketika ada tamu di rumah mereka, bahkan mengusir dirinya.

"Jadi, cerita siapa yang benar?" tanya Papi Rendra.

"Ya, aku, lah!" jawab Reyhan. "Masa Papi tidak tahu kalau istrinya tukang bohong dan penipu."

Lagi-lagi Arumi dibuat terkejut oleh kelakuan suaminya. Dalam hatinya dia ingin menjerit, punya suami minim adab sama orang tua.

"Sepertinya Mas Reyhan harus aku tatar dengan keras!" batin Arumi.

Terpopuler

Comments

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

sepertinya Arumi harus dikasih tahu juga sih cerita tentang keluarga si Reyhan sebenarnya dan kenapa dia bersikap sangat keras ke papa juga ibu sambungnya yah,,,

2025-01-01

3

dewi rofiqoh

dewi rofiqoh

Reyhan, ceritakan pada arumi kondisi keluargamu yang sebenarnya. Biar arumi tdk salah paham dengan perlakuanmu pada mami rosalina

2025-01-01

2

Nar Sih

Nar Sih

bener tuh arumi hanya kmu yg bisa merubah reyhan lebih baik dan sopan dgn org tua ,lanjut kakk👍

2025-01-01

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Penolakan
2 Bab 2. Meminta Pertanggungjawaban
3 Bab 3. Pernikahan Mendadak
4 Bab 4. Perdebatan
5 Bab 5. Tinggal Sekamar
6 Bab 6. Hukuman
7 Bab 7. Kepulangan Ayah Mertua
8 Bab 8. Ciuman Ryan
9 Bab 9. Godaan sang Mantan
10 Bab 10. Terjadi Lagi
11 Bab 11. Kemarahan Arumi
12 Bab 12. Kejadian Di Tepi Danau
13 Bab 13
14 Bab 14. Reyhan Merajuk
15 Bab 15. Menginap
16 Bab 16. Suara Gaib Kamar Sebelah
17 Bab 17. Berdua Di Apartemen
18 Bab 18. Pujian Yang Membuat Deg-degan
19 Bab 19.
20 Bab 20. Kedatangan Arumi Ke Kantor
21 Bab 21. Permintaan
22 Bab 22. Gosip Baru
23 Bab 23. Shock
24 Bab 24. Penglihatan Reyhan Pulih
25 Bab 25. Kebahagiaan Arumi
26 Bab 26. Kebenaran Yang Baru Disadari
27 Bab 27. Kepergian Arumi
28 Bab 28. Cinta?
29 Bab 29. Cerai?
30 Bab 30. Hamil?
31 Bab 31. Ngidam
32 Bab 32. Mencari Arumi
33 Bab 33. Diusir
34 Bab 34. Aku Cinta Kamu
35 Bab 35. Harta Bernilai Tinggi
36 Bab 36. Melepas Rindu
37 Bab 37. Diminta Untuk Berubah
38 Bab 38. Ujian
39 Bab 39. Mendatangi Rumah Arumi
40 Bab 40. Pulang
41 Bab 41. Berubah
42 Bab 42. Bayangan
43 Bab 43. Kisah Masa Lalu
44 Bab 43. Kisah Masa Lalu (2)
45 Bab 45. Bertemu Kembali
46 Bab 46. Kesaksian Bi Idah
47 Bab 47. Kisah ... Dibalik Kejadian Di Masa Lalu
48 Bab 48. Kemarahan Papi Rendra
49 Bab 49. Kisah Masa Lalu (Rosalina)
50 Bab 50. Kisah Masa Lalu (Rosalina [2])
51 Bab 51. Pengakuan Ryan
52 Bab 52. Kecelakaan
53 Bab 53. Keadaan Mami Rosalina
54 Bab 54. Si Kembar
55 Bab 55.
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Bab 1. Penolakan
2
Bab 2. Meminta Pertanggungjawaban
3
Bab 3. Pernikahan Mendadak
4
Bab 4. Perdebatan
5
Bab 5. Tinggal Sekamar
6
Bab 6. Hukuman
7
Bab 7. Kepulangan Ayah Mertua
8
Bab 8. Ciuman Ryan
9
Bab 9. Godaan sang Mantan
10
Bab 10. Terjadi Lagi
11
Bab 11. Kemarahan Arumi
12
Bab 12. Kejadian Di Tepi Danau
13
Bab 13
14
Bab 14. Reyhan Merajuk
15
Bab 15. Menginap
16
Bab 16. Suara Gaib Kamar Sebelah
17
Bab 17. Berdua Di Apartemen
18
Bab 18. Pujian Yang Membuat Deg-degan
19
Bab 19.
20
Bab 20. Kedatangan Arumi Ke Kantor
21
Bab 21. Permintaan
22
Bab 22. Gosip Baru
23
Bab 23. Shock
24
Bab 24. Penglihatan Reyhan Pulih
25
Bab 25. Kebahagiaan Arumi
26
Bab 26. Kebenaran Yang Baru Disadari
27
Bab 27. Kepergian Arumi
28
Bab 28. Cinta?
29
Bab 29. Cerai?
30
Bab 30. Hamil?
31
Bab 31. Ngidam
32
Bab 32. Mencari Arumi
33
Bab 33. Diusir
34
Bab 34. Aku Cinta Kamu
35
Bab 35. Harta Bernilai Tinggi
36
Bab 36. Melepas Rindu
37
Bab 37. Diminta Untuk Berubah
38
Bab 38. Ujian
39
Bab 39. Mendatangi Rumah Arumi
40
Bab 40. Pulang
41
Bab 41. Berubah
42
Bab 42. Bayangan
43
Bab 43. Kisah Masa Lalu
44
Bab 43. Kisah Masa Lalu (2)
45
Bab 45. Bertemu Kembali
46
Bab 46. Kesaksian Bi Idah
47
Bab 47. Kisah ... Dibalik Kejadian Di Masa Lalu
48
Bab 48. Kemarahan Papi Rendra
49
Bab 49. Kisah Masa Lalu (Rosalina)
50
Bab 50. Kisah Masa Lalu (Rosalina [2])
51
Bab 51. Pengakuan Ryan
52
Bab 52. Kecelakaan
53
Bab 53. Keadaan Mami Rosalina
54
Bab 54. Si Kembar
55
Bab 55.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!