Bab 6. Hukuman

Bab 6. Hukuman

Mami Rosalina dan Ryan terkejut setengah mati mendengar ucapan Reyhan. Keduanya seperti sedang bermimpi karena berita mengejutkan itu terasa sangat mustahil.

"Kita menikah satu minggu yang lalu," ucap Reyhan setelah duduk di kursi. "Arumi, duduk di sampingku!"

"Iya, Mas," balas Arumi sambil duduk di samping suaminya.

"Jangan bercanda Reyhan!" pekik Mani Rosalina marah.

"Siapa yang bercanda? Arumi sekarang yang bertanggung jawab untuk mengurus diriku. Agar tidak terjadi fitnah dan menjauhi zina, kita berdua menikah saja," balas Reyhan dengan nada santai.

"Sayang, aku lapar. Cepat suapi aku!" titah laki-laki yang kepalanya botak.

Arumi mengambil beberapa makanan sesuai dengan keinginan Reyhan. Lalu, dia menyuapi suaminya.

"Kamu juga makan. Kita makan sepiring berdua saja," ucap Reyhan. Dia ingin membuat Ryan cemburu dan Mami Rosalina semakin marah karena perbuatannya saat ini.

Dunia Ryan terasa runtuh saat mengetahui orang yang dicintai kini sudah menjadi istri kakaknya. Dia merutuki kebodohan dirinya karena tidak berani mengambil tindakan seperti yang dilakukan oleh Reyhan. Karena dia terlalu penurut kepada Mami Rosalina.

Dada Ryan terasa sangat sesak melihat pemandangan di depan matanya. Dahulu, dia juga sering makan bersama Arumi. Waktu itu mereka sangat bahagia, dunia terasa milik berdua.

Arumi sebenarnya merasa tidak nyaman berada di rumah ini, Apalagi sejak tadi Ryan terus menatap ke arahnya dengan tatapan terluka dengan wajah sendu. Berbanding terbalik dengan Mami Rosalina yang melihatnya dengan penuh amarah. Rasanya dia ingin kabur dari hadapan mereka. Namun, apa boleh buat, dia hanya bisa pasrah mengikuti keinginan suaminya itu.

"Sayang, aku sudah kenyang," ucap Reyhan sengaja bicara dengan mesra untuk mengusik Ryan.

Reyhan melakukan balas dendam rasa sakit ibunya kepada Ryan. Mami Rosalina sudah merebut orang yang dicintai mamanya, maka sekarang dia pun melakukan hal yang sama. Merebut wanita yang dicintai oleh Ryan. Dia yakin Mami Rosalina akan ikut menderita ketika melihat anaknya juga menderita, sakit hati, cemburu, dan patah hati.

Bagi Reyhan, Mami Rosalina dan Ryan adalah manusia jahat. Tiba-tiba masuk ke dalam kehidupannya tanpa izin. Sementara itu, untuk papinya dia sudah punya rencana sendiri. Dia sudah lama merancang rencana untuk menghancurkan orang-orang yang sudah membuat hidup mamanya hancur.

Setelah memastikan Reyhan tidur karena efek dari obat, Arumi pulang ke rumah untuk membawa beberapa pakaian dan pekerjaannya yang seminggu ini terhenti. Karena kesibukan mengurus Reyhan.

"Apa kamu baik-baik saja tinggal di rumah itu?" tanya Bu Seruni yang mengkhawatirkan putrinya.

"Iya, Bun," jawab Arumi. "Bunda tenang saja. Semua baik-baik saja. Ternyata Mas Reyhan memperlakukan aku dengan baik, walau nada bicaranya terdengar ketus, tetapi saat kita berdua, dia bersikap romantis."

Muka Arumi berubaha merah padam. Bu Seruni pun tersenyum geli. Dia mengira kalau Arumi sedang malu-malu karena sikap Reyhan yang romantis dan membuatnya tersipu malu.

Sebenarnya, Arumi sangat malu ketika mengingat kejadian tadi pagi. Dia memandikan dan menyentuh seluruh tubuh Reyhan. Hal itu membuatnya malu setengah mati, padahal dia berusaha untuk tidak melihat ke arah suaminya ketika memandikannya.

"Ini pepes ikan untuk Reyhan. Katanya dia suka masakan Bunda." Bu Seruni memberikan satu kotak makanan berisi pepes ikan yang dimasak memakai presto.

"Makasih, Bunda!" Arumi memeluk ibunya.

Dua buah koper kini ada di hadapan Arumi. Ternyata membutuhkan waktu dua jam untuk membereskan itu semua. Dia tadi bergerak secepat mungkin agar tidak membuang-buang waktu, tetapi tetap saja tidak cukup waktu yang diberikan oleh Reyhan.

Pulang pergi juga membutuhkan waktu hampir satu jam. Jadi, Arumi pergi sekitar tiga jam.

Begitu masuk ke dalam kamar, Reyhan sedang duduk di sofa yang menghadap jendela. Dengan perlahan Arumi mendekati suaminya.

"Kamu datang terlambat!" ucap Reyhan dengan tegas.

"Ya. Karena aku membutuhkan banyak waktu untuk membereskan barang-barang yang mau aku bawa," balas Arumi berharap suaminya paham.

"Karena kamu sudah bersalah dengan tidak menuruti perintah aku, maka kamu harus dihukum!"

"Hei, aku ini pergi ke rumah langsung beres-beres dengan buru-buru, tidak berleha-leha. Tetap saja membutuhkan waktu. Coba Mas lakukan sendiri apa cukup setengah jam membereskan semua itu!" balas Arumi tidak kalah dengan nada tegas.

"Tidak ada bantahan!"

Kata-kata itu seperti mantra bagi Reyhan dan Arumi pun diam. Walau di dalam hatinya dia ingin berteriak kepada laki-laki yang keras kepala itu.

"Mas mau menghukum aku dengan cara apa? Mengurung aku? Atau memukul aku?" tanya Arumi dengan nada ketus karena kesal. Baginya hal ini tidak jadi masalah bagi mereka berdua. Jadwal makan siang juga masih ada satu jam lagi. Jadi, dia tidak mengabaikan dalam mengurus suaminya.

"Mengurung? Memukul? Hukuman apa itu?" ucap Reyhan. "Aku bukan orang seperti itu."

"Lalu, Mas mau menghukum aku dengan cara apa?" tanya Arumi semakin menaruh curiga kalau laki-laki itu sedang mempermainkan dirinya.

"Sini! Kamu duduk di pangkuanku," perintah Reyhan sambil menepuk pahanya.

Arumi mengerutkan kening. Dia tidak paham hukuman apa yang akan diberikan oleh suaminya. Dia pun berjalan dua langkah, lalu duduk di pangkuan Reyhan.

Tubuh Arumi tiba-tiba merinding ketika tangan Reyhan menyentuh punggungnya. Laki-laki itu melingkarkan sebelah tangan di pinggangnya dan merapatkan tubuh mereka.

Sebelah tangan lainnya, menuju ke muka Arumi menyentuh pipi dan bibirnya. Dengan perlahan pindah ke tengkuknya, lalu menarik mendekat agar bibir mereka saling bersentuhan.

Reyhan mencium bibir Arumi dengan liar. Sejak ciuman pertama mereka tadi pagi, dia langsung menyukainya.

Arumi hanya bisa pasrah mendapatkan perlakuan seperti itu dari Reyhan. Karena kesal dia membalas ciuman suaminya tidak kalah liar. Kedua tangannya melingkar di leher sang suami.

Ryan melihat Reyhan dan Arumi sedang berciuman dari kaca jendela yang menghadap taman. Air matanya sudah menumpuk di pelupuk netranya. Sungguh pemandangan yang membuatnya sakit hati.

"Kenapa? Kenapa kamu lakukan itu Rumi?" batin Ryan.

Dengan hati dipenuhi rasa amarah, Ryan pergi meninggalkan rumah. Dia marah kepada takdir yang diterimanya saat ini. Kenapa cintanya tidak bisa bersatu? Kenapa mempunyai ibu yang tidak mau menerima wanita pilihannya? Kenapa harus ada perbedaan status?

Mami Rosalina yang berada di kamar atas melihat kepergian Ryan. Dia melihat anaknya sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja. Namun, dia tidak merasa kalau semua itu berawal dari dirinya yang tidak mau menerima hubungan putranya dengan gadis yang dipandangnya miskin.

"Aku harus mencari cara agar Reyhan dan Arumi pergi dari rumah ini?" batin Mami Rosalina.

Sebagai pewaris utama keluarga, Reyhan tidak akan mudah disingkirkan begitu saja dari rumah utama ini. Namun, tidak ada yang mustahil di mata wanita paruh baya itu.

***

Masih crazy up, ya, hari ini. Jadi, langsung baca jangan ditimbun dulu. Jangan lupa kasih like dan komentar.

Terpopuler

Comments

Eva Karmita

Eva Karmita

kasih juga aku sama si Ryan ini gegara kesombongan emaknya anak jadi korban 🥺 tidak gampang dan mudah melupakan cintanya dgn Rumi 9 tahun hancur karena emaknya 😤 , semoga Ryan bisa move on dan menjalani hidup nya dgn membuka lembaran baru 💪🤗

2024-12-27

3

Me mbaca

Me mbaca

gassskeun kak, suka aku akan ceritanya

2024-12-27

2

Noor hidayati

Noor hidayati

hari 5 bab lagi ya kak😀😀

2024-12-27

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Penolakan
2 Bab 2. Meminta Pertanggungjawaban
3 Bab 3. Pernikahan Mendadak
4 Bab 4. Perdebatan
5 Bab 5. Tinggal Sekamar
6 Bab 6. Hukuman
7 Bab 7. Kepulangan Ayah Mertua
8 Bab 8. Ciuman Ryan
9 Bab 9. Godaan sang Mantan
10 Bab 10. Terjadi Lagi
11 Bab 11. Kemarahan Arumi
12 Bab 12. Kejadian Di Tepi Danau
13 Bab 13
14 Bab 14. Reyhan Merajuk
15 Bab 15. Menginap
16 Bab 16. Suara Gaib Kamar Sebelah
17 Bab 17. Berdua Di Apartemen
18 Bab 18. Pujian Yang Membuat Deg-degan
19 Bab 19.
20 Bab 20. Kedatangan Arumi Ke Kantor
21 Bab 21. Permintaan
22 Bab 22. Gosip Baru
23 Bab 23. Shock
24 Bab 24. Penglihatan Reyhan Pulih
25 Bab 25. Kebahagiaan Arumi
26 Bab 26. Kebenaran Yang Baru Disadari
27 Bab 27. Kepergian Arumi
28 Bab 28. Cinta?
29 Bab 29. Cerai?
30 Bab 30. Hamil?
31 Bab 31. Ngidam
32 Bab 32. Mencari Arumi
33 Bab 33. Diusir
34 Bab 34. Aku Cinta Kamu
35 Bab 35. Harta Bernilai Tinggi
36 Bab 36. Melepas Rindu
37 Bab 37. Diminta Untuk Berubah
38 Bab 38. Ujian
39 Bab 39. Mendatangi Rumah Arumi
40 Bab 40. Pulang
41 Bab 41. Berubah
42 Bab 42. Bayangan
43 Bab 43. Kisah Masa Lalu
44 Bab 43. Kisah Masa Lalu (2)
45 Bab 45. Bertemu Kembali
46 Bab 46. Kesaksian Bi Idah
47 Bab 47. Kisah ... Dibalik Kejadian Di Masa Lalu
48 Bab 48. Kemarahan Papi Rendra
49 Bab 49. Kisah Masa Lalu (Rosalina)
50 Bab 50. Kisah Masa Lalu (Rosalina [2])
51 Bab 51. Pengakuan Ryan
52 Bab 52. Kecelakaan
53 Bab 53. Keadaan Mami Rosalina
54 Bab 54. Si Kembar
55 Bab 55.
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Bab 1. Penolakan
2
Bab 2. Meminta Pertanggungjawaban
3
Bab 3. Pernikahan Mendadak
4
Bab 4. Perdebatan
5
Bab 5. Tinggal Sekamar
6
Bab 6. Hukuman
7
Bab 7. Kepulangan Ayah Mertua
8
Bab 8. Ciuman Ryan
9
Bab 9. Godaan sang Mantan
10
Bab 10. Terjadi Lagi
11
Bab 11. Kemarahan Arumi
12
Bab 12. Kejadian Di Tepi Danau
13
Bab 13
14
Bab 14. Reyhan Merajuk
15
Bab 15. Menginap
16
Bab 16. Suara Gaib Kamar Sebelah
17
Bab 17. Berdua Di Apartemen
18
Bab 18. Pujian Yang Membuat Deg-degan
19
Bab 19.
20
Bab 20. Kedatangan Arumi Ke Kantor
21
Bab 21. Permintaan
22
Bab 22. Gosip Baru
23
Bab 23. Shock
24
Bab 24. Penglihatan Reyhan Pulih
25
Bab 25. Kebahagiaan Arumi
26
Bab 26. Kebenaran Yang Baru Disadari
27
Bab 27. Kepergian Arumi
28
Bab 28. Cinta?
29
Bab 29. Cerai?
30
Bab 30. Hamil?
31
Bab 31. Ngidam
32
Bab 32. Mencari Arumi
33
Bab 33. Diusir
34
Bab 34. Aku Cinta Kamu
35
Bab 35. Harta Bernilai Tinggi
36
Bab 36. Melepas Rindu
37
Bab 37. Diminta Untuk Berubah
38
Bab 38. Ujian
39
Bab 39. Mendatangi Rumah Arumi
40
Bab 40. Pulang
41
Bab 41. Berubah
42
Bab 42. Bayangan
43
Bab 43. Kisah Masa Lalu
44
Bab 43. Kisah Masa Lalu (2)
45
Bab 45. Bertemu Kembali
46
Bab 46. Kesaksian Bi Idah
47
Bab 47. Kisah ... Dibalik Kejadian Di Masa Lalu
48
Bab 48. Kemarahan Papi Rendra
49
Bab 49. Kisah Masa Lalu (Rosalina)
50
Bab 50. Kisah Masa Lalu (Rosalina [2])
51
Bab 51. Pengakuan Ryan
52
Bab 52. Kecelakaan
53
Bab 53. Keadaan Mami Rosalina
54
Bab 54. Si Kembar
55
Bab 55.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!