Kesedihan dan pertarungan pertama

Shim Wol dan Kyung Soo memulai perjalanan mereka ke kota dengan kereta penuh sayuran segar. Langit cerah, dan angin lembut bertiup, membuat suasana perjalanan terasa nyaman. Ayah dan anak itu duduk berdampingan di depan kereta, sementara kuda yang menarik kereta berjalan dengan langkah tenang.

Di sepanjang jalan, Kyung Soo terus berbicara, mencoba menciptakan suasana yang lebih santai. "Shim Wol, perjalanan ini adalah pengalaman baru bagimu. Lihatlah betapa indahnya dunia di luar desa kita. Mungkin suatu hari nanti kamu akan melihat lebih banyak lagi," katanya sambil menunjuk hamparan ladang hijau di sekitar mereka.

Shim Wol hanya mengangguk, meskipun matanya tampak termenung. Ayahnya sadar bahwa anaknya masih memikirkan kepergian sang guru, tetapi ia tidak ingin menekan Shim Wol. "Kalau kamu ingin bicara atau bertanya apa saja, Ayah selalu di sini untukmu," tambah Kyung Soo dengan senyuman hangat.

Perjalanan menuju kota berjalan lancar tanpa hambatan. Sesekali mereka bertemu dengan beberapa pedagang lain yang juga menuju kota untuk berdagang. Beberapa dari mereka bahkan mengenal Kyung Soo dan menyapanya dengan ramah. "Kyung Soo! Lama tidak bertemu! Ini putramu, ya? Wah, dia sudah besar sekarang," kata salah satu pedagang yang melintas.

Kyung Soo hanya tertawa dan membalas, "Iya, dia sekarang menemani ayahnya bekerja. Biar belajar sedikit tentang dunia luar."

Shim Wol merasa sedikit canggung saat diperhatikan, tetapi ia tetap sopan membalas sapaan orang-orang yang mereka temui.

---

Saat mereka sampai di gerbang kota, suasana mulai lebih ramai. Jalanan dipenuhi oleh para pedagang, pembeli, dan penjaga kota yang berpatroli. Kota itu jauh lebih besar dan sibuk dibandingkan desa kecil mereka. Shim Wol terkesima dengan keramaian dan keanekaragaman orang-orang yang berlalu lalang. Ini adalah pertama kalinya ia melihat dunia luar dengan matanya sendiri.

Kyung Soo memarkir kereta di sebuah area yang disediakan untuk para pedagang. "Shim Wol, bantu Ayah menurunkan sayuran ini, ya. Setelah selesai, kita bisa jalan-jalan sebentar," katanya sambil mulai memindahkan karung-karung sayuran ke tempat penjualannya.

Shim Wol membantu dengan cekatan, meskipun sesekali ia mencuri pandang ke arah jalanan yang dipenuhi toko-toko dan orang-orang dari berbagai kalangan. Ia merasa ada dunia yang begitu luas di luar sana, sesuatu yang tidak pernah ia bayangkan selama ini.

Setelah selesai menjual sayuran, Kyung Soo menepuk pundak putranya. "Kamu sudah bekerja keras hari ini. Bagaimana kalau kita membeli sesuatu yang enak untuk dimakan? Ada kedai sup daging di ujung jalan sana yang terkenal di kota ini."

Shim Wol hanya tersenyum tipis dan mengangguk. Ia mengikuti ayahnya menyusuri jalanan kota yang ramai. Meskipun hatinya masih terasa berat oleh duka, pengalaman ini mulai memberinya sedikit semangat. Dunia luar yang baru saja ia lihat mengingatkannya bahwa hidup terus berjalan, dan ia harus terus maju—seperti yang selalu diajarkan gurunya.

Keesokan harinya, setelah sarapan sederhana di penginapan, Shim Wol dan ayahnya bersiap untuk mengunjungi Sekte Bulan Bintang, sekte bela diri yang terkenal di sekitar Kota Handan. Sekte ini dikenal karena keindahan arsitektur bangunannya yang terletak di atas bukit kecil di pinggiran kota, serta reputasi mereka dalam menghasilkan pendekar-pendekar hebat dengan teknik bela diri yang elegan dan kuat.

"Shim Wol, ini mungkin akan menjadi pengalaman yang bagus untukmu," ujar Kyung Soo sambil menyiapkan kuda mereka. "Selain belajar tentang dunia luar, kamu juga bisa melihat bagaimana sekte besar itu berfungsi. Tapi ingat, tetaplah bersikap sopan dan jangan membuat masalah."

"Baik, Ayah," jawab Shim Wol sambil menaiki kudanya.

Perjalanan menuju sekte memakan waktu sekitar setengah hari. Mereka melewati jalan berbatu yang menanjak, diapit oleh hutan lebat di kedua sisinya. Udara semakin segar ketika mereka semakin dekat ke lokasi sekte. Sesampainya di sana, pemandangan yang megah menyambut mereka. Bangunan utama sekte terlihat seperti istana kecil, dengan atap berwarna biru tua yang menyerupai langit malam bertabur bintang. Para murid sekte terlihat berlatih di halaman utama, gerakan mereka anggun namun penuh kekuatan.

Kyung Soo berbicara kepada salah satu penjaga di gerbang. "Kami datang untuk melihat-lihat. Anak saya, Shim Wol, ingin tahu lebih banyak tentang sekte ini."

Penjaga itu mengangguk sopan. "Selamat datang di Sekte Bulan Bintang. Silakan masuk, tetapi harap mengikuti aturan sekte selama berada di dalam."

Mereka dipersilakan masuk dan diajak berkeliling oleh seorang murid senior. Sang murid memperkenalkan sekte tersebut dan menunjukkan beberapa tempat penting, seperti aula latihan, perpustakaan sekte, dan tempat meditasi. Shim Wol memperhatikan dengan seksama, merasa terinspirasi oleh disiplin dan harmoni yang terlihat dalam kehidupan sehari-hari para murid di sekte tersebut.

Saat mereka berjalan di sekitar aula latihan, seorang instruktur yang sedang mengawasi para murid berhenti sejenak dan menoleh ke arah Shim Wol. "Kamu tampaknya seorang pendekar muda. Apakah kamu ingin mencoba latihan singkat di sini?" tanyanya dengan ramah.

Shim Wol terkejut dengan tawaran itu, tetapi Kyung Soo menyemangatinya. "Cobalah, Shim Wol. Ini kesempatan yang langka."

Dengan rasa gugup bercampur antusias, Shim Wol mengambil pedangnya dan bergabung dengan para murid yang sedang berlatih. Sang instruktur mengajarinya gerakan dasar salah satu teknik khas sekte, "Crescent Moon Slash", sebuah gerakan yang menggabungkan kecepatan dan ketepatan. Shim Wol, meskipun baru mempelajari gerakan itu, mampu menguasainya dengan cepat berkat dasar teknik pedang api yang dia pelajari dari gurunya.

Para murid lain terkesan melihat Shim Wol, dan sang instruktur tersenyum. "Kamu memiliki potensi besar. Teknikmu kuat dan terarah. Jika kamu tertarik, kamu selalu bisa kembali dan belajar lebih banyak di sini."

Setelah sesi latihan singkat itu, Shim Wol kembali ke ayahnya dengan wajah penuh semangat. "Ayah, aku merasa seperti mendapatkan pengalaman berharga di sini," katanya.

Kyung Soo tersenyum. "Bagus, Shim Wol. Gurumu pasti bangga melihat perkembanganmu. Ini baru awal dari perjalananmu."

Mereka pun berpamitan kepada murid senior yang menjadi pemandu mereka dan memulai perjalanan pulang ke desa dengan perasaan puas. Shim Wol merasa bahwa kunjungannya ke Sekte Bulan Bintang membuka matanya akan dunia yang lebih luas, memberinya dorongan untuk terus berlatih dan mengejar mimpinya menjadi pendekar hebat seperti yang diinginkan oleh gurunya.

Saat mereka melanjutkan perjalanan, tiba-tiba terdengar suara gaduh dan pertarungan. Sekelompok orang berpakaian serba hitam menyerang murid-murid Sekte Bulan Bintang. Shim Wol, yang melihat situasi tersebut, meminta ayahnya untuk bersembunyi, sementara dia bergegas membantu.

Dengan gerakan cepat, Shim Wol menggunakan teknik bela diri yang ia pelajari untuk menghentikan beberapa serangan dan menebas tangan mereka satu persatu. Semua perhatian tertuju padanya, dan mereka terkejut dengan kecepatan dan keahliannya.

Salah seorang dari mereka berteriak, "Mundur! Dia adalah seorang master!" Ekspresi ketakutan tampak jelas di wajah mereka saat menyadari bahwa mereka menghadapi seseorang yang jauh lebih kuat dari mereka.

Setelah pertarungan selesai, seorang wanita muda dari Sekte Bulan Bintang, Mei Mei, mendekat dan memberi hormat kepada Shim Wol.

"Terima kasih atas bantuanmu. Kami berhutang padamu," kata Mei Mei.

Shim Wol sedikit gugup menjawab, "Ah, senang bisa membantu."

Mei Mei bertanya, "Boleh tahu kamu berasal dari sekte atau keluarga mana?"

Shim Wol menjawab dengan rendah hati, "Aku hanya seorang pemuda biasa yang sedikit belajar bela diri."

Mei Mei tersenyum dan kemudian menjelaskan, "Mereka yang menyerang tadi adalah bagian dari Kultus Demon. Mereka berencana melakukan ritual untuk mendapatkan kekuatan besar."

Shim Wol terkejut, "Ritual seperti apa?"

"Ritual untuk menyerap energi gelap dengan mengorbankan orang," jawab Mei Mei.

Shim Wol terdiam, merenung tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Mei Mei kemudian mengundang Shim Wol untuk datang ke Sekte Bulan Bintang, tetapi Shim Wol menolak karena ingin segera pulang. Sebelum berpisah, Mei Mei dan murid lainnya memberi hormat kepada Shim Wol dan mengucapkan terima kasih atas bantuannya.

Terpopuler

Comments

Ignacia belen Gamboa rojas

Ignacia belen Gamboa rojas

Kok belum ada update sih thor? Nanti malam aku mau baca pas tidur, pasti bikin tidur nyenyak banget.

2024-12-26

1

lihat semua
Episodes
1 Datangnya sang master
2 Masa Pelatihan
3 Kesedihan dan pertarungan pertama
4 Konflik dan kekhawatiran
5 Hembusan angin
6 Neraka dan perubahan
7 Langkah awal
8 Malam berdarah di klan Dang
9 Berakhirnya musim salju
10 Pertempuran sekte naga hitam vs klan namgong 1
11 Pertempuran sekte naga hitam vs klan namgong 2
12 Perjalanan menuju Shanxi
13 Kekuatan baru
14 Kultus demon
15 Pertemuan yang aneh
16 Konflik yang meluas
17 Hancurnya sekte pedang emas
18 Keresahan masyarakat
19 Patriark klan Dang
20 Dang do jin & shim wol vs poison demon
21 Kerugian atau keuntungan?
22 Kepulangan shim wol
23 Ambisi
24 Kasih sayang dan perhatian
25 Awal mula perang hebei
26 Shim wol vs zhong li
27 Kegelisahan malam
28 5 Pilar Neraka
29 Kedatangan Sekte Wudang
30 Persiapan
31 Shim wol vs 5 Pilar Neraka (1)
32 Shim Wol vs 5 Pilar Neraka (2)
33 Shim Wol vs 5 Pilar Neraka (3)
34 Shim Wol vs 5 Pilar Neraka (4)
35 Shim Wol vs 5 Pilar Neraka (5)
36 Lahirnya Sang Kaisar Api
37 Berakhirnya Perang Besar Pertama di Hebei
38 Pagi yang berisik
39 Nostalgia
40 Amarah
41 Kedatangan Yang Tak Terduga
42 True Form
43 Dimulainya Perang Besar Kedua Di Hebei
44 Pertempuran Terus Berlanjut
45 Shim Wol & Jegal Hoon VS Jung Tae
46 Akhir Perang Hebei
47 Ketenangan Di Pagi Hari
48 Rumah
49 Reward
50 Danau Bulan Perak
51 Di Bawah Cahaya Bulan
52 Aegis Flame
53 Kelompok Misterius
54 Ketegangan Di Sekte Emei
55 Petunjuk
56 Petunjuk (2)
57 Guzo
58 Jegal Hoon
59 Pengkhianatan
60 Amarah Shim Wol
61 Kerjasama Yang Apik
62 Kwon Jihan vs Shim Wol
63 Pemulihan & Pesta Pora
64 Pergerakan
65 Langkah Baru
66 Sekte Shaolin
67 Di Mulainya Pelatihan Di Kuil Shaolin
68 Diamond body tehnicque
69 Di Sudut Bar Favorit
70 Festival Lentera
71 Bayangan Iblis
72 Kemunculan Sang Heavenly Demon
73 Kekuatan Absolut
74 Pertemuan
75 Awal Dari Sebuah Akhir
76 Shanxi
77 Bala Bantuan
78 Garis Depan
79 Duel Para Raksasa
80 Apocalypse Fist
81 Rasa Rindu
82 Keindahan Mount Hua
83 Angin Malam
84 Kegelisahan Di Sichuan
85 Keberangkatan
86 Dark Demon
87 Flame Demon
88 Pertarungan Mematikan
89 Perang Belum Berakhir
90 Pemulihan
91 Rencana Surga?
92 Hal-hal Indah
93 Di Balik bayang-bayang
94 3 Pendekar Muda
95 Kim Taeyang
96 Serangan Besar Di Sichuan
97 Pasukan Kultus Demon
98 Pertemuan Para Master Terkuat Aliansi Murim
99 Meishan
100 Serangan Di Pagi Hari
101 Kegelapan Malam Di Nanchon
102 Berserk Mode
103 Tinju Di Balas Tinju
104 Tekad Jegal Hoon
105 Korban Terus Berjatuhan
106 Ratapan Dan Harapan
107 Berita Yang Merembet
108 Pembangunan Ulang di Nanchon
109 Eternal Elemental Soul
110 Petualangan
111 Petualangan (2)
112 Petualangan (3)
113 Petualangan (4)
114 Petualangan (5)
115 Yong Chan
116 Gunung Xiaowu
117 Jebakan Atau Bantuan?
118 Informasi Penting
119 Kehormatan
120 Diskusi Penting
121 Petualangan (6)
122 Ujian Jiwa
123 Akhir Dari Sebuah Perjalanan
124 Kedai Favorit
125 Sumpah
126 Keberangkatan
127 Evakuasi
128 Persiapan
129 Kemunculan
130 Kang Woojin
131 Kaisar Api Sejati
132 Kegelapan Di Tengah Hari
133 Hujan Petir
134 Shim Wol & Jung Harin vs Spear Demon
135 Sampai Titik Darah Penghabisan
136 Kehancuran Terus Berlanjut
137 Pengorbanan
138 Pertarungan Berlanjut
139 Sinar Rembulan
140 Sambutan
141 Pertemuan
142 Kampung Halaman
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Datangnya sang master
2
Masa Pelatihan
3
Kesedihan dan pertarungan pertama
4
Konflik dan kekhawatiran
5
Hembusan angin
6
Neraka dan perubahan
7
Langkah awal
8
Malam berdarah di klan Dang
9
Berakhirnya musim salju
10
Pertempuran sekte naga hitam vs klan namgong 1
11
Pertempuran sekte naga hitam vs klan namgong 2
12
Perjalanan menuju Shanxi
13
Kekuatan baru
14
Kultus demon
15
Pertemuan yang aneh
16
Konflik yang meluas
17
Hancurnya sekte pedang emas
18
Keresahan masyarakat
19
Patriark klan Dang
20
Dang do jin & shim wol vs poison demon
21
Kerugian atau keuntungan?
22
Kepulangan shim wol
23
Ambisi
24
Kasih sayang dan perhatian
25
Awal mula perang hebei
26
Shim wol vs zhong li
27
Kegelisahan malam
28
5 Pilar Neraka
29
Kedatangan Sekte Wudang
30
Persiapan
31
Shim wol vs 5 Pilar Neraka (1)
32
Shim Wol vs 5 Pilar Neraka (2)
33
Shim Wol vs 5 Pilar Neraka (3)
34
Shim Wol vs 5 Pilar Neraka (4)
35
Shim Wol vs 5 Pilar Neraka (5)
36
Lahirnya Sang Kaisar Api
37
Berakhirnya Perang Besar Pertama di Hebei
38
Pagi yang berisik
39
Nostalgia
40
Amarah
41
Kedatangan Yang Tak Terduga
42
True Form
43
Dimulainya Perang Besar Kedua Di Hebei
44
Pertempuran Terus Berlanjut
45
Shim Wol & Jegal Hoon VS Jung Tae
46
Akhir Perang Hebei
47
Ketenangan Di Pagi Hari
48
Rumah
49
Reward
50
Danau Bulan Perak
51
Di Bawah Cahaya Bulan
52
Aegis Flame
53
Kelompok Misterius
54
Ketegangan Di Sekte Emei
55
Petunjuk
56
Petunjuk (2)
57
Guzo
58
Jegal Hoon
59
Pengkhianatan
60
Amarah Shim Wol
61
Kerjasama Yang Apik
62
Kwon Jihan vs Shim Wol
63
Pemulihan & Pesta Pora
64
Pergerakan
65
Langkah Baru
66
Sekte Shaolin
67
Di Mulainya Pelatihan Di Kuil Shaolin
68
Diamond body tehnicque
69
Di Sudut Bar Favorit
70
Festival Lentera
71
Bayangan Iblis
72
Kemunculan Sang Heavenly Demon
73
Kekuatan Absolut
74
Pertemuan
75
Awal Dari Sebuah Akhir
76
Shanxi
77
Bala Bantuan
78
Garis Depan
79
Duel Para Raksasa
80
Apocalypse Fist
81
Rasa Rindu
82
Keindahan Mount Hua
83
Angin Malam
84
Kegelisahan Di Sichuan
85
Keberangkatan
86
Dark Demon
87
Flame Demon
88
Pertarungan Mematikan
89
Perang Belum Berakhir
90
Pemulihan
91
Rencana Surga?
92
Hal-hal Indah
93
Di Balik bayang-bayang
94
3 Pendekar Muda
95
Kim Taeyang
96
Serangan Besar Di Sichuan
97
Pasukan Kultus Demon
98
Pertemuan Para Master Terkuat Aliansi Murim
99
Meishan
100
Serangan Di Pagi Hari
101
Kegelapan Malam Di Nanchon
102
Berserk Mode
103
Tinju Di Balas Tinju
104
Tekad Jegal Hoon
105
Korban Terus Berjatuhan
106
Ratapan Dan Harapan
107
Berita Yang Merembet
108
Pembangunan Ulang di Nanchon
109
Eternal Elemental Soul
110
Petualangan
111
Petualangan (2)
112
Petualangan (3)
113
Petualangan (4)
114
Petualangan (5)
115
Yong Chan
116
Gunung Xiaowu
117
Jebakan Atau Bantuan?
118
Informasi Penting
119
Kehormatan
120
Diskusi Penting
121
Petualangan (6)
122
Ujian Jiwa
123
Akhir Dari Sebuah Perjalanan
124
Kedai Favorit
125
Sumpah
126
Keberangkatan
127
Evakuasi
128
Persiapan
129
Kemunculan
130
Kang Woojin
131
Kaisar Api Sejati
132
Kegelapan Di Tengah Hari
133
Hujan Petir
134
Shim Wol & Jung Harin vs Spear Demon
135
Sampai Titik Darah Penghabisan
136
Kehancuran Terus Berlanjut
137
Pengorbanan
138
Pertarungan Berlanjut
139
Sinar Rembulan
140
Sambutan
141
Pertemuan
142
Kampung Halaman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!