Bab 7

Pagi hari menjelang Kanaya melakukan semua tugasnya bersama para anak-anaknya. Mereka saling membagi tugas ada yang memberi makan ayam dan bebek,ada yang menyapu seluruh ruangan,ada yang mengepel ada yang membersihkan jendela dan ada yang membantu Kanaya untuk memasak.

Kananya tidak pernah menyuruh anak-anaknya melakukan itu semua. Mereka melakukannya karena ke inginan mereka sendiri.

Selesai semua pekerjaannya mereka semua bersiap siap membantu mamanya berjualan sedangkan Rakha dan Damar mereka bersiap untuk pergi ke bengkel.

Damar sudah di suruh untuk berhenti sementara kerja di bengkel dan serius belajar untuk ujian kelulusannya.

Namun Damar beralasan dia mampu mengerjakannya karena setiap malamnya dia selalu belajar.

Kanaya tidak bisa berbicara apapun jika itu sudah kemauan sang putra. Kanaya tidak perna memaksa anak-anaknya untuk melakukan apapun yang meeka tidak sukai.

Jika mereka menyukainya maka lakukanlah jika tidak maka jangan lakukan. Jadi semuanya melakukan apapun itu dengan suka hati.

Hari masih pagi saat Kanaya mengeluarkan dagangannya di depan rumah dengan di bantu oleh para anaknya. 

" Mbak Kanaya pecel 3 di bungkus Yo mbak sambele di pisah"pinta salah satu tetangganya

"Siip sek tak gawekne sek Yo mbak yu,atene di Gowo Nang ngendi tho kok di pisah sambele?"tanya Kanaya (Siip sebentar tak bikinkan dulu ya mbak,mau di bawa kemana kok sambelnya di pisah?)

"Atene kereasi tipis-tipis mbak nay Ben gak sumpek Nang omah wae"jawab tetangganya(mau rekreasi tipis-tipis mbak nay biar gak sumpek di rumah terus)

"Oh...selamat bersenang-senang kalau gitu ya mbak,pulang pergi selamat"ujar Kanaya 

"Iya mbak Nay makasih ya...berapa mbak nay semuanya?"jawab tetangganya

"Tiga puluh ribu mbak"

"Aku nambah bakwannya enam sama tahu berontak enam juga terus krupuk tiga mbak Nay"kata tetangganya lagi

"Semuanya jadi empat puluh lima mbak"jawab Kanaya

"Ini uangnya ya mbak Nay"

"Iya mbak maturnuwun"kata Kanaya

"Sama sama mbak Nay" setelah memberikan uang tetangganya langsung pulang

Hari ini dagangan Kanaya habis ludes gak Sampek siang, karena memang biasanya kalau hari Minggu memang lebih banyak pelanggan.

Selesai membereskan barang dagangannya Kanaya masuk dan berniat untuk masak makan siang.

Tapi siapa sangka anaknya sudah ada di dapur membantu menyiangi sayur dan mengupas bumbu.

Kanaya yang melihat pemandangan itu sungguh terharu,nikmat mana lagi yang mau dia dustakan. Dia memiliki anak-anak yang hebat seperti mereka.

Anak-anak yang tak pernah ragu membantu meringankan segala pekerjaan Kanaya sekalipun tanpa di minta.

"Assalamualaikum anak-anaknya mama"sapa Kanaya pada anaknya

"Waalaikumsalam mama"jawab mereka serentak

"Masya Allah emangnya pada mau di masakin apa sayang?"tanya Kanaya

"Masak pepes sama sayur bening aja mama...kami sudah siapkan semuanya jadi mama hanya tinggal memasak"jawab Riska 

"Baiklah akan mama buatkan yang paling enak untuk anak-anak mama"ujar Kanaya 

"Mama..."panggil si kecil

"Iya sayangnya mama...mau apa hmmmm?"tanya Kanaya pada putranya yang paling kecil

"Lehan mau pempe goleng ya mama..."jawab Raihan

"Siap pengeran kecilnya mama"ujar Kanaya 

"Yang lain ada yang mau di request lagi sayang"tanya Kanaya pada yang besar-besar 

"Kerupuknya jangan lupa mama"jawab Riski 

"Eh tapi jangan deh,biar kami goreng sendiri saja krupuknya"lanjutnya

"Baiklah tapi hati-hati saat goreng kerupuk ya sayang"ujar Kanaya

"Siap mama"jawab Riski

Siang itu Kanaya memasak dengan di temani dan di bantu anaknya. Setelah semuanya matang Kanaya menyisihkan untuk Rakha dan Damar dan akan dia antar nanti setelah menemani anak-anak makan siang.

Selesai makan siang Kanaya bersiap untuk ke bengkel mengantarkan makan siang anaknya. Biasanya mereka siang habis pulang sekolah pulang dulu berganti baju sekalian makan siang di rumah.

Namun karena hari ini Minggu jadi Kanaya berinisiatif untuk mengantarnya. 

Sesampainya di bengkel Kanaya memarkirkan motornya tak jauh dari bengkel karena kondisi bengkel yang sedang ramai.

"Assalamualaikum"salam Kanaya pada semuanya yang ada di sana

"Waalaikumsalam"jawab semuanya yang ada di sana

"Mbak Nay mau nyari Rakha sama damar ya"tanya mas Teguh

"Iya dek kemana mereka kok gak kelihatan?"tanya Kanaya

"Ada mbak sebentar lagi juga Dateng,tadi tak mintain tolong buat ambilin sparepart cadangan di rumah"jawab mas teguh

"Oh ya sudah kalau gitu aku titip ini ya dek buat makan siang kalian"ujar Kanaya

"Lho kok di titipin Ndak mau nunggu aja Tah mbak?"tanya mas Teguh 

"Nggak dek takut di cariin Raihan soalnya dia tadi lagi nonton tak tinggal sebentar"jawab Kanaya

"Jangan lupa di makan ya dek"lanjutnya lagi

"Ini aku dapet jatah juga Tah mbak?"tanya mas teguh lagi

"Kalau mbak bilangkalian Yo berarti Kelian bertiga"ujar Kanaya

"Alhamdulillah rejekinya anak Soleh..."ujar mas Teguh 

"Yo wes kalau begitu mbak pamit pulang Yo dek"pamit Kanaya

"Iyo mbak hati-hati di jalan"jawab mas Teguh 

Setelah meninggalkan bengkel Kanaya melajukan motor maticnya menuju supermarket untuk membelikan jajanan anak-anaknya.

Sekaligus membeli stok makanan ringan mereka semua. Saat sampai di kasir Kanaya melihat seorang kakek tua yang ingin membelikan es krim untuk xuxunya namun uangnya masih kurang.

"Maaf kakek tapi uang kakek kurang jadi tidak bisa membeli es krim ini"ujar sang kasir dengan sopan

"Heh kakek sudah tau gak punya uang sok sok an mau beliin xuxunya es krim yang mahal buat cucunya"ketus teman si kasir

"Tolonglah mbak nanti saya akan balik lagi untuk bayar kekurangannya"mohon si kakek

"Nggak bisa nggak bisa emang kakek pikir di sini bisa kredit apa" bentak teman kasir itu

"Saya mohon mbak sekali ini saja ini permintaan terakhir cucu saya"ujar si kakek lagi

"Sekalinya nggak ya tetep nggak ya!!kok malah ngeyel,sudah sana pergi"usir teman si kasir 

Kanaya yang melihat itu tidak tahan lagi dan segera berjalan menuju meja kasir.

"Maaf ada apa ini mbak?"tanya Kanaya

'ini Bu kakek ini mau beli es krim ini tapi uangnya kurang,tapi dia berjanji akan kembali lagi setelah uangnya ada saya mau nalangin dulu juga sedang gak pegang uang Bu "ujar si kasir

"Halah kamu ini lho gampang sekali percaya sama orang,kakek itu pasti niatnya mau menipu"kata teman si kasir

"Begini saja biar es krim kakek ini saya saja yang bayar sekalian kalian total belanjaan saya"ujar Kanaya 

Selesai membayar belanjaannya Kanaya langsung menghampiri sang kakek untuk memberika es krimnya.

"Kakek ini es krim kakek" Kanaya memberika es krim tersebut kepada sang kakek

"Alhamdulillah ya Allah akhirnya cucuku bisa makan es krim yang selalu di inginkannya" ucap sang kakek sambil menengadahkan tangannya

"Terimakasih nak semoga Allah memberimu umur panjang dan melancarkan rezeki mu"lanjut sang kakek.

"Kakek rumah kakek di mana?"tanya Kanaya

"Tidak jauh dari sini nak berjalan kaki hanya lima belas menit"jawab sang kakek

"Mari saya antar saja kek biar lebih cepat sampai di rumah"tawar Kania pada sang kakek

"Tidak usah nak terimakasih kakek berjalan kaki saja"tolak sang kake

"Kalau kakek berjalan kaki sampai di rumah wa krimnya pasti sudah meleleh dan tidak enak lagi untuk di makan"bujuk Kanaya 

"Baiklah nak, maaf kalau merepotkanmu'akhirnya sang kakek mau juga di antar oleh Kanaya

Kanaya melajukan motornya menuju rumah sang kakek yang kebetulan satu jalur dengan arah pulangnya.

Sampai di sebuah gang Kanaya di suruh untuk bethenri oleh sang kakek.

"Sampai di sini saja nak rumah kakek tidak jauh dari gang ini,masuk jalan kaki sebentar juga sudah sampai "kata si kakek

"Mari saya temani kek"ujar Kanaya,sang kakek yang tau bahwa Kanaya akan tetap memaksa akhirnya menijinkannya untuk ikut dengannya.

Tiba di depan sebuah gubuk,Kanaya sangat prihatin melihatnya,dinding bambu itu sudah banyak yang berlubang dan si tambal dengan banner bekas.

Saat masuk ke Dala gubuk si kakek Kanaya malihat seorang anak kecil seumuran dengan putrinya Zahra sedang terbaring di atas kasur tipis dengan muka pucatnya 

Kanaya yang melihat itu sungguh miris hatinya,kemana aparat setempat kenapa kakek ini tidak mendapat perhatian dari pemerintah.

Apakah para tetangga di aini tidak ada yang peduli?padahal gubuk si kakek lokasinya ada di pelakang rumah mereka.

 

"Kakek xuxunya sakit apa?"tanya Kanaya

"Kakek juga gak tau nak kakek mau membawanya ke dokter tapi kendala biaya"jawab sang kakek dengan wajah sendunya

Mendengar ada suara di sekitarnya sang cucu terbangun dan melihat ke arah sang kakek.

"Mbah kung.."panggilnya

"Iya ke Mbah kung di sini"jawab snag kakek 

"Mbah kung dapat es krimnya?"tanyanya 

"Sudah le,tadi ada Tante cantik yang membelikannya

"Mbah kung boleh suapi Ardi satu suap saja?"tanyanya lagi

"Sebentar Mbah kung tak ngambil sendok dulu Yo le"

Sang kakek untuk segera menuju ke dapur untuk mengambilkan sendok cucuny. Setelah mendapatka sendok tersebut sang kakek kemudian menyuapi cucunya.

"Sudah Mbah kung Ardi sudah tau rasanya,terima kasih Mbah kung,Tante cantik karena sudah mau membelikan Ardi es krim,Ardi sangat senang"ujarnya

"Tante cantik boleh Ardi minta tolong kepada Tante cantik?"lanjutnya bertanya kepada Kanaya dengan di iringi senyuman manis

"Tentu saja boleh sayang,memangnya Ardi mau meminta tolong apa kepada Tante?"tanya Kanaya 

"Tolong jaga kakek Ardi beliau sudah tidak punya siapa-siapa lagi selain Ardi,namun sekarang sudah saatnya Ardi pergi karena mama dan Mbah UTI sudah menunggu Ardi"ujarnya

"Kamu ngomong apa le?"tanya sang kakek

"Mbak kung maafkan Ardi yang gak bisa lebih lama jagain Mbah kung waktunya Ardi sudah datang Mbah kung,Ardi harapbah kung selalu sehat ya di sini"ujar Ardi 

"Tante....Tante mau kan janji sama Ardi untuk jagain kakeknya Ardi?"lanjutnya

"Ya sayang Tante bersedia"jawab Kanaya 

Setelah Kanaya mengatakan itu Ardi pun menghembuskan nafas terakhirnya setelah mengucapkan syahadat.

_______________

Maaf kalau bab ini mung kin panjang dan membosankan. Terimakasih buat yang sudah membaca🙏🙏🙏jangan lupa untuk tinggalkan jejak ya...🥰🥰🥰

Terpopuler

Comments

Táo mèo

Táo mèo

Thor, aku udah nggak sabar nunggu next chapter.

2024-12-30

1

lihat semua
Episodes
1 Draft
2 Bab 2
3 bab3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab16
17 Bab17
18 Bab 18
19 Bab19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 BB 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab31
32 Bab32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Draft
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59 Cerita kanaya
60 Bab 60 masih cerita kanaya
61 Bab 61 masih cerita kanaya
62 Bab 62 masih cerita kanaya
63 Bab 63 masih cerita kanaya
64 Bab 64
65 bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Babb87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 karya baru othor
103 Bab 102
104 Bab 103
105 Bab 104
106 Bab 105
107 Bab 106
108 Bab 107
109 Bab 108
110 Bab 109
111 Bab 110
112 Bab 111
113 Bab 112
114 Bab 113
115 Bab 114
116 Bab 115
117 Bab 116
118 Bab 117
119 Bab 118
120 Bab 119
121 Bab 120
122 Bab 121
123 Bab 122
124 Bab 123
125 Bab 124
126 Bab 125
127 berkabar
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Draft
2
Bab 2
3
bab3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab16
17
Bab17
18
Bab 18
19
Bab19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
BB 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab31
32
Bab32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Draft
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59 Cerita kanaya
60
Bab 60 masih cerita kanaya
61
Bab 61 masih cerita kanaya
62
Bab 62 masih cerita kanaya
63
Bab 63 masih cerita kanaya
64
Bab 64
65
bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Babb87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
karya baru othor
103
Bab 102
104
Bab 103
105
Bab 104
106
Bab 105
107
Bab 106
108
Bab 107
109
Bab 108
110
Bab 109
111
Bab 110
112
Bab 111
113
Bab 112
114
Bab 113
115
Bab 114
116
Bab 115
117
Bab 116
118
Bab 117
119
Bab 118
120
Bab 119
121
Bab 120
122
Bab 121
123
Bab 122
124
Bab 123
125
Bab 124
126
Bab 125
127
berkabar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!