CHAPTER 18

Seolah ada peringatan berbahaya yang menyadarkan Amara, dengan segera wanita itu hendak bangkit dari pangkuannya pada Damien sembari menjauhkan tubuhnya dari Damien.

Amara benar-benar sudah bersiap diri untuk kabur dari sana sebelum Damien dengans atu gerakan yang cepat mengenggam tangan Amara dan menahannya. Amara sudah turun dar pangkuan Damien, tetapi ketika dia hendak berbali, Damien meraih tangannya dan menariknya kembali ke sisi pria itu.

Semuanya terjadi dengan begitu saja hingga ketika Amara sadar, dirinya sudah ditarik cepat oleh Damien dalam satu gerakan membuat tubuh Amara berakhir terbanting ke kasur empuknya.

Damien kemudian berbalik, menatap Amara untuk sejenak kemudian dengan satu tarikan, ia menarik ujung dasinya membuat dasi yang mengikat lehernya itu terlepas dan Damien membuangnya asal. Damien membuka dua kancing atas kemejanya kemudian sengan segera tubuhnya naik ke kasur dan mendekati Amara, mengunci pergerakan tubuh wanita itu dengan memposisikan kedua kaki Damien pada sisi paha Amara.

Amara benar-benar tidak bisa berkutik saat Damien memenjarakannya menggunakan tubuh pria itu, kedua lengan kekar Damien terpaku kuat pada kedua sisi bahu Amara yang sedang berbaring dibawahnya.

Ruangan kamar Amara terasa membeku, seolah semua suara lenyap begitu saja. Mata mereka bertemu untuk waktu yang lama dan tidak ada satupun dari mereka yang berbicara. Keduanya saling menyelami manik masing-masing, berusaha menerka isi pikiran lawannya tanpa melepaskan pertahanan diri mereka.

Ada sesuatu yang Damien rasakan saat itu, sesuatu yang tak berucap. Menarik namun juga menyesakkan.

Napas Damien kembali berat, meskipun ia berusaha keras untuk menyembunyikannya. Damien juga dapat mendengar detak jantung Amara yang berdegup cepat.

Amara masih berbaring dengan Damien yang mengurungnya dari atas sebelum pria itu berujar dengan nada penuh peringatannya, “Amara, jangan melewati batas atau aku tidak akan bisa menahan diri lagi,” ujar Damien yang terdengar sangat serius sekarang.

Dari bawah, Amara dapat melihat tatapan Damien yang menggelap kemudian turun pada jakun pria itu yang bergerak naik turun tak beraturan.

Sepertinya tindakan Amara benar-benar berhasil memancing sisi gelap pria itu. Amara ingin kabur, tetapi sudah terlalu terlambat dan jujur Amara sedikit menyesali ide gilanya itu.

Pandangan Damien beralih dari manik hazel milik Amara dan turun ke bawah, tepat pada paha putih Amara yang nyaris tersingkap karena gaun tidur yang wanita itu pakai terbilang pendek. Ketika dalam posisi berbaring, otomatis ujung gaun itu akan terangkat sebatas pahanya.

Damien lagi-lagi menggeram rendah.

“Jangan memancingku jika kau tidak bisa bertanggung jawab nantinya,” ujar Damien kemudian tampak memejamkan kedua matanya rapat kembali, tampak berusaha memperkokoh pertahanan dirinya.

Amara masih diam sembari menahan napas di bawah Damien saat pria itu secara tiba-tiba menarik ujung gaun Amara yang tersingkap ke atas kemudian menjauhkan tubuhnya dari Amara. Membebaskan Amara dari kurungan mematikannya beberapa waktu lalu.

“Aku seorang pria dewasa yang brengsek, bukan pria suci Amara,” ujar Damien lagi kemudian beranjak melangkah keluar dari kamar Amara.

Damien tidak ingin mengambil kesempatan sebab jika Amara memberikan seluruh dunianya untuk Damien, ia takut Amara akan kecewa karena nyatanya wanita itu sudah memberikannya kepada orang yang salah.

Amara terlalu berharga bagi pria brengsek sepertinya.

Di luar ruangan Damien memijat pelipisnya gusar, sepertinya sangat berbahaya jika terus-terusan seperti ini. Damien takut ia lepas kendali.

Amara, wanita itu benar-benar berbahaya bagi dirinya.

 

Sejak kejadian mendebarkan malam itu, keduanya kembali saling diam membisu. Mereka menjalani hari demi hari sambil saling menghindar dan tidak ada yang berniat untuk memulai obrolan lagi hingga pagi ini Damien memberikan sebuah undangan pesta kepada Amara.

Itu adalah sebuah undangan gala dinner salah satu perusahaan dari kolega bisnis Damien. Sudah sangat lama sejak terakhir kali mereka menghadiri pesta bersama. Damien memberikan undangan itu lengkap dengan sebuah kotak hadiah yang berisikan sebuah gaun pesta untuknya.

Malamnya, Amara hanya sedikit memoles wajahnya dengan membiarkan rambutnya tergerai bebas. Gaun itu berwarna biru sesuai dengan manik biru milik Damien. Itu adalah sebuah gaun yang menampilkan bahu polos Amara diikuti potongan kain yang lembut mengikuti lekuk tubuhnya, memberikan kesan ramping dan elegan. Sementara rok panjangnya yang sedikit mengembang memberikan daya tariknya sendiri.

Pagi ini Damien juga berpesan kepada Amara dan dia meminta maaf jika tidak bisa menjemput Amara untuk berangkat bersama-sama ke pesta itu sebab Damien memiliki urusan penting yang harus ia lakukan. Jadi pria itu akan sedikit telat dan mereka memutuskan untuk langsung bertemu saja disana nantinya.

Amara turun dari mobilnya dibantu oleh supir yang telah Damien siapkan khusus untuk menjemput Amara malam ini. Dengan langkah tegapnya, hak tinggi Amara mengetuk pelan, mengantarkan dirinya untuk masuk ke dalam gedung mewah yang menyelenggarakan pesta gala dinner itu.

Ruangan aula pesta itu dipenuhi dengan cahaya dari lampu kristal berbentuk permata yang menggantung megah di langit-langit ruangan. Aroma anggur mahal bercampur dengan wewangian parfum kelas atas, tawa dan suara obrolan terdengar berkumandang menyebar di sepanjang ruangan luas itu.

Amara dapat melihat semua tamu-tamu disana mengenakan pakaian terbaik mereka, para pria lengkap dengan jas formal yang terkesan berwibawa dan rapi, para wanita memakai gaun yang mempesona dan mewah.

Konsep dari pesta itu berupa standing table yang diletakkan secara acak di sepanjang ruangan acara dan para tamu akan bergerak dari satu meja ke meja lain untuk menikmati wine mereka sembari mengobrol.

Selain para pelayan yang terus berjalan sepanjang ruangan dengan membawa nampan berisikan wine untuk dinikmati para tamu terdapat juga meja kecil di ujung ruangan dimana terdapat banyak jenis hidangan dessert dan manisan disana.

Suasana terasa begitu ramai bagi Amara ketika selangkah ia memasuki area pesta itu. Amarah tahu persis jenis pesta apa yang dihadirinya itu. Para tamu disana akan saling mengobrol tentang bisnis, menyombongkan kemenangan mereka dalam tender bisnis atau sekedar untuk membangun koneksi dan yang terakhir adalah saling menjilat menggunakan kata-kata manis mereka.

Jujur, Amara tidak begitu mengenal orang-orang disana. Damien juga belum sampai membuat Amara seperti orang kebingungan disana.

Akhirnya Amara memutuskan untuk menaiki lift dan pergi ke lantai paling atas pada gedung yaitu bagian rooftop untuk sekedar menghirup udara bebas sejenak disana.

Hanya sepi yang menyambut Amara ketika hak tinggi Amara mengetuk pelan pada lantai rooftop sebelum angin malam menerpa rambutnya pelan. Amara memejamkan kedua matanya rapat dan menghirup udara malam itu secara leluasa, berusaha menghilangkan kepenatannya karena keramaian di pesta.

Tiba-tiba Amara merasakan kepulan asap rokok menusuk indra penciumannya.

Amara akhirnya tahu dia tidak sendirian di rooftop, ada orang lain saat itu.

Amara membuka kedua matanya kemudian menjejalkan pandangannya ke sekitar sebelum berhenti pasa seorang pria yang tengah bersandar pada tembok pembatas rooftop sembari merokok.

Pria itu terus menikmati kegiatannya itu, menghembuskan asap rokok keluar dari mulutnya kemudian dia tiba-tiba menoleh ke arah Amara, membuat manik mereka bertemu.

Episodes
1 CHAPTER 1
2 CHAPTER 2
3 CHAPTER 3
4 CHAPTER 4
5 CHAPTER 5
6 CHAPTER 6
7 CHAPTER 7
8 CHAPTER 8
9 CHAPTER 9
10 CHAPTER 10
11 CHAPTER 11
12 CHAPTER 12
13 CHAPTER 13
14 CHAPTER 14
15 CHAPTER 15
16 CHAPTER 16
17 CHAPTER 17
18 CHAPTER 18
19 CHAPTER 19
20 CHAPTER 20
21 CHAPTER 21
22 CHAPTER 22
23 CHAPTER 23
24 CHAPTER 24
25 CHAPTER 25
26 CHAPTER 26
27 CHAPTER 27
28 CHAPTER 28
29 CHAPTER 29
30 CHAPTER 30
31 CHAPTER 31
32 CHAPTER 32
33 CHAPTER 33
34 CHAPTER 34
35 CHAPTER 35
36 CHAPTER 36
37 CHAPTER 37
38 CHAPTER 38
39 CHAPTER 39
40 CHAPTER 40
41 CHAPTER 41
42 CHAPTER 42
43 CHAPTER 43
44 CHAPTER 44
45 CHAPTER 45 [WARNING]
46 CHAPTER 46 [WARNING]
47 CHAPTER 47
48 CHAPTER 48
49 CHAPTER 49
50 CHAPTER 50
51 CHAPTER 51
52 CHAPTER 52
53 CHAPTER 53
54 CHAPTER 54
55 CHAPTER 55
56 CHAPTER 56
57 CHAPTER 57
58 CHAPTER 58
59 CHAPTER 59
60 CHAPTER 60
61 CHAPTER 61
62 CHAPTER 62
63 CHAPTER 63
64 CHAPTER 64
65 CHAPTER 65
66 CHAPTER 66
67 CHAPTER 67
68 CHAPTER 68
69 CHAPTER 69
70 CHAPTER 70
71 CHAPTER 71
72 CHAPTER 72
73 CHAPTER 73
74 CHAPTER 74
75 CHAPTER 75
76 CHAPTER 76 [WARNING]
77 CHAPTER 77 [WARNING]
78 CHAPTER 78
79 CHAPTER 79
80 CHAPTER 80
81 CHAPTER 81
82 CHAPTER 82
83 CHAPTER 83
84 CHAPTER 84
85 CHAPTER 85
86 CHAPTER 86
87 CHAPTER 87
88 CHAPTER 88
89 CHAPTER 89
90 CHAPTER 90
91 CHAPTER 91
92 CHAPTER 92 [WARNING]
93 CHAPTER 93
94 CHAPTER 94
95 CHAPTER 95
96 CHAPTER 96
97 CHAPTER 97
98 CHAPTER 98
99 CHAPTER 99
100 CHAPTER 100
101 CHAPTER 101
102 CHAPTER 102
103 CHAPTER 103
104 CHAPTER 104
105 CHAPTER 105
106 CHAPTER 106
107 CHAPTER 107
108 CHAPTER 108
109 CHAPTER 109 [WARNING]
110 CHAPTER 110 [WARNING]
111 CHAPTER 111
112 CHAPTER 112
113 CHAPTER 113
114 EPILOG
Episodes

Updated 114 Episodes

1
CHAPTER 1
2
CHAPTER 2
3
CHAPTER 3
4
CHAPTER 4
5
CHAPTER 5
6
CHAPTER 6
7
CHAPTER 7
8
CHAPTER 8
9
CHAPTER 9
10
CHAPTER 10
11
CHAPTER 11
12
CHAPTER 12
13
CHAPTER 13
14
CHAPTER 14
15
CHAPTER 15
16
CHAPTER 16
17
CHAPTER 17
18
CHAPTER 18
19
CHAPTER 19
20
CHAPTER 20
21
CHAPTER 21
22
CHAPTER 22
23
CHAPTER 23
24
CHAPTER 24
25
CHAPTER 25
26
CHAPTER 26
27
CHAPTER 27
28
CHAPTER 28
29
CHAPTER 29
30
CHAPTER 30
31
CHAPTER 31
32
CHAPTER 32
33
CHAPTER 33
34
CHAPTER 34
35
CHAPTER 35
36
CHAPTER 36
37
CHAPTER 37
38
CHAPTER 38
39
CHAPTER 39
40
CHAPTER 40
41
CHAPTER 41
42
CHAPTER 42
43
CHAPTER 43
44
CHAPTER 44
45
CHAPTER 45 [WARNING]
46
CHAPTER 46 [WARNING]
47
CHAPTER 47
48
CHAPTER 48
49
CHAPTER 49
50
CHAPTER 50
51
CHAPTER 51
52
CHAPTER 52
53
CHAPTER 53
54
CHAPTER 54
55
CHAPTER 55
56
CHAPTER 56
57
CHAPTER 57
58
CHAPTER 58
59
CHAPTER 59
60
CHAPTER 60
61
CHAPTER 61
62
CHAPTER 62
63
CHAPTER 63
64
CHAPTER 64
65
CHAPTER 65
66
CHAPTER 66
67
CHAPTER 67
68
CHAPTER 68
69
CHAPTER 69
70
CHAPTER 70
71
CHAPTER 71
72
CHAPTER 72
73
CHAPTER 73
74
CHAPTER 74
75
CHAPTER 75
76
CHAPTER 76 [WARNING]
77
CHAPTER 77 [WARNING]
78
CHAPTER 78
79
CHAPTER 79
80
CHAPTER 80
81
CHAPTER 81
82
CHAPTER 82
83
CHAPTER 83
84
CHAPTER 84
85
CHAPTER 85
86
CHAPTER 86
87
CHAPTER 87
88
CHAPTER 88
89
CHAPTER 89
90
CHAPTER 90
91
CHAPTER 91
92
CHAPTER 92 [WARNING]
93
CHAPTER 93
94
CHAPTER 94
95
CHAPTER 95
96
CHAPTER 96
97
CHAPTER 97
98
CHAPTER 98
99
CHAPTER 99
100
CHAPTER 100
101
CHAPTER 101
102
CHAPTER 102
103
CHAPTER 103
104
CHAPTER 104
105
CHAPTER 105
106
CHAPTER 106
107
CHAPTER 107
108
CHAPTER 108
109
CHAPTER 109 [WARNING]
110
CHAPTER 110 [WARNING]
111
CHAPTER 111
112
CHAPTER 112
113
CHAPTER 113
114
EPILOG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!