CHAPTER 10

Amara berusaha menghubungi Damien tetapi panggilan pertama berlanjut ke panggilan kelimanya tidak diangkat oleh Damien sama sekali. Ponsel Damien tidak aktif.

Amara menjadi khawatir. Damien kemana? Seketika rasa bersalah berhasil menyergap diri Amara, apa perkataannya di mobil tadi membuat pria itu sakit hati? Apa Damien marah kepadanya?

Tetapi nyatanya, sedari dulu, mereka berdua memang tidak pernah sekalipun mencampuri urusan satu sama lain. Pernikahan kontrak yang mereka jalani benar-benar hanya karena untuk mengembangkan bisnis kedua keluarga. Pernikahan yang dijalani oleh Amara dan Damien benar-benar dingin, hampa dan hening selama lima tahun belakangan.

Mereka berdua hanya berpura-pura layaknya sepasang suami istri yang bahagia di depan publik, bahkan saat ada gosip publik mengenai kehamilan Amara yang tak kunjung tiba berhasil menimbulkan desas-desus gosip apakah pernikahan mereka bersifat palsu atau sebenarnya adalah masalah yang disembunyikan dari pihak mereka berdua.

Dan Amara masih ingat jelas, bagaimana sikap Damien dalam menanggapi berita atau gosip panas yang menyeret nama mereka berdua itu.

‘Tubuh istriku adalah miliknya sepenuhnya, jika diberi kehendak dan diizinkan olehnya, aku benar-benar akan menyambutnya dengan bahagia. Tetapi jika tidak ada, berdua untuk selamanya juga tidak menjadi masalah bagiku.’

Itu adalah jawaban panjang Damien saat seorang wartawan sempat memberikan pertanyaan mengenai privasi kehidupannya di tengah-tengah konferensi pers yang seharusnya membahas bisnis yang baru ia bangun.

Saat itu Amara terkagum dengan kecerdikan sekaligus kelicikan Damien. Bagaimana pria itu bisa menyembunyikan pernikahan pura-pura mereka, menghapus gosip yang beredar dengan kalimat semanis itu. Memikirkannya saja membuat Amara ingin kembali tertawa. Setelah pernyataan itu dirilis, Damien dipuji habis-habisan sebagai seorang suami yang baik dan mengatakan kalau Amara merupakan istri yang beruntung.

Publik hanya tidak tahu saja fakta dibaliknya, ketika mereka berdua selesai dengan pekerjaan di kantor dan kembali ke apartemen, Damien dan Amara akan bertindak layaknya orang asing.

Amara disergap kebingungan, jika tidak menemukan Damien dan memastikan pria itu dalam keadaan baik-baik saja, maka Amara yakin dirinya tidak akan bisa tidur. Amara melirik ke arah jam dinding, waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam.

Amara mengacak rambutnya frustasi, berusaha memikirkan ide bagaimana untuk mencari Damien hingga ia kepikiran dengan Harlos, sekertaris ataupun tangan kanan Damien itu.

Amara segera menelepon Harlos dan dalam dering pertama saja pria itu langsung mengangkatnya.

“Halo, Mrs. Amara?” suara Harlos terdengar di seberang ujung telfon, terbesit keterkejutan dalam nada bicaranya, sebab Amara menghubungi pria itu secara tiba-tiba.

“Halo Harlos, maaf menganggu waktumu,” ujar Amara kemudian.

“Tidak apa-apa Mrs. Amara, ada yang bisa saya bantu?”

Amara membasahi bibirnya yang kering sejenak sebelum berujar, “Kau tahu keberadaan Damien sekarang?” Amara akhirnya membuang egonya dan bertanya mengenai keberadaan Damien kepada Harlos.

Terdapat keheningan dan Amara yakin, Harlos juga kaget dengan pertanyaan Amara. Harlos tidak tahu mengenai pernikahan kontrak mereka, tetapi baru sekali Amara menghubungi pria itu dan untuk menanyakan Damien. Harlos pasti terkejut.

“Maaf Mrs. Amara, saya sedang tidak bersama dengan Mr. Damien sekarang. Tetapi tadi sore, Mr. Damien pulang lebih cepat untuk menjemput anda,” balas Harlos lagi.

Amara refleks menangguk kecil, “Benar, tapi dia pergi lagi.”

Amara mengusap leher belakangnya tampak panik sebelum kembali bertanya, “Apakah kalian ada janji temu malam ini atau ada meeting?”

“Tidak ada Mrs. Amara.”

Amara menghembuskan napas kasarnya, “Aku benar-benar harus mengetahui keberadaannya sekarang, dia pergi secara tiba-tiba dan aku…”

Kalimat Amara terhenti saat jata selanjutnya yang ingin ia keluarkan seolah tersangkut di ujung tenggorokannya. Terbesit keraguan sejenak sebelum akhirnya Amara berhasil melanjutkan kalimatnya.

“Sedikit khawatir karena ini adalah malam natal,” ujar Amara sebab Harlos juga tahu mengenai trauma yang Damien alami.

“Saya akan mencoba untuk melacak keberadaannya Mr. Damien.”

Amara melebarkan matanya senang begitu Harlos menyampaikan informasi tersebut, “Kau bisa?”

“Saya dan Mr. Damien saling meletakkan pelacak lokasi pada mobil kami agar kalau terjadi sesuatu, lokasi kami bisa diketahui keberadaannya dengan cepat,” ujar Harlos menjelaskan.

Amara merasa sangat lega, “Tolong kirimkan alamatnya secepatnya Harlos.”

“Baik Mrs. Amara, apakah situasinya membutuhkan saya untuk ikut?” tanya Harlos yang langsung dijawab gelengan kepala oleh Amara seolah ia tengah bicara langsung dengan Harlos padahal mereka tengah bertelefon.

“Tidak perlu Harlos, aku sendiri saja.”

“Baik, kalau anda membutuhkan bantuan, bisa segera menghubungiku Mrs. Amara.”

“Terima kasih Harlos.”

Kemudian panggilan itu terputus. Amara sibuk berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya sembari menunggu informasi dari Harlos. Beberapa detik kemudian, ponsel Amara bergetar sekali.

Ia segera mengeceknya dan itu adalah pesan dari Harlos.

Harlos mengirimkannya sebuah link berupa titik lokasi keberadaan Damien. Amara menekannya dan itu adalah sebuah hotel yang jaraknya tidak jauh dari apartemen mereka.

Hotel?

Langkah Amara terhenti dan hatinya tertegun untuk sesaat. Tiba-tiba sekumpulan pikiran negatif mulai bermunculan dalam benaknya.

Bagaimana jika ketika Amara sampai di hotel itu nanti, Amara malah menemukan Florynn, wanita menjijikkan itu disana sedang menemani Damien. Memikirkannya membuat Amara tidak nyaman, ia merasa kesal dan marah. Jika hal itu sampai benar terjadi, maka Amara akan benar-benar terlihat seperti seorang wanita yang bodoh dan menyedihkan.

Amara terus saja memikirkan berbagai spekulasi kejadian yang akan dihadapi hingga sebuah helaan napas keluar dari bibirnya.

Ah, masa bodoh. Apapun yang terjadi, Amara tetap akan pergi, setidaknya sampai ia mengetahui keadaan Damien dalam kondisi yang normal, Amara akan pergi dari sana dan bisa tidur dengan tenang.

Kalaupun memang nantinya Amara menemukan kehadiran Florynn disana, Amara tetap tidak akan mundur, sebab Amara tetap memiliki hal untuk merawat Damien karena ia adalah istrinya.

---

Amara sudah sampai di area lobby hotel saat beberapa pegawai disana menunduk hormat ke arahnya. Bahkan beberapa mereka tampak menampilkan reaksi kagetnya saat menemukan kehadiran Amara disana.

Bagaimana tidak? Sosok yang belakangan ini sering dibicarakan oleh publik dan menjadi pusat perhatian semua orang berkat acara fashion show yang ia gelar dan mengait banyak artis papan atas itu dilaksanakan secara megah dan berhasil menarik perhatian banyak kalangan. Ditambah posisi Amara sebagai istri Damien semakin membuat para pegawai disana segan dengannya.

Amara membalas menunduk kecil dan segera berlari kecil ke arah meja resepsionis. Tanpa memerdulikan napasnya yang terengah-engah sebab sehabis berlari, Amara segera bertanya kepada seorang wanita yang bekerja sebagai front officer di hotel itu.

“Selamat malam Mrs. Amara, ada yang bisa saya bantu?” tanya pegawai itu begitu Amara berhenti tepat didepannya.

“Aku ingin bertanya mengenai kehadiran Mr. Damien, apakah sekitar dua jam yang lalu dia datang ke sini dan memesan kamar?” tanya Amara lagi.

Dia sudah tidak perduli dengan opini orang-orang yang mengatakan kalau Amara sebagai seorang istri, tetapi tidak tahu tentang keberadaan suaminya itu.

“Benar Mrs. Amara, kehadiran Mr. Damien tadi bahkan sempat mengundang perhatian para pengunjung hotel,” jawab pegawai wanita tersebut.

“Boleh aku tahu di kamar nomor berapa dia menginap dan kalau boleh berikan kunci cadangan kamar itu untukku,” ujar Amara lagi.

Pegawai wanita itu terdiam sejenak dan Amara bisa membaca dari raut wajahnya, ada sesuatu yang salah. Wanita itu dengan sedikit menyesal berkata, “Untuk nomor kamarnya, saya bisa memberitahunya Mrs. Amara. Tetapi untuk kunci cadangan kamar, tidak bisa.”

“Kenapa? Seharusnya kalian tahu, aku adalah istrinya,” ujar Amara lagi kepada pegawai wanita itu.

“Karena ada ketentuan dari hotel ini sendiri mengenai privasi para pengunjung,” ujar wanita itu lagi.

“Baiklah, berapa nomor kamarnya?” tanya Amara pasrah, sebenarnya bisa saja Amara mendesak wanita itu dan menghubungi Mr. Tom yang merupakan manajer utama hotel itu, sebab bagaimanapun Damien adalah pemilik hotel itu. Tetapi memikirkan bagaimana banyak waktu yang akan terbuang hanya untuk berdebat mengenai hal itu, Amara memilih untuk langsung menghampiri kamar pria itu saja tanpa kunci.

“Mr. Damien menginap di kamar vvip, lantai paling atas di hotel ini Mrs. Amara. Di lantai itu hanya ada satu kamar, anda bisa menemukannya dengan mudah,” ujar pegawai wanita itu yang diangguki cepat oleh Amara.

Amara mengucapkan terima kasih kemudian segera berlari ke arah lift. Entah Damien akan membukakan pintu untuknya atau jangan-jangan pria itu sudah terkapar lemas dikasurnya.

“Dia adalah Mrs.Amara, istri Mr. Damien Catherine!”

Teman kerja Catherine segera menghampirinya dan berseru kuat membuat Catherine segera menoleh ke arahnya dengan tatapan bingung.

“Tapi aku hanya mematuhi peraturan kerja,” ujar Catherine, mendadak lututnya terasa lemas. Apakah ia sudah melakukan kesalahan dengan tidak mengijinkan Amara mendapatkan kunci cadangannya.

“Tidak apa-apa, Mrs. Amara adalah wanita berpendidikan tinggi yang tahu hukum dan peraturan. Dia juga baik, jadi jangan khawatir,” ujar pekerja lainnya yang sedikit mengurangi kecemasan Catherine.

Episodes
1 CHAPTER 1
2 CHAPTER 2
3 CHAPTER 3
4 CHAPTER 4
5 CHAPTER 5
6 CHAPTER 6
7 CHAPTER 7
8 CHAPTER 8
9 CHAPTER 9
10 CHAPTER 10
11 CHAPTER 11
12 CHAPTER 12
13 CHAPTER 13
14 CHAPTER 14
15 CHAPTER 15
16 CHAPTER 16
17 CHAPTER 17
18 CHAPTER 18
19 CHAPTER 19
20 CHAPTER 20
21 CHAPTER 21
22 CHAPTER 22
23 CHAPTER 23
24 CHAPTER 24
25 CHAPTER 25
26 CHAPTER 26
27 CHAPTER 27
28 CHAPTER 28
29 CHAPTER 29
30 CHAPTER 30
31 CHAPTER 31
32 CHAPTER 32
33 CHAPTER 33
34 CHAPTER 34
35 CHAPTER 35
36 CHAPTER 36
37 CHAPTER 37
38 CHAPTER 38
39 CHAPTER 39
40 CHAPTER 40
41 CHAPTER 41
42 CHAPTER 42
43 CHAPTER 43
44 CHAPTER 44
45 CHAPTER 45 [WARNING]
46 CHAPTER 46 [WARNING]
47 CHAPTER 47
48 CHAPTER 48
49 CHAPTER 49
50 CHAPTER 50
51 CHAPTER 51
52 CHAPTER 52
53 CHAPTER 53
54 CHAPTER 54
55 CHAPTER 55
56 CHAPTER 56
57 CHAPTER 57
58 CHAPTER 58
59 CHAPTER 59
60 CHAPTER 60
61 CHAPTER 61
62 CHAPTER 62
63 CHAPTER 63
64 CHAPTER 64
65 CHAPTER 65
66 CHAPTER 66
67 CHAPTER 67
68 CHAPTER 68
69 CHAPTER 69
70 CHAPTER 70
71 CHAPTER 71
72 CHAPTER 72
73 CHAPTER 73
74 CHAPTER 74
75 CHAPTER 75
76 CHAPTER 76 [WARNING]
77 CHAPTER 77 [WARNING]
78 CHAPTER 78
79 CHAPTER 79
80 CHAPTER 80
81 CHAPTER 81
82 CHAPTER 82
83 CHAPTER 83
84 CHAPTER 84
85 CHAPTER 85
86 CHAPTER 86
87 CHAPTER 87
88 CHAPTER 88
89 CHAPTER 89
90 CHAPTER 90
91 CHAPTER 91
92 CHAPTER 92 [WARNING]
93 CHAPTER 93
94 CHAPTER 94
95 CHAPTER 95
96 CHAPTER 96
97 CHAPTER 97
98 CHAPTER 98
99 CHAPTER 99
100 CHAPTER 100
101 CHAPTER 101
102 CHAPTER 102
103 CHAPTER 103
104 CHAPTER 104
105 CHAPTER 105
106 CHAPTER 106
107 CHAPTER 107
108 CHAPTER 108
109 CHAPTER 109 [WARNING]
110 CHAPTER 110 [WARNING]
111 CHAPTER 111
112 CHAPTER 112
113 CHAPTER 113
114 EPILOG
Episodes

Updated 114 Episodes

1
CHAPTER 1
2
CHAPTER 2
3
CHAPTER 3
4
CHAPTER 4
5
CHAPTER 5
6
CHAPTER 6
7
CHAPTER 7
8
CHAPTER 8
9
CHAPTER 9
10
CHAPTER 10
11
CHAPTER 11
12
CHAPTER 12
13
CHAPTER 13
14
CHAPTER 14
15
CHAPTER 15
16
CHAPTER 16
17
CHAPTER 17
18
CHAPTER 18
19
CHAPTER 19
20
CHAPTER 20
21
CHAPTER 21
22
CHAPTER 22
23
CHAPTER 23
24
CHAPTER 24
25
CHAPTER 25
26
CHAPTER 26
27
CHAPTER 27
28
CHAPTER 28
29
CHAPTER 29
30
CHAPTER 30
31
CHAPTER 31
32
CHAPTER 32
33
CHAPTER 33
34
CHAPTER 34
35
CHAPTER 35
36
CHAPTER 36
37
CHAPTER 37
38
CHAPTER 38
39
CHAPTER 39
40
CHAPTER 40
41
CHAPTER 41
42
CHAPTER 42
43
CHAPTER 43
44
CHAPTER 44
45
CHAPTER 45 [WARNING]
46
CHAPTER 46 [WARNING]
47
CHAPTER 47
48
CHAPTER 48
49
CHAPTER 49
50
CHAPTER 50
51
CHAPTER 51
52
CHAPTER 52
53
CHAPTER 53
54
CHAPTER 54
55
CHAPTER 55
56
CHAPTER 56
57
CHAPTER 57
58
CHAPTER 58
59
CHAPTER 59
60
CHAPTER 60
61
CHAPTER 61
62
CHAPTER 62
63
CHAPTER 63
64
CHAPTER 64
65
CHAPTER 65
66
CHAPTER 66
67
CHAPTER 67
68
CHAPTER 68
69
CHAPTER 69
70
CHAPTER 70
71
CHAPTER 71
72
CHAPTER 72
73
CHAPTER 73
74
CHAPTER 74
75
CHAPTER 75
76
CHAPTER 76 [WARNING]
77
CHAPTER 77 [WARNING]
78
CHAPTER 78
79
CHAPTER 79
80
CHAPTER 80
81
CHAPTER 81
82
CHAPTER 82
83
CHAPTER 83
84
CHAPTER 84
85
CHAPTER 85
86
CHAPTER 86
87
CHAPTER 87
88
CHAPTER 88
89
CHAPTER 89
90
CHAPTER 90
91
CHAPTER 91
92
CHAPTER 92 [WARNING]
93
CHAPTER 93
94
CHAPTER 94
95
CHAPTER 95
96
CHAPTER 96
97
CHAPTER 97
98
CHAPTER 98
99
CHAPTER 99
100
CHAPTER 100
101
CHAPTER 101
102
CHAPTER 102
103
CHAPTER 103
104
CHAPTER 104
105
CHAPTER 105
106
CHAPTER 106
107
CHAPTER 107
108
CHAPTER 108
109
CHAPTER 109 [WARNING]
110
CHAPTER 110 [WARNING]
111
CHAPTER 111
112
CHAPTER 112
113
CHAPTER 113
114
EPILOG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!