CHAPTER 9

Damien sudah gila.

Damien benar-benar tidak waras.

Niat awal Amara hanya sebatas kesal karena sikap menyebalkan Florynn dan seketika ide gila itu terlintas dalam benaknya. Padahal Amara memperkirakan bagaimana reaksi Damien kedepannya dan bagaimana Amara akan meminta maaf kepada pria itu karena sudah berbuat lancang. Padahal Amara sengaja memberi jarak antara mereka berdua, sebab Amara tahu Damien tidak akan nyaman berada dalam jarak sedekat itu dengannya.

Tetapi reaksi pria itu malah diluar dugaan Amara. Melainkan marah ataupun kebingungan dengan sikap Amara yang tiba-tiba itu, Damien malah melanjutkan ide gila Amara dengan mengikis habis jarak diantara mereka berdua.

Dengan jarak sedekat itu, Amara tidak tahu lagi jika Damien sempat mendengar detak jantungnya atau tidak.

Dan sekarang berakhir dengan mereka berdua yang berdiam diri sejak tadi, kecanggungan terus menyergap keduanya sepanjang Damien menyetir mobil untuk pulang ke apartemen mereka berdua.

Amara tidak berani menoleh ke samping, tepatnya ke arah Damien dan lebih memilih untuk menikmati pemandangan jalan melalui kaca jendela mobil. Walau nyatanya, pikiran wanita itu masih terlempar jauh pada kilasan memori di kafe. Tapi sebisa mungkin Amara berusaha melupakannya.

“Lupakan kejadian yang tadi,” Amara berujar singkat untuk memulai obrolan mereka tanpa menoleh ke arah Damien.

Damien masih fokus pada jalanan sembari mengendalikan stir mobilnya membelah jalan raya dengan kecepatan sedang.

“Memangnya apa yang terjadi tadi?” Damien malah bertanya balik yang berhasil membuat Amara sontak menoleh ke arah pria itu.

Bagus, Damien benar-benar tidak berniat untuk mengungkitnya kembali. Amara merasa lega, pria itu pura-pura lupa dengan kejadian yang tadi.

Hening kembali menyergap mereka berdua saat mobil Damien memasuki area parkiran di apartemen.

“Jangan percaya dengan perkataan Florynn,” Damien tiba-tiba berujar sembari mematikan mesin mobilnya setelah selesai memarkirkan mobilnya.

Amara melirik sekilas ke arah pria itu sebelum menjawab dengan nada acuhnya, “Aku tidak perduli dengan masalah kalian berdua, tetapi jangan libatkan aku didalamnya,” ujar Amara memperingatkan kemudian membuka pintu mobil Damien dan keluar meninggalkan Damien yang duduk sendirian di kursi kemudi.

Damien masih memperhatikan Amara hingga wanita itu hilang dibalik pintu lift yang menutup. Damien kemudian mengacak rambutnya frustasi.

---

Sesampainya dikamar, Amara meletakkan tasnya ke atas nakas disamping tempat tidur, mengambil ponselnya kemudian duduk di sisi kasur untuk mengistirahatkan tubuhnya. Hari ini benar-benar terasa lelah baginya, berhadapan dengan Florynn secara terus-menerus begini rasanya sangat menguras emosi Amara.

Terlebih kegilaan dan obsesi wanita itu terhadap Damien. Amara tidak tahu betul masa lalu mereka secara detail bagaimana tapi entah kenapa Amara menjadi penasaran. Sebenarnya apa yang terjadi antara Damien dan Florynn dulu, apakah mereka pernah bersama? Apakah Damien masih mencintainya? Apakah Damien terpaksa menikahinya?

Kalau semua hal itu benar adanya maka Amara bisa menarik kesimpulan bahwa dirinya merupakan wanita yang menyedihkan. Amara benar-benar harus segera bercerai dari Damien agar dia bisa bebas kembali.

Tapi entah kenapa, memikirkan kata cerai membuat Amara kembali tertegun. Apakah cerai adalah keputusan yang tepat? Setelah melihat semua perlakuan Florynn kepadanya, Amara menjadi tertantang.

Amara akhirnya menyalakan ponselnya dan saat itu juga dia menyadari terdapat banyak sekali panggilan dan pesan dari Damien sekitar satu jam yang lalu. Ini pasti saat Damien tidak menemukan keberadaan Amara saat ingin menjemputnya pulang.

Amara mematikan ponselnya dan menghela napasnya kasar. Belakangan ini semuanya terasa begitu rumit. Setelah Amara menyatakan keinginannya untuk bercerai, Amara menjadi semakin kalut dan susah tidur. Terlalu banyak yang ia pikirkan dan Amara tidak tahu apa yang menjadi dasar dari pikiran kusutnya ini.

Tiba-tiba Amara teringat akan sesuatu. Ia kembali meraih ponselnya yang sudah ia letakkan diatas nakas kemudian membukanya.

Besok adalah tanggal 25 Desember yang artinya adalah hari natal. Dan malam ini adalah malam natal.

Fakta itu terlintas begitu saja dalam benak Amara saat kilasan memori singkat malam natal tahun kemarin kembali menghampirinya. Ralat, tidak hanya tahun kemarin, tetapi setiap tahunnya, di malam natal, kondisi Damien akan selalu buruk. Semakin mendekati tengah malam, saat tanggal akan berganti, Damien akan selalu mengalami mimpi buruk yang panjang.

Damien yang orang-orang kenal sebagai sosok pria dewasa yang kuat dan berwibawa, selalu ditakuti dan disegani dalam dunia bisnisnya akan berubah lemah pada malam itu. Yang Damien lakukan hanyalah menangis saat demam tinggi menyerangnya, memakan habis semua energi dan tenaga dalam tubuhnya, membuatnya berbaring tak berdaya hingga besok paginya.

Dan selama lima tahun belakangan ini, Amara selalu mengurus Damien di malam itu. Menemaninya, mengompresnya secara terus-menerus hingga demamnya turun, menyuapi pria itu makan hingga kondisinya lebih baik dikemudian hari.

Amara teringat akan Damien yang mengantarinya pulang tadi, namun sampai sekarang Damien belum kembali ke apartemen. Amara melirik ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul delapan malam.

Apakah Damien keluar lagi? Tidak mungkin, pria itu pasti tahu betul mengenai kondisinya saat ini jadi Damien tidak akan kembali bekerja apalagi pulang ke rumah besarnya.

Amara keluar dari kamarnya kemudian menekan lift dan berjalan ke arah parkiran apartemen tempat Damien memarkirkan mobilnya tadi. Tetapi Amara tidak menemukan mobil Damien disana lagi.

Pria itu benar-benar pergi.

---

Damien tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi kepada dirinya saat itu. Bagaimana bisa Damien lepas kendali saat di kafe? Damien benar-benar kecewa dengan dirinya sendiri yang tidak bsia menahan diri. Damien bahkan hampir melanggar janji pernikahan kontrak yang telah mereka buat lima tahun silam.

Beruntung Amara juga sudah tidak bahas mengenai insiden tadi, sebab nyatanya mereka sama-sama melakukan kesalahan. Amara lebih dulu menggodanya untuk membuat Florynn marah dan Damien tidak bisa menahan diri, bahkan hampir lepas kendali.

Jakun Damien bergerak naik turun kala tangannya mencengkram stir mobil erat-erat, kemudian kakinya menancap gas, menambah kecepatan mobil untuk sampai pada sebuah hotel dekat apartemennya.

Damien tahu betul malam ini adalah malam natal. Damien tidak ingin mengingatnya, bahkan kalau bisa Damien berharap agar malam ini dapat berlalu dengan cepat. Tetapi nyatanya, saat sebagian orang menikmati libur akhir tahun mereka dengan berkumpul dengan keluarga untuk merayakan, suasana yang diselimuti kehangatan dan keramaian serta canda tawa yang menyenangkan, Damien malah tidak bisa mengalami semua hal itu.

Damien membenci fakta itu.

Akhirnya Damien memutuskan untuk tidak pulang. Biasanya Damien akan pulang ke apartemen, bahkan pulang lebih cepat dari jam kerjanya, tetapi malam ini Damien memutuskan untuk menghadapi kegelapan itu sendiri.

Saat Damien benar-benar tenggelam dalam pikiran kalutnya, tiba-tiba ponselnya bergetar sekali menandakan ada panggilan yang masuk.

Florynn.

Wanita gila itu lagi.

Damien mengabaikannya dan beberapa detik kemudian ponselnya kembali bergetar menandakan ada pesan yang masuk.

‘Malam ini adalah malam natal Damien’

‘Kau tidak apa-apa?’

Mau kutemani?’

Secara beruntun, tiga pesan yang dikirimkan oleh Florynn berhasil ditangkap oleh manik biru Damien dalam lirikan sekilasnya. Ia menggerang rendah, meraih ponselnya kemudian mematikannya dan melempar ke jok belakang mobilnya sebelum keluar dari mobilnya dan berjalan menuju lobby hotel.

Episodes
1 CHAPTER 1
2 CHAPTER 2
3 CHAPTER 3
4 CHAPTER 4
5 CHAPTER 5
6 CHAPTER 6
7 CHAPTER 7
8 CHAPTER 8
9 CHAPTER 9
10 CHAPTER 10
11 CHAPTER 11
12 CHAPTER 12
13 CHAPTER 13
14 CHAPTER 14
15 CHAPTER 15
16 CHAPTER 16
17 CHAPTER 17
18 CHAPTER 18
19 CHAPTER 19
20 CHAPTER 20
21 CHAPTER 21
22 CHAPTER 22
23 CHAPTER 23
24 CHAPTER 24
25 CHAPTER 25
26 CHAPTER 26
27 CHAPTER 27
28 CHAPTER 28
29 CHAPTER 29
30 CHAPTER 30
31 CHAPTER 31
32 CHAPTER 32
33 CHAPTER 33
34 CHAPTER 34
35 CHAPTER 35
36 CHAPTER 36
37 CHAPTER 37
38 CHAPTER 38
39 CHAPTER 39
40 CHAPTER 40
41 CHAPTER 41
42 CHAPTER 42
43 CHAPTER 43
44 CHAPTER 44
45 CHAPTER 45 [WARNING]
46 CHAPTER 46 [WARNING]
47 CHAPTER 47
48 CHAPTER 48
49 CHAPTER 49
50 CHAPTER 50
51 CHAPTER 51
52 CHAPTER 52
53 CHAPTER 53
54 CHAPTER 54
55 CHAPTER 55
56 CHAPTER 56
57 CHAPTER 57
58 CHAPTER 58
59 CHAPTER 59
60 CHAPTER 60
61 CHAPTER 61
62 CHAPTER 62
63 CHAPTER 63
64 CHAPTER 64
65 CHAPTER 65
66 CHAPTER 66
67 CHAPTER 67
68 CHAPTER 68
69 CHAPTER 69
70 CHAPTER 70
71 CHAPTER 71
72 CHAPTER 72
73 CHAPTER 73
74 CHAPTER 74
75 CHAPTER 75
76 CHAPTER 76 [WARNING]
77 CHAPTER 77 [WARNING]
78 CHAPTER 78
79 CHAPTER 79
80 CHAPTER 80
81 CHAPTER 81
82 CHAPTER 82
83 CHAPTER 83
84 CHAPTER 84
85 CHAPTER 85
86 CHAPTER 86
87 CHAPTER 87
88 CHAPTER 88
89 CHAPTER 89
90 CHAPTER 90
91 CHAPTER 91
92 CHAPTER 92 [WARNING]
93 CHAPTER 93
94 CHAPTER 94
95 CHAPTER 95
96 CHAPTER 96
97 CHAPTER 97
98 CHAPTER 98
99 CHAPTER 99
100 CHAPTER 100
101 CHAPTER 101
102 CHAPTER 102
103 CHAPTER 103
104 CHAPTER 104
105 CHAPTER 105
106 CHAPTER 106
107 CHAPTER 107
108 CHAPTER 108
109 CHAPTER 109 [WARNING]
110 CHAPTER 110 [WARNING]
111 CHAPTER 111
112 CHAPTER 112
113 CHAPTER 113
114 EPILOG
Episodes

Updated 114 Episodes

1
CHAPTER 1
2
CHAPTER 2
3
CHAPTER 3
4
CHAPTER 4
5
CHAPTER 5
6
CHAPTER 6
7
CHAPTER 7
8
CHAPTER 8
9
CHAPTER 9
10
CHAPTER 10
11
CHAPTER 11
12
CHAPTER 12
13
CHAPTER 13
14
CHAPTER 14
15
CHAPTER 15
16
CHAPTER 16
17
CHAPTER 17
18
CHAPTER 18
19
CHAPTER 19
20
CHAPTER 20
21
CHAPTER 21
22
CHAPTER 22
23
CHAPTER 23
24
CHAPTER 24
25
CHAPTER 25
26
CHAPTER 26
27
CHAPTER 27
28
CHAPTER 28
29
CHAPTER 29
30
CHAPTER 30
31
CHAPTER 31
32
CHAPTER 32
33
CHAPTER 33
34
CHAPTER 34
35
CHAPTER 35
36
CHAPTER 36
37
CHAPTER 37
38
CHAPTER 38
39
CHAPTER 39
40
CHAPTER 40
41
CHAPTER 41
42
CHAPTER 42
43
CHAPTER 43
44
CHAPTER 44
45
CHAPTER 45 [WARNING]
46
CHAPTER 46 [WARNING]
47
CHAPTER 47
48
CHAPTER 48
49
CHAPTER 49
50
CHAPTER 50
51
CHAPTER 51
52
CHAPTER 52
53
CHAPTER 53
54
CHAPTER 54
55
CHAPTER 55
56
CHAPTER 56
57
CHAPTER 57
58
CHAPTER 58
59
CHAPTER 59
60
CHAPTER 60
61
CHAPTER 61
62
CHAPTER 62
63
CHAPTER 63
64
CHAPTER 64
65
CHAPTER 65
66
CHAPTER 66
67
CHAPTER 67
68
CHAPTER 68
69
CHAPTER 69
70
CHAPTER 70
71
CHAPTER 71
72
CHAPTER 72
73
CHAPTER 73
74
CHAPTER 74
75
CHAPTER 75
76
CHAPTER 76 [WARNING]
77
CHAPTER 77 [WARNING]
78
CHAPTER 78
79
CHAPTER 79
80
CHAPTER 80
81
CHAPTER 81
82
CHAPTER 82
83
CHAPTER 83
84
CHAPTER 84
85
CHAPTER 85
86
CHAPTER 86
87
CHAPTER 87
88
CHAPTER 88
89
CHAPTER 89
90
CHAPTER 90
91
CHAPTER 91
92
CHAPTER 92 [WARNING]
93
CHAPTER 93
94
CHAPTER 94
95
CHAPTER 95
96
CHAPTER 96
97
CHAPTER 97
98
CHAPTER 98
99
CHAPTER 99
100
CHAPTER 100
101
CHAPTER 101
102
CHAPTER 102
103
CHAPTER 103
104
CHAPTER 104
105
CHAPTER 105
106
CHAPTER 106
107
CHAPTER 107
108
CHAPTER 108
109
CHAPTER 109 [WARNING]
110
CHAPTER 110 [WARNING]
111
CHAPTER 111
112
CHAPTER 112
113
CHAPTER 113
114
EPILOG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!