CHAPTER 8

Belakangan ini Damien benar-benar menepati janjinya untuk selalu mengantarnya pulang. Pria itu selalu tepat waktu baik dalam mengantarnya ke kantor ataupun mengantarnya pulang. Padahal Amara sendiri tahu kalau Damien pasti memiliki banyak pekerjaan apalagi pria itu pasti sibuk mencari keberadaan Bernades untuk memantau pergerakan pria licik itu.

“Akhirnya selesai,” ujar Amara sembari melakukan peregangan ototnya ketika pekerjaannya hari ini dapat selesai dengan cepat.

Melirik ke arah jam dinding yang masih menunjukkan pukul tiga sore, sebenarnya Amara masih ada sebuah pekerjaan lagi, yaitu meninjau desain terbaru yang dikumpulkan desainernya kemarin. Tetapi Amara memutuskan untuk melanjutkannya di rumah saja karena jika dia mulai sekarang, Amara akan lupa waktu dan berakhir pulang jam dua belas malam.

Amara meraih tasnya kemudian turun dari gedung kantornya. Sebelumnya dia sudah sempat untuk mengirim pesan kepada Damien bahwa dirinya akan pulang lebih cepat malam ini dan Damien menyuruhnya menunggu.

Padahal Amara sudah menolah dengan mengatakan dia bisa pulang sendiri saja tetapi Damien bersikeras untuk segera menjemputnya dari kantornya.

Berakhirlah Amara yang menunggu kehadiran Damien di lobby kantornya. Hingga sebuah sosok yang berjalan masuk ke dalam lobby kantor melewati pintu masuk gedung berhasil menarik perhatiannya.

Amara tahu betul siapa dia, mereka masih terus bertatapan hinnga orang itu berdiri tepat jarak tiga langkah didepannya.

Florynn. Wanita didepannya ini masih belum menyerah ternyata.

---

“Untuk perusahaan Grinn, mereka sudah setuju dengan kontrak kita…”

Kalimat Harlos terhenti ketika secara tiba-tiba Damien bangkit dari duduknya.

“Kita lanjutkan nanti malam secara online, aku ingin pergi menjemput Amara,” ujar Damien kemudian segera meraih jas kantornya dan kunci mobilnya.

Harlos hanya menangguk hormat kemudian menutup file presentasi yang baru saja hendak ia jelaskan kepada Damien.

Dan seperti dugaan Harlos, begitu ia keluar dari ruangan, Gwenn dan Kenrick sudah menunggunya untuk mendapatkan gosip terbaru.

“Kenapa Mr. Damien pulang cepat hari ini Harlos?” tanya Gwenn penasaran.

“Aku baru tahu, Mr. Damien yang penggila kerja akan izin untuk pulang lebih cepat,” ujar Kenrick yang seakan tidak percaya dengan penglihatannya sendiri saat menyaksikan Damien melangkah dengan cepat meninggalkan area kantor.

“Mr. Damien sedang dalam perjalanan menjemput istrinya.”

Kalimat itu berhasil membuat Gwenn dan Kenrick saling pandang kemudian dalam hitungan ketoga, mereka sama-samas histeris. Saling berpegangan tangan kemudian berputar-putar di tempat. Harlos hanya menghela napas sekali dan berjalan meninggalkan mereka berdua.

---

Damien sudah sampai ke kantor Amara tetapi sekertarisnya mengatakan kalau Amara sudah kelaur dari ruangannya sejak lima belas menit yang lalu. Damien mengedarkan pandangannya ke sekitar lobby, tetapi dia sama sekali tidak menemukan tanda-tanda kehadiran Amara disana.

Panik segera menyergap dirinya, Damien mengacak rambutnya frustasi dan segera mengelaurkan ponselnya untuk menghubungi seseorang sebelum sebuah pesan misterius sampai pada ponselnya.

‘Lama tidak bertemu Dam’

Damien menatap pesan itu untuk beberapa saat sebelum cengkramannya pada ponselnya mengerat, menampakkan urat-urat di pergelangan tangannya. Damien tahu betul panggilan itu dari siapa dan fakta bahwa Amara tidak ada dalam jangkauannya semakin membuat Damien panik.

Damien segera menghubungi pengawal yang ia suruh untuk selalu membuntuti Amara dan berakhir pada informasi mengenai lokasi Amara yang berada di sebuah kafe dekat kantornya.

Iya, kafe dimana Damien memergoki foto Amara yang sedang bercengkrama dengan barista disana.

Damien yang sedang kalut segera berlari, melewati beberapa gedung pencakar langit di samping gedung kantor Amara yang mengantarkannya pada kafe dimana Amara berada saat itu.

---

“Apa yang kau mau dariku?” tanya Amara, masih mempertahankan tatapan dinginnya terhadap wanita didepannya ini.

Meladeni orang seperti Florynn adalah hal yang memerlukan kesabaran ekstra dan Amara tidak ingin membuang tenaganya hanya untuk menjambak surai wanita itu dan menegaskan kepadanya bahwa Amara tidak ingin bertemu dengannya lagi.

“Bernades kembali,” ujar Florynn menatap serius ke arah Amara.

“Terus?” tanya Amara yang sama sekali tidak terusik dengan fakta itu.

“Kau tidak tahu apapun tentang Damien,” uajr Florynn lagi seolah dirinya ini tahu segala hal tentang Damien, berbeda dengan Amara yang tidak tahu sama sekali latar belakang mereka bertiga.

Seolah Florynn sangat percaya diri kalau Damien tidak pernah emnceritakan amsa lalu mereka kepada Amara. Tetapi Amara tidak bisa menepis fakta itu, karena hal itu memang benar adanya. Damien tidak pernah menceritakan masa lalu pria itu, apalagi mengenai Florynn ataupun Bernades. Amara tahu segalanya dari berita dan skandal ataupun rumor yang beredar.

“Aku juga tidak mau tahu,” ujar Amara membalas tidak mau kalah.

Florynn tiba-tiba tersenyum, membuat Amara berpikir betapa tidak warasnya wanita didepannya itu dan betapa obsesinya Florynn terhadap Damien.

“Ceraikan dia,” pinta Florynn lagi yang mengundang gelak tawa dari Amara.

Awalnya Amara tidak ingin terlibat dalam masalah masa lalu antara Florynn, Bernades dan Damien, tetapi melihat bagaimana sikap Florynn yang semakin membuat Amara jengkel, ia jadi kesal sendiri.

Amara hanya ingin menyelesaikan pernikahan kontraknya dengan Damien kemudian kembali ke kehidupan awalnya, persis seperti lima tahun yang lalu. Tetapi meningat Damien yang terus menunda perceraian mereka dengan taruhan gilanya itu disusul kembalinya Bernades, Amara tidak akan bisa lepas dengan mudah dari Damien.

Skandal sekecil apapun pasti akan mempengaruhi lawan, baik dari sisi Damien maupun Bernades.

“Kalau begitu, aku memint tolong kepadamu untuk secara langsung menyuruh Damien saja. Aku juga tidak ingin terlibat dalam masalah kalian bertiga,” ujar Amara yang sudah merasa muak dengan masa lalu Damien yang belakangan ini mengusiknya.

Terutama Florynn yang menyebalkan ini, tangan Amara sudah gatal ingin menjambak surainya yang dikepang itu tetapi Amara menahan diri, karena membalas dengan cara seperti itu akan terkesaan murahan.

Begitu selesai mengucapkan kalimatnya, Amara meraih tasnya dan bangkit dari duduknya berniat untuk meninggalkan Florynn ketika mendapati Damien yang berlari dari balik pintu kaca kemudian masuk ke dalam kafe dengan napas memburunya. Terlihat jelas, pria itu sehabis berlari. Wajahnya menampilkan kepanikan tetapi ketika manik mereka bertemu, dapat dirasakan napas Damien perlahan kembali teratur.

Tiba-tiba ide gila muncul dalam benak Amara. Baru saja dia memikirkan bagaimana cara untuk membalas Florynn atau lebih tepatnya memancing amarah wanita itu untuk lebih meledak lagi.

Amara segera berjalan cepat menghampiri Damien, kemudian ketiga mereka hanya berdiri jarak dua langkah, Amara meraih tangan Damien kemudian menariknya pelan, seolah menuntun Damien untuk memutar tubuhnya dan membelakangi Florynn.

Damien yang tidak tahu dengan tindakan tiba-tiba Amara hanya mengikuti arus, terlebih menyadari kehadiran Florynn membuat Damien memikirkan apa saja yang sudah Florynn katakan kepada Amara.

Dengan posisi Damien yang berdiri membelakangi Florynn, Amara dapat dengan leluasa memperhatikan keberadaan Florynn dari tempatnya berdiri.

Damien sudah berdiri menjulang tinggi didepannya saat Amara dengan cepat mengangkat tangan kanannya kemudian meraih pipi Damien. Amara mengusapnya lembut sebelum mengarahkan wajah Damien untuk mendekat. Mengikis jarak diantara mereka hingga hanya beberapa senti saja.

Manik mereka bertemu dan Amara bisa pastikan pipinya pasti merah padam sekarang. Ingin mundur? Sudah terlalu terlambat untuk menyesali ide gilanya ini, pilihan yang tersisa adalah menyelesaikannya dengan cara keren.

Amara kemudian menempatkan jari jempolnya diantara bibir Amara dan Damien, kemudian Amara melirik ke arah Florynn yang tampak menahan emosinya. Mulut Florynn terbuka lebar dan jangan lupakan tatapan tajamnya yang terus wanita itu berikan kepada Amara.

Amara melempar senyum miringnya dengan tatapan menghinanya ke arah Florynn membuat wanita itu semakin berang.

Damien tertegun dengan aksi mendadak Amara. Walaupun bibirnya masih terpaut jarak dengan jempol Amara yang bertugas sebagai tembok pemisah, Damien dapat merasakan deru napas milik Amara. Terlebih bagaimana dekatnya posisi mereka saat ini dan yang paling penting Damien tahu alasan dibalik sikap Amara saat ini.

Amara berniat untuk membaut Florynn cemburu.

“Bukan begitu caranya baby,” ujar Damien kemudian dengan satu gerakan, tangannya meraih belakang leher Amara kemudian menekannya ke arahnya dan mengikis habis jarak diantara mereka.

Amara membulatkan matanya, kepalanya mendadak berhenti bekerja, tangan kirinya yang sedang mengenggam tasnya kehilangan tenaganya dan berakhir menjatuhkan tasnya ke atas lantai. Pikirannya mendadak kosong.

Damien terus menekan kepalanya dengan jempol Amara sebagai pemisah bibir mereka kemudian saat Amara tidak fokus dan mengalihkan pandangannya dari wajah berang milik Florynn, maniknya dan milik Damien bertemu.

Samar-samar, Amara melihat sudut bibir Damien yang naik.

Episodes
1 CHAPTER 1
2 CHAPTER 2
3 CHAPTER 3
4 CHAPTER 4
5 CHAPTER 5
6 CHAPTER 6
7 CHAPTER 7
8 CHAPTER 8
9 CHAPTER 9
10 CHAPTER 10
11 CHAPTER 11
12 CHAPTER 12
13 CHAPTER 13
14 CHAPTER 14
15 CHAPTER 15
16 CHAPTER 16
17 CHAPTER 17
18 CHAPTER 18
19 CHAPTER 19
20 CHAPTER 20
21 CHAPTER 21
22 CHAPTER 22
23 CHAPTER 23
24 CHAPTER 24
25 CHAPTER 25
26 CHAPTER 26
27 CHAPTER 27
28 CHAPTER 28
29 CHAPTER 29
30 CHAPTER 30
31 CHAPTER 31
32 CHAPTER 32
33 CHAPTER 33
34 CHAPTER 34
35 CHAPTER 35
36 CHAPTER 36
37 CHAPTER 37
38 CHAPTER 38
39 CHAPTER 39
40 CHAPTER 40
41 CHAPTER 41
42 CHAPTER 42
43 CHAPTER 43
44 CHAPTER 44
45 CHAPTER 45 [WARNING]
46 CHAPTER 46 [WARNING]
47 CHAPTER 47
48 CHAPTER 48
49 CHAPTER 49
50 CHAPTER 50
51 CHAPTER 51
52 CHAPTER 52
53 CHAPTER 53
54 CHAPTER 54
55 CHAPTER 55
56 CHAPTER 56
57 CHAPTER 57
58 CHAPTER 58
59 CHAPTER 59
60 CHAPTER 60
61 CHAPTER 61
62 CHAPTER 62
63 CHAPTER 63
64 CHAPTER 64
65 CHAPTER 65
66 CHAPTER 66
67 CHAPTER 67
68 CHAPTER 68
69 CHAPTER 69
70 CHAPTER 70
71 CHAPTER 71
72 CHAPTER 72
73 CHAPTER 73
74 CHAPTER 74
75 CHAPTER 75
76 CHAPTER 76 [WARNING]
77 CHAPTER 77 [WARNING]
78 CHAPTER 78
79 CHAPTER 79
80 CHAPTER 80
81 CHAPTER 81
82 CHAPTER 82
83 CHAPTER 83
84 CHAPTER 84
85 CHAPTER 85
86 CHAPTER 86
87 CHAPTER 87
88 CHAPTER 88
89 CHAPTER 89
90 CHAPTER 90
91 CHAPTER 91
92 CHAPTER 92 [WARNING]
93 CHAPTER 93
94 CHAPTER 94
95 CHAPTER 95
96 CHAPTER 96
97 CHAPTER 97
98 CHAPTER 98
99 CHAPTER 99
100 CHAPTER 100
101 CHAPTER 101
102 CHAPTER 102
103 CHAPTER 103
104 CHAPTER 104
105 CHAPTER 105
106 CHAPTER 106
107 CHAPTER 107
108 CHAPTER 108
109 CHAPTER 109 [WARNING]
110 CHAPTER 110 [WARNING]
111 CHAPTER 111
112 CHAPTER 112
113 CHAPTER 113
114 EPILOG
Episodes

Updated 114 Episodes

1
CHAPTER 1
2
CHAPTER 2
3
CHAPTER 3
4
CHAPTER 4
5
CHAPTER 5
6
CHAPTER 6
7
CHAPTER 7
8
CHAPTER 8
9
CHAPTER 9
10
CHAPTER 10
11
CHAPTER 11
12
CHAPTER 12
13
CHAPTER 13
14
CHAPTER 14
15
CHAPTER 15
16
CHAPTER 16
17
CHAPTER 17
18
CHAPTER 18
19
CHAPTER 19
20
CHAPTER 20
21
CHAPTER 21
22
CHAPTER 22
23
CHAPTER 23
24
CHAPTER 24
25
CHAPTER 25
26
CHAPTER 26
27
CHAPTER 27
28
CHAPTER 28
29
CHAPTER 29
30
CHAPTER 30
31
CHAPTER 31
32
CHAPTER 32
33
CHAPTER 33
34
CHAPTER 34
35
CHAPTER 35
36
CHAPTER 36
37
CHAPTER 37
38
CHAPTER 38
39
CHAPTER 39
40
CHAPTER 40
41
CHAPTER 41
42
CHAPTER 42
43
CHAPTER 43
44
CHAPTER 44
45
CHAPTER 45 [WARNING]
46
CHAPTER 46 [WARNING]
47
CHAPTER 47
48
CHAPTER 48
49
CHAPTER 49
50
CHAPTER 50
51
CHAPTER 51
52
CHAPTER 52
53
CHAPTER 53
54
CHAPTER 54
55
CHAPTER 55
56
CHAPTER 56
57
CHAPTER 57
58
CHAPTER 58
59
CHAPTER 59
60
CHAPTER 60
61
CHAPTER 61
62
CHAPTER 62
63
CHAPTER 63
64
CHAPTER 64
65
CHAPTER 65
66
CHAPTER 66
67
CHAPTER 67
68
CHAPTER 68
69
CHAPTER 69
70
CHAPTER 70
71
CHAPTER 71
72
CHAPTER 72
73
CHAPTER 73
74
CHAPTER 74
75
CHAPTER 75
76
CHAPTER 76 [WARNING]
77
CHAPTER 77 [WARNING]
78
CHAPTER 78
79
CHAPTER 79
80
CHAPTER 80
81
CHAPTER 81
82
CHAPTER 82
83
CHAPTER 83
84
CHAPTER 84
85
CHAPTER 85
86
CHAPTER 86
87
CHAPTER 87
88
CHAPTER 88
89
CHAPTER 89
90
CHAPTER 90
91
CHAPTER 91
92
CHAPTER 92 [WARNING]
93
CHAPTER 93
94
CHAPTER 94
95
CHAPTER 95
96
CHAPTER 96
97
CHAPTER 97
98
CHAPTER 98
99
CHAPTER 99
100
CHAPTER 100
101
CHAPTER 101
102
CHAPTER 102
103
CHAPTER 103
104
CHAPTER 104
105
CHAPTER 105
106
CHAPTER 106
107
CHAPTER 107
108
CHAPTER 108
109
CHAPTER 109 [WARNING]
110
CHAPTER 110 [WARNING]
111
CHAPTER 111
112
CHAPTER 112
113
CHAPTER 113
114
EPILOG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!