CHAPTER 3

Besok paginya, Damien tetap bangun dalam posisi yang sama. Damien memijat pelipisnya yang berdenyut sekali sebelum mulai membuka kedua matanya dan bangun untuk menegakkan punggungnya. Sinar mentari pagi yang menyinari masuk melalui celah gorden yang dibuka berhasil membangunkannya.

Selama seminggu belakangan, Damien benar-benar hanya lembur di kantor untuk mengurus proyek kerja sama dengan perusahaan Grinn. Damien benar-benar capek dan ia sempat tidak tidur beberapa hari.

Pandangan Damien yang bergerak ke arah jam dinding menunjukkan pukul sepuluh pagi kemuidan turun ke bawah dan menemukan sebuah selimut tengah menyelimuti tubuhnya. Damien menyingkap selimut itu ke samping, pasti pemberian dari Amara tebaknya dalam hati.

Melihat ke sekeliling apartemen namun tidak menemukan kehadiran wanita itu, sepertinya Amara sudah berangkat ke kantornya.

Damien bangkit dari area sofa kemudian matanya kembali menangkap berbagai sepiring sandwich yang telah disiapkan oleh Amara diatas meja makan. Damien memutuskan untuk memakannya sebelum bersiap-siap untuk mandi, berganti baju dan pergi ke kantor.

“Mr. Damien, hari ini kau ada janji temu dengan Mr. Thomas,” ujar Harlos sembari mengikuti langkah Damien yang panajng dan lebar dari belakang hingga masuk ke dalam ruangannya.

“Jam berapa?” tanya Damien kemudian mendudukkan dirinya pada kursi kerjanya dan mulai menyalakan laptopnya untuk mengecek hasil laporan perusahaan bulan lalu.

“Sehabis makan siang dan ini,” ujar Harlos kemudian menyodorkan tabletnya ke arah Damien.

Damien melirik sekilas dan terdapat undangan kolega bisnisnya yang merayakan ulang tahun perusahaan mereka.

“Akan lebih baik jika anda bisa mengajak Mrs. Amara juga,” lanjut Harlos lagi sebelum menjauhkan tabletnya dari pandangan Damien.

Damien mengetukkan jarinya ke atas meja kerjanya sembari benakya berpikir keras kemudian mengetikkan mengetikkan sesuatu dalam laptopnya dan berujar, “Rangkumkan laporan keuangan perusahaan hingga dua tahun terakhir. Aku berencana untuk mengambil proyek bersama dengan Mr. Thomas,” ujar Damien mengingat akan proyek bisnisnya yang kali ini skalanya lebih besar dengan pemilik perusahaan Grinn itu.

“Baik Mr. Damien,” ujar Harlos.

“Dan untuk pesta itu, aku akan datang sendiri,” ujar Damien tanpa mengalihkan perhatiannya dari layar komputer.

“Tetapi bisnis fashion Mrs. Amara benar-benar sedang booming sekarang. Mrs. Amara sedang mendapat banyak sorotan hari ini,” ujar Harlos lagi, berusaha menyakinkan boss nya itu untuk mengajak istrinya. Sebab selain kehadiran Amara akan membuat mereka menjadi pusat perhatian, kolega bisnisnya yang mengadakan acara itu secara pribadi meminta bantuan Harlos untuk memastikan kehadiran Amara disana.

Damien tahu betul, belakangan ini Amara benar-benar gila kerja. Wanita itu bahkan lebih ambisius darinya. Ia sibuk mengembangkan bisnis barunya yang di dunia fashion itu, toko bajunya bahkan sudah membuka cabang dimana-mana kemudian dia juga mengeluarkan brand dia sendiri dan sering mengikat kontrak dengan para artis untuk memasarkan produknya ke khalayak ramai.

Apalagi berita mengenai ayah Amara yang sudah hendak pensiun mulai terkuak ke publik dan gosipnya Amara yang akan melanjutkan itu semua. Baik bisnis perkapalan milik ayahnya maupun bisnis fashion yang baru ia bangun itu.

Jika bisnis Damien bergerak lebih secara privasi, sebab dia kerap menyembunyikan profil dirinya sendiri dari publik, terrkecuali pernikahannya yang sengaja dibuat menggemparkan publik.

Namun yang terkuak ke publik hanyalah, Damien yang memiliki bisnis hotel yang tersebar di berbagai tempat.

Seolah tahu dirinya sedang dibicarakan, tiba-tiba ponsel Damien bergetar sekali menandakan ada pesan masuk. Damien mengangkat tangannya seolah mengisyaratkan Harlos untuk meninggalkannya yang diangguki oleh pria itu.

Damien melirik sekilas dan menemukan nama Amara disana.

‘Ada yang perlu aku bicarakan denganmu’

Itu adalah pesan singkat dari Amara dan Damien segera mengetikkan balasannya.

‘Di rumah?’

‘Oke’

Singkat, padat, dan jelas. Begitulah mereka berkomunikasi selama ini. Damien segera menutup teleponnya dan segera fokus pada pekerjaannya lagi.

 

“Selamat siang Mr. Damien, senang bertemu denganmu,” ujar Mr. Walson ketika mendapati kehadiran Damien bersama dengan Harlos di belakangnya.

“Selama siang Mr. Walson,” balas Damien singkat sembari menerima jabat tangan pria itu kemudian duduk diikuti Harlos yang setia duduk disampingnya, siap mencatat isi dari obrolan pertemuan mereka hari ini.

“Oke aku akan mulai dari…”

“Tunggu sebentar,” sela seseorang membuat Damien mengalihkan pandangannya dan menemukan seorang wanita yang ternyata datang bersama Walson.

Entah karena Damien yang terlalu fokus pada pekerjaannya, hingga kehadiran wanita itu berakhir diabaikan.

“Oh, perkenalkan Mr. Damien. Dia adalah putriku tercinta, Florynn,” ujar Walson akhirnya memperkenalkan wanita yang duduk disampingnya itu.

Damien menatap dengan tak minat sedangkan Florynn senangnya bukan main. Dia sengaja meminta ayahnya untuk mengajaknya bertemu dengan Damien hari ini. Sudah lama ia mengidolakan Damien dan bertemu dengan Damien adalah hal yang selalu ingin ia lakukan.

Damien tahu semua hal tentang Florynn, termasuk obsesi wanita itu terhadapnya. Setelah kemarin malam Amara menuduhnya berselingkuh dengan seorang wanita bernama Florynn dan juga foto yang ditangkap oleh pengawal yang ia suruh untuk selalu membuntuti Amara. Damien segera mencari tahu siapa sebenarnya Florynn itu dan sekarang ia berhadapan langsung dengan wania itu.

“Salam kenal,” ujar Damien formal yang dibalas cepat oleh Florynn juga.

“Salam kenal juga Mr. Damien, aku adalah fans beratmu,” uajr Florynn, nada bicaranya naik pesat, ia mendadak antusias, menatap Damien dengan sangat fokus dan terpana.

Damien mau tak mau mengalihkan perhatiannya pada Florynn, berbeda dengantatapan dingin yang selalu Amara berikan kepadanya, Florynn menatapnya dengan begitu senang, bahagia seolah Damien adalah segalanya aginya. Berbeda dengan Amanda yang memiliki tubuh jenjang dan tinggi, Florynn memiliki tubuh yang kecil dan mungil. Berbeda dengan Amara yang nada bicaranya penuh wibawa dan percaya diri, nada bicara Florynn melengking hingga ke telinga Damien.

Mereka benar-benar berbeda dan Damien tidak mengerti, apakah otak Amara terbentur atau efek kelelahan bekerja hingga bisa menyimpulkan Damien menyukai wanita tipe menyebalkan seperti Florynn ini.

Tidak berniat membalas kalimat Florynn lagi, Damien langsung memulai pembahasan bisnisnya dengan Walson untuk segera menyelesaikan urusan mereka dan segera pergi dari sana.

Damien merupakan tipe pria yang sangat peka, jadi walaupun dia seang fokus pada presentasi Walson mengenai ide yang akan dia implementasikan nantinya, Damien bisa merasakan tatapan Floryn padanya.

Bahkan sesekali wanita itu dengan tidak tahu malunya membungkukkan badan ke arah Damien yang duduk berlawanan dengannya. Damien juga tahu Harlos, disampingnya itu berusaha fokus mencatat tetapi tidak menutup kemungkinan terusik dengan tingkat Florynn yang sibuk memperlihatkan belahan dadanya melalui dress terbukanya siang ini yang nahasnya sama sekali tidak menampakkan apa-apa. Dia terlalu kurus dan tampak tidak sehat.

Dengan kata lain, dada Florynn rata.

“Florynn putriku seang belajar bisnis denganku belakangan ini,” ujar Thomas setelah selesai mempresentasikan idenya.

Floryn yang namanya dipanggil langsung tersenyum dan diluar dugaan semua orang, dia berani mengedipkan matanya sekali ke arah Damien.

“Aku menanti untuk belajar dari Mr. Damien secara langsung, kau merupakan panutanku,” ujar Floryn lagi, seolah membuat ada bicaranya terkesan bercanda.

Damien masih memberikan raut dinginnya sebelum Walson mengeluarkan tawa garingnya untuk mencairkan suasana, “Kurasa kau bisa memandunya Mr. Damien.”

Ayah dan putrinya sama saja. Tidak tahu malu. Padahal awalnya Damien tertarik dengan ide yang diberikan oleh Thomas kepadanya mengenai bisnis mereka, tetapi setelah melihat sikap ayah dan anak ini, Damien menjadi tidak tertarik.

“Tetapi jadwal Mr. Damien sangat padat,” Harlos berusaha menengahi dengan melemapar fakta atas permintaan tidak tahu diri dari ayah dan anak itu.

“Benar, aku lupa kau orang yang sibuk,” ujar Walson merasa tidak enak hati, akhirnya ia sadar diri kalau perkataannya sebelumnya sudah terlalu lancang.

Tetapi berbeda dengan ayahnya, putrinya itu masih tidak sadar diri.

“Aku mengakui itu, bahkan aku jarang melihatmu keluar liburan dengan istrimu,” ujar Florynn yang berhasil menarik fokus Damien. Akhirnya mereka bertatapan mata.

“Kukira ini adalah pertemuan bisnis,” potong Damien cepat sebelum pembahasan mereka keluar jalur.

“Benar, maaf jika perkataanku menyinggung anda Mr. Damien,” Florynn meminta maaf.

Pembahasan mereka akhirnya daapt berjalan dengan lancar walau dengan Damien yang memikul sepelintir rasa tidak nyaman saat Floryn terus-terusan memandanginya secara terang-terngan.

Saat Damien pamit undur diri dan hendak pergi, tiba-tiba Floryn meraih tangannya untuk mencegahnya pergi.

Sontak Damien langsung menghempaskan tangannya dan melempar tatapan tajamnya ke arah Florynn.

“Dulu kita berasa dari universiatas yang sama,” Floryn tiba-tiba membuat pengakuan diri.

Sedangkan Walson sudah was-was di tempat dengan tindakan putrinya. Sebelumnya Florynn memaksa ikut karena ingin bertemu dengan Damien, tapi Walson tidak menyadari kalau putrinya bsia bertindak seberani ini.

Walson hanya tidak ingin tindakan lancang Florynn membuat Damien marah dan berakhir membatalkan kerja sama mereka. Sebab ada kasus, Damien memutuskan kerja sama dengan kolega bisnisnya dan bahkan perusahaan mereka hampir berakhir bangkrut gara-gara pernyataan si pemilik perusahaan yang mengatakan kalau Damien tidak mencintai istrinya dan pernikahan mereka hanya sebatas kontrak.

“Jadi?” tanya Damien dengan nada dinginnya.

“Aku ingin mengajakmu untuk makan malam, mungkin banyak hal yang bisa kita bicarakan,” uajr Florynn dengan percaya diri.

Damien melirik pergelangan tangannya, tepat ke arah jam tangannya yang menunjukkan angka enam.

“Maaf, tapi istriku sedang menunggu di rumah,” ujar Damien yang sengaja menekankan kata istri kemudian beranjak meninggalkan Florynn yang mematung disana.

Beruntung Damien sedang buru-buru hari ini jadi pernyataan pembatalan kontrak kerja sama mereka tidak keluar dari mulut Damien.

“Florynn, bisakah kau bersikap lebih dewasa lagi?” Walson tidak mampu menahan diri untuk memarahi putrinya yang bertindak di luar batas itu.

Florynn mengepalkan tangannya kemudian matanya mulai berkaca-kaca dan ia menangis. Sangat keras bahkan Walson yang tadinya ingin marah berakhir mengurungkan niat dan mengatakan maaf kepada putrinya dan memintanya agar berhenti menangis.

Amara adalah seorang wanita yang mandiri dan dewasa sedangkan Florynn adalah gadis manja dan cengeng.

Mereka benar-benar berbeda dari segi manapun.

Terpopuler

Comments

Sierra~✧

Sierra~✧

hai kak aku mampir....yuk mampir juga di novel' ku jika berkenan 😊

2024-12-29

1

lihat semua
Episodes
1 CHAPTER 1
2 CHAPTER 2
3 CHAPTER 3
4 CHAPTER 4
5 CHAPTER 5
6 CHAPTER 6
7 CHAPTER 7
8 CHAPTER 8
9 CHAPTER 9
10 CHAPTER 10
11 CHAPTER 11
12 CHAPTER 12
13 CHAPTER 13
14 CHAPTER 14
15 CHAPTER 15
16 CHAPTER 16
17 CHAPTER 17
18 CHAPTER 18
19 CHAPTER 19
20 CHAPTER 20
21 CHAPTER 21
22 CHAPTER 22
23 CHAPTER 23
24 CHAPTER 24
25 CHAPTER 25
26 CHAPTER 26
27 CHAPTER 27
28 CHAPTER 28
29 CHAPTER 29
30 CHAPTER 30
31 CHAPTER 31
32 CHAPTER 32
33 CHAPTER 33
34 CHAPTER 34
35 CHAPTER 35
36 CHAPTER 36
37 CHAPTER 37
38 CHAPTER 38
39 CHAPTER 39
40 CHAPTER 40
41 CHAPTER 41
42 CHAPTER 42
43 CHAPTER 43
44 CHAPTER 44
45 CHAPTER 45 [WARNING]
46 CHAPTER 46 [WARNING]
47 CHAPTER 47
48 CHAPTER 48
49 CHAPTER 49
50 CHAPTER 50
51 CHAPTER 51
52 CHAPTER 52
53 CHAPTER 53
54 CHAPTER 54
55 CHAPTER 55
56 CHAPTER 56
57 CHAPTER 57
58 CHAPTER 58
59 CHAPTER 59
60 CHAPTER 60
61 CHAPTER 61
62 CHAPTER 62
63 CHAPTER 63
64 CHAPTER 64
65 CHAPTER 65
66 CHAPTER 66
67 CHAPTER 67
68 CHAPTER 68
69 CHAPTER 69
70 CHAPTER 70
71 CHAPTER 71
72 CHAPTER 72
73 CHAPTER 73
74 CHAPTER 74
75 CHAPTER 75
76 CHAPTER 76 [WARNING]
77 CHAPTER 77 [WARNING]
78 CHAPTER 78
79 CHAPTER 79
80 CHAPTER 80
81 CHAPTER 81
82 CHAPTER 82
83 CHAPTER 83
84 CHAPTER 84
85 CHAPTER 85
86 CHAPTER 86
87 CHAPTER 87
88 CHAPTER 88
89 CHAPTER 89
90 CHAPTER 90
91 CHAPTER 91
92 CHAPTER 92 [WARNING]
93 CHAPTER 93
94 CHAPTER 94
95 CHAPTER 95
96 CHAPTER 96
97 CHAPTER 97
98 CHAPTER 98
99 CHAPTER 99
100 CHAPTER 100
101 CHAPTER 101
102 CHAPTER 102
103 CHAPTER 103
104 CHAPTER 104
105 CHAPTER 105
106 CHAPTER 106
107 CHAPTER 107
108 CHAPTER 108
109 CHAPTER 109 [WARNING]
110 CHAPTER 110 [WARNING]
111 CHAPTER 111
112 CHAPTER 112
113 CHAPTER 113
114 EPILOG
Episodes

Updated 114 Episodes

1
CHAPTER 1
2
CHAPTER 2
3
CHAPTER 3
4
CHAPTER 4
5
CHAPTER 5
6
CHAPTER 6
7
CHAPTER 7
8
CHAPTER 8
9
CHAPTER 9
10
CHAPTER 10
11
CHAPTER 11
12
CHAPTER 12
13
CHAPTER 13
14
CHAPTER 14
15
CHAPTER 15
16
CHAPTER 16
17
CHAPTER 17
18
CHAPTER 18
19
CHAPTER 19
20
CHAPTER 20
21
CHAPTER 21
22
CHAPTER 22
23
CHAPTER 23
24
CHAPTER 24
25
CHAPTER 25
26
CHAPTER 26
27
CHAPTER 27
28
CHAPTER 28
29
CHAPTER 29
30
CHAPTER 30
31
CHAPTER 31
32
CHAPTER 32
33
CHAPTER 33
34
CHAPTER 34
35
CHAPTER 35
36
CHAPTER 36
37
CHAPTER 37
38
CHAPTER 38
39
CHAPTER 39
40
CHAPTER 40
41
CHAPTER 41
42
CHAPTER 42
43
CHAPTER 43
44
CHAPTER 44
45
CHAPTER 45 [WARNING]
46
CHAPTER 46 [WARNING]
47
CHAPTER 47
48
CHAPTER 48
49
CHAPTER 49
50
CHAPTER 50
51
CHAPTER 51
52
CHAPTER 52
53
CHAPTER 53
54
CHAPTER 54
55
CHAPTER 55
56
CHAPTER 56
57
CHAPTER 57
58
CHAPTER 58
59
CHAPTER 59
60
CHAPTER 60
61
CHAPTER 61
62
CHAPTER 62
63
CHAPTER 63
64
CHAPTER 64
65
CHAPTER 65
66
CHAPTER 66
67
CHAPTER 67
68
CHAPTER 68
69
CHAPTER 69
70
CHAPTER 70
71
CHAPTER 71
72
CHAPTER 72
73
CHAPTER 73
74
CHAPTER 74
75
CHAPTER 75
76
CHAPTER 76 [WARNING]
77
CHAPTER 77 [WARNING]
78
CHAPTER 78
79
CHAPTER 79
80
CHAPTER 80
81
CHAPTER 81
82
CHAPTER 82
83
CHAPTER 83
84
CHAPTER 84
85
CHAPTER 85
86
CHAPTER 86
87
CHAPTER 87
88
CHAPTER 88
89
CHAPTER 89
90
CHAPTER 90
91
CHAPTER 91
92
CHAPTER 92 [WARNING]
93
CHAPTER 93
94
CHAPTER 94
95
CHAPTER 95
96
CHAPTER 96
97
CHAPTER 97
98
CHAPTER 98
99
CHAPTER 99
100
CHAPTER 100
101
CHAPTER 101
102
CHAPTER 102
103
CHAPTER 103
104
CHAPTER 104
105
CHAPTER 105
106
CHAPTER 106
107
CHAPTER 107
108
CHAPTER 108
109
CHAPTER 109 [WARNING]
110
CHAPTER 110 [WARNING]
111
CHAPTER 111
112
CHAPTER 112
113
CHAPTER 113
114
EPILOG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!