Putri Kesayangan Ayah

Dengan Perasaan yang tak menentu antara mara, cemas, kwatir serta takut, Dokter Riska menemui Rizan

"Tuan.... sebegitunya kah kesalahanku hingga tuan sampai harus melakukan semua ini padaku dan keluargaku. Tuan.... tolong jangan libatkan keluargaku, aku mohon Tuan ?" Riska berlutut di depan Rizan sambil menangis dan memohon, sesuatu yang belum pernah Dokter Riska lakukan pada siapapun

"Hahaha....menurutlah padaku dan tidak usah membangkang, Nanti aku akan mempertimbangkan untuk membebaskan keluargamu" Sahut Rizan dengan tenang seakan tidak terjadi apa - apa

"huk huk huk.... tolong jangan biarkan orang tuaku hidup dalam tekanan seperti itu, aku begitu mencemaskan mereka" Protes Riska masih berlutut berharap Rizan mengeluarkan kata yang sedikit lebih melegakan

"Heiii.... Bangunlah, sebentar lagi orang tuaku akan pulang. jika aku sampai di hukum karenamu, aku akan membuat sesuatu yang lebih gila pada kehidupanmu dan keluargamu" teriak Rizan pada Dokter Riska

Seketika itu juga Dokter Riska bangun dan merapikan dirinya. Dokter Riska benar - benar takut dengan ancaman yang di berikan Rizan barusan.

"Baik Tuan... mohon maaf atas kelancangan saya" Sahut Dokter Riska sambil merapikan diri

"Bagus.... jadilah anak yang baik, itu akan membuat semuanya lebih baik. Ambilkan minum untukku, Aku sedang haus" Pinta Rizan pada Dokter Riska

Tanpa banyak kata Dokter Riska langsung pergi mengambilkan minun untuk Rizan. Dia tidak ingin membuat laki - laki berhati iblis seperti Dia semakin marah karena itu akan sangat merugikan.

"Huhhh... Dasar manusia tak berprasaan. bagaimana Dia bisa sesantai itu melihat aku menangis di depannya dan sama sekali tidak kasihan padaku" Gerutu Riska berlalu pergi meninggalkan Rizan mengambil Air mineral

"Aku mendengarkannya dan aku tidak suka orang mengumpat diriku di belakang" Sahut Rizan namun tidak di Respon oleh Riska

"Kamu tidak mencampur racun dalam minumanku kan ?" Tanya Rizan menyelidiki Dokter Riska sambil melihat Air mineral yang ada di tangannya

"Heiiii.... bagaimana mungkin aku melakukan itu" Protes Riska dan langsung mengecap Air di tangannya untuk membuktikan air itu tidak beracun lalu menyodorkan pada Rizan yang ada di depannya

"Heiii.... Beraninya kamu memberikan minuman bekasmu padaku" Bentak Rizan pada Riska

"Bisakah kamu tidak membentakku, aku hanya ingin memastikan bahwa minuman yang aku bawa tidak beracun" sahut Dokter Riska dengan Air mata yang sudah kembali membasahi wajahnya.

Seumur hidupnya, Dia belum pernah di bentak sehingga hatinya sangat sakit dan kecewa Rizan membentaknya berulang kali.

"Kalau tidak puas, Ayo silakan pergi. Aku tidak yakin kamu akan tiba di rumahmu dengan selamat mengingat kamu di cari oleh semua orang saat ini" Ejek Rizan sambil melihat ke arah Riska

"Apa kesalahanku sebesar itu hingga kau sampai melakukan semua itu padaku" Sahut Riska seakan tidak percaya dengan semua yang di lakukan Rizan padanya

"Sini minumannya" Sahut Rizan dan langsung mengambil minuman yang ada di tangan Riska

"Awas saja kalau opa dan oma juga ibu dan ayahku sampai menemukanmu dalam keadaan mata sembab seperti itu, Akan ku buat kau dan semua orang terdekatmu lebih menderita" Ancam Rizan sambil meminum bekas minuman Dokter Riska

"Maafkan aku Tuan" Sahut Dokter Riska dan belalu pergi meninggalkan Rizan.

Saat Dokter Riska hendak pergi, Pak Benny masuk setelah bersusah payang menerobos pertahanan di rumah Rizan. Tampak beberapa memar di wajah Pak Benny namun Dia tidak mempedulikannya.

Beberapa anak buah Rizan langsung berlari melindungi Rizan sementara beberapa anak buah pak Benny berdiri di belakang dengan luka di sekujur tubuh mereka namun mereka tetap setia di belakang pak Benny dan tidak Gentar sedikitpun.

Dia langsung berlari memeluk putri kesanyangannya yang sedang menangis dan langsung mengelap Air mata putrinya.

Tanpa sadar Air mata pak Benny menetes melihat putri kesayangannya di perlakukan seperti seorang pembantu.

Selama 23 tahun Pak Benny merawat putri kesayangannya dengan penuh kasih sayang tanpa menetes air mata sedikitpun dan kini laki - laki asing di depannya dengan gampangnya membuat putrinya menangis.

"Kaka... kenapa tidak memberi tahu ayah biar ayah lebih cepat menjemput kaka. Lap Air matamu itu nak. Ayah dan ibu masih ada. kenapa kamu menyiksa dirimu seperti ini" ucap Pak Benny membantu mengelap Air mata yang terus saja mengalir melihat kondisi ayahnya

"Ayah... kenapa ayah melakukan semua ini. kenapa ayah rela menerjang bahaya demi kaka. kaka baik - baik saja disini" Sahut Arindi berbohong meskipun ayahnya sudah menangkap basah apa yang di lakukan laki - laki itu padanya

"Heiii... jangan terus mengeluarkan air mata ini. ayah tidak tahan melihatnya. Ayah Rela melakukan lebih dari ini asalkan kaka, ibu dan ade baik - baik saja" sahut Pak Benny dan Dengan menggenggam tangan Riska, Pak Benny segera pergi menemui Rizan.

seketika itu juga anak buah Rizan bersiaga di depan Rizan dan siap menjadi tameng buat Rizan namun Rizan segera mengibaskan tangan memberi perintah agar mereka memberi jalan pada Pak Benny.

Pak Benny langsung berlutut di hadapan Rizan sambil meminta maaf jika putrinya melakukan sesuatu yang menyakiti hati Rizan kiranya putrinya bisa dapat di maafkan.

Pak Benny rela menukar apapun termasuk dirinya asalkan putrinya bisa di bebaskan namun Rizan dengan Arogan menolak permintaan Pak Benny.

Dia ingin menjadikan Riska sebagai tawanannya dan tidak ingin menggantikannya dengan apapun atau siapapun. Kesalahan Riska sangat besar sehingga dia tidak bisa di maafkan.

Namun Rizan menjanjikan bahwa Dia tidak akan pernah mengambil nyawa Dokter Riska. Rizan menjanjikan hal itu pada Pak Benny.

Rizan hanya ingin memberi pelajaran pada Dokter Riska dan itu sudah menjadi keputusan Rizan yang tidak bisa di ganggu oleh siapapun termasuk pak Benny.

"Pergilah karena sebentar lagi akan ada tamu penting yang datang menemuiku. jika mereka sampai melihat kejadian ini, aku akan melakukan sesuatu yang lebih buruk terhadap kamu dan istrimu juga anakmu yang saat ini sedang kulia di Kampus O di negara I" Ancam Rizan

Ancaman itu sangat nyata membuat Pak Benny langsung lemas

"Apa aku bisa mempercayai keselamatan putriku padamu ?" tanya Pak Benny dengan hati - hati pada Rizan

"Aku Rizan borges tidak pernah mengingkar janji. kamu bisa memegang janjiku. Lagian seumur hidupku, Aku belum pernah mengotori tanganku dengan menyentuh perempuan" Sahut Rizan meyakinkan pak Benny

"Baiklah... aku percaya padamu" Sahut Pak Benny dan berbisik pada Dokter Riska

"Bersabarlah sebentar. Ayah janji akan secepatnya membebaskanmu dengan semua yang kita punya. Ayah janji untuk hal itu" Janji Pak Benny sambil mengecup kening putrinya dan memeluk erat putrinya setelah itu langsung berlalu pergi setelah berpamitan pada Rizan

"Heiii... jangan terlalu mengacau jika tidak ingin putrimu lebih menderita disini" Ancam Rizan dengan sinis sambil memberi kode agar anak buah memberi jalan pada Pak Benny pergi

"Bolehkan saya menitip sala satu orangku untuk menemani putriku disini" Pak Benny masih mencoba bernegosiasi dengan Rizan sebelum pergi

"Pergilah.... Rumahku bukan tempat penampungan. keselamatan putrimu tergantung pada perbuatanmu di luar sana" Usir Rizan sambil mengancam Pak Benny.

Pak Benny yang mendengar Ancaman Rizan langsung pergi begitu saja dengan anak buahnya, namun sebelum pergi Dia kembali memeluk putrinya sambil mengecup keningnya.

Dengan meneteskan Airmata pak Benny Pergi meninggalkan rumah Rizan begitu juga dengan Dokter Riska yang sangat kecewa hingga tidak bisa menahan tangisnya.

Hati Dokter Riska begitu sakit melihat ayahnya seperti itu. Ayahnya merupakan orang yang cukup di segani dan di hormati oleh orang - orangnya namun tadi Dia rela menjatuhkan harga dirinya hanya demi menyelamatkannya dan itu sangat menyakiti dokter Riska.

"Heyy.... aku sudah berjanji pada ayahmu untuk tetap menjaga nyawamu jadi jangan mencoba untuk bunuh diri, jika tidak aku akan menaruh seorang pengawal cowok yang akan selalu menemani termasuk menemanimu tidur" Ancam Rizan pada Dokter Riska

"Tidak tuan.... aku janji untuk itu. tidak usah melakukan itu" Jawab Dokter dengan ketakutan

'lihatlah Dia begitu ketakutan, padahal itu hanyalah sebuah ancaman' Gumam Rizan sambil berlalu pergi menuju kamar meninggalkan Dokter Riska.

Beberapa saat kemudian keluarga Rizan kembali dan mengajak mereka untuk segera pindah kerumah yang baru saja di belikan Dara untuk Rizan.

Jarak rumah baru sedikit jauh dengan kantor namun rumah itu lebih nyaman untuk di tempati ketimbang Rumah dinas kantornya saat ini.

"Ada apa denganmu sayang, apa kamu sedang punya masalah ? kenapa matamu sembab seperti itu ?" tanya Arindi pada Dokter Riska ( maklum cewek lebih peka )

Dokter Riska langsung melihat ke arah Rizan ketika di tegur oleh Arindi dan seketika itu juga tertunduk lagi karena mendapat tatapan membunuh dari Rizan

"Tidak bu... Aku hanya kelilipan" Elak Dokter Riska

"Awas aja kalau sampai kamu penyebabnya. ibu tidak akan memaafkanmu" Ancam Arindi pada Rizan

"Ayo kemasi barang - barangmu dan kita pergi dari sini. opa dan oma sudah menungggu kita di rumah barumu" Ajak David pada Rizan

"jangan lupa untuk membereskan semua kekacauan yang sudah kau buat" Bisik David pada Rizan

Hanya di balas dengan senyum dan anggukan oleh Rizan. Meskipun sering bertentangan, Dia sangat mengagumi sosok ayahnya yang sangat misterius.

Terpopuler

Comments

🍌 ᷢ ͩˡ Murni𝐀⃝🥀

🍌 ᷢ ͩˡ Murni𝐀⃝🥀

sepertinya mama Rizan menyukai Riska dan akan menjodohkan Riska dengan Rizan🤭💃🏻💃🏻💃🏻

2025-02-04

0

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

setelah ini Riska tak akan sombonk lagi

2025-01-29

0

lihat semua
Episodes
1 Nasehat Paman
2 Devil Kambuh
3 Berkunjung ke Rumah Opah
4 Menemukan
5 Black Protokol
6 Menjadi Dokter Pribadi
7 Seperti Tawanan
8 Putri Kesayangan Ayah
9 Kejadian
10 Di Suruh Menikah
11 Pagi Yang di Penuhi Kekalutan
12 Bawel
13 Oh Ternyata
14 Periksa Kejiwaan Ibumu
15 Ayah Play Boy
16 Bocah Besar
17 Calon Suami Otoriter
18 Aku Tau Arti Senyum Itu
19 Kelinci Kecil
20 Kekecewaan Dokter Riska
21 Terkena Racun
22 Sadar
23 Bertemu Sobat Lama
24 Mengantar Oma dan Opa
25 Teman Lama Rizan
26 Rencana Pak Benny
27 Penolakan
28 Kembali ke Kampung Halaman
29 Malaikat Pelindung Dokter Riska
30 Penyesalan Pak Benny
31 Ijin Kerja
32 Belum Siap
33 Rese Di Kamar Rizan
34 Mengunjungi Kantor Rizan
35 Perjuangan Mengambil Hati Ibu
36 Kenapa Harus Shabatku
37 Godaan Hanna dan Sandi
38 Nonton Film
39 Kembali Ke Rumah
40 Dokter Farhan di Temukan
41 Terjadi Lagi
42 Perkumpulan Rahasia Dara
43 Rio Jatuh Sakit
44 Muncul di Muka Publik
45 Amarah Dara 1
46 Amarah Dara 2 47
47 Pesan Ketua 48
48 Mengunjungi Herod
49 Akir Pencarian 50
50 Ngambek 51
51 Panggilan Ke Markas 52
52 Rencana Pernikahan
53 Flashback Dara dan Andre di London
54 Ketahuan
55 Bertemu Mr. Jhon
56 Kembali ke rumah ayah dan ibu
57 Di Rumah Ayah Ibu
58 Kegilaan Dokter Riska
59 Salah Mengira
60 Kekecewaan Rio
61 Dilema
62 Keresahan
63 Cobaan di Masa Pernikahan
64 Ruang Kerja Rizan
65 Kebimbangan
66 Kangen Rumah
67 Di Rumah Sandi
68 Dara Tercengang
69 Rumah Dokter Riska
70 Curhatan Hati Rizan
71 Saran Sandi
72 Pengumuman
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Nasehat Paman
2
Devil Kambuh
3
Berkunjung ke Rumah Opah
4
Menemukan
5
Black Protokol
6
Menjadi Dokter Pribadi
7
Seperti Tawanan
8
Putri Kesayangan Ayah
9
Kejadian
10
Di Suruh Menikah
11
Pagi Yang di Penuhi Kekalutan
12
Bawel
13
Oh Ternyata
14
Periksa Kejiwaan Ibumu
15
Ayah Play Boy
16
Bocah Besar
17
Calon Suami Otoriter
18
Aku Tau Arti Senyum Itu
19
Kelinci Kecil
20
Kekecewaan Dokter Riska
21
Terkena Racun
22
Sadar
23
Bertemu Sobat Lama
24
Mengantar Oma dan Opa
25
Teman Lama Rizan
26
Rencana Pak Benny
27
Penolakan
28
Kembali ke Kampung Halaman
29
Malaikat Pelindung Dokter Riska
30
Penyesalan Pak Benny
31
Ijin Kerja
32
Belum Siap
33
Rese Di Kamar Rizan
34
Mengunjungi Kantor Rizan
35
Perjuangan Mengambil Hati Ibu
36
Kenapa Harus Shabatku
37
Godaan Hanna dan Sandi
38
Nonton Film
39
Kembali Ke Rumah
40
Dokter Farhan di Temukan
41
Terjadi Lagi
42
Perkumpulan Rahasia Dara
43
Rio Jatuh Sakit
44
Muncul di Muka Publik
45
Amarah Dara 1
46
Amarah Dara 2 47
47
Pesan Ketua 48
48
Mengunjungi Herod
49
Akir Pencarian 50
50
Ngambek 51
51
Panggilan Ke Markas 52
52
Rencana Pernikahan
53
Flashback Dara dan Andre di London
54
Ketahuan
55
Bertemu Mr. Jhon
56
Kembali ke rumah ayah dan ibu
57
Di Rumah Ayah Ibu
58
Kegilaan Dokter Riska
59
Salah Mengira
60
Kekecewaan Rio
61
Dilema
62
Keresahan
63
Cobaan di Masa Pernikahan
64
Ruang Kerja Rizan
65
Kebimbangan
66
Kangen Rumah
67
Di Rumah Sandi
68
Dara Tercengang
69
Rumah Dokter Riska
70
Curhatan Hati Rizan
71
Saran Sandi
72
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!